NovelToon NovelToon
Perjodohan Yang Tidak Diinginkan

Perjodohan Yang Tidak Diinginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cintapertama
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: mommy Almira

Sagara begitu terluka dan sakit hati saat gadis yang baru saja dinikahinya beberapa jam lalu yang bernama Thania memintanya untuk menalaknya.Iya, Thania gadis yang dia cintai secara diam- diam sejak lama dan berhasil dia nikahi dengan cara dijodohkan oleh orang tua mereka, ternyata tidak mencintai Sagara. Dengan berdalih ingin melanjutkan kuliah, tepat di malam pertama Thania meminta Sagara untuk menceraikannya.

Apakah Sagara akan rela melepaskan Thania, gadis yang begitu dia cintai dan merupakan cinta pertamanya...? Yuk baca cerita selengkapnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5.Diterima Kerja

Shaina tercengang saat pak Ahmad memberitahunya bahwa pria yang telah dia sangka maling dan dia ikat dengan tali nilon ternyata bos dari Andi saudara sepupunya.

"Oh astaga jadi dia bukan... Hah...! Mati aku..." ucap Shaina sambil memegang kepalanya.

"Tuan tolong maafkan ponakan saya, dia tidak tahu..." ucap pak Ahmad merasa tidak enak hati pada Sagara.

Sagara hanya mendengus lalu menatap tajam ke arah Shaina.

"Shaina.... Ayo minta maaf pada tuan Sagara..." ucap pak Ahmad.

Shaina menggigit bibir bagian bawah. Lalu perlahan dia maju ke depan menghampiri Sagara.

"Ayo cepat minta maaf...." ucap pak Ahmad sambil menarik tangan Shaina agar menyalami Sagara.

"I..iya pakde..."

"A...aku minta maaf...A...aku benar- benar tidak tahu..." sambung Shaina sambil menyalami Sagara.

Lagi- lagi Sagara hanya mendengus sambil menatap tajam Shaina.

"Aduhhh..." bisik Shaina sambil memejamkan matanya karena takut melihat tatapan tajam Sagara.

"Tuan... Tolong maafkan Shaina ya..." ucap pak Ahmad.

Sagara berdecak.

"Nak, lain kali kamu jangan asal tuduh seperti itu..." ucap pak Ahmad.

"Iya pakde maaf ..." jawab Shaina sambil menangkupkan kedua tangannya karena merasa menyesal.

Tiba- tiba ponsel Shaina berdering.

"Pakde... Shaina angkat telpon dulu ya..." pak Ahmad mengangguk.

"Ha..halo....iya..iya aku segera ke sana..." Shaina menutup sambungan telpon.

"Pakde... Shaina harus segera berangkat. Tolong doakan Shaina ya pakde..." ucap Shaina.

Iya, tadi adalah Riska teman Shaina yang menelponnya. Riska sudah menunggu bis di halte. Mereka berdua hendak pergi ke kota untuk melakukan interview.

"Hati- hati di jalan ya nak.." ucap pak Ahmad.

"Iya pakde...." jawab Shaina.

"Ehm...tu...tuan...." ucap Shaina sambil menghadap Sagara.

"Sekali lagi aku minta maaf ya... Aku benar- benat tidak tahu..." Shaina lagi- lagi menangkupkan kedua telapak tangannya.

Dan Sagara hanya menghela nafas. Dia sebenarnya masih kesal dengan Shaina, tapi tidak mungkin juga dia akan marah- marah lagi pada gadis itu karena tidak enak pada pak Ahmad. Apa lagi tadi Shaina juga sudah menolongnya menghentikan pendarahan pada kakinya yang terkena pecahan gelas.

Shaina pun pamitan pada pak Ahmad karena harus segera berangkat ke kota dan takut ketinggalan bis.

"Nanti kalau sudah sampai kota jangan lupa kasih kabar pakde dan ayahmu..." ucap pak Ahmad.

"Iya pakde.." jawab Shaina sambil lari terburu- buru.

Pak Ahmad kembali menghampiri Sagara yang duduk di kursi.

"Apa kaki tuan masih sakit...? Kita ke dokter saja ya tuan..." ucap pak Ahmad.

"Ah tidak usah..." jawab Sagara.

"Shaina itu ponakan saya, anaknya adik saya. Dia anaknya memang sedikit ceroboh. Mohon kiranya tuan Sagara jangan ambil hati atas apa yang Shaina lakukan pada tuan Sagara. Itu murni karena Shaina tidak tahu..." ucap pak Ahmad

Sagara hanya menghela nafas. Sementara itu Shaina terus berlari karena Riska terus menelponnya dan memberitahunya bahwa bis terakhir ke kota akan datang lima menit lagi. Shaina pun tidak mau sampai ketinggalan bis. Karena besok dia sudah harus sampai di kota untuk interview.

Karena lari terburu- buru Shaina tak sengaja bertabrakan dengan seseorang.

"Brrruukkk...."

"Auw...."

Shaina hampir saja jatuh kalau saja seseorang tidak menangkap tubuhnya.

"Kau tidak apa- apa...?'' tanya seorang laki- laki yang tidak sengaja ditabrak oleh Shaina.

"Oh... Ti... tidak... Ma...maafkan aku... Aku buru- buru jadi...."

"Tidak apa- apa...lain kali hati- hati kalau jalan..." ucap laki- laki tersebut.

"Shaina..."

Shaina menoleh ke belakang.

"Mas Agus..." ucap Shaina.

Iya, orang yang Shaina tabrak adalah sekertaris Jo yang sedang berjalan menuju rumah pak Ahmad bersama dengan Agus.

"Kamu ngapain lari- lari seperti sedang ngejar maling....?'' tanya Agus pada saudara sepupunya.

"Oh ya ampun... Aku bisa terlambat..." ucap Shaina sambil melirik jam tangannya.

"Mas Agus... Aku pergi dulu, aku sudah terlambat..." Shaina segera lari ke arah jalan raya.

Namun beberapa saat kemudian dia berhenti dan berbalik badan kembali ke arah Agus dan sekertaris Jo.

"Ehm... Terima kasih tadi sudah menangkap tubuhku. Kalau tidak aku bisa jatuh ke tanah yang becek itu..." ucap Shaina pada sekertaris Jo.

Setelah itu Shaina kembali berlari. Sedangkan sekertaris Jo hanya diam tanpa ekspresi menatap kepergian Shaina.

"Hah... Dasar anak itu..." ucap Agus.

"Tuan, dia itu sepupu saya. Maaf ya dia sudah menabrakmu, dia memang suka ceroboh anaknya..." ucap Agus.

Namun Sekertaris Jo hanya diam dan terus menatap Shaina yang terus berlari dan mulai hilang dari pandangan matanya.

"Tuan...kau baik- baik saja...?'' tanya Agus.

"Oh...i..iya...." sekertaris Jo nampak kaget.

"Mari tuan..." ucap Agus mempersilahkan sekertaris Jo agar kembali berjalan.

🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓

"Tuan... Kaki tuan kenapa...?'' tanya sekertaris Jo begitu sampai di rumah pak Ahmad melihat kaki Sagara diperban.

Sagara menghela nafas. Jika ingat kejadian tadi dia masih saja emosi dan ingin marah.

"Ini semua gara- gara gadis berandal itu..." jawab Sagara.

"Apa...? Gadis berandal...? Siapa gadis berandal itu tuan...?'' tanya sekertaris Jo.

"Ah sudahlah... Saya tidak mau membahasnya. Bikin saya emosi saja..." sahut Sagara.

Sekertaris Jo pun hanya mengangguk.

"Tuan, pakailah baju ini tuan, tadi saya ke toko membeli baju untuk tuan. Tapi maaf ,di toko tidak ada baju berkualitas tinggi yang biasa tuan beli. Maklumlah tuan, ini kota kecil..." ucap sekertaris Jo memberikan paper bag kepada Sagara.

Sagara lalu berganti pakaian. Setelah itu Sagara dan sekertaris Jo pamit kepada pak Ahmad untuk kembali ke hotel tempat mereka berdua menginap. Tak lupa sekertaris Jo memberikan beberapa lembar uang kepada pak Ahmad sebagai tanda terima kasih karena diijinkan untuk istirahat di rumahnya.

🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓

Di sebuah gedung perusahaan ternama, Shaina dan temannya yaitu Riska sedang melakukan interview. Iya, mereka berdua melamar kerja di perusahaan yang sama. Hanya saja pada bagian yang berbeda.

Shaina yang lulusan Sarjana ekonomi melamar di bagian divisi keuangan. Sedangkan Riska yang hanya lulusan sekolah menengah atas melamar menjadi office girl.

Beberpa saat lalu Shaina sudah melakukan tes tertulis. Dan sekarang saatnya dia diinterview sekaligus pemberitahuan apakah dia akan diterima di perusahaan ini atau tidak.

"Jadi anda sudah pernah bekerja di sebuah perusahaan swasta di kota kelahiran anda...?'' tanya sesorang yang sedang menginterview Shina.

"Iya pak, saya kerja di perusahaan tersebut selama satu tahun. Di bagian keuangan juga..." jawab Shaina.

"Kenapa anda keluar dari perusahaan itu...?'' tanyanya lagi.

"Saya ingin mencari pengalaman baru bekerja di perusahaan yang lebih besar..." jawab Shaina.

"Baiklah..." jawab pak Bobby mengangguk- anggukan kepalanya sambil melihat cv Shaina.

"Baiklah Shaina...selamat bergabung di perusahaan kami..." pak Bobby mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

"Hah..? jadi saya diterima bekerja di perusahaan ini pak..?'' sahut Shaina sambil menjabat tangan pak Bobby. Pak Bobby pun mengangguk.

"Terima kasih ya pak.. Terima kasih..." Shaina begitu bahagia akhirnya impiannya terwujud bisa bekerja di perusahaan ternama yaitu perusahaan Putra Mandala Sentosa.

"Kamu bisa mulai bekerja senin besok. Masih ada dua hari lagi untuk kamu menyiapkan diri. Nanti ada staf saya yang akan mengantar kamu ke ruang divisi keuangan dan memperkenalkan kamu pada teman- taman kamu. Setelah itu kamu boleh pulang dan persiapkan diri untuk hari senin..." ucap pak Bobby.

"Baik pak, sekali lagi terima kasih..." sahut Shaina.

Shaina lalu keluar dari ruang interview. Dan di luar sana Shaina bertemu dengan Riska yang juga selesai diinterview.

"Riska..."

"Kak Shaina..." sahut Riska.

"Bagiamana, apa kamu diterima...?'' tanya Shaina.

"Iya kak, aku diterima. Kakak gimana...?" sahut Riska.

"Wah.. Benarkah..? Aku juga diterima..." jawab Shaina.

Shaina dan Riska berpelukan karena saking bahagianya bisa diterima kerja di perusahaan bergengsi.

Salah satu staf HRD lalu mengantar Shaina ke ruang divisi keuangan dan memperkenalkan pada pegawai di sana, serta pekerjaan apa saja yang nanti akan dia lakukan. Setelah itu Shaina diperbolehkan pulang karena dia mulai bekerja senin besok.

🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓

"Riska, kita harus mencari kost- kostan sekarang..." ucap Shaina.

Iya, kemarin Shaina dan Riska bermalam di rumah saudara sepupu Riska. Karena sekarang mereka sudah diterima kerja maka mereka akan langsung mencari tempat kost. Karena mereka tidak mau merepotkan orang lain.

"Kita mencari kost di mana kak...? Kita kan tidak tahu daerah sini...?" tanya Riska.

Lalu Shaina mencari kost lewat iklan di ponselnya.

"Ah, ini dia... Harga sewa perbulannya juga cukup terjangkau, dan letaknya tidak terlalu jauh dari perusahaan tempat kita bekerja..." ucap Shaina.

Shaina lalu menghubungi nomor yang tertera di iklan. Dan nasib baik sedang berpihak pada mereka. Kost- kostan yang mereka cari adalah kost - kostan khusus putri. Mereka cocok dengan tempatnya dan harga sewa perbulannya. Mereka akan tinggal satu kamar berdua karena mereka tidak ingin terpisah.

Mereka pun pulang ke rumah saudara sepupu Riksa untuk mengambil pakaiaan mereka lalu memindahkannya ke kostan mereka.

🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓

Malam minggu pun tiba, ini adalah malam kedua mereka tinggal di kost. Dan malam ini mereka ingin pergi jalan- jalan ke mall selagi mereka belum mulai bekerja. Mereka ingin melihat keindahan kota di malam hari sekaligus pergi ke mall untuk membeli pakaian. Karena mereka tidak membawa banyak pakaian dari kampung.

"Ris kita coba masuk ke toko itu yuk... Kelihatannya pakaian di sana bagus- bagus..." ucap Shaina menunjuk salah satu toko pakaian di salah satu mall.

"Ayo kak..." jawab Riska.

"Wah... Pakaiannya bagus- bagus sekali..." ucap Shaina sambil melihat- lihat pakaian yang digantung menggunakan hanger.

"Lihat kak, ada sepatu dan tas juga..." sahut Riska.

"Aku harus beli pakaian kerja dan juga sepatu..." ucap Shaina terlihat senang.

"Iya kak, aku juga mau beli sepatu..." sahut Riska.

Mereka berdua memilih baju dan sepatu yang cocok untuk mereka.

"Hah...? Kak lihat..." ucap Riska.

"Kenapa...?'' tanya Shaina yang masih sibuk memilih baju sedangkan Riska memilih sepatu.

"Harganya mahal banget..." Riska menghampiri Shaina

"Lihat ini..." Riska menunjuk harga sepatu yang dia pegang.

"Hah...? Tiga puluh juta...? Ini nggak salah...?" Shaina kaget.

Shaina lalu melihat bandrol pada baju yang dia pegang. Dan lagi- lagi mata Shaina dibuat melongo karena setelan baju yang dia pegang harganya diatas lima belas juta.

"Hah....? Ini mah gaji aku satu bulan juga nggak cukup buat beli baju ini..." ucap Shaina sambil menutup mulutnya.

"Iya kak mahal- mahal banget, kita nggak mampu beli di sini..." rengek Riska.

"Ada yang bisa saya bantu kak...?'' tiba- tiba seorang pegawai datang menghampiri keduanya.

"Ehm kak... Apa ini harