NovelToon NovelToon
3 Ratu Sakti

3 Ratu Sakti

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Balas Dendam / Epik Petualangan / Perperangan / Dendam Kesumat / Fantasi Wanita
Popularitas:14.6k
Nilai: 5
Nama Author: Rudi Hendrik

Ratu Ani Saraswani yang dihidupkan kembali dari kematian telah menjadi "manusia abadi" dan dianugerahi gelar Ratu Sejagad Bintang oleh guru ayahnya.

Aninda Serunai, mantan Ratu Kerajaan Siluman yang dilenyapkan kesaktiannya oleh Prabu Dira yang merupakan kakaknya sendiri, kini menyandang gelar Ratu Abadi setelah Pendekar Tanpa Nyawa mengangkatnya menjadi murid.

Baik Ratu Sejagad Bintang dan Ratu Abadi memendam dendam kesumat terhadap Prabu Dira. Namun, sasaran pertama dari dendam mereka adalah Ratu Yuo Kai yang menguasai tahta Kerajaan Pasir Langit. Ratu Yuo Kai adalah istri pertama Prabu Dira.

Apa yang akan terjadi jika ketiga ratu sakti itu bertemu? Jawabannya hanya ada di novel Sanggana ke-9 ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rudi Hendrik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31. Pertarungan Nyai Bale

Saat itu di Celah Asmara.

Ada sepuluh manusia yang bisa terbang karena bantuan pakaian hitam bersayapnya yang dimodifikasi. Manusia terbang yang semua lelaki itu, sembilan orang terbang normal dan satu terbang tidak normal. Mereka semua terbang dari puncak tebing tertinggi yang ada di sebelah kanan. Anggap saja kameranya hanya ada satu.

Sementara di bawah yang merupakan jalan tanah keras yang diapit oleh dua tebing tanah, ada lima orang wanita yang menunggangi lima ekor kuda pria alias jantan. Jangan ditanya bagaimana mengetahui gender seekor kuda!

Kelima kuda itu telah dihentikan saat mengetahui ada sekelompok manusia terbang muncul dari atas jauh, yang mereka curigai bermaksud menyergap dan menyerang.

Ketika wanita berwajah hitam arang bernama Cira Keling mengenali siapa adanya kelompok manusia terbang itu, yakni Kelompok Manusia Atas, wanita gemuk berpakaian kuning segera meninggalkan punggung kudanya dengan melompat cepat dan tinggi, lurus ke atas.

“Akk!” jerit satu lelaki terbang yang gerak terbangnya seperti burung sayapnya patah.

Dia menjerit kesakitan karena dia menabrak tebing tanah yang lebih rendah dari tempat mereka lepas landas.

Lelaki yang adalah Elang Pingit itu menghantam keras batang pohon yang tumbuh di tebing. Tidak hanya menghantam, tubuh pemuda itu juga tersangkut kuat di sudut cabang pohon.

Memang apes bagi Elang Pingit, dia terbang setelah tubuhnya dilempar oleh sang wakil ketua yang kesal kepadanya. Akibat lemparan itu, terbangnya seperti pesawat tempur kehilangan pilot.

Melihat Nyai Bale telah melejit mengudara seperti makhluk pemburu burung, pemimpin kelompok manusia yang seperti kalong raksasa itu segera berteriak memberi perintah.

“Utusan Langit!”

Sest sest sest…!

Para manusia kalong itu serentak menyalakan kedua telapak tangannya dengan sinar biru dan melesatkannya ke bawah. Jika ada sepuluh orang, maka kali dua tangan, hasilnya sama dengan delapan belas bola sinar biru yang melesat.

Bola-bola sinar segede-gede mangga muda menggiurkan itu tidak hanya menyerang kepada Nyai Bale yang naik mengudara, tapi juga mengincar rombongan kuda di jalanan dan penunggangnya. Sinar-sinar biru itulah kesaktian khas Kelompok Manusia Atas yang bernama Utusan Langit.

Slasss!

Ctar ctar ctar…!

Sebelum bola-bola sinar biru itu sampai kepadanya, Nyai Bale meledakkan sinar merah di tangannya. Ledakan sinar merah itu memunculkan gelombang energi yang menyongsong sekitar tujuh sinar biru.

Ketika gelombang energi dari ilmu Pecah Telur Cinta itu bertemu tujuh sinar Utusan Langit, terjadi tujuh ledakan sinar yang nyaring di udara.

Dengan hancurnya tujuh sinar biru, maka ada delapan bola sinar biru yang terus melesat menyerang Ani Saraswani dan ketiga abdi dan kelima kudanya. Tiga bola sinar lainnya menyasar jauh dari target, jadi tidak dihitung.

Siiit!

Ternyata, sambil melepaskan ilmu Pecah Telur Cinta, tangan Nyai Bale yang lain turun melesatkan senjatanya yang berupa piringan besi seperti cakram sepeda motor.

