NovelToon NovelToon
Kembalinya Sang Pewaris (Gleen Fernando)

Kembalinya Sang Pewaris (Gleen Fernando)

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:3.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: DF_14

Gleen Fernando, sosok pria yang selalu terlihat ceria, padahal hatinya menyimpan banyak luka. Dari kecil, dia tak pernah mendapatkan kebahagiaan, karena dia adalah korban penculikan saat dirinya masih bayi. Sehingga dia dikira telah mati.

Setelah dewasa, dia tumbuh sebagai seorang penipu ulung, memanfaatkan ketampanannya untuk mendapatkan uang dengan cara menipu para korban. Kemudian dia bergabung dengan seorang detektif dalam mengungkapkan banyak kasus.

Sebuah insiden saat dirinya dalam melakukan sebuah penyamaran, membuat dia akhirnya bertemu dengan keluarganya yang sesungguhnya.

Siapa sangka dia ternyata adalah seorang pewaris yang telah kembali, dia pasti akan menghancurkan siapapun yang telah terlibat ke dalam peristiwa penculikan atas dirinya dan juga pembunuhan terhadap ibunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

Malam ini di sebuah gedung mewah telah diadakan sebuah acara pelelangan barang-barang antik milik Robert, semacam gucci-gucci antik, lukisan, dan barang antik lainnya, yang padahal di dalam barang antik tersebut terdapat sebuah narkoba, agar usaha mereka tidak ketahuan oleh polisi, karena hari ini banyak sekali warga asing yang datang untuk membeli barang antik tersebut.

Sebenarnya Robert bisa saja melakukannya secara sembunyi-sembunyi dalam melakukan transaksi barang haram tersebut, tapi justru dia ingin apa yang dia lakukan itu dapat menarik perhatian para wartawan, sehingga ketika acara pelelangan barang selesai, para wartawan berlarian untuk mewawancarai Robert.

Robert memperlihatkan sifat ramahnya kepada para wartawan yang ada disana, sehingga banyak wartawan yang meliput tentang kebaikannya.

"Tuan Robert. Boleh saya tahu mengapa anda menjual barang-barang anda?" tanya wartawan dari Info-Siar TV kepada Robert. Wartawan tersebut bertanya seperti itu karena tahu Robert begitu kaya raya, apalagi dia pemegang saham terbesar kedua di sebuah perusahaan raksasa seperti Gerrard Group, yang memiliki banyak anak perusahaan tersebar di negeri ini dan juga luar negeri.

"Karena saya merasa barang-barang itu sudah tidak dibutuhkan lagi, saya ingin menggunakan uang dari hasil pelelangan barang yang aku dapatkan untuk di sumbangkan ke orang-orang tidak mampu di kota ini." Pelelangan barang hanya kedok saja, karena transaksi uang yang sebenarnya sudah dilakukan lewat belakang dengan meraup miliyaran rupiah, sementara di acara pelelangan barang itu para wartawan tahu nya Robert mendapatkan uang sebanyak 200 juta, karena pelelangan barang dilakukan secara terbuka.

Kini wartawan dari TV-Neo yang melakukan wawancara, "Wah begitu murah hatinya anda, Tuan Robert. Anda ternyata melakukan pelelangan barang untuk menyumbang orang miskin, pantas saja jika banyak partai yang memperebutkan anda untuk mengusung anda menjadi calon presiden di tahun depan."

Robert pura-pura tertawa kecil mendengar pujian dari wartawan tersebut, "Sebenarnya saya tidak begitu tertarik ke dalam dunia politik, apalagi saya merasa tidak pantas jika harus menjadi pemimpin di negeri ini. Saya hanya ingin membantu orang-orang yang tidak mampu, karena saya begitu mengkhawatirkan kehidupan mereka. Dulu saat saya waktu kecil, saya telah kehilangan kedua orang tua saya, sehingga saya pernah merasakan bagaimana rasanya menjadi anak yatim-piatu, karena itulah saya mendirikan panti asuhan."

Tak lama kemudian ada sekelompok orang miskin, ada tiga orang pria tua dan juga empat orang wanita tua, mereka menangis memanggil nama Robert.

"Tuan Robert!"

"Tuan Robert!"

Sayangnya ketujuh orang tua tersebut tidak bisa menemui Robert karena dihalangi oleh para bodyguard.

Hal tersebut membuat Robert marah kepada para bodyguard yang menghalangi tujuh orang tua tersebut.

"Mengapa kalian menghalangi mereka? Biarkan saja mereka menemuiku!" Robert berkata dengan nada tegas kepada para bodyguard yang ada disana.

Sehingga para bodyguard pun melepaskan ketujuh orang tua tersebut.

"Tuan Robert tolong kami, kami belum makan dari kemarin!"

"Istri saya sakit keras, saya butuh uang untuk membawanya ke dokter, saya tidak punya uang sama sekali."

Mereka mengatakan keluh kesah mereka tepat di depan kamera, membuat para wartawan antusias untuk meliput apa yang akan Robert lakukan kepada mereka.

Rupanya Robert nampak tersenyum, kemudian dia berjalan ke arah mobilnya, membawa beberapa gepokan uang berwarna merah di dalam mobil, dia memberikan gepokan uang tersebut kepada tujuh orang tua renta itu.

Dan apa yang dilakukan oleh Robert menjadi viral di negeri ini, banyak yang memujinya bahwa dia adalah jelmaan malaikat, sehingga mereka berharap Robert mencalonkan diri menjadi calon presiden tahun depan.

...****************...

Sekarang ini Gleen, Danu, dan Alvaro sedang berada di RM Manda, mereka tengah menyaksikan sebuah acara berita yang memberitakan tentang begitu baiknya seorang Robert.

"Jika seandainya aku tidak mendengar cerita dari kamu, Gleen, bahwa kamu waktu kecil akan dibunuh oleh ayah angkatmu atas titahan dari Robert, mungkin aku juga akan tertipu oleh aktingnya. Dia begitu sempurna, nyaris tanpa cela." ucap Danu dengan pandangannya terus fokus ke layar televisi di rumah makan tersebut.

Kebetulan istrinya Alvaro ada disana, sehingga Alvaro terlihat sibuk menggendong bayinya. Joana terkejut mendengar perkataan Danu, "Loh yang benar, kamu? Jadi maksudnya Robert itu tidak sebaik yang orang-orang pikirkan?" tanya Joana pada Danu.

Alvaro yang sedang menggendong bayi, dia menghela nafas mendelik ke arah Danu. Alvaro hanya ingin profesional di dalam pekerjaannya, sehingga tidak selalu menceritakan apapun pada istrinya. "Sebenarnya belum ada bukti apa-apa, sama persis dengan kasus mantan kamu itu, sayang. Tapi ini lebih berat."

Joana merasa tidak enak hati mengapa suaminya tiba-tiba jadi membahas mantan kekasihnya.

Sementara Gleen, dia nampak fokus pada ponselnya, mungkin dia sedang menunggu balasan pesan dari Felicia. Felicia sudah membaca pesan darinya, tapi wanita itu belum membalas pesan darinya juga.

"Kak Gleen!"

Pembicaraan mereka terhenti karena kehadiran Maura, Maura terlihat senang sekali, akhirnya dia bisa bertemu kembali dengan sang pujaan hati.

Tapi Danu langsung menghalangi Maura yang hendak duduk disamping Gleen, dia menyentil jidat adik tirinya itu. "Siapa yang menyuruh kamu kesini? Bantu ibu dan ayah di dapur gih."

Maura mengusap keningnya yang kena sentilan Danu, "Ih apaan sih kak? Aku ingin bertemu kak Gleen."

Walaupun Danu dan Gleen sahabatan, tapi Danu sebagai seorang kakak tidak rela jika Maura jatuh hati pada pria seperti Gleen, yang hanya mempermainkan wanita saja demi pekerjaan.

Gleen malah geli melihat sifat posesifnya Danu kepada adik tirinya itu, "Dan, kamu tenang aja kali aku tidak akan menjadikan adik kamu sebagai wanita-wanita yang pernah aku goda, yang sekali kedip para wanita akan takluk padaku dan memberikan barang atau informasi apapun yang aku mau."

Tiba-tiba Alvaro menginjak kaki Gleen, membuat Gleen merintih seketika, mengapa orang-orang suka sekali menginjak kakinya. "Arrrgghh! Al, lu apa-apaan sih!"

Alvaro mengerlingkan mata ke arah luar, memberikan sebuah isyarat kepada Gleen.

"Matamu kenapa sih, Al? Kaya orang cacingan gitu." Gleen tak paham dengan isyarat dari Alvaro. Dia pun menoleh ke arah luar di rumah makan itu.

Gleen nampak terkejut, rupanya ada Felicia sedang berdiri di depan RM Manda.

'Mampus gue!'

1
Desy Ariyanti
Luar biasa
Vea Love
/Heart/
Dwi Oktaviani
reaksi alami.. naluri anak dan ibu yah...
Dwi Oktaviani
Luar biasa
Dwi Oktaviani
Lumayan
Irwandy 16
bagus sekali ceritanya
Datu Zahra
top
Irwandy 16
seru jln ceritanya dan juga menarik ada sedihnya juga
RORO RATIH
Luar biasa
Ignatius Sumardi
Sinmong toto..
Ignatius Sumardi
Kecewa
Ignatius Sumardi
Buruk
Ignatius Sumardi
Bagus, bahasanya lugas.....
Arie Chrisdiana
jgn bodoh kmu Felicia masak seorang CEO yg paling tdk punya pendidikan tinggi bisa dibodohi dg begitu mudahnya oleh org lain
Ignatius Sumardi
Tetaplah teguh pd prinsip.
Aceng Saepudin
Luar biasa
Arie Chrisdiana
ayo Thor kmu hrs bergerak cpt utk menangkap pelakunya aq sdh ndak sabar nich pingin tak becek2 jd penyetan
Endah Putra Arda
Kecewa
Endah Putra Arda
Buruk
Deni Santosa
coba kata NGGAK ganti dengan kata TIDAK /Pray/(cuma sebatas saran)
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!