ini sebenarnya cs, tapi karena terlalu banyak bikin karakter jadi nya dibikin dalam bentuk novel.
kisah cinta antara wanita jutek dengan playboy seantero kampus.
anissa meylani dan thoriq adigantara
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Author S., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 29.
" ngak pp non, bibi udah biasa kok" jawab nya ramah membuat anissa mengangguk sopan. " bener tante jangan sungkan tante itu disini adalah ratu kami iya kan bi" intan meminta dukungan mbok iyem dan mbok iyem mengacungkan dua jempol nya.
" Ya sudah, kalian main main lagi, bibi pamit ke belakang dulu " Ujar nya. anissa mengangguk mempersilahkan.
Setelah pintu tertutup kembali, intan mengajak anissa untuk membantu nya mengerjakan pr. " Loh kamu ada pr tan" tanya nissa dengan ekspresi kaget.
" la iya, kan kata bu guru kalo gak selesai selesai in di rumah" Ucap nya santai. membuat anissa mencubit gemas pipi intan.
Jika di kamar intan sedang asyik dengan dunia nya, berbeda dengan suasana ruang tamu. terlihat kecanggungan antara fitri dan jesica karena anissa tak kunjung datang. menyadari ketidak nyamanan tamu nya nadira mencoba mengajak ngobrol mereka.
kalau thoriq dan rio tidak perlu di tanya, mereka pasti sedang minta makan di dapur. " eh ada tamu kapan datang" interuksi boy mengagetkan tiga wanita yang tengah asyik ngobrol.
nadira melirik suami nya, lalu melihat ke arah pintu. boy yang mengerti dengan arah pandang nadira pun menyuruh nya untuk duduk saja. " haii haii semuanya!! mana yang kata nya hari ini ketemu ponakan ku?" tiba tiba suara mayang makin membuat suasana riuh. sedangkan Herman sudah tidak aneh melihat istri nya yang begitu excited.
Nadira terkekeh mendengar celetukkan kakak nya, lalu dengan langkah santai ia menghampiri kakak satu satu nya itu. " Anissa sedang di kamar intan mbak kan tahu intan sangat tidak sabar bertemu anissa." Ucap nya lalu menyuruh kakak untuk gabung bersama teman teman anissa.
" kenalin ini sahabat dan sepupu nya anissa, mereka bahkan tampak canggung karena intan belum juga keluar kamar" gurau nya. membuat mayang tertawa lalu mendekati mereka. " siapa nama kalian anak cantik maafin intan yang sudah merebut anissa ya" Ungkap mayang dengan dramatis. membuat fitri mengulum senyum. " ngak pp tante kita juga sebetulnya di ajak sama anissa buat nemenin dia" Balas fitri dengan sopan.
" Terus ini para bujang nya kemana? masa ada cewek cantik cantik di anggurin sih" Tanya boy di iringi pujian. membuat jesica merasa senang mendengar nya.
" thoriq sama rio di dapur, kata nya sih cari makanan" celetuk nadira. membuat mayang ingin menjewer putra nya itu.
Saat mayang berdiri herman menegur nya" mau kemana mi? nyusul thoriq"
" Ya mau liat anissa lah, ummi penasaran sama orang nya, boleh kan nad." tukas nya melirik nadira adik nya.
" boleh lah mbak, siapa yang berani melarang mbak ketemu sama ponakan sendiri" kekeh nya. tak lupa nadira mengajak fitri dan jesica.
" Kalian mau ikut? daripada disini bosen mending kita kumpul sesama kaum perempuan " Usul nadira di angguki mayang. fitri melirik jesica dan jesica mengangguk. " ya udah kita ikut takut nya teman saya ketiduran nanti karena perjalanan yang melelahkan" Canda fitri. Jesica hanya memasang ekspresi senyum. tak peduli dengan nasib sepupu nya itu. " kalau kalian capek, boleh kok tinggal disini dulu, atau mau main ke rumah tante mayang juga boleh." Tutur nadira.
" Iya mumpung lagi pada kesini, mampir lah ke rumah tante." bujuk mayang.
" kami ikut anissa aja tante karena dia yang ngajak kesini" jawab fitri yang tak ingin aji mumpung. jesica hanya menahan kesal mendengar jawaban fitri.
Mungkin karena jalan sambil ngobrol, tak terasa mereka sudah tiba di kamar milik intan. dari pintu nya terdapat sticker barbie. menunjukkan bahwa pemilik nya juga menyukai barbie.
Kreekk
Nadira membuka pintu secara perlahan, setelah memastikan di dalam nya masih ada orang, ia memberi tanda jempol.
sedangkan anissa menoleh ke arah pintu yang seperti berderit, lantas ia tersenyum melihat mama nya nadira beserta sepupu dan sahabat nya yang ikut masuk.
" suttss " sebelum mereka bersuara anissa memperlihatkan intan yang tengah tertidur, membuat ibu nya seketika menepuk jidat pelan. " Perasaan belum waktu nya tidur siang, tapi dia sudah tidur aja sambil memeluk anissa" celoteh nya dengan nada pelan.
anissa pun melepas intan yang nyaman dalam dekapan dirinya. sehabis ngerjain pr intan minta di nyanyiin sebuah lagu. namun baru setengah jalan ia sudah terlelap di pangkuan anissa.
" maaf ya tante, tadi intan terlelap gara gara saya nyanyiin sebuah lagu." anissa membalas gumaman nadira walau pelan namun ia masih bisa mendengar.
" oh, kalo gitu maafin putri tante ya udah bikin kamu repot dan pegel pegel." Ucap nadira menyentuh lengan anissa. ia benar benar menyukai anissa yang mau bermain bersama putri nya.
" ekhem!" mayang berdehem jika saja nadira lupa pada dirinya. baru setelah mendengar suara mayang nadira pun teringat dengan tujuan nya.
" Anissa ini ummi nya thoriq mau kenalan sama kamu kata nya." Ujar nya seraya mengedipkan mata ke arah mayang.
anissa menoleh dan tersenyum sopan. " anissa meylani tante, apa kabar?"
Mayang tertegun mendengar anissa menanyai kabar nya, pasal nya putra nya saja jarang menanyai kabar dirinya saat berjumpa.
" tante" Panggil nissa. karena wanita yang ia sapa malah mematung. " mbak di panggil tuh, bukan nya jawab malah bengong " bisik nadira. mayang pun tersadar dan segera memeluk anissa.
" kabar tante baik sayang, kamu gimana kabarnya?" mayang bertanya balik sambil mengelus punggung anissa. anissa menoleh pada nadira. seakan faham nadira hanya mengangguk lalu tersenyum.
fitri dan jesica hanya melihat interaksi itu dengan tatapan masing masing. dan kali ini sungguh jesica menyesal untuk ikut dateng menemani anissa.
ia beranjak keluar kamar, membuat fitri dan yang lain terkejut karena kepergian nya yang mendadak itu. " loh jes mau kemana?" Panggil fitri dengan nada kencang. namun sesaat dia lupa jika intan sedang tidur. mayang dan nadira pun heran dengan sikap impulsif jesica.
anissa meminta maaf pada dua wanita itu atas perlakuan jesica tadi. " aduh maafin sepupu saya ya tante nadira tante mayang, dia memang begitu mudah bosan" imbuh nya dengan perasaan tak enak hati sekaligus malu.
Di luar pun jesica berpapasan dengan para lelaki. namun ia abaikan begitu saja, jelas membuat para lelaki itu terheran heran. " kenapa itu sepupu anissa, kok malah keluar ga pamitan lagi. " celetuk thoriq.
" Jangan begitu sama cewek thor, coba tanyain ada apa gih" Ujar herman yang sedang membaca koran.
Baru saja thoriq dan rio berdiri tiba tiba sudah terlihat para perempuan. mereka keluar dengan anissa yang sepertinya menahan kesal.
" kok jesica ngak ada disini?" selidik anissa ia memandang ruang tamu yang hanya ada bapak bapak semua.
" Iya tadi kita kira dia balik ke ruang tamu" imbuh fitri yang juga tak melihat sepupu sahabat nya.
" Tadi dia keluar ngak tahu mau kemana, biarin ajalah nanti juga balik lagi." Ucap thoriq dengan enteng.
Mayang yang mendengar ucapan putra nya langsung saja menjewer telinga thoriq.
" Awwhh!!.. Sakit ummi." Keluh thoriq.
Anissa malah menahan tawa kalau tidak di cubit fitri mungkin tawa nya hampir pecah.
" papa juga gimana sih, tamu kok di biarin pergi gitu aja" cerocos nadira yang juga menjewer telinga suami nya. kini dua pria itu tengah mendapat jeweran dari dua wanita yang sangat mereka cintai.
" Daripada banyak ngoceh mending cari dia, aku yakin dia belum jauh dari sini kan berangkat nya bareng kita thor" Ucap rio memberi solusi. tapi malah membuat jeweran di telinga thoriq makin parah saja.
" betul tante jangan cuma di jewer, di kasih hukuman aja" Tambah anissa memperkeruh ke adaan.
sedangkan Herman hanya menyaksikan mereka di balik koran nya, ia tak ambil pusing dengan keramaian di depan mata nya.