Logam pipih itu melesat melengkung ke udara tinggi dan menyambar badan tiga anak buah Gelak Rawok.

“Akk! Akk! Akhhr!” jerit ketiga manusia kalong yang terkena sayatan senjata piringan besi milik Nyai Bale.

Ctar ctar ctar…!

Pada saat yang sama, Cira Keling yang hendak melepaskan kesaktiannya terpaksa menahan diri. Itu karena dia melihat Ani Saraswani telah menghentakkan lima jari tangan kanannya.

Dari kelima jari itu melesa aliran sinar hijau seperti petir mini tanpa putus yang lidah-lidahnya sangat cepat naik liar ke angkasa. Kelima lidah sinar hijau tersebut dengan liar menyambut kedelapan bola sinar biru dan meledakkannya sekaligus.

Sepasang mata indah Ani Saraswani sempat melebar melihat kesaktian yang dia sendiri baru kali ini merasa punya. Gerakan tangannya tidak lebih seperti gerakan refleks.

Hitung-hitungannya seperti ini. Ada lima lidah sinar hijau, tetapi kedelapan bola sinar biru hancur semua. Itu terjadi karena ketika menghancurkan satu bola sinar, muncul cabang lidah. Jadi, matematikanya adalah lima ketemu delapan sama dengan nol.

Delapan ledakan nyaring di atas hanya membuat kuda-kuda agak panik.

Sementara itu, tiga anggota Kelompok Manusia Atas yang terkena serangan senjata piringan Nyai Bale jadi terbang seperti pesawat bocor bahan bakar. Mereka terbang tidak terkendali dengan darah yang bertetesan dengan deras.

Dua orang terbang lalu menabrak dinding tebing dan satu lainnya menukik jatuh menuju jalanan.

Serangan Nyai Bale yang berhasil, membuat Gelak Rawok dan kelima anak buahnya yang tersisa serentak menargetkan si emak-emak yang belum jelas siapa suaminya itu.

Sest sest sest…!

Keenam manusia terbang itu kembali melepaskan ilmu Utusan Langit dari kedua tangannya. Jadi enam orang kali dua tangan sama dengan dua belas bola sinar biru. Semuanya menyerang kepada Nyai Bali yang sedang meluncur turun dengan kepala tetap di posisi atas.

Slasss!

Ctar ctar ctar…!

Untuk menangkal serangan tersebut, Nyai Bale kembali meledakkan ilmu Pecah Telur Cinta di tangan kirinya. Ledakan sinar merah di tangan Nyai Bale memunculkan gelombang energi yang menyambut dan meledakkan semua sinar biru di udara atas.

Dua belas ledakan nyaring dan rapat serapat-rapatnya terjadi. Peraduan dua jenis energi itu membuat para lelaki terbang terguncang raganya di atas sana.

Pada saat yang sama, tangan kanan Nyai Bale menangkap senjata piringannya yang pulang sendiri tanpa dipanggil atau dicari.

Siiit!

Sebelum kaki Nyai Bale menyentuh tanah, dia sudah melesatkan kembali senjatanya ke atas secara vertikal.

Bles!

“Aakh!” jerit satu lelaki terbang saat piringan logam Nyai Bale menghantam perutnya hingga jebol ke punggung. Padahal dia sudah berusaha menghindar.

Memang pada dasarnya lesatan senjata itu sangat cepat dan mereka yang terbang berputar-putar di atas bukanlah sekawanan burung sebesar anak ayam, jadi sosok mereka gampang dibidik oleh senjata yang secepat peluru cinta.

Meski bukan sayapnya yang rusak, korban senjata itu langsung menukik jatuh dari ketinggian lebih dari dua puluh meter.

Jleg! Bles!

“Aaakk!”

Bersamaan dengan kedua kaki Nyai Bale yang mendarat keras di tanah jalanan, senjatanya di angkasa sana kembali memakan satu korban cowok terbang. Si cowok pun menjerit untuk yang terakhir kalinya.

Simak baik-baik, begini ceritanya. Senjata piringan Nyai Bale yang tadi melesat ke atas, berposisi di ketinggian di atas para lelaki terbang setelah membunuh satu mangsa.

Posisi terbang yang lebih rendah membuat Gelak Rawok dan keempat anak buahnya yang tersisa di udara sulit untuk mememerhatikan senjata piringan.

Setelah mencapai puncak tertingginya, senjata piringan logam itu kembali melesat turun. Turunnya bukan seperti benda yang jatuh tertarik gaya gravitasi bumi, tetapi tetapi secepat ketika dia dilesatkan ke atas. Dan seperti memang diarahkan, senjata itu menghantam punggung seorang cowok terbang hingga tembus menjebol dada.

Bagaimana tidak mati si korban jika sedemikian kejamnya senjata itu bekerja. Cowok terbang itupun langsung menukik turun.

Gelak Rawok dan keempat anak buahnya yang tersisa hanya bisa terkejut.

“Munduuur!” teriak Gelak Rawok.

