NovelToon NovelToon
Fix You Heal Me

Fix You Heal Me

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika
Popularitas:45k
Nilai: 5
Nama Author: Base Fams

Ditipu tidak membuat kadar cintanya berkurang malah semakin bertambah, apalagi setelah tau kejadian yang sebenarnya semakin menggunung rasa cintanya untuk Nathan, satu-satunya lelaki yang pernah memilikinya secara utuh.
‎Berharap cintanya terbalas? mengangankan saja Joana Sharoon tidak pernah, walaupun telah hadir buah cinta.. yang merupakan kelemahan mereka berdua.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Base Fams, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

◉ 31

Joana, bersama Gea dan Marco tiba di Bern, Swiss, tepat jam 2 siang. Ketiganya menaiki taksi dari airport menuju penginapan. 4 tahun berlalu, ini kali pertama Joana menginjakkan kakinya lagi di kota Bern. Tidak ada perubahan, kota Bern masih terlihat sama saat terakhir ia meninggalkan kota ini. Tepatnya di hari ketiga setelah berpisah dengan Nathan.

Joana terdiam. Tubuhnya bersandar di pintu mobil, dengan menatap ke arah luar jendela. Suara Marco dan Gea yang sedang berbincang dengan sang sopir terdengar, namun tidak membuat Joana terusik. Joana nampak terlihat tenang, tapi tidak ada yang mengetahui jika ketenangan yang di tunjukkan Joana hanya untuk menyembunyikan perasaanya yang tidak nyaman.

Mobil yang ditumpangi Joana melintas di depan gedung NK Group, tanpa sengaja Joana menatap bangunan berlantai 15 itu. Joana segera menundukkan kepala. Kepingan memori kebersamaannya dengan Nathan begitu saja terlintas di benaknya. Joana memegangi dadanya yang terasa sesak, karena nyatanya rasa sakit itu masih bersarang di dalam hatinya.

"Nyonya Joana." Panggil Gea, yang tidak dijawab Joana. "Nyonya," panggil gadis itu lagi seraya menyentuh tangan atasannya itu.

Sentuhan tangan Gea membuat Joana tersentak, "iya, Ge... ada apa?" Joana tidak sadar jika Gea diam-diam memperhatikannya.

"Apa anda baik-baik saja, Nyonya? wajah anda terlihat pucat." Kata Gea.

Marco yang duduk di kursi penumpang bagian depan, menoleh ke belakang. "Astaga, wajahmu tidak ada bedanya dengan vampir. Pucat seperti kekurangan darah." Kata Marco, teman Joana yang juga teman dari Gwen. "Are you okay?"

"Aku baik-baik saja, Marco." Joana memaksakan diri untuk tersenyum. "Aku hanya kelelahan dan mengantuk. Semalam aku tidak bisa tidur."

"Ada yang kau pikirkan?"

"Tidak ada," sahut Joana.

"Tidurlah. Begitu sampai, aku akan membangunkan-mu." Kata Marco lagi.

Joana kembali menyandarkan tubuhnya, ia pun memejamkan mata. Satu jam diperjalanan, akhirnya ketiganya telah sampai dan kedatangan mereka di sambut asisten Gwen, Paulina.

"Selamat datang Nyonya Joana, Nona Ge, dan Tuan Marco." Sapa Paulina sangat ramah disertai senyuman.

"Lain kali, panggil aku Marco." Timpal Marco seraya mengerlingkan mata yang langsung mendapatkan tatapan horor Joana. Marco kembali kumat. Baru sebulan dia putus dengan kekasihnya, sekarang sudah mencari pengganti. Cepat sekali dia move on.

"Eghm, " Joana berdehem.

"Kenapa kau menatapku seperti itu? apa kau sedang cemburu?" Selorohnya, kali ini ia mendapatkan cubitan dari Joana. "Auw, kau galak sekali." Keluh Marco sambil mengusap lengannya.

Joana memutar matanya, jengah. "Kau percaya diri sekali Tuan Marcorius Alexander. Aku memintamu untuk menjaga tingkahmu itu." Tegas Joana, tidak segan menegur temannya.

"Aku sedang berjuang. Harusnya kau mendukungku."

"Aku mendukungmu jika kau benar-benar insaf." Joana kembali menatap Paulina yang berdiri di depannya. "Kau jangan tertipu dengan rayuannya, Paulina. Dia buaya buntung. "

"Hey kenapa kau membuka kartuku?" Timpal Marco tidak membantah ucapan Joana, memang dia seperti itu. Kerap bergonta-ganti pasangan.

"Bukan kartu, tapi aib. Ayo, Paulina..." Joana memeluk lengan Paulina, "antarkan kami ke kamar, jangan hiraukan pria itu."

Diantar Paulina, Joana, Gea dan Marco langsung ke kamar mereka untuk meletakkan koper kemudian ketiganya makan siang dan setelahnya, Joana bersama Gea melakukan pekerjaannya, sedangkan Marco kembali ke kamar.

Malam pun tiba, setelah selesai melakukan pekerjaannya, kini Joana sudah siap untuk menghadiri pesta pernikahan Gwen. "Kau yakin tidak ikut turun, Ge?"

"Tidak Nyonya, perutku masih sakit."

"Sepertinya aku menyimpan obat pereda nyeri, " Joana membongkar isi tasnya dan menemukan apa yang dicarinya. "Ini obatnya. Minumlah setelah kau makan. Aku akan memesan makanan untukmu melalui layanan antar."

"Terimakasih, Nyonya."

Joana segera memesan makan malam untuk Gea sebelum ia turun ke taman belakang hotel, dimana pesta pernikahan Gwen berlangsung.

Sementara itu di luar, Marco berdiri di depan kamar Joana, pria itu tampil maskulin dengan setelan jas hitam yang membalut tubuh proporsional. Belum sempat ia mengetuk pintu, Joana sudah membuka pintu.

"Selamat malam Nona J, " diraihnya tangan Joana lalu membawa ke mulutnya dan memberikan kecupan. Benar-benar pria brengsek sejati.

Maniknya membeliak, dan bibirnya sedikit terbuka. "Apa yang kau lakukan? Dasar gila!!" Buru-buru Joana menarik tangannya, lalu menggesekkan punggung tangannya di jas Marco. "Iyuh.. Ini menjijikan."

"Astaga... ucapanmu sangat pedas sekali." Marco tergelak tidak tersinggung dengan perkataan Joana. Berteman dengan Joana selama 3 tahun, membuat Marco cukup mengenal wanita itu. "Kapan kau bisa bersikap manis kepadaku?"

"Jangan berharap." Joana berbalik melenggangkan kakinya di ikuti Marco.

"Kau tau, banyak wanita diluar sana yang berebut perhatian dariku."

"So?"

"Kenapa kau tidak seperti mereka?" Pintu lift terbuka, keduanya pun masuk. Marco segera menekan tombol angka 1. "Aku tampan, menawan, mapan, tubuhku atletis, dan juga wangi. Tidak ada yang kurang dariku."

"Lalu Aku harus seperti apa? apa Aku perlu mengatakan : oh so sweet, kau manis sekali Marco. Kau semakin terlihat menggemaskan argh." Kata Joana yang diakhir raungan membuat Marco tergelak sambil memegang perutnya.

"Kenapa kau menggemaskan sekali."

"Jangan terpikat denganku. Karena aku tidak tertarik dengan hubungan."

Ok pembicaraan mulai serius. "Kau seperti wanita yang sedang patah hati. Katakan siapa yang telah melukaimu. Aku ingin mematahkan tangannya."

"Itu tidak penting. Aku tidak ingin membahasnya."

Pintu lift terbuka, Joana dan Marco pun turun bersamaan.

"Peluk lenganku." Pinta Marco. Joana tidak menolak, ia begitu saja melingkarkan tangannya di lengan berotot milik Marco. Keduanya pun masuk ke area pesta. Banyak pasang mata yang melihat ke arah mereka. Bagi yang tidak mengenal keduanya, sudah bisa dipastikan akan mengira jika mereka sepasang kekasih. Cantik dan juga tampan, keduanya terlihat serasi.

"Beruntung kau bisa hadir, Marco. Setidaknya, aku tidak merasa sendiri disini."

"Maka dari itu perlakukan aku dengan manis."

"Dalam mimpi."

Keduanya merengsek semakin dalam. Marco mengimbangi Joana yang melangkah dengan anggun. Malam ini, Joana nampak memukau dengan long dress berwarna hitam dengan model leher bulat, berlengan panjang. Rambutnya dibiarkan tergerai, menutupi sebagian punggung indahnya yang terekspos, membuat para pria ingin memainkan jemarinya disana. Dan mengenai riasan wajah, Joana terlihat cantik dengan make up yang natural dan tidak ada perhiasan yang berlebihan untuk menunjang penampilannya, Joana hanya menggunakan anting model Drop Earrings, hadiah pemberian Gwen ketika ia berulang tahun ke 27 tahun.

Pesta pernikahan Gwen dengan tema outdoor itu sangat ramai. Banyak tamu undangan dari kalangan atas dan juga artis-artis terkenal memenuhi area pesta. Melihat pemandangan itu, baik Joana dan Marco tidak terkejut karena Ayah dari Gwen, seorang pengusaha jewelry yang terkenal di Swiss. Begitu juga dengan Ibunya Gwen yang memiliki brand cosmetic. Sedangkan, Gwen pun seorang model. Jadi keduanya tidak heran lagi.

"Sebaiknya kita duduk disana." Ajak Marco setelah mereka menemui Gwen untuk memberikan ucapan selamat. Keduanya duduk, membelakangi kolam renang.

"Aku tidak menyangka jika pestanya akan seramai ini."

"Ya kau benar, Joana. Kau ingin minum?" Tawar pria itu sambil berdiri.

"Huum ya, aku mau orange jus."

"Tunggulah, aku akan mengambilkan minum untukmu."

5 menit berlalu, akan tetapi Marco belum juga kembali. "Sebenarnya lelaki gila itu mengambil minuman dimana? Kenapa lama sekali." Joana mengeluarkan ponselnya dari dalam tasnya, menghubungi Marco seraya menyapu pandangannya mencari keberadaan temannya itu. "Tidak diterima. Hais." Joana beranjak, ia pergi ke toilet untuk mencuci tangannya. Setelah selesai, ia keluar dan melihat sosok pria yang sedang dicarinya tengah bersama seorang wanita. Paulina.

Joana mendengus kasar, ia merasa jengkel. "Dasar buaya buntung. Pantas saja dia tidak kembali, karena telah mendapatkan mangsanya. Astaga." Bibir Joana terbuka manakala melihat keduanya berciuman. "Dasar si brengsek, mesum."

Joana melangkah pelan, masih melihat ke arah Marco yang berada di gazebo.

"Brukk."

1
¢ᖱ'D⃤ ̐🕊ᶜᵒᵐᵉˡ🐾
wkwkwk bner apa yg dikatakan Marco ,,berhentilah menyakiti Joana Nath😩
¢ᖱ'D⃤ ̐🕊ᶜᵒᵐᵉˡ🐾
kan Bner Brianna pelakunya😒🥴
¢ᖱ'D⃤ ̐🕊ᶜᵒᵐᵉˡ🐾
untunglah Joana dan Marvel g knp"..
mungkin ya masih ada setetes cinta untuk Nathan makanya Joana g bs dendam ataupun benci spenuhnya sm Nathan😏😏
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
jlebbb...
tertohok kn hatimu Nat, ayo jawab ..
cowok sebrengsek Marco aja tau menghargai wanita
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
nah kan bener, karena gak terima diusir dan dicere ma Nathan makanya dilampiaskan amarahnya sama Jo
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
pasti disuruh si Bri, cuma gagal karena ada Marco dan mobil oleng duluan
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
tanda cintanya sampai bikin muka gak terbentuk ya Nat /Facepalm//Facepalm/
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
wwkkk panasin terus tuh si Nathan
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
pasti semakin didera perasaan bersalah kn
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
kan ..kan...apa yg dilakukan Marco bikin meleleh
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
wahh Marco juga penyayang anak ya dah cocok juga jadi Daddy 🤭
🍁 ¢ᖱ'D⃤ ̐Nuyy ☕🏠⃟🌹
Salut buat Marco keren dan bijak,tidak menghakimi tapi kasih petuah yang sangat bagus.
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
dan itu yg membuat Nathan juga jatuh cinta dulunya
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
karena terbiasa dari orok dan Nathan tipe hot Daddy makanya Marvel sangat tergantung juga ma Daddy nya
🍁 ¢ᖱ'D⃤ ̐Nuyy ☕🏠⃟🌹
Hadeuh Marco memang temen sejati yaa,jadi gak ada rahasia lagi,tahu kelemahan nya.
Mungkin sekarang bukan cinta ,tapi perasaan Marvel yang utama
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
untung mobilnya oleng dan Marco tahu ada bahaya jadinya gercep menyelamatkan Jo dan Marvel
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
sen kanan kiri jgn lupa ya Jo 🤣
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
gassss co janur kuning blum dirangkai /Facepalm//Facepalm/
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
nah kan nyicil dulu tuh Mayan meski gak langsung dilunasi /Facepalm//Facepalm/
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
paling dikit ya co cicil2 gitu mah ada /Facepalm//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!