Seorang gadis yang berasal dari keluarga sederhana, baru saja lulus SMA. Namun tiba-tiba Ayahnya yang pemabok dan suka main judol, memaksanya untuk menikah dengan saudagar kaya yang memiliki 3 istri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ncess Iren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pindah Ke Kota
Tepat pukul 07.00 pagi, tiba saatnya Sasa pergi ke kota bersama suami dan anaknya.
Semua yang akan dibawa sudah disiapkan, dengan bantuan Bi Inah tentunya termasuk perlengkapan Dysha.
Sasa hanya akan pergi bersama Pak Yudi dan anaknya saja, dengan Pak Yudi yang mengendarai mobil.
Mereka sudah bersiap berangkat, sekilas terlihat nampak muka Sandy begitu murung. Dan tidak jauh darinya di sana, nampak Bi Ina seperti sedang menahan tawa.
"Semoga saja Ibu Sasa betah tinggal di kota bersama Bapak, agar dia tidak lagi dekat-dekat sama anak tirinya itu. Kasihan juga bapak diselingkuhin terus-terusan." ucap Bi Inah dalam hati
Ya sebenarnya Bi Inah sudah lama sekali, mencurigai hubungan Sandy dan ibu tirinya itu. Karena sudah sering sekali, Bi Inah memergoki mereka bercanda berdua bermesraan.
Namun apalah daya Bi Inah hanya seorang pembantu di situ, tidak punya keberanian untuk mengadukan perbuatan mereka. Bi Inah juga merasa kasihan sama Sasa, kalau seandainya akan diusir sama Pak Yudi dari rumahnya kalau selingkuhan mereka terbongkar.
Namun syukurlah pada akhirnya Bi Inah bisa bernapas lega, karena akhirnya Sasa memutuskan untuk pergi sama suaminya di kota.
Setidaknya untuk saat ini, mungkin mereka bisa terhindar dari perbuatan dosa. Begitulah harapan Bi Inah, karena Bi Inah juga sudah menganggap Sasa seperti anaknya kandungnya sendiri.
Begitupun dengan Sandy, jelas posisi Bi Inah di sini serba salah.
"Ayo Dek kita berangkat." kata Pak Yudi meraih tangan Sasa, agar masuk ke dalam mobilnya.
Namun tiba-tiba Sandy memanggil ayahnya.
"Pah biar Sandy antar sampai ke kota ya." ucap Sandy
"Loh tapi kan Papa bawa mobil sendiri." jawab Pak Yudi berbalik menatap Sandy
"Ya nggak papa pah, Sandy takut Papa kecapean. Barang kalian kan juga banyak, kan Ibu juga nggak bisa angkat-angkat barang karena ada adik." sambung Sandy lagi
Pak Yudi berpikir sejenak lalu melirik ke arah Sasa, Sasa hanya diam saja tidak menimpali obrolan mereka.
"Ya sudah kalau gitu, terus kamu pulangnya naik apa?" tanya Pak Yudi
"Gampang itu mah Pah, naik bus juga bisa. Sekalian ada yang ingin Sandy beli di mall, di sini susah cari bahan impor." jawab Sandy. Sebenarnya itu semua cuma alasan Sandy saja, karena pada dasarnya ia mempunyai misi.
"Bi jaga rumah ya, dan tolong bilangin sama Sandy. Jangan suka begadang karena sekarang dia harus fokus ngurus kerjaan, bukan mahasiswa lagi." pesan Pak Yudi pada Bi Inah sebelum mereka masuk kedalam mobil, setelah itu mereka pun berangkat.
"Iya Pak." jawab Bi Inah
******
Setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan, akhirnya mereka sampai di kota Jakarta.
Mereka segera menuju ke rumah Pak Yudi yang ada di kota, sebuah Cluster perumahan elit dengan nuansa eropa berlantai 2 mewah dan elegan.
Sandy memasukkan mobil ke dalam garasi, dan setelah itu mereka menurunkan barang-barang bawaan mereka dari kampung.
"Dek kamu langsung masuk aja ya ke dalam, ini kuncinya. Biar mas dan Sandy yang akan menurunkan koper dari mobil, kasihan Dysha udah kecapean tuh. Dan kamu juga istirahat aja, nanti kita makannya beli aja ya." ucap Pak Yudi
"Iya Mas, Sasa juga badannya capek banget. Oh iya Mas kamar kita di lantai 1 atau 2?" tanya Sasa
"Di atas sayang lantai 2." sahut Pak Yudi yang membuat Sandy mengepalkan tangannya
Setelah itu Sasa masuk ke dalam rumah, dan langsung naik ke atas lantai 2 menuju ke kamarnya.
