NovelToon NovelToon
Cinta Yang Kita Pilih

Cinta Yang Kita Pilih

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / Berbaikan
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ervina Dwiyanti

Aluna dan Bara saling mencintai satu sama lain, namun mereka memiliki problema yang sangat pelik tapi mereka mampu untuk bertahan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ervina Dwiyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31. Gak Suka

"Assalamualaikum aku pengen kasih makanan nih tadi tuh aku sempat beli di jalan." Senyuman itu begitu sangat lebar banget.

Reva baru aja mengucapkan salam eh tiba-tiba aja udah nggak digubris bersama ucapan Bara yang sangat nyelekit banget kayak begitu.

"Lo nggak usah caper deh ke rumah ke rumah gue segala, udah cukuplah lo caper di sekolah dan juga udah cukup caper di kampus jadi nggak usah caper-caper lagi di sini!"

"Ya ampun gue cuma sekedar bertamu doang ke sini masa nggak boleh sih? Lo jahat banget sama gue kita kan udah lama kena satu sama lain dari lama!"

"Lo ngapain sih datang ke rumah gue segala? Gue kan udah bilang kalau misalkan gue tuh nggak ada urusan sama lo dan yang perlu lah tahu gue tuh nggak pernah suka ya sama lo dari waktu SMA bahkan sekarang lo nggak usah deh deket-deket sama gue!"

Mama sama sekali nggak suka dengan apa yang diucapkan oleh Bara karena menurutnya sampai kapanpun Bara akan tetap bersama Reva jadi nggak boleh ngomong kayak begitu dan nggak boleh menyakiti perasaan Reva.

"Lo nggak usah drama-drama nyokap gue itu tahu sama lo itu atas dasar kebohongan yang lo ciptakan selama ini gue harap lo nggak usah dekat-dekat sama gue lagi! Mah aku udah bilang kan kalau misalkan aku tuh nggak pernah suka sama dia aku tuh nggak pernah sayang sama dia aku tuh nggak pernah sedikitpun gimana-gimana."

"Bara kamu tuh udah kuliah kamu bukan anak SMA lagi yang seakan-akan kamu harus bisa diatur-atur kamu sadar dengan sendirinya dong kalau misalkan Reva ini adalah teman satu kampus kamu jadi kamu harus bareng sama dia apalagi kamu baru aja masuk."

Bara sama sekali nggak peduli karena menurutnya ya biarin lah Reva bisa cari sendiri ngapain juga harus dibantu-bantuin dia udah gede juga.

Bara pun berpamitan lalu meninggalkan Reva dan gak peduli banget apakah Reva mau minta tolong atau enggak yang paling penting adalah ia berangkat dulu dari dalam rumah, dan mama pun menenangkan Reva mengatakan kalau misalkan tenang aja nanti Bara bakalan mau juga kok.

"Benarkan apa yang aku bilang kalau misalkan Bara itu lagi di pelet dan aku udah bilang sama dia kalau misalkan sampai kapanpun. Dia nggak akan pernah sembuh kalau dia nggak dipisahkan sama Aluna."

"Udah kamu tenang ya sayang semuanya bakalan sesuai dengan rencana kita berdua kita jangan pernah gentar untuk menyuruh mereka berpisah."

***

Bara pun melihat Aluna sedang memainkan ponsel di ruang tamu dan ia pun mengucapkan salam lalu dipersilakan masuk ke dalam rumah. "Kamu lagi ngeliat apaan kok kayaknya fokus banget sih sama hp-nya?"

"Aku mau cari pekerjaan dan aku juga pengen ngebantu orang tua kan kita udah lulus apalagi kamu udah kuliah juga jadi ibaratnya aku tuh pengen kerja tapi aku belum nemu-nemu sih dari sekarang!"

"Tapi kamu jangan nakal ya kalau misalkan kamu udah dapat kerjaan apalagi nanti ketika kamu ketemu sama cowok kamu nggak boleh bandel sama dia!"

