Hamidah Love Fadli

Ke esokan harinya pun tiba. hamidah yang berada di kampus terdiam dia melamun sampai teman nya menepuk pundak hamidah dan bertanya "kamu kenapa melamun?"

Hamidah terkejut dirinya keringatan dan berkata "eh..ngak kok aku baik-baik saja aku hanya kelelahan jangan khawatir"

beberapa menit berlalu guru masuk ke dalam kelas dan mulai mengajar. Selama 30 menit guru mengajar dia akhinya menegur hamidah yang melamun. Guru itu berkata "hamidah kamu kenapa kok melamun sih? kita lagi belajar fisika dan ini sangat penting"

Hamidah kembali menepuk pipinya dan berkata "maap pak silakan di lanjutkan"

Guru itu melanjutkan pelajaran hamidah bergumam "kenapa aku malah kepikiran dengan fadli ada apa ini?,apa aku harus menjenguk nya pulang dari kampus?,baiklah aku akan menjenguk dia ke rumah sakit nanti tapi aku harus sembunyi-sembunyi jangan sampai ada yang melihat aku pergi ke rumah sakit untuk menjenguk fadli apalagi teman sekelas menjijikan"

Hamidah melanjutkan belajar nya sampai jam pulang pun tiba, hamidah segera pergi naik mobil nya yang sangat mewah menuju ke rumah sakit. Saat dia tiba di rumah sakit dirinya langsung masuk ke rungan fadli dan melihat fadli yang sedang bermain hp.

Hamidah duduk di kursi dan berkata "seharus nya aku ngak perlu khawatir ngak usah sampai datang ke sini segala kamu baik-baik saja tuh"

Fadli terseyum dia tertawa "haha maap ya hamidah tapi makasih telah menghawatirkan diri aku tapi aku baik-baik saja sekarang makasih hamidah sekali lagi"

Hamidah terdiam wajah nya memerah dia marah "hah!!.. Aku mengkhawatirkan kamu jangan becanda ya aku ngak pernah bilang hal menjijikan seperti iyu dasar bodoh"

Fadli kembali tertawa melihat kelakuan hamidah namum tawa dari fadli justru membuat hamidah tenang hamidah menatap wajah fadli yang ceria dia bergumam "kenapa ya orang ini padahal dia berada di rumah sakit namun dia kenapa baik sekali pada aku dia bahkan tidak marah dia tidak mempermasalahkan kejadian di perpustakaan padahal kejadian itu lah yang membuat nya masuk ke rumah sakit"

Tiba-tiba pintu kamar fadli terbuka dan itu adalah bos fadli, bos fadli berkata "astaga kamu kenapa sampai seperti ini fadli"

Fadli menjawab "aman kok master,tapi maap ya master aku memanggil kamu ke sini"

Master terseyum dia bertanya "memang nya ada apa fadli?"

Fadli menjawab "tolong bayarin dulu biaya rumah sakit aku,master bisa memotong gaji aku nantinya,aku harus di sini selama 3 hari ke depan dan biayanya adalah 1,5 juta aku tidak punya uang sebanyak itu"

Master duduk di kursi lain dia berkata "baiklah akan aku bayar biaya rumah sakit kamu,selain itu kamu sudah makan?"

Fadli menggelengkan kepala "belum master aku belum makan,mungkin nanti sore aku akan di kasih makan jadi bukan masalah"

Master fadli kembali bertanya "kalo begitu mau makan apa aku akan pergi ke resepsionis untuk membayar biaya rumah sakit kamu, saat keluar dari rumah sakit aku bisa memesankan makanan untuk kamu"

Fadli menjawab "kalo begitu aku ingin nasi ayam master makasih atas kebaikan kamu"

Master terseyum dia lalu keluar dari ruangan fadli,sementara hamidah menatap ke arah fadli dia lalu bertanya "kenapa kamu tidak meminta aku untik ganti rugi kamu terluka gara-gara melindungi aku"

Fadli langsung menjawab tanpa ragu "aku menolong kamu waktu akan tertimpa oleh lemari adalah keinginan aku sendiri jadi aku tidak menganggap kecelakaan itu adalah ulah kamu jadi aku tidak mau meminta ganti rugi pada kamu. Jadi hamidah itu bukan masalah"

Hamidah langsung diam mendegar hal itu tapi dia tidak beranjak pergi dari kursi di dalam hatinya dia masih ingin duduk di sebelah fadli dan ingin mengobrol lebih banyak lagi.

Hamidah kembali bertanya "itu kan bos kamu ya yang tadi ke sini kamu berati sudah lama kerja dengan dia ya soal nya dia mau membantu kamu"

Fadli menjawab sambil terseyum dan tertawa "yah.. Haha aku sebenar nya baru bekerja 1 hari sama dia pas kamu datang juga waktu malam itu,tapi aku ngak tau kenapa dia menolong aku padahal aku bukanlah siapa-siapa dia aku sungguh beruntung bisa bertemu dengan orang sebaik master"

Hamidah kembali bergumam melihat seyuman fadli "dia di kampus tidak pernah terseyum dan tidak perna peduli dengan orang lain tapi kenapa di saat keadaan seperti ini seyuman nya sangat bagus sekali dia terlihat sangat tampan tapi matanya tidak bisa berbohong dia terseyum untuk menghibur dirinya sendiri kemungkinan hatinya sedang menangis di dalam sana"

Fadli tampak santai tidak lama berlalu suara ketukan pintu terdengar, orang itu langsung masuk dan bertanya "ini benar kamar nya fadli kan?,ada pesanan nasi ayam"

Fadli mengangguk "ya ini adalah kamar fadli aku yang memesan nya"

orang itu memberikan 1 bungkus nasi ayam fadli membukanya dan berkata "makasih master, selamat makan"

Fadli pun mulai makan sementara hamidah memainkan hp nya, hamidah berkata "kamu ketinggalan pelajaran fisika aku akan mengirimkan file untuk kamu catat nanti berikan nomer wa kamu"

Fadli terdiam namun dia memberikan hp nya. Hamidah lalu menyalin nomer hp fadli dan mengirimkan sebuah fike pdf untuk fadli pelajari, hamidah berkata "aku sudah mengirim nya kamu pelajari nanti dan untul 3 hari ke depan aku akan mengirimkan pelajaran yang tidak bisa kamu ikuti"

Fadli terseyum dia menjawab "makasih hamidah kamu membantu aku. Tapi kenapa kamu mau membantu aku padahal kan aku ini merepotkan dan aku ini miskin, aku ini menjijikan hem..mencurigakan kamu tidak akan menjahili aku lagi kan?"

Hamidah menjawab dengan nada kesal "kenapa aku harus menjahili kamu ngak ada alasan untuk aku melakukan nya sudah lah terima saja kebaikan aku lagian aku hanya akan membantu kamu sampai kamu sembuh saja ini balasan karena kamu telah menyelamatkan aku dari lemari perpustakaan waktu itu"

Fadli menjawab "ya, baiklah makasih sekarang sebaik nya aku tidur saja lah perut aku sudah kenyang juga aku ingin segera pulih dan kembali belajar juga kerja"

Fadli tiduran di kasur sementara hamidah memutuskan untuk pergi namun sebelum dia pergi dia mengeluarkan beberapa lembar uang di tas nya dia lalu meletakan uang itu di meja dan bergumam "ini untuk makan kamu selama 3 hari ke depan fadli makan lah yang banyak jangan makan pakai ayam ngak sehat"

Hamidah pun keluar dari kamar rawat inap fadli,sementara fadli membuka matanya dia menyadari hamidah menaruh uang di meja nya fadli bergumam "ini maksud nya apa?, tapi karena aku butuh uang ini akan aku terima dulu nanti aku akan ganti semuanya makasih hamidah"

Fadli pun tertidur pulas.