NovelToon NovelToon
Cinta Di Balik Kilauan Berlian

Cinta Di Balik Kilauan Berlian

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Hamil di luar nikah / Aliansi Pernikahan / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Noveria

Xaviera wanita berusia 25 tahun, seorang anak dan cucu dari keluarga konglomerat. Namun kehidupan sehari-harinya yang berkilau bagaikan berlian berbanding terbalik dengan kisah asmaranya.

Perjodohan silih berganti datang, Setiap pria tidak ada yang benar-benar tulus mencintainya. Menjadi selingkuhan bahkan istri kedua bukanlah keinginannya, melainkan suatu kesialan yang harus di hadapi. Sebuah sumpah dari mantan kekasihnya di masa lalu, membuatnya terjerat dalam siksaan.


Suatu hari, pertemuan dengan mantan kekasihnya, Rumie membuatnya mati-matian mengejarnya kembali demi ucapan permintaan maaf dan berharap kesialan itu hilang dalam hidupnya.

Akankah Xaviera bisa mendapatkan maaf yang tulus dari Rumie?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noveria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 19

Setelah insiden di galeri, sudah dua hari Rumie tidak datang.

Xaviera masih memikirkan, tentang apa yang salah darinya. Untuk menemui di Hotel, itu tidak mungkin. Jones sering berkunjung ke hotelnya, untuk menemui para klien yang bekerjasama dengannya.

Sementara, Rumie semenjak tidak menemui Xaviera, mulai merasakan insomnia lagi. “Apakah karena kopi itu yang membuatku bisa tidur lelap, setiap malam?” Tapi sekarang, kepalanya mulai berat dan tidak bisa merasakan tidur nyenyak.

Tengah malam, Rumie, keluar dari hotel. Melajukan mobilnya pergi ke galeri. Pikirnya, tidak mungkin Xaviera berada disana.

Seperti pencuri, perlahan dengan langkah mengendap-endap menaiki tangga. Lalu, mengeluarkan kunci cadangan dari saku jaketnya. Memutar handle pintu dan menyalakan lampu.

“Tidak mungkin, karena sebuah kopi aku seperti pencuri. Sial! Aku penasaran kopi apa yang dibuatkan padaku. Sampai aku harus mengendap-endap tengah malam seperti ini.” batin Rumie. Langkahnya masuk ke dalam galeri, melihat sebuah lukisan baru yang terpajang di dinding. Sebuah karya yang dibuat Xaviera, membuatnya tertegun.

Rumie menyentuh tiap goresan cat di kanvas. Lukisan sepasang remaja, yang menatap langit malam, membuatnya tidak asing. Seakan, itu bagian masa lalunya.

Langkahnya lebih jauh ke ruangan mesin kopi dan pod tersedia.

Rumie mengambil cangkir dan menempatkannya di bawah mesin kopi, menunggu cairan hangat itu mengalir keluar.

Setelah itu, dia duduk di sofa. Menikmati setiap tegukan. Sakit kepalanya, perlahan hilang, “Harusnya aku tidak menciumnya, aku kesini hanya untuk kopi, tidak merindukannya.”

Kopi itu lenyap dalam beberapa kali tegukan. Matanya mulai merasakan kantuk, yang tidak bisa ditahan.

“Bukankah, seharusnya kopi membuat aku terjaga, ini seperti mantra yang menyuruhku untuk segera tidur.” Mata terpejam perlahan, tubuhnya terbaring di sofa.

Tanpa disadari, masa lalu membangkitkan rasa sakit, tapi disitulah ada penawar yang bisa menyembuhkannya.

Keesokan harinya, Rumie yang masih terlelap tidur di sofa. Sementara, Xaviera yang datang pagi-pagi terkejut dengan keberadaan Rumie. Dia tersenyum, dengan langkah sunyi mendekat ke arah Rumie. Xaviera berjongkok dan mengamati wajah Rumie dari dekat. Menyentuh setiap inci wajah Rumie lembut dengan jari-jarinya.

“Kau sangat lelah pasti,” batin Xaviera.

Saat Rumie membuka mata, pandangan pertamanya adalah wajah Xaviera yang begitu dekat, membuat jantungnya berdegup kencang karena terkejut.

Saat akan bangkit, tanpa sengaja membuat kedua bibir mereka bersentuhan. Membuat Rumie semakin gugup dan panik. Dengan spontan, mendorong pundak Xaviera, hingga terjungkal.

“Apa yang kamu lakukan?” tanya Rumie, bergegas bangkit dan merapikan rambutnya yang berantakan.

Sedangkan, Xaviera meringis kesakitan. Karena punggungnya terbentur dengan kaki meja.

“Kau sendiri, apa yang kamu lakukan disini?” tanya Xaviera balik.

Melihat Xaviera kesakitan, Rumie mengulurkan tangannya dan membantu Xaviera bangkit.

“Apa sakit?” Rumie berputar, kebelakang. Melihat Xaviera yang menyentuh punggung dan menggigit bibirnya seakan menahan rasa sakit.

Xaviera meraih tangan Rumie, kemudian menyandarkan punggungnya di sofa.

“Tentu sakit, aku baru menjalani operasi. Kau malah membenturkan punggungku,” keluh Xaviera.

Rumie mendekat, merasa khawatir dia menyentuh punggung Xaviera.

“Kamu semalaman tidur disini?” Xaviera menyingkirkan tangan Rumie, merasa malu jika bekas jahitan operasi itu diketahui oleh Rumie.

Rumie menghela nafas, niatnya hanya ingin minum kopi lalu kembali ke hotel. Tapi, seperti sebuah sihir. Tubuhnya, tiba-tiba merasakan lelah dan langsung berbaring di sofa.

“Aku akan pulang sekarang,” ujar Rumie, tidak memberikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan Xaviera.

Xaviera segera menarik tangan Rumie. Mencoba mencari tahu, alasan Rumie yang tidak datang kemarin, “Apa kamu menghindar, setelah menciumku?”

Rumie menundukkan kepalanya, karena ketahuan. Alasan dia tidak menemui Xaviera, salah satunya adalah karena ciuman mendadak itu.

“Maaf, ini bukan seperti yang kamu bayangkan. Aku tidak memiliki perasaan apapun padamu, itu hanya spontan … aku pikir itu karena kopi yang kau buat,” sanggah Rumie.

“Kau menciumku karena kopi?” Xaviera mengernyit kesal.

Rumie mengangguk, kemudian menarik tangannya.

Mendengar itu, Xaviera menatap Rumie dengan tatapan tajam seakan ingin menerkam.

“Aku akan pulang, terima kasih untuk kopinya,” ucap Rumie, tersenyum segaris. Lalu berlari dengan tergesa-gesa keluar dari ruangan. Xaviera pun mengejar langkah Rumie.

“Rumie!” Teriak Xaviera.

Mendengar teriakan itu, membuat Rumie menghentikan langkahnya. Otak seakan berhenti bekerja, hanya ada suara Xaviera yang menggema di kepalanya.

“Jadi itu suaramu,” gumam Rumie, menyadari jika suara yang selalu mengusiknya selama ini adalah suara Xaviera.

“Rumie!” Xaviera masih berteriak dari kejauhan.

Teriakannya berhenti, ketika membuka pintu dan melihat ternyata Rumie belum pergi dan masih terdiam berdiri di salah satu anak tangga sambil menatapnya.

“Kau … aku kira kamu.” Dengan gugup Xaviera berkata-kata. Padahal sebelumnya ingin memakinya. Namun melihat wajah Rumie yang terlihat serius ketika melihatnya, membuatnya malah canggung.

Rumie kembali menaiki anak tangga, perlahan mendekat ke arah Xaviera.

“Itu suaramu?” tanya Rumie, menyentuh pipi kanan Xaviera dengan lembut. Membuat Xaviera salah tingkah.

“Apa?” Nada lantang itu berubah halus.

Rumie kemudian memeluk Xaviera, karena akhirnya dia menemukan suara yang selalu membuatnya penasaran dan mengusik malam-malamnya.

Xaviera dengan wajah bingung, hanya tersenyum segaris dan menepuk punggung Rumie dengan lembut.

“Apa kau baik-baik saja?” tanya Rumie, suaranya lembut ke arah telinga kanan Xaviera.

“Aku? Kau mengingatku?” Xaviera bertanya balik.

Rumie hanya diam, dia sendiri juga masih bingung. Bayangan Xaviera yang berlari ke arahnya dengan mengenakan seragam sekolah terlintas di benaknya, potongan masa lalu itu perlahan diingat.

Pelukan hangat Xaviera, membuat pikirannya menjelajahi waktu. Waktu dimana keduanya saling menemukan dan waktu dimana saat Rumie menyatakan cinta pertama kali pada Xaviera.

Bagian kenangan itu membuatnya sakit kepala, namun juga ada perasaan lega. Karena ucapan Xaviera bukanlah kebohongan, jika memang keduanya memiliki ikatan lebih dari teman.

Namun, saat ini. Hanya kenangan indah yang terlintas. Pertengkaran dan sebab perpisahan mereka seperti bagian potongan puzzle yang belum ditemukan Rumie.

“Maafkan aku, karena meninggalkanmu sejauh ini,” ucap Rumie, menarik tubuhnya sedikit dan menatap wajah Xaviera.

Bukan ketenangan yang di rasakan Xaviera setelah Rumie seolah mengenalinya. Namun, Xaviera takut, kesalahannya di masa lalu membuat Rumie terluka untuk kedua kalinya.

“Haruskah aku jujur?”

Saat bibir ingin mengucapkan kejujuran, Rumie menutupnya dengan ciuman lembut, membuat Xaviera kembali memendam ucapan permintaan maafnya. Karena takut Rumie akan meninggalkannya.

“Maafkan aku, melupakanmu,” kata Rumie, menatap mata Xaviera dengan lembut. Membuat Xaviera semakin merasa bersalah, karena Rumie hanya mengingat cinta darinya.

“Rumie maafkan aku, aku ingin kita kembali seperti ini. Tapi, jika kau mengingatku sebagai wanita yang menghancurkan mimpimu, akankah pelukan ini masih bisa kurasakan?”

Penyesalan itu hanya berteriak di dalam hati, tidak mampu Xaviera utarakan.

1
Afriyeni Official
entahlah, coba tanya authornya dulu /Chuckle/
Afriyeni Official
kapan saja kamu lagi pengen intinya Rumie /Sleep/
Muffin
Nah yasudah jones sabar aja pasrah ikhlas udh penting masih bisa sentuh xaviera kan hihi
Muffin
Isssshh sombong kali kau zaraaaaa
Avalee
Jai kamu berdebarnya ama rumie apa ngenes sii? Heran dah
Avalee
Bias bgt dia kesal? 👊🏻 disini istri pengganti, disono suami pengganti, kacau ☺️☺️
Drezzlle: biar bisa pilih selera, mau jadi pria pengganti atau istri pengganti
total 1 replies
Drezzlle
Xaviera, lagi menyelam /Hammer//Hammer/
Athena_25
weleh rum, km mikirin dia ssmpe puyeng, lah dia lg berlayar ke tengah samudra, lanjut naik gunung himalaya, menuruni bukit dan menuju lembah 😂😂😂
Athena_25
jgn2 nnt dia hamil dn anaknya mukanya perpaduan antara jones dan rumie😂😂😂
Drezzlle: emang bisa gitu, ya
total 1 replies
Nurika Hikmawati
meskipun hilang ingatan, rasa sakit tetap tersimpan rapi ya Rumie
Nurika Hikmawati
berarti dengan kata lain, menjadikan kematian orang lain sebagai keberuntungan 😥
🌹Widianingsih,💐♥️
jones ini banyak mau tau semuanya... banyak nanya.... ya orang kaya bebas aja sih
🌹Widianingsih,💐♥️
jadi maunya gitu....nggak mau pura-pura, ya rugi dong yaa /Facepalm//Facepalm/
Dewi Ink
agak lain ni orang 🤣
Drezzlle: bucin
total 1 replies
Dewi Ink
mancing ni dia
Rezqhi Amalia
😅😅
Rezqhi Amalia
mulai berani nih
Nurika Hikmawati
Nah kan... makanya jangan bermain api viera. kabur dari mulut buaya masuk ke mulut harimau...
Nurika Hikmawati
kenapa harus bohong Ra...
Athena_25
dasar kau xaviera sasimo😏
Drezzlle: /CoolGuy//Facepalm/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!