Bagaimana jadinya jika seorang penulis malah masuk ke dalam novel buatannya sendiri?
Kenalin, aku Lunar. Penulis apes yang terbangun di dunia fiksi ciptaanku.
Masalahnya... aku bukan jadi protagonis, melainkan Sharon Lux-tokoh antagonis yang dijadwalkan untuk dieksekusi BESOK!
Ogah mati konyol di tangan karakternya
sendiri, aku nekat mengubah takdir: Menghindari Pangeran yang ingin memenggalku, menyelamatkan kakak malaikat yang seharusnya kubunuh, dan entah bagaimana... membuat Sang Eksekutor kejam menjadi pelayan pribadiku.
Namun, ada satu bencana fatal yang kulupakan
Novel ini belum pernah kutamatkan!
Kini aku buta akan masa depan. Di tengah misteri Keluarga Midnight dan kebangkitan Ras Mata Merah yang bergerak di luar kendali penulisnya, aku harus bertahan hidup.
Pokoknya Sharon Lux harus selamat.
Alasannya sederhana: AKU GAK MAU MATI DALAM KEADAAN LAJANG!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R.A Wibowo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12,5
Waktu tidak terasa bergerak dengan cepat. Sore datang. Langit berubah jingga di balik hutan tepi barat.
Saat ini ia baru sendiri, Althea berkata bahwa ingin mandi terlebih dahulu sekalian berkeliling di kediaman ini.
Sementara Sharon masih di kamarnya, duduk di lantai, melipat selimut pemberian Althea sambil tersenyum kecil.
“…Mereka benar-benar datang hanya untuk memastikan aku makan, bahkan sampai mau menginap” gumamnya hangat. “Baik sekali ya. Protagonis memang paling the best.”
Ia menyentuh pipinya. Hatinya terasa hangat. Ia Tidak sepenuhnya sendirian.
Yah, untuk sementara lupakan itu …” ia melihat suasana melalui jendela. “Kejadian tadi malam jelas mencurigakan, kurasa aku akan sedikit menganalisa kejadian.”
Sosok yang berada kemarin malam, sebenarnya siapa?
Sharon berdiri dari lantai, berjalan dan duduk di kursi. Ia mengambil alat tulis, siap menulis ide ide yang bisa dipertimbangkan.
Sharon berpikir keras, waktu terus berjalan, ia terus berpikir, menulis di kertas.
Pertama hal yang dia ingat adalah kediaman Rosehill adalah tempat kediaman khusus pelayan dan sering digunakan untuk keluarga lux jika ada kondisi khusus—seperti kasus Sharon.
Namun hanya itu! Ia tidak menulis detail tentang kejadian yang terjadi di kediaman ini.
Sharon menghela napas,” hah! Ingatlah kembali! Ingatlah!”
Lalu tiba - tiba saja dia membelalakan mata. Ia coba mengingat plot bab selanjutnya—
Seharusnya jika di plot asli sekarang sudah memasuki babak pertarungan keluarga Lux dan Midnight, keluarga yang saling bermusuhan.
Ia bisa menebak siapa dalang dari kejadian tadi malam. Pangeran keluarga Midnight. Arthur Midnight.
Kemungkinan besar karena dia menghalangi rencana pembunuhan Althea, dia datang bukan untuk menyusul atau menyerang dia datang untuk bertanya kepada Sharon tentang apa yang ia rencanakan.
Di cerita asli dia memiliki kebencian terhadap Althea Lux sama seperti Sharon.
Pertarungan dibuka dengan kematian Althea di tangan arthur sebagai ganjaran untuk perang, Tapi karena campur tangannya, bab yang menjadi konflik keluarga midnight dan Lux menjadi menghilang, dan bab selanjutnya tidak diketahui pastinya.
“Tidak!” Ia menggelengkan kepala, menyangkal pikiran barusan. “Segala yang terjadi di naskah itu mutlak, itu artinya walau aku mencegah kematian Althea. pertarungan kedua keluarga itu tidak akan bisa dihalangi! Akan muncul plot baru, alasan lain untuk mereka berperang …”
Althea menggigit bibirnya. “Keluarga midnight berjarak cukup dekat dari kediaman ini. Dan Arthur adalah orang yang cukup barengsek untuk mencari informasi dengan cara apapun. Dia masih mengincar nyawa Althea dan aku yakin ia menyadari bahwa kak Althea ada di sini.”
Sharon pun membuka mata lebar menyadari sesuatu.
“Yang artinya kalau begini terus kak Althea masih dalam bahaya! Nyawanya masih diincar!”
Hari telah menjadi malam. Arthur, antagonis utama dalam novel ini. Karena ia yang menulis dan menciptakan karakternya jadi dia tahu dengan betul, bagaimana cara dia bertarung, bagaimana liciknya dan kebiasan membunuh seseorang.
Arthur suka membunuh orang di malam hari terutama tengah malam. Saat korban sedang tertidur lelap, ia akan datang melalui jendela, lalu agar tidak membuat pembunuhan dengan cara mencolot, ia akan menarik tubuh korban terlebih dahulu menggunakan tali, membawanya ke atap perumahan, lalu mengakhiri hidupnya.
Jika ia ingin menyerang, maka tengah malam adalah waktunya!
Sharon terkekeh, sudah menemukan ide yang cukup menarik.
…
Jam makan malam telah lewat Penjaga berganti shift. Waktu telah menunjukkan tengah malam.
Krek…
Jendela kecil di sisi kiri kamar itu bergerak.
Seseorang memasuki bukan melalui pintu, melainkan jendela.
Sosok yang tertidur di kamar itu terlihat sangat lelap, tidak menyadari seseorang membuka jendela.
Hening.
Tidak ada suara.
Hanya kegelapan hitam pekat.
Sekejap kemudian —
bayangan seseorang melangkah masuk.
tanpa suara
tanpa salam
tanpa wajah terlihat.
Tubuhnya tinggi.
Langkahnya ringan.
Dan ia berhenti tepat di tengah ruangan.
Sharon membeku.
Wajah sosok itu tertutup tudung hitam.
Dan dengan suara pelan seperti bisikan angin…
“…. ketemu juga, Althea Lux.”
“Bodoh sekali malah jauh jauh datang ke sini. Awalnya aku ingin berbicara sebentar dengan Sharon mengenai rencana pembunuhanmu, tapi karena kamu sudah berada di sini … itu gak perlu lagi. “
“Demi nama keadilan, matilah!”
malah meme gw😭
Sharon sebagai antagonis palsu tuh bukan jahat—dia korban. Dan kita bisa lihat perubahan dia dari bab awal sampai sekarang.
pokonya mantap banget
rekomendasi banget bagi yang suka cerita reinkarnasi
dan villain
semangat thor