Melinda dijual oleh keluarganya, dia di jual pada sindikat penjualan manusia. berbulan-bulan hidupnya menderita karena harus tinggal di penampungan, dan ketika dia menyerah dia di pertemukan dengan seorang tentara.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jebakan
Melinda duduk termenung, wanita itu melihat kesekelilingnya yang tampak rapih. “Sebenarnya siapa yang kemari.” pertanyaan itu berputar-putar di benak Melinda, dan tak lama rasa lapar menderanya hingga Melinda pun memutuskan untuk pergi ke dapur.
Sepertinya keterkejutan Melinda bukan hanya sampai di situ, sekarang dia begitu terkejut melihat kulkasnya begitu penuh dengan makanan yang sangat bergizi ada makanan mentah dan juga ada makanan matang.
Melinda memegang pinggiran kulkas, berusaha untuk tetap menegakkan tubuhnya karena saat ini tubuhnya hampir saja limbung. Bukannya merasa senang Melinda malah merasa takut.
****
Sammy masuk ke dalam rumah, lelaki itu baru saja pulang dari suatu tempat. Dan Seperti biasa ketika dia masuk dia mendengar suara tangis yang sangat melengking, siapa lagi jika bukan suara tangisan Laura. Setiap malam, Laura selalu akan menangis karena dia ingin bertemu Melinda
Selama 4 bulan ini pula, Aluna terus berusaha mendekati Laura. Tapi, Gadis kecil itu tidak mau didekati oleh ibu kandungnya, hingga membuat Aluna sedikit jengkel. Rasanya dia ingin sekali melakukan sesuatu pada putrinya sendiri karena tidak mau didekati, tapi tentu saja Aluna harus terus bersabar.
Sammy masuk kedalam kamar ibunya di mana ada Laura di sana, dan Ketika melihat ayahnya, Laura yang sedang menangis langsung berjalan ke arah ranjang kemudian membaringkan tubuhnya. Saat ini Laura juga sangat membenci Sammy, karena Sammy Tidak mau mempertemukannya dengan melinda.
“Laura baru saja tenang Jangan membuat dia menangis lagi Mommy sungguh pusing," ucap Elsi hingga Sammy mengangguk, lelaki itupun keluar dari kamar kemudian dia langsung pergi ke atas untuk kamar Aluna.
Ketika Sammy masuk, Aluna sedang duduk di sofa. Wanita itu sepertinya sedang kebingungan, tadi sore anak buahnya menelepon bahwa Aluna harus pergi ke rumah tempat di mana banyak sekali orang-orang yang sudah disandera dan bersiap untuk diselundupkan, dan Aluna sekarang bingung bagaimana cara meminta izin pada Sammy.
Malam ini Aluna harus mendatangani keberangkatan kapal, dan dia tidak mungkin pergi karena pasti akan menjadi pertanyaan untuk Sammy.
“Apa ada yang kau pikirkan?" Tanya Sammy.
“temanku mengajak bertemu, dia menawarkan bisnis untukku. Aku ingin menemuinya tapi aku tidak percaya diri," jawab Aluna, hingga Sammy mengangguk-anggukkan kepalanya.
“pergilah, selama 4 bulan ini kau jarang pergi kemana-mana. Kau pasti merasa stress,"jawab Sammy, Seketika wajah Aluna berbinar, akhirnya dia bisa pergi tanpa dicurigai.
“Benarkah aku boleh pergi?" Tanya Aluna, hingga Sammy mengangguk, kemudian langsung bangkit dari duduknya selalu berjalan ke arah walk in closet untuk.
****
Aluna turun dari mobil, dia sudah sampai di sebuah rumah yang sangat besar. Jika di lihat dari luar, rumah itu seperti rumah pada umumnya, tapi sebenarnya rumah itu difungsikan sebagai rumah penampungan.
Banyak sekali manusia di sana yang sudah siap untuk di selundupkan ke beberapa negara. Pada awalnya, setelah lepas dari Evan, Aluna ingin membuka bisnis sendiri, tapi setelah dipikir dia tidak akan sanggup melawan Evan. Hingga Aluna memutuskan untuk datang pada bos besar itu adalah pemukim penyaluran yang hampir dulu menjualnya.
Sekarang Aluna menggantikan posisi Evan untuk menjadi tangan kanan bos tersebut, dan Aluna berperan penting untuk keberangkatan manusia yang berada di Negara ini.
Sekarang tampilan Aluna benar-benar berbeda, jika di hadapan Sammy dan juga keluarga Sammy, Aluna memakai pakaian yang sangat sederhana layaknya wanita rumahan. Tapi, Ketika sudah berada di luar, Aluna berubah 180 derajat.
Setelah masuk Aluna mengerutkan keningnya ketika ruang bawah kosong, padahal biasanya banyak sekali orang yang sedang menunggu di sana, tapi Aluna tidak memperdulikan itu karena dia berpikir mungkin orang-orang yang berada di rumah itu sedang berada di taman belakang.
Aluna berjalan ke arah lift untuk naik ke ruangannya, di mana ada beberapa anak buahnya yang sedang menunggu tanda tangannya. Ketika masuk ke dalam ruangan, Aluna mengerutkan keningnya karena tidak ada siapapun di sana, tapi Aluna masih berpikir positif bahwa mungkin anak buahnya sedang pergi keluar.
Wanita itu berjalan ke arah meja, kemudian mendudukkan dirinya di sana Lalu membuka laptop miliknya, namun kebingungan kembali melanda Aluna kalah tiba-tiba laptopnya tidak bisa menyala.
Ketika Aluna sudah bangkit dari duduknya, tiba-tiba lampu padam. Hingga Aluna refleks memegang pinggiran meja.
“Darrel, apa itu kau?" Tanya Aluna ketika pintu ruangannya terbuka.
“Dareel .... Darell!” Panggil Aluna lagi ketika terdengar suara derap langkah yang semakin mendekat.
“Darel jangan bercanda denganku, kenapa kau ....." Tiba-tiba Aluna menghentikan ucapannya ketika ada sebuah benda yang menempel di kepalanya.
“Riwayatmu, tamat Aluna.”
. Tubuh Aluna Dia membeku ketika mendengar Siapa yang barusan berbicara di sebelahnya, “Sa-Sammy!” Aluna bergumam pelan ketika Memanggil nama Sammy, yakin ini suara lelaki itu. Sekarang Aluna baru menyadari, bahwa benda yang menempel di kepalanya adalah pistoll .
Tunggu ada apa ini ....
Flashback
men temen hari ini satu bab dulu ya, bsok up beberapa bab kalau komen di atas 100
happy ending🌹🌹🌹♥️♥️♥️
nah lo...bisa jawab g??
klu beneran...semoga Laura baik² saja