NovelToon NovelToon
SYSTEM TUKANG OJEK PART II

SYSTEM TUKANG OJEK PART II

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Romansa Fantasi / Sistem / Mengubah Takdir / Anak Lelaki/Pria Miskin / Menjadi Pengusaha
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Alijapul

Kisah Iyan yang terpuruk karena ayahnya pergi dan meninggalkan banyak hutang,sedangkan Iyan masih SMA,iya pun menjadi tukang ojek untuk membayar hutang tersebut.iyan menemukan system tukang ojek tanpa sengaja bagaimana kisah selanjutnya silahkan dibaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alijapul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26: Ujian Akhir Nasional dan Liburan

Setelah pesta pizza yang meriah, suasana di SMA Budi Kasih kembali normal. Namun, suasana itu ternyata hanya tenang sebelum badai, karena Ujian Akhir Nasional (UAN) semakin mendekat. Semua siswa mulai bersiap-siap, mulai dari bertukar catatan hingga mengadakan belajar kelompok. Iyan, di tengah semangatnya menjalankan Ojek Asyik, juga harus menghadapi tantangan besar ini.

Suatu sore, Iyan berkumpul di taman sekolah dengan Udin, Encep, Mira, Sari, dan Joko untuk membahas persiapan UAN. “Oke, teman-teman! Sebelum kita semua hilang karena UAN, kita perlu strategi!” Iyan mengawali diskusi.

“Strategi? Apakah itu berarti kita harus bikin pudding dengan makna?” Udin bertanya, sambil mengangkat tangannya mirip pemain baseball.

“Bukan, Udin! Aku serius! Kita perlu membuat kelompok belajar!” Iyan menjelaskan.

“Keputusan yang baik! Saya akan menjadi guru paling pintar di sini!” Encep tiba-tiba berdiri dengan gaya menggurui, menyebabkan semua tertawa.

“Ya, kalau kamu yang jadi guru, kita semua bakal gagal!” Mira melontarkan guyonan yang meramaikan suasana. Semua tertawa.

“Negatif! Ayo, kita bagi soal! Siapa yang mau belajar Matematika? Saya lihai di angka!” Joko meminta, menunjukkan keinginan yang tinggi.

“Matematika? Oh tidak, jangan sentuh itu! Aku sudah cukup dengan pudding vanila!” Sari berkelakar, mencuri perhatian semua.

Iyan menahan tawa sambil merencanakan. “Baiklah, kita akan belajar di rumahku. Kita bisa mengganti setiap soal dengan makanan! Siapa yang menyelesaikan soal paling banyak, dapat pudding gratis!”

“Pesta pudding sambil belajar? Itu ide yang sangat menarik!” kata Udin, bersemangat.

Keesokan harinya, mereka berkumpul di rumah Iyan. Dengan meja penuh makanan ringan dan catatan yang berserakan, suasana belajar menjadi menyenangkan. Mereka mulai belajar, tapi sering kali diwarnai dengan keributan dan candaan.

“Siapa yang bisa menjelaskan rumus Pythagoras dengan cara yang lucu?” Iyan meminta tantangan.

“Rumus itu mirip dengan cerita cinta! Jika kamu tidak tahu, maka kamu akan tersesat di belantara angka!” Udin langsung merespons dengan penuh semangat, membuat semua orang tertawa.

“Kalau kamu tersesat, minta tolong Ojek Asyik! Jika tidak ada yang membantu, bisa-bisa kamu jatuh ke dalam sumur matematika!” Iyan menambahkan.

Saat belajar, di dalam pikiran Iyan, Nuxee mengingatkannya untuk tetap fokus. “Yakinlah, Iyan. UAN adalah misi penting. Pastikan kamu berusaha sebaik mungkin!”

“Tenang aja, Nuxee! Sekali lagi, kita menjadikan ini kesempatan berharga! Semua orang akan dapat hadiah jika kita berhasil!” Iyan menjawab dalam hatinya.

Setelah beberapa hari belajar seperti itu, akhirnya hari UAN tiba. Semua siswa berkumpul di ruang ujian, dan Iyan merasakan ketegangan di udara. “Satu, dua, tiga ini dia!” teriak Udin, berusaha mengusir ketegangan.

Setelah beberapa jam ujian, Iyan merasa lega. “Akhirnya selesai! Kita bisa mengadakan pesta pizza sambil menunggu hasilnya!”

“Ya, mari kita bersenang-senang, kita harus merayakan semua usaha kita!” Mira tersenyum, menambah semangat.

Setelah ujian, Iyan merasa lebih santai. Dia memesankan pizza untuk merayakan kelulusan mereka dari stres UAN. Selanjutnya, saat hasil ujian diumumkan, mereka semua berkumpul kembali di taman.

“Semoga hasilnya tidak bikin kita kena tekanan!” Joko mengeluh sambil menggigit pizza.

Saat hasil diumumkan, Iyan melihat skor yang cukup memuaskan. “Aku lulus dengan cukup baik! Kalian bagaimana?”

“Semua baik-baik saja, kami berhasil!” Encep bersorak, dan semua mengacungkan jari jempol.

