NovelToon NovelToon
Bersaing Dengan Masa Lalu

Bersaing Dengan Masa Lalu

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Duniahiburan / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Clarissa icha

Susah payah Jasmine berjuang meluluhkan hati Juna, pria yang terkena kaku dan sangat sulit di dekati wanita mana pun. 2 Tahun berjuang hingga akhirnya dia dan Juna resmi menjalin hubungan. Jasmine pikir, dia telah berhasil mendapatkan hati Juna, menjadi satu-satunya wanita yang menempati hatinya.

Namun ternyata anggapannya salah besar, sebab ada seseorang di masa lalu yang mampu bertahta di hati Juna selama bertahun-tahun lama. Jauh sebelum Jasmine mengenal Juna.

Di saat Jasmine dan Juna sudah menikah, Tiba-tiba sosok wanita di masa lalu Juna muncul kembali dan mengalihkan semua perhatian Juna. Haruskah Jasmine meneruskan pernikahannya, atau melepaskan Juna begitu saja setelah melewati perjuangan yang sulit.?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

Selama 1 minggu ini, Juna banyak merenungi kesalahannya pada Jasmine. Kesalahan yang dia lakukan hanya karna saat itu belum bisa membuka hati untuk orang lain karna terbelenggu masa lalu. Kini Juna menyadari betapa dia sangat beruntung memiliki Jasmine di sampingnya. Jika wanita itu bukan Jasmine, mungkin tidak akan selama ini memperjuangkan cintanya. Jasmine jelas berbeda, dia mampu bertahan selama 7 untuk mencintai tanpa syarat. Jasmine mungkin tau bahwa kebahagiaan akan datang di waktu yang tepat. Hingga dia tidak menyerah sebelum kebahagiaan itu datang.

Pagi ini keduanya sedang sarapan di rumah. Mereka sudah kembali dari hotel sejak semalam, karna hanya menghabiskan waktu seharian di hotel. Jasmine yang meminta pulang, sebab merasa bosan lantaran hanya di kurung di kamar hotel.

"Mas,, kenapa liatin aku terus.? Wanta lipstik aku jelek ya.?" Jasmine menjadi tidak percaya diri lantaran terus di tatap oleh Juna. Masalahnya pagi ini dia memakai warna lipstik yang tidak seperti biasanya. Warna lipstiknya sedikit mencolok, bukan warna nude yang biasa di pakai Jasmine.

Juna menggeleng, ada gurat senyum yang tertahan di sudut bibirnya.

"Makasih karna tidak meninggalkan ku." Juna menatap penuh cinta dan kekaguman pada sosok istrinya. Kalau bisa memutar waktu, Juna mungkin sudah memutarnya untuk kembali ke masa 7 tahun silam. Dia ingin merasakan kebahagiaan dan menjalani hubungan yang romantis dengan Jasmine untuk waktu yang lama.

"Memangnya Mas Juna melakukan apa sampai aku harus pergi." Seru Jasmine dengan nada tidak suka. Dia tidak suka melihat Juna selalu berterima kasih dan terus meminta maaf berkali-kali, seolah-olah kesalahan yang Juna lakukan sangat fatal dan tidak akan di maafkan hanya dengan sekali minta maaf dan mengakui kesalahan.

"Jangan terus-terusan merasa bersalah. Kita sudah sepakat memulainya dari awal. Jadi, mari hidup dengan bahagia,," Jasmine tersenyum lebar dengan mata yang berbinar. Keputusannya sudah bulat untuk tetap mendampingi Juna. Selama bukan perselingkuhan dan kekerasan, Jasmine sanggup bertahan.

"Aku janji akan menjamin kebahagiaan kamu." Ucap Juna seraya meraih tangan Jasmine untuk di kecup punggung tangannya. Keduanya lantas saling melempar senyum, ada kebahagiaan yang terpancar dari sorot mata keduanya.

...*******...

1 minggu yang lalu, Juna sudah berjanji pada Joshua akan datang ke Jepang untuk menemuinya. Pagi ini Juna bersama Jasmine sudah bersiap pergi ke bandara di antar oleh supir mereka. Juna sengaja mengajak Jasmine bertemu Joshua karna ingin mengenalkan Jasmine padanya. Seharusnya memang sejak awal Joshua di beri pengertian kalah orang tuanya tidak bersama. Namun karna waktu itu kondisi Joshua sedang tidak stabil dan baru mengetahui bahwa dia masih memiliki ayah, akhirnya terpaksa menutupi kebenaran di depan Joshua. Kini sudah waktunya Joshua tau, agar tidak terus berharap Daddynya bisa berkumpul dengannya dan Vierra.

"Nanti jangan di pendam sendiri kalau merasakan sesuatu yang membuat kamu tidak nyaman." Peringat Juna.

Keduanya sudah tiba di bandara dan sekarang sedang bersiap untuk masuk ke pesawat. Mereka sengaja datang tepat waktu agar tidak terlalu lama menunggu.

"Tapi aku tidak mau merusak momen selama kamu dan Joshua bertemu. Kalau nanti ada yang mengganjal, aku akan cerita saat sudah kembali ke sini." Ujar Jasmine dengan senyum tulus yang menembang di bibirnya.

Jasmine tidak egois, justru dia berharap bisa dekat dengan Joshua. Tidak peduli meski Joshua hadir dalam hubungan yang tidak sah, anak laki-laki itu tetap darah daging suaminya. Artinya, Joshua jadi putranya juga. Daripada merasakan sakit karna tidak bisa menerima kenyataan, lebih baik memang berdamai dengan keadaan.

"Kamu kenapa sangat baik padaku.?" Juna mencubit gemas hidung mancung Jasmine. Untung saja dia sudah menikahi Jasmine meski awalnya setengah hati. Sekarang Juna merasa menjadi pria paling beruntung karna memilikinya.

Jasmine hanya terkekeh dan menyingkirkan pelan tangan Juna dari hidungnya, namun Jasmine tidak melepaskan tangan Juna, melainkan menggenggamnya.

Hati Jasmine sedang di penuhi bunga-bunga cantik yang bermekaran. Kebahagiaan itu hadir dengan sendirinya setiap kali merasakan sentuhan demi sentuhan dari Juna yang terasa hangat dan penuh cinta. Tidak seperti dulu, terasa dingin dan hambar. Untuk bisa merasakan bahagia, Jasmine sampai menanamkan pada hatinya bahwa Juna juga mencintainya. Padahal kenyataannya tidak seperti itu. Kini Jasmine bisa merasakan kebahagiaan, buah dari kesabarannya selama ini.

...******...

Setelah mengudara selama kurang lebih 9 jam, pesawat yang di tumpangi keduanya mendarat dengan selamat di Osaka airport. Juna memesan taksi yang akan membawa mereka ke hotel. Keduanya lantas bergegas menuju taksi yang sudah baru saja tiba.

Jasmine berjalan di samping Juna seraya memeluk. tubuhnya sendiri karna merasakan dingin yang menusuk. Dia hanya memakai baju lengan pendek, tanpa memakai jaket ataupun coat tebal. Padahal di Jepang sedang musim dingin. Suhunya sekitar 10 derajat pada pukul 5 sore ini.

"Dingin.?" Tanya Juna yang beberapa kali melihat Jasmine membuat gerakan memeluk tubuhnya sendiri.

Jasmine mengangguk.

"Sedikit. Mungkin sedang penyesuaian dari panas ke dingin. Suhunya hampir 3 kali lipat dari Jakarta." Ujar Jasmine.

"Nanti aku bantu hangatkan kalau sudah sampai di hotel." Kata Juna dengan senyum yang membuat Jasmine merinding. Pikirannya jadi kemana-mana, padahal belum tentu maksud Juna seperti yang sedang di bayangkan oleh Jasmine saat ini.

"Sayang, kenapa pipi kamu merah.?" Juna malah menggoda Jasmine dengan menatap lekat wajah sang istri.

"Ini merah blush on." Jawab Jasmine sekenanya. Juna mengangguk-angguk, tapi dia mengukir senyum yang menunjukkan tidak percaya dengan jawaban Jasmine.

Keduanya tidak bicara lagi karna sudah sampai di depan taksi. Juna menyuruh Jasmine agar masuk ke dalam mobil, sedangkan dia membantu supir taksi memasukkan koper ke bagasi.

Juna menyusul masuk setelah selesai memasukkan barang-barangnya. Taksi itu segera melaju meninggalkan area bandara.

Tidak sampai 15 menit, kini mereka sudah sampai di hotel. Juna sudah mendapatkan kode akses di tangannya. Pria itu lantas menggandeng tangan Jasmine, mengikuti petugas hotel yang membawakan barang-barangnya.

"Masih dingin.?" Tanya Juna sembari menggosok telapak tangan Jasmine.

Jasmine menggeleng, padahal masih sedikit dingin. Karna khawatir mendapat respon yang membuatnya travelling, jadi Jasmine tidak menjawab dingin.

"Jam berapa kita ke apartemen Vierra.?" Tanya Jasmine. Dia sedang mengalihkan pembicaraan agar tidak membahas masalah kedinginan lagi.

"Besok saja, malam ini kita jalan-jalan dulu sekalian dinner." Jawab Juna yang semakin menggenggam erat tangan Jasmine. Juna memang sengaja ingin menikmati waktu dulu bersama Jasmine, sebelum mengajak Jasmine bertemu Joshua dan Vierra. Setidaknya dengan mengajak Jasmine menikmati waktu bersamanya, bisa membuat Jasmine lebih santai nantinya.

"Kamu ingin pergi kemana sayang.?" Tawar Juna.

"Nanti aku cari rekomendasi dulu di internet. Aku ingin datang ke tempat yang belum pernah aku datangi di sini."

Juna mengangguk paham.

Keduanya sudah sampai di depan kamar, Juna membukakan pintu dan meminta petugas agar sekalian membawa masuk barang bawaannya.

"Terimakasih." Ucap Juna seraya menyodorkan beberapa lembar uang Yen pada petugas hotel.

Pintu kamar segera ditutup setelah petugas itu pamit pergi.

Sementara itu, Jasmine langsung membongkar koper untuk mencari coat. Kenyataannya dia memang masih merasakan dingin.

1
Eti Alifa
ya Alloh sesabar itu jasmine.Mlm pertama pke pengaman hanya dan baru pertama kali di dunia pernovelan🤭
Eti Alifa
baru baca kok nyesek thor, si juna kebangetan😬
Wiwit
wkwkwkwkwkwk
Yelly _16
Luar biasa
momo2
ceritanya ringan tapi bikin nyesek dada
Awey
Kenapa Vie manggil mama sich,ke mama Dewi . kenapa tidak Tante aja.
Awey
Ich nyesek bnget di bab ini,😭😭😭
Rswt Slv
Biasa
Nissa Zafa
kasihan Jasmin. tpi kasihan Juna juga. 7 th terpisah dari anak dan wanita yg di cintai. walaupn itu juga bukan smua slh Juna.
Yani Mulyani
Biasa
Datu Zahra
malem pertama, pake pengaman. asli kalau gue ogah sih, enggak mau bikin bini hamil ada cara lain. penghinaan sumpah
Dee
Luar biasa
Dee
Ucapan adalah do'a kalau jadi berarti baby nya made in rumah sakit 🤭
Elicia Yeung
Luar biasa
Rina Rina
Alhamdulillah akhirnya
Shisiel Afwan
Kecewa
Shisiel Afwan
Buruk
Rina Rina
aduh Juna gk jentel bgt sih
Rina Rina
Thor tega bgt sih Ama Jasmine kasian Lo dia
berbaik hati la sama dia
Rina Rina
amin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!