Queensa, seorang gadis yang menjadi dingin karena terlalu banyak tersakiti. Dan Sasa, seorang gadis antik dan penakut yang sudah menjadi bahan bully sejak pertama kali masuk ke sekolahnya.
Dilihat dari segi manapun, tidak ada yang akan menyangka, jika kedua sosok itu adalah orang yang sama.
Berawal dari benci, dia menyadari jika perbedaab antara cinta dan benci hanya setipis kertas tisu. Dia jatuh cinta pada pria yang membullynya.
Lalu akankah kisah cinta mereka berjalan mulus, atau justru sebaliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosemarry_21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Queensa "7"
...Seperti biasa ya bestie......
...Tinggalkan like, komen, vote dan juga masukkan ke favorit! Jangan lupa🤭😘...
...***** Happy Reading Bestie *****...
Saat dia baru saja menyambar tas sekolahnya, tiba-tiba dia di kejutkan dengan suara ketukan di pintu kamarnya, "Masuk aja, pintunya nggak di kunci!" serunya yang tengah memakai sepatu.
Pintu terbuka dan tampak seorang wanita paruh baya masuk dan menghampirinya.
"Maaf Non Queen—" Matanya membola saat melihat sosok yang mengejutkannya, "astaghfirullah aya jurig kadieu isuk-isuk!!" teriak mbok Ijah yang membuat Queensa terkejut dan melompat.
"Aaaaaa! Mana jurignya mbok!?" tanyanya dengan panik.
"Loh heh, heh loh? Ini teh, non Queen?" mbok Ijah pun menghampiri Queensa dan memutar-mutarkan tubuh Queen sambil mengamatinya lekat-lekat.
"Lah iya mbok ini Queen emangnya siapa lagi, coba? Udah ah mbok ntar Queen mabok kalo di puter-puter terus gini sama mbok," jawab Queen.
Mbok Ijah pun melepaskan pegangannya di bahu Queensa. Dia terkekeh geli, karena sempat mengira Queensa adalah setan.
Bagaimana dia tidak terkejut, jika gadis yang biasanya terlihat sangat cantik itu tiba-tiba saja berubah menjadi sosok makhluk astral seperti saat ini.
Tapi Queen justru senang, karena mbok Ijah saja sempat tak mengenalinya yang artinya penyamaran dia berhasil.
"Emangnya kenapa non Queen harus dandan begini? Kan jadi nggak cantik atuh, neng..." tanya mbok Ijah dengan heran.
"Emang itu yang Queen mau mbok. Queen nggak mau punya temen, yang temenan sama Queen cuma karena Queen famous dan kaya."
Mbok Ijah pun mengangguk paham, dan mengerti alasan yang Queensa utarakan, "Non Queen sudah ditunggu di bawah."
"Siap 86 mbok!" seru Queensa sambil memberi hormat pada mbok Ijah dan terkekeh.
Mbok Ijah berlalu pergi dari kamar Queensa.
Beberapa menit kemudian, Queensa pun turun dan berjalan menuju meja makan.
Ayah dan kakaknya menatap Queensa tanpa berkedip, plus dengan mulut yang menganga. Mereka terkejut melihat perubahan Queensa yang begitu... absurd menurut mereka
"Lo beneran adek gue?" heran Dion.
Queen pun duduk di samping Dion, "Ya beneran lah. Gue tuh asli, ada badaknya! Bukan KW super!" jawab Queen dengan candaan.
"Queen, kamu kenapa dandan begitu?" tanya sang ayah.
"Queen mau pakai identitas lain, buat masuk ke sekolah baru yah. Nanti tolong bilangin ke om Sam ya pah, Queen mau pakai nama Sasa."
Queen pun menjelaskan alasan dia melakukan itu, dan membuat sang ayah mengangguk paham dan bersedia membantu Queen untuk membicarakan hal itu dengan paman Sam.
Sedangkan mama tirinya, hanya menatap Queensa tanpa bersuara. Namun dalam tatapan matanya, terlihat jelas rasa jijik dan tidak suka.Tak seperti biasanya, hari ini Queensa berangkat sekolah dengan sebuah scooter tua.
"Dek? Lo yakin mau pake motor ginian?" tanya Dion, "Lagian ini motor siapa yang lo pake?"
"Yakin lah kak. Ini motor cucunya mbok Ijah, gue tuker sama motor sport gue yang jarang kepake."
"Widih... motor sport lo, lo tuker sama motor ginian?! Bener-bener anak baik," ujar Dion.
...*******...
...Jangan lupa like, komen, vote dan sumbangkan sedikit poin kalian ya guys.🙈...
...Dukungan kalian adalah hal terindah yang selalu membuatku bahagia.🤣...
...Novel yang satu ini novel ringan ya guys, jadi maklumin aja kalau alurnya memang agak lambat....
...Kalau kalian nyari yang konfliknya berat seberat beban hidup author, kalian salah tempat.🙊...
semangat Thor
Ry Benci Pakpol Mampir