Dengan perasaan lega dan penuh kebahagiaan, mereka menghabiskan waktu bersama, tertawa dan berencana untuk memasuki pasca ujian yang penuh kebebasan.

Dari situ, Iyan menyadari, bersama teman-temannya, setiap tantangan pasti bisa dilalui.

Setelah melewati ujian akhir dan mendapatkan hasil yang cukup baik, Iyan dan teman-temannya memutuskan untuk merayakan kelulusan mereka dengan liburan. Saat duduk di kantin sekolah, Iyan mengajak mereka semua. “Teman-teman! Bagaimana kalau kita liburan ke Gunung?”

“Gunung? Jadi kita akan mendaki seperti petualang?” Mira bertanya dengan penuh semangat.

“Betul! Kita bisa berkemah, menikmati alam, dan tentunya… pizza!” Iyan menjelaskan sambil tersenyum lebar.

“Pizza di puncak gunung? Pasti seru! Makanan bisa jadi tantangan sendiri!” Udin menimpali dengan nada serius.

“Eh, kita tidak perlu membawa bahan-bahan pizza ke atas gunung. Cukup bawa perut kosong!” Encep menambahkan, membuat semua orang tertawa.

“Baiklah, mari kita buat rencana! Kita bisa menggunakan Ojek Asyik untuk membawa barang-barang kita!” Joko bersemangat, mencetuskan ide.

“Setuju! Kita perlu banyak makanan dan peralatan berkemah. Nuxee, apakah itu misi yang dianggap penting?” Iyan bertanya dalam pikirannya.

“Ya, Iyan! Ini adalah misi yang sempurna untuk menguji kemampuanmu dalam berkolaborasi dan bersenang-senang dengan teman-teman!” Nuxee menjawab penuh semangat.

Setelah mengadakan rapat singkat, mereka sepakat untuk pergi ke Gunung Ceria pada akhir pekan. Di hari keberangkatan, suasana di pangkalan ojek sangat meriah. Iyan menyiapkan ojeknya penuh dengan barang-barang untuk berkemah.

“Mobil pengantar makanan siap berangkat!” Udin berseru dengan gaya sok jadi pengemudi, menyebabkan tawa dari semuanya.

“Kalau kita jadi tersesat, kita bisa meminta alamat ke pengemudi ojek lain!” Sari menggoda, merujuk pada Iyan.

Dalam perjalanan ke gunung, mereka menikmati musik dan bercanda. Namun, saat naik ke jalan menanjak, ojek Iyan terhalang mobil yang rusak. “Ayo jalan kaki, kita jalan menyusuri jalur ini!” Iyan memberi semangat.

Di tengah perjalanan, Encep terjatuh dan terpeleset. “Aku jatuh! Seperti batu yang tergelincir!” katanya lucu, sambil tertawa menggoda dirinya sendiri.

“Berhati-hatilah, kalau tidak kamu bisa jadi batu menyusul Joko!” Mira menambahkan, sambil memotivasi untuk bangkit.

Akhirnya, setelah sampai di tempat perkemahan, mereka merapikan area dan mendirikan tenda. Saat malam datang, mereka duduk mengelilingi api unggun yang hangat.

“Jadi, siapa yang bisa bercerita kisah horror? Kita butuh suasana petualangan!” Sari bersemangat.

“Dulu ada seorang pengantar pizza yang tersesat dalam hutan ini…” Joko mulai bercerita dengan semangat.

“Jangan sebut pizza! Biar kami tidak terbayang itu!” Udin berteriak, sambil mendengarkan dengan penuh perhatian.

Setelah berbagi cerita dan tawa, mereka akhirnya memutuskan untuk tidur. Iyan merasa sangat bahagia dikelilingi teman-temannya.

Keesokan harinya, mereka melakukan pendakian ke puncak gunung. Dalam perjalanan, Iyan berbicara dengan Nuxee. “Nuxee, aku harap bisa membuat kenangan selamanya di sini.”

“Itulah yang penting! Kenangan indah seperti ini sangat berharga,” jawab Nuxee.

Saat tiba di puncak, mereka terpesona oleh pemandangan yang luar biasa. “Wow! Lihat, kita bisa melihat seluruh kota dari sini!” Iyan berseru penuh kegembiraan.

“Dan bisa selfie di puncak gunung! Ayo, kita ambil foto di gunung!” Udin berlari memasang pose.

“Kalau begitu, kita harus membuatnya jadi pizza gunung!” Encep mengusulkan sambil mengangkat tangan, membuat semua orang tertawa.

Di dinginnya angin gunung dan dalam kegembiraan persahabatan, mereka menikmati liburan yang tak terlupakan. Iyan menyadari, bahwa tidak peduli seberapa keras kehidupan mereka di bawah, momen-momen seperti inilah yang benar-benar berharga.

Kembali ke tenda, mereka bersiap untuk memasak dan berbagi pizza. Iyan penasaran dengan setiap momen yang berlalu dan tidak sabar untuk melihat apa yang akan terjadi selanjutnya dalam petualangan ini.

Bersambung..

1
Nino Ndut
Hmm, kayak bukan ngomong ma sistem yak.. mirip kayak ma orang biasa..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!