"San kamu menginap atau mau langsung pulang?" tanya Pak Yudi, setelah mereka masuk ke dalam rumah. Pak Yudi langsung memesan makanan dan minuman, untuk mereka semua. Karena di rumahnya, belum tersedia bahan makanan apapun.
"Menginap dulu lah Pah, capek banget kalau langsung pulang." sahut Sandy
"Oh ya sudah, nanti Papa minta tolong sama kamu. Sebelum keluar bantu beres-beres rumah dulu ya, kasihan Ibu kecapean Papa mau langsung meeting sama klien." ucap Pak Yudi
"Sekarang banget ya Pah ketemu kliennya?" tanya Sandy
"Iya, karena besok kan Papa nggak langsung aktif kerja di kantor pusat." jawab Pak Yudi
"Ya udah, iya deh." jawab Sandy
Setelah berkata begitu akhirnya mereka pun istirahat sejenak, karena badan terasa remuk semua. Habis menempuh perjalanan yang sangat jauh, yang melelahkan tentunya.
Malam harinya Pak Yudi izin sama Sasa, untuk pergi bertemu dengan klien.
"Dek kamu nanti beres-beres mumpung masih ada Sandy, suruh dia bantuin ya masukin pakaian. Biar kamu besoknya nggak terlalu capek, Mas mau ketemu klien dulu nggak lama kok. Karena besok pagi Sandy juga mau pulang." ucap Pak Yudi
"Iya Mas." sahut Sasa
Setelah itu Pak Yudi pun pergi mengendarai mobilnya
Sepeninggalnya Pak Yudi dari rumah itu, Sandy langsung mendekati Sasa.
"Sayang kenapa kamu memutuskan harus pindah ke kota sih, aku nggak bisa jauh dari kamu." ucap Sandy seraya memeluk Sasa dari belakang
"San tolong, mengertilah kita harus mengakhiri hubungan ini. Ini salah San aku tidak mau terus-terusan berdosa pada suamiku, pada Ayah kamu." sahut Sasa
"Kamu juga punya kehidupan, kamu harus punya pacar lalu menikah. Gak baik terus-terusan, mencintai istri Papa kamu sendiri San." sambung Sasa
"Tapi aku sudah terlanjur nyaman sama kamu sayang." ucap Sandy
"Sudahlah sayang tolong mengerti aku."
"Baiklah kalau begitu tapi penuhi dulu permintaanku, untuk yang terakhir kalinya." ucap Sandy yang diangguki oleh sasa
"Aku tergila-gila sama kamu Sasa cintaku, sayangku." ucap Sandy
Tanpa basa-basi lagi Sandy langsung memeluk Sasa, kemudian melumat bibirnya. Dan mereka akhirnya bergumul, dan bercinta dengan panas mereka sama-sama bergairah.
Sasa melingkarkan tangannya di leher Sandy, mendesah di telinga Sandy. Hingga Sandy tidak bisa lagi menahan ke hasratnya, kemudian ia langsung merebahkan tubuh Sasa di atas tempat tidur.
Mendesah dan mengerang mereka pun sudah tidak menggunakan sehelai benang pun, hingga akhirnya mereka sama-sama mencapai puncak.
"Maafin Aku sayang." mereka segera merapikan tempat tidur, dan pakaian setelah itu Sandy masuk ke dalam kamarnya berpura-pura bermain ponsel.
Sasa langsung membersihkan dirinya di kamar mandi.
Setengah jam kemudian, terdengar suara mobil Pak Yudi masuk di halaman rumah.
Saat mendengar suara mobil ayahnya, Sandy pun segera keluar dari kamar berniat untuk pergi ke mall.
"Sudah pulang Pah? sudah selesai meetingnya?" tanya Sandy
"Sudah, kamu sudah mau pulang?" jawab Pak Yudi
"Iya Pah, Sandy mau cari sesuatu nanti baru pulang. Semoga adek betah di sini." ucap Sandy
"Ya sudah kamu hati-hati." setelah itu Pak Yudi langsung masuk ke dalam kamar, setelah sebelumnya mengunci pintu depan. Karena Sandy sudah meluncur keluar, karena ternyata Sandy sudah memesan taksi online.
"Dek kamu sudah makan?" tanya Pak Yudi setelah berada di dalam kamar
"Belum Mas." jawab Sasa
"Yaudah ayo turun, nih Mas beli makan. Besok kita belanja ya." ucap Pak Yudi lagi
"Iya Mas."
Akhirnya mereka pun turun ke bawah dan langsung makan malam.
Bersambung....