"Enggaklah tujuan aku bekerja kan bukan untuk cari cowok melainkan aku pengen menghidupi diri aku dan keluarga jadi aku nggak akan pernah kepikiran untuk ke arah sana. Oh ya gimana kamu di kampus apakah baik-baik aja apakah udah ada perkenalan dengan teman-teman baru di sana? Seneng nggak kuliah?"

Bara menceritakan kalau misalkan nggak nyangka banget bisa satu kampus dengan Nabila dan Nabila sangat baik banget bahkan ngebantuin apapun yang nggak bisa ia lakukan di kelas, sebenarnya bukan rasa cemburu sih tapi ya ngerasa gimana sih ketika seorang sahabat dekat dengan pacar kita sendiri. "Kamu sama sekali nggak ada rasa cemburu kan sama Nabila? Nabila kan sahabat kamu sahabat aku juga jadi nggak mungkin aku dekat-dekat sama dia!"

"Ya enggaklah ngapain aku ngerasa cemburu sama Nabila dia itu adalah orang yang baik orang yang ibaratnya nggak pernah jahat sama aku masa aku harus cemburu sih sama dia?"

"Oh alhamdulillah deh kalau misalkan kamu nggak ada rasa cemburu jadi aku nggak usah ngerasa takut untuk bikin kamu tenang atau kayak gimana."

"Iya nggak kenapa-napa santai aja kok. Oh ya Nabila bilang kalau misalkan kamu satu universitas juga ya sama Reva? Dia satu kelas sama kamu juga di sana?"

"Iya aku sama sekali nggak nyangka banget kalau misalkan kita satu kelas bertiga sumpah bener-bener nggak nyangka tau nggak sih. Aku juga ngerasa bingung banget kenapa kayak begitu ya aku males banget sebenarnya satu kali sama dia! Tapi ya udahlah aku bingung juga."

"Kita jalan yuk aku pengen banget nih ngajakin kamu jalan,"

"Enggak ah aku lagi mager aku pengen di rumah aja lagi pula aku besok mau survei tentang pekerjaan yang aku lihat di media sosial Ini mudah-mudahan aja aku keterima kerja di sana!"

"Mau aku anterin nggak? Soalnya besok nggak terlalu repot banget sih!"

"Ah nggak usah ngapain sih kamu nganterin aku kamu kan baru aja masuk ke kampus masa kamu udah nganterin aku sih? Aku bisa kok naik ojek online atau aku pakai sepeda motor sendiri."

"Tapi kalau misalkan kamu ada apa-apa kamu tinggal kasih tahu aku aja ya aku bakalan siap ke dia untuk ngebantuin kamu."

"Iya terima kasih banyak aku Insya Allah bisa jaga diri dengan sangat baik kok."

Seberapa lama kemudian mamanya Aluna pun datang dan menanyakan gimana kegiatan baru Bara ketika sudah lulus sekolah dan udah masuk ke kampus. Bara pun menceritakan tentang keseruan di kampus sedikit ada rasa iri sih di dalam diri Aluna kenapa sih nggak pernah bisa berada di posisi orang-orang yang sukses di luaran sana padahal mereka bisa seperti itu ya atas dasar kerja keras tapi sedangkan Aluna enggak bisa.

"Ya Allah ya Robbi kapan sih hamba bisa merasakan apa yang seperti mereka rasakan selama ini? Kamu juga pengen seperti itu tapi hamba nggak bisa," batin Aluna dalam hati yang sedikit merasa kecewa dengan suatu keadaan tapi ia nggak boleh merasa sedih harus bisa membahagiakan kedua orang tua karena sudah sampai ke titik yang sekarang itu udah menjadi sesuatu hal yang sangat luar biasa banget untuk dijalani.

"Aku pengen nanya deh sama kamu, kamu bahagia enggak ketika aku kuliah kayak begini?"

"Aku bahagia dong masa nggak bahagia. Aku senang malah senang bahagia banget."

1
Rinjani Putri
hallo salm knl KK author lanjutkan karyamu yuk saling dukung dan follow ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!