Sequel dari The Sexy Maid and The King Devil of Mafia.
Arabella, nama yang cantik secantik orangnya, namun tidak dengan kehidupan nya, dia tinggal bersama dengan Ibu tirinya karena kedua orang tuanya sudah meninggal, sikap ibu tirinya sangat buruk terhadap Arabella dia suka menindas dan memakinya.
Suatu ketika Ibu tirinya hendak menjualnya kepada seseorang dan Arabella pun segera melarikan diri ketika mengetahuinya.
Aarav Geraldo Grey, keturunan satu-satunya dari Arthur Geraldo Grey dan Clara Claire. Aarav pria yang dingin dan tegas. Dia tidak pernah menjalin hubungan dengan wanita manapun.
Sampai akhirnya Aarav jatuh cinta pada pandangan pertama dengan seorang wanita yang ia selamatkan..
Penasaran, Yuk baca cerita selengkapnya..
Tapi sebelum itu Author ingatin ya!!
Ini ceritanya mengandung kekerasan dan ***+ Nya.
Dan setting-Nya Luar Negeri ya....
Jadi bagi yang nggak suka silahkan skip ya 😊.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ~beauty.author, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memperketat Keamanan
Aarav merebahkan tubuh Arabella di kursi mobil, lalu meletakkan kepala wanita itu di pangkuannya. "Jalankan mobilnya dengan pelan," Perintah Aarav karena dia tidak mau jika sampai tidur Arabella terganggu.
"Baik bos." Jawab sang sopir melajukan mobil dengan pelan dan berhati-hati.
"Bos, tadi... " Ucap Shen yang langsung di potong oleh Aarav.
"Sssttt... Jangan membahas nya disini." Perintah Aarav karena takut wanita itu mendengar percakapan mereka nanti.
"Maaf bos." Ucap Shen.
Sepanjang perjalanan Aarav terus mengelus-elus kepala Arabella dengan lembut. "Betapa imut dan cantiknya dia tersenyum disaat tidur." Ucap Aarav pelan dan tersenyum sembari mengelus kepala Arabella.
Shen dan sang sopir tiba-tiba bersamaan melihat ke kaca spion depan. "Kalian berdua ingin mati." Tekan Aarav dingin sebab pria itu menyadari jika dua pria di depannya tengah mencuri pandang untuk melihat Arabella yang berada di kursi belakang.
Shen dan sang sopir langsung membuang muka mereka berdua ke samping. Tapi tiba-tiba sang sopir menginjak rem mendadak, membuat tubuh Arabella sedikit terguncang.
"Apa yang kau lakukan hah!" geram Aarav marah.
"Ma-maf bos, mobil di depan tiba-tiba berbelok." Ucap sang sopir terbata.
"Aku akan menghabisimu jika terulang lagi." Ucap Aarav yang penuh dengan penekanan.
"Ba-baik bos." Jawabnya takut.
"Berhati-hatilah." Ucap Shen memperingati.
Sopir menganggukkan kepalanya.
Arabella tampak sedikit terkejut. "Emm,, apa kita sudah sampai?" Tanya Arabella pelan dengan mata terpejam.
"Belum sweetie. Tidurlah lagi nanti aku akan membangunkan mu jika sudah sampai." Ucap Aarav lembut dan kembali mengelus-elus kepala Arabella sampai wanita itu tertidur kembali.
Sampainya di mansion, Shen turun terlebih dahulu untuk memperingati para anak buah yang akan menyambut kedatangan sang pemilik mansion untuk tidak bersuara sama sekali.
Aarav turun dari mobil menggendong tubuh wanita itu ala bridal style dan membawanya masuk ke dalam kamarnya. Aarav dengan hati-hati merebahkan Arabella di atas kasurnya.
Aarav juga melepaskan jaket serta sepatu yang dipakai oleh Arabella dengan hati-hati agar wanita itu tidak terbangun. Lalu Aarav berjalan masuk kedalam kamar mandi dan membersihkan tubuhnya.
Lima belas menit kemudian, Aarav keluar dari dalam kamar mandi dan berjalan ke walk in closet untuk memakai pakaiannya. Tidak butuh lama Aarav keluar dari sana dan berjalan kearah Arabella yang masih tertidur di ranjang, wanita itu tampak sangat lelah hingga ia tidur dengan lelapnya.
Aarav mencium keningnya dan kemudian pergi keluar. Dia berjalan menuruni tangga dan masuk kedalam ruang kerjanya. Dimana Shen sudah berdiri menunggu di depan mejanya. "Duduklah!" Perintah Aarav yang sudah duduk di kursi kerjanya.
Shen pun duduk. "Kali ini Bloods yang mencoba menyerang bos." Kata Shen.
"Berani-berani nya mereka muncul disaat aku sedang bersama dengan kekasihku." Geram Aarav kesal.
"Apa kehadiran Arabella sudah terekspos?" Tanya Aarav menatap serius Shen.
Shen tampak ragu untuk menjawabnya, pria itu lalu menganggukkan kepalanya. "Sial!!" Geram Aarav kesal dengan memukul mejanya.
"Segera per ketat keamanan mansion!" Perintah Aarav dengan cepat.
Shen menganggukkan kepalanya dan melangkah pergi namun langkah nya terhenti. "Bagaimana dengan Lukas?" Tanya Aarav.
"Dia akan tiba besok pagi bos," Jawab Shen.
"Perintahkan dia untuk menghadapku terlebih dahulu." Kata Aarav.
"Baik bos." Jawab Shen dan melangkah pergi meninggalkan ruangan tersebut.
Aarav mengusap gusar wajahnya, dia tidak pernah merasa se takut dan se khawatir ini sebelumnya. Dia takut nanti para musuh nya menargetkan Arabella untuk menyerang dirinya.
BERSAMBUNG.