Jika biasanya seorang wanita yang terlibat oleh seorang anak dan juga ayahnya, maka kali ini berbeda.
Smith Rian Andromeda, dia harus terlibat dengan seorang anak laki-laki yang bernama Lev Zoran Rostova dan juga ibunya, Irina Rostova.
"Aku mau Ayah Smith yang jadi ayahku. Kalau tidak, maka aku tidak akan tingal sama Ibu lagi. Aku bakalan pergi dari rumah sampai Ibu tidak bisa menemukanku!"
Lev yang berusia 9 tahun tahun itu agaknya sedang masa-masa memberontak. Dia kesal dan marah karena ibunya tidak pernah menjawab saat dirinya bertanya tentang ayah kandungnya.
Bagaimana Smith menghadapi situasi ini?
Akankah Irina menerima permintaan Lev, atau dia hanya menganggap bahwa itu hanya sebuah gertakan?
Lalu, bagaimana sikap Lev saat ayah kandungnya muncul?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Anak Mafia 15
"Kamu sedang apa sih, sedari tadi sibuk sekali dengan handphone mu itu?"
Smith mengabaikan ucapan orang tersebut. Karena pada dasarnya, dia memang enggan berurusan dengan orang itu.
Dan sebenarnya ini adalah alasan kenapa tadi dia mengantarkan Lev hanya sampai depan rumah saja, dan bukannya masuk sampai bertemu dengan Irina.
Smith memiliki janji temu. Bukan dia sebenarnya yang membuat, melainkan orang itu yang sangat kukuh untuk bertemu dengan dirinya.
Mungkin sudah lebih dari 10 kali Smith menolaknya, dan kali ini dia terpaksa menerimanya karena itu adalah perintah Rika--ibunya.
"Aku mau sibuk sama handphone atau apa bukan urusanmu, Cantika,"ucap Smith tegas. Dia bahkan melayangkan tatapannya tajam.
"Huh, bisa-bisanya kamu ngomong begitu? Smith, kamu kayaknya lupa kalau kita ini bakalan jadi pasangan,"ucap Cantika dengan satu sudut bibir yang terangkat.
Wanita cantik yang namanya memang menggambarkan kecantikannya itu sangat percaya diri saat bicara demikian. Ia mengibaskan rambutnya yang sepanjang punggung. Gaya curly pada bagian ujung bawah rambut dia pilih untuk menunjukkan kesan manis dan cantik pastinya.
Kulitnya nampak putih, sangat kontras dengan hari yang sudah malam. Baju bermodel kemben, dengan hot pants dipilih Cantika karena suasana Bali yang panas.
Akan tetapi, semua itu sama sekali tidak membuat Smith tertarik pada Cantika. Smith bahkan tidak meliriknya sama sekali.
"Heee? Pasangan? Ohooo, kamu ngimpi ya? Eh, itu cuma keinginan sepihak aja dari mu. Aku mah tidak ya? lagian siapa juga yang mau jadi pasanganmu,"sahut Smith cepat. Reaksi Smith benar-benar menunjukkan bagaimana dia tidak menyukai apa yang dikatakan oleh Cantika.
"Tante Rika, Tante Rika bilang begitu. Kita akan jadi pasangan di masa depan,"ujar Cantika percaya diri.
"Itu Mama cuma ngomong asal. Siapapun wanita yang sedang dekat denganku, pasti Mama ngomong begitu. Tapi, asal kamu tahu ya Cantika, siapapun yang akan jadi pasanganku nanti, pasti ku pilih sendiri. Baik Mama bahkan Bibi Silvya yang paling ku hormati pun, tidak akan bisa mengaturnya. Jadi, jangan kelewat percaya diri berkata begitu mentang-mentang kamu deket sama Mama."
Peringatan, ya apa yang diucapkan oleh Smith adalah sebuah peringatan terhadap Cantika.
Cantika, wanita berusia 27 tahun itu adalah anak kenalan dari Rika. Rika dan ibunya Cantika memang berteman. Cantika sungguh percaya diri bahwa Smith akan bisa jadi miliknya.
Semua itu karena Rika selalu bilang bahwa dirinya ingin Smith segera menikah. Dan selama ini Smith tidak pernah dekat dengan wanita manapun kecuali Cantika.
Ya itu semua karena ibu mereka saling berteman. Jadi mereka pun kerapkali bertemu. Akan tetapi, Smith sama sekali tidak pernah berpikir ke arah romantis kepada Cantika. Tidak sekalipun dan ia bahkan yakin tidak akan pernah ke arah sana.
"Aku yakin kau akan menyukai ku nanti,"ucap Cantika lagi. Dia sungguh ingin menjadi bagian dari keluarga Andromeda.
"Heh, jangan harap. Nah aku harus pergi sekarang, kewajibanku buat bertemu kamu sudah gugur. Jadi, bye!" tukas Smith.
Dia melenggang pergi meninggalkan tempat itu dan sama sekali tidak berbalik sama sekali untuk melihat Cantika.
"Pria batu, huh beneran membuat jengkel. Tapi aku suka. Aku bakalan meruntuhkan ke-batuan pria itu. Lihat saja Smith, aku yakin kamu akan jatuh ke pelukanku,"ucap Cantika dengan ekspresi yang sangat menunjukkan keyakinan yang kuat akan mendapatkan Smith.
Di mata Cantika, Smith merupakan pria yang begitu sempurna. Tampan, gagah, dewasa dan juga matang. Dan tentu saja banyak uang.
Meski bukan pemilik Linford Transportation, tapi Cantika yakin bahwa Smith akan memiliki kekuasaan yang besar terhadap perusahaan tersebut.
Mengingat dua anak pemilik LT tidak ada yang mengikuti jejak ibu mereka. Putra pertama menjadi dokter dan putri kedua menjadi tentara. Hal itu lah yang membuat Cantika yakin bahwa Smith akan mendapatkan kekuasaan lebih terhadap LT.
"Aku harus jadi istrinya dan membuatnya menguasai LT. Kalau bukan Smith, siapa lagi. Cucu-cucu dari Silvya--pemilik LT-- juga masih kecil-kecil, jadi Smith pasti akan sangat berpotensi menjadi pimpinan pusat. Dan aku sebagai istrinya akan mendorongnya untuk itu,"gumamnya.
Agaknya Cantika sudah memiliki banyak sekali rencana terhdap Smith. Namun dia seolah menutup mata dengan sikap Smith terhadapnya. Padahal jelas sekali bahwa Smith sangat tidak respon terhadapnya.
"Haaah, sialan. Bener-bener merepotkan wanita itu,"keluh Smith ketika dia sudah sampai rumah. Dia melemparkan tubuhnya dia atas ranjang.
Baru saja ingin memejamkan mata, sebuah panggilan masuk ke ponselnya.
"Ya Mama ku yang cantik tiada dua, ada apa?"
Rupanya yang menghubunginya adalah Rika. Smith sudah bisa menebak bahwa itu pasti ada hubungannya dengan Cantika.
"Gimana tadi ketemuannya sama Cantika? Kamu harus bersikap baik sama dia lho, Smith."
"Haah. Ma, dia itu menyebalkan. Dan aku mohon, jangan berusaha menjodohkan aku sama dia. Aku tahu Mama dan ibunya Cantika adalah teman dekat. Tapi Ma, aku beneran tidak suka dengan dia."
Di seberang sana Rika terdiam sesaat. Smith sungguh tidak ingin menyakiti hati ibunya. Namun,soal kehidupan pribadi yang akan menjadi kehidupan panjangnya nanti, sungguh dia tidak ingin dicampuri oleh siapapun bahkan jika itu ibunya sendiri.
"Ma, bukannya aku mau melawan Mama, tapi aku sungguh tidak bisa punya rasa suka ke Cantika,"imbuh Smith.
"Baiklah sayang, maafkan Mama. Mama terlalu memaksakan kehendak Mama. Kalau kamu memang sama sekai tidak bisa suka dengan Cantika, ya sudah. Mama cuma berharap kamu bisa berkeluarga dan bahagia,"ucap Rika pada akhirnya.
Rika sadar bahwa dirinya sedikit egois terhadap pasangan sang putra. Ia beranggapan Cantika adalah wanita yang pas untuk Smith. Itu semua karena Rika merasa sudah cukup mengenal Cantika dan keluarga wanita itu.
"Terimakasih, Ma. Mama tidak perlu khawatir soal itu semua. Aku pasti akan memilih wanita ku sendiri. Dan aku yakin pilihan ku akan Mama sukai nantinya."
"Baik, sayang. Mama tunggu waktunya itu datang."
Pembicaraan yang sedikit panjang melalui panggilan telepon itu akhirnya selesai juga. Smith menghembuskan nafasnya penuh kelegaan.
Sebenarnya baru kali ini dia mengungkapkan ketidaksukaannya terhadap Cantika kepada ibunya. Semua itu karena Smith benar-benar yakin dan memastikan dirinya tidak merasakan hal istimewa terhadap wanita itu.
TBC
Klo cuma rekaman, Richi masih aman nyawaya, tapi klo disertai kamera tersembunyi dalam kalung yang Richi pake, nyawa Richi jadi taruhan 🤔
Dimana richi akan menemukan arti keluarga di tengah² LEV & yg lainnya.
Semangat richi...kamu bener2 menemukan JATI DIRI kamu sendiri..Semangat✊️✊️