Gelak Rawok, Tepak Abal dan ketiga lelaki lainnya segera mengatur arah terbangnya untuk pergi dari wilayah udara tersebut.

Tep!

Sementara itu, senjata piringan yang berlumur darah telah pulang ke genggaman tangan kanan Nyai Bale.

Zrezzz!

“Akkk! Akk! Akkr…!”

Ternyata, Ani Saraswani yang juga mendengar teriakan komando Gelak Rawok, tidak ikhlas jika para cowok terbang itu kabur. Maka dari atas kudanya, Ratu Sejagad Bintang mengangkat tangan kanannya dan menghentakkan kelima jari tangannya.

Maka dari kelima jari itu melesat tanpa putus sinar hijau seperti petir mini yang melesat sangat cepat ke angkasa. Hebatnya kesaktian baru Ani Saraswani itu, tahu-tahu Gelak Rawok dan keempat anak buahnya yang tersisa sudah tersengat dan digerogoti oleh lidah petir sinar hijau.

Kelima lelaki itu menjerit panjang dan tubuh mereka mengejang di angkasa tinggi. Aliran sinar hijau itu tidak putus dari jari-jari tangan kanan Ani Saraswani, padahal jarak para lelaki kalong itu jauh di atas.

Nyai Bale, Cira Keling, Sulastri dan Sulaman hanya terbeliak melihat keganasan kesaktian junjungan mereka.

Setelah mengejang di angkasa dalam jeratan lidah sinar hijau, tubuh Gelak Rawok dan keempat anak buahnya lalu kompak jatuh seperti burung kena tembak. Itu terjadi setelah Ani Saraswani memadamkan kesaktiannya, membuat aliran listrik sinar hijau pun hilang.

Saat terjun menuju bumi, Gelak Rawok dan keempat anak buahnya sudah tidak menjerit dan tidak bergerak menunjukkan pemberontakan terhadap kondisi mereka. Sepertinya mereka sudah mati sejak di atas.

Elang Pingit yang tubuhnya masih terjepit di cabang pohon, hanya mendelik tanpa kedip melihat nasib Ngolor Gelak Rawok dan rekan-rekannya.

Bugk bugk bugk!

Suara hantaman kelima tubuh itu di tanah jalanan terdengar jelas. Jangan ditanya seperti apa kondisi raga mereka jatuh dari ketinggian yang tinggi! (RH)

1
👣Sandaria🦋
Om gagal fokus lagi nih. pasti gegara semalam kita begadang tempur habis-habisan🤣
👣Sandaria🦋
dih. nyindiiir... nyindir aku Om ya?😭😂
DavidS
goyang y kay biduan di acara kawinan kah om???
rajes salam lubis
iya ya ya ya
rajes salam lubis
anak itik gula aren
asik lagi keren
DavidS
selera orang2 bule ini om
DavidS
pasti sodara.y yg lain nama.y gampang basah sm gampang keluar
DavidS
yg jelas ngga dilarikan ke igd terdekat
DavidS
untung lah om bukan si permaisuri....kasian tanah.y dijatuhin 2 gunung
DavidS
ya ky gini klo nonton tanpa bayar karcis
👣Sandaria🦋
iya. Ani kan memang lumayan pintar Om. dia hanya dungu kalau ketemu burung🤣
👣Sandaria🦋
jangan-jangan yg terpegang.....🤔
👣Sandaria🦋
Asap Racun nih harusnya lawan Ani@🏡s⃝ᴿ 𝕸y💞🅰️nny 🇮🇩🍁❣️ nanti, Om. jangan pernah berduel denganku nanti, kak Ani!😭😂
👣Sandaria🦋
ingin sekali aku punya ilmu cengkraman jarak jauh ini, Om. ingiiiin banget!😆
👣Sandaria🦋
tabib Rakitan Jamu bagaimana kabarnya sekarang, Om? dia mahir mengobati burung yg bangun mulu gak mau tidur kan Om? kek burung Joko yg tegak terus kek Monas?bolehlah dia kupesan untuk Tomy @𝒯ℳ yg sangeeeean mulu baca komen 🤔🤣
👣Sandaria🦋
jadi ingat tokoh perempuan kesukaan Momoy, Om. itu tu yg belahaan roknya sampai pinggang. dilihat boleh dipegang mampus itu loh😂
👣Sandaria🦋
malah aku pikir tadinya Rakwana mendekat untuk ajak Ani nikah langsung gas bikin anak, Om 🙄
Incha ❤️⃟Wᵃf
om lagi donk semakin seru liat laba2
DavidS
aduh om...ngapain semangka main kepohon mangga...
🟢🍒⃞⃟•§¢•𝐀⃝🥀azaᴳᴿ🐅☘𝓡𝓳✿⃟
batu permata telaga bintang bikin Ani Saraswati tambh cantik dan sakti,bisa menaklukkan jin dan sejenisnya di telaga 😄bhkn bisa menjadikan mereka budaknya🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!