NovelToon NovelToon
Kontrak Pernikahan Dengan Tuan Zaidan

Kontrak Pernikahan Dengan Tuan Zaidan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Ibu Pengganti / Nikah Kontrak
Popularitas:35.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

Melati, hanya seorang guru honorer di sebuah sekolah elite. Namun, dia harus terjebak dengan seorang Tuan Muda yang ternyata Ayah dari anak didiknya.

Menjadi istri bayaran, bukan salah satu dari cerita yang ingin dia lalui dalam hidupnya. Ketika dia harus menikah dengan pria yang hatinya terkunci untuk sebuah cinta yang baru dan sosok baru setelah kepergian istrinya.

Namun sial, Melati malah jatuh cinta padanya. Bagaimana dia harus berjuang akan cinta yang dia miliki. Dalam pernikahan yang semu, dia harus berjuang membuka kembali hati suaminya yang sudah terkunci rapat. Namun, di saat dia benar-benar ingin berjuang dalam cinta dan pernikahannya ini. Melati, harus menyadari satu hal tentang suaminya.

"Kau tidak akan pernah ada dalam tujuan hidupku. Jadi berhenti berharap lebih!"

Melati hanya bisa diam dengan menatap punggung Zaidan yang pergi menjauh darinya setelah mengucapkan kalimat yang benar-benar menghancurkan harapan rapuh yang sedang dia perjuangkan saat ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Larangan Memikirkan Pria Lain

Akhirnya mereka makan malam di rumah Melati, ruang makan yang sempit dan hanya bisa menampung 5 orang saja di meja makan. Namun, entah kenapa Zaidan merasa ada sebuah kehangatan keluarga disini, canda tawa yang dilakukan Melati dan adiknya, yang sama sekali belum pernah Zaidan rasakan. Suasana rumahnya terlalu sepi sejak dulu, dimana orang tuanya yang lebih sering sibuk dengan pekerjaan daripada berada di rumah dan makan bersama.

"Dek, kapan kamu magang?"

"Masih tiga bulan lagi Kak"

"Em, sudah kepikiran mau magang dimana?"

Fattah menggeleng, dia memang belum memikirkan akan pergi ke Perusahaan mana untuk magang. "Belum Kak, aku lihat saja yang lain ramenya kemana"

"Magang di Perusahaanku saja"

Semua orang langsung menoleh pada Zaidan yang mengucapkan itu. Bahkan Melati cukup terkejut. Perusahaan Zaidan adalah Perusahaan besar, dan tentunya sejak Melati kuliah pun, memang banyak dari Mahasiswa bisnis untuk magang disana. Kebanyakan ingin sekali merasakan bekerja di Perusahaan itu.

"Apa bisa Kak? Tapi pasti banyak yang ingin magang disana"

"Setiap tahun memang selalu banyak yang berminat, tapi kami hanya menerima terbatas untuk pemagang. Jadi, kalau mau, kamu langsung ajukan saja. Tapi tidak ada hak spesial, kau akan tetap seperti anak magang lainnya. Tidak akan ada yang tahu jika kau adalah adik iparku"

Fattah mengangguk pelan. "Justru lebih baik seperti itu, Kak. Aku juga tidak mau mempunyai hak spesial"

"Kau ajukan saja permohonan magang kamu ke Perusahaan"

"Baik Kak, terima kasih"

Melati tersenyum, dia menatap suaminya dengan tatapan berbeda kali ini. Entah kenapa dia merasa jika Zaidan mempunyai sisi hangat dan peduli. Dia tidak selalu bersikap dingin dan mengerikan.

"Terima kasih ya Sayang" ucap Melati, kali ini dia tulus dari hati. Karena Zaidan sudah mau membantu adiknya.

Zaidan langsung menoleh, dia sedikit tertegun saat tatapan mereka yang tiba-tiba bertemu. Beberapa saat saling pandang, hingga suara deheman dari Fattah membuatnya langsung memalingkan wajah.

"Sama-sama" jawabnya dingin.

Melati hanya tersenyum saja, meski sebenarnya dia melihat telinga Zaidan yang memerah, pria itu sedang gugup. Saat sudah selesai makan, Melati membantu Ibu untuk mencuci piring. Sementara Zaidan dan Fattah duduk di teras depan rumah. Duduk di kursi rotan yang ada disana.

"Kak" panggil Fattah pelan.

Zaidan langsung menoleh padanya, mengangkat satu alisnya. "Hmm?"

"Sebenarnya Kak Zaidan benar mencintai Kak Mel apa tidak?"

Kening Zaidan langsung berkerut dalam, cukup terkejut dengan pertanyaan Fattah. "Kenapa kau bertanya seperti itu?"

"Karena dulu, Kak Mel bilang jika dia hanya menyukai Kak Ares. Lalu, tiba-tiba dia datang membawa calon suami yang kami sendiri tidak mengenalinya. Apa benar kalian menikah karena saling mencintai? Bukan karena Kak Mel membutuhkan uang untuk melunasi hutang kami?"

Fattah tidak sebodoh itu untuk langsung percaya dengan cerita karangan Melati. Dia cukup merasa janggal dengan pernikahan Kakaknya yang begitu mendadak, sementara Melati selalu bilang jika dia mencintai Kak Ares.

Sial, jadi dia mencintai Ares. Awas kau Arestya! Pantas saja senyumanya selalu begitu lebar saat bertemu Ares.

Yang ditangkap oleh Zaidan dari percakapan ini, adalah Melati yang menyukai Ares. "Sejak kapan Kakakmu menyukai Ares?"

Fattah menatap Zaidan dengan kening berkerut, kenapa hanya hal itu yang ditangkap oleh Zaidan. Padahal yang ingin Fattah ketahui tentang perasaan Zaidan yang sebenarnya pada Melati.

"Sudah lama, sejak mereka kuliah. Tapi Kak Mel tidak pernah berani mengungkapkannya, karena Kak Ares yang hanya menganggapnya sebagai adik saja"

Aduh Kak Mel, maafkan aku. Sepertinya aku telah menceritakan hal yang salah. Kenapa wajahnya jadi seperti itu? Apa dia akan marah pada Kak Mel?

Wajah Zaidan sudah tidak bersahabat sekarang, bahkan Fattah tidak ingin lagi mengatakan apapun. Padahal dia masih begitu ingin bertanya banyak hal pada Zaidan, tentang alasan apa sebenarnya yang membuat mereka benar-benar menikah. Tapi, melihat wajahnya yang sudah seperti itu, Fattah juga tidak berani bertanya lagi.

"Sayang, ayo pulang sekarang" Melati muncul dari dalam rumah, melihat Zaidan yang menoleh dan menatapnya dengan dingin. Melati menatap ke arah Fattah hanya hanya tersenyum masam dengan menggaruk keningnya pelan. "Kita pulang sekarang 'kan? Ini sudah malam"

Zaidan langsung berdiri, dia menggandeng tangan Melati. Wajahnya masih begitu dingin. "Ya, ada yang perlu aku bicarakan dengamu"

Hah? Apa yang mau dibicarakan? Sial, aku merinding dengan tatapannya itu.

Melati melirik Fattah, seolah bertanya apa yang mereka bicarakan. Tapi adiknya itu hanya tersenyum masam dengan tatapan bersalah pada Kakaknya.

""Kalian mau pulang sekaarang?" ucap Ibu yang baru muncul.

"Em, iya Bu, kita pulang dulu ya"

"Iya Kak, hati-hati di jalan"

"Kami pulang, Bu" ucap Zaidan tanpa ekspresi dan hanya tersenyum tipis yang dipaksakan.

Saat Zaidan menggandeng tangan Melati dan membawanya ke arah mobil, Melati sudah merasakan hawa tidak baik. Dia mulai takut, apalagi saat sudah naik ke dalam mobil. Melihat wajah suaminya yang begitu dingin.

Ada apasih? Aku salah apa? Kenapa dia menunjukan wajah seperti itu?

Saat mobil mulai melaju, Zaidan mulai menatap Melati dengan tajam. Dia mendekatkan tubuhnya pada Melati, membuat istrinya beringsut terpojok di pintu mobil. Tatapan Zaidan sungguh menakutkan.

"Tu-tuan ada apa?"

Zaidan terdiam saat ada rasa tidak nyaman di hatinya ketika Melati memanggilnya Tuan. Tidak! Apa dia ingin dipanggil Sayang seterusnya oleh Melati? Tidak, itu tidak mungkin. Pikirannya menolak apa yang hatinya rasakan.

"Mulai sekarang sampai satu tahun ke depan, aku melarang kau memikirkan pria lain dan menyukainya! Hanya memikirkannya saja, aku larang!"

Hah? Peraturan macam apa itu? Melati hanya terdiam dengan bingung. Saat Zaidan sudah kembali duduk di posisinya semula, Melati segera bangun dan membenarkan baju dan rambutnya. Tidak, kenapa membenarkan baju, kan tidak terjadi apa-apa. Ah, Melati hanya gugup sekarang.

Melirik pada pria disampingnya, dia masih bingung dengan ucapan Zaidan beberapa menit lalu.

"Kau hanya perlu menuruti ucapanku. Ingat, aku bisa merubah atau menambahkan apapun dalam kontrak kita!"

Melati menghela nafas pelan, bahunya meleas. Dia ingat tentang poin terakhir ini dalam kontrak. Tapi 'kan seharusnya Zaidan tidak semakin seenaknya seperti ini. Dan apa tadi? Meminta Melati jangan memikirkan pria lain selama satu tahun ini. Intinya selama dia menikah dengan Zaidan.

Apa maksudnya aku juga tidak boleh memikirkan Kak Ares. Ah, menyebalkan sekali. Apa dia tahu jika aku menyukai Kak Ares? Lagian mana mungkin aku menyukai pria seperti dia, lebih baik Kak Ares yang jelas baik dan menyenangkan. Ah, menyebalkan sekali dia ini.

Bersambung

1
Fitria Syafei
Waduh mungkinkah itu sany yg lakukan ini? Kk yang baik penasaran 😩
Rani R.i
apaa ibunya zaidan sama shani yg mengirim nya
ken darsihk
Melati mengira surat kontrak pernikahan itu Zaidan yng mengirim nya , Melati salah paham
Seperti nya Sany di belakang kekacauan ini 😠😠😠
ken darsihk
Tetap 💪🏼💪🏼 author 😍😍
Oma Gavin
penasaran siapakah yg mengirimkan kontrak perjanjian pernikahan melati dan zaidan, kalau zaidan kok dia kirim hal itu gunanya apa, bukankah dia sudah membakar surat kontrak perjanjian pernikahan tsb
ken darsihk
Sabar ya Melll , tetap menjadi kuat terutama untuk ibu mu ❤❤❤
Jumiah
sebaik x mell jaga hati mu buat jaga2 klo pas pisah ntt kmu gk jd kepikiran ,
laksanakan tugas sebaik mungkin .
sebagai mn perjanjian pernikahan ..
Jumiah
ya aris menyesal gk berujung ntt x ketika tau ,klo melati mencintaix ..
Rarik Srihastuty
Sany aku tunggu kabar burukmu ya 🤭
Fitria Syafei
Semangat Zaidan semoga kalian kembali bersama dan saling mencintai dan saling memaafkan 🤲 Kk cantik kereeen 🥰🥰
nonoyy
rasanya pengen nampol mulut si sanny kau dan ibumu yg murahan pelakor
skali2 si sany harus dikerasin diberi pelajaran biar nggak makin nglunjak jd perempuan
dika edsel
dih ngancem doang tp gk ada aksi...,klopun ada aksi pasti telaaaaaaaaat...!!!!
Uba Muhammad Al-varo
anaknya si pelakor Sany, percaya diri sekali dia,dia dan ibunya murahan lah malah dia nyalahin melati dasar anaknya si pelakor
Rani R.i
ayuk zaidan Aris selidiki dan cari melati sama ibunya serta adik nya..jgn sampai mereka terluntang lantung.cukup sudah penderitaan mereka..beri pelajaran pada dua rubah itu
Oma Gavin
kita lihat apa yg bisa dilakukan zaidan pada sany yg jelas" merampas rumah keluarga melati
🌷Vnyjkb🌷
marii kita masak sany dan mboknya d kuali ceker dowerrr😈
ken darsihk
Yuuhhh bersambung
Uba Muhammad Al-varo
kejamnya si pelakor, Melati sementara mengalah untuk menang, biarkan sejenak Sany dan ibunya menikmati nya, tapi lihat sebentar lagi berbalik Sany yang jatuh terpuruk paling dalam, seenaknya aja itu ayah nya Melati udah menyakiti ibunya Melati sekarang ngambil juga hartanya, ayahnya,Sany dan ibunya harus digetok/Hammer//Hammer//Hammer//Hammer//Hammer/supaya sadar.
Fitria Syafei
Yang sabar ya Melati 😔 Kk yang baik hati kereen 🥰🥰
nonoyy
ayah banjingan 😡

kasihan melati ibu dan adiknya 😢
he sany ulat bulu sialan kau dan ibumu nggak tau diri bgt!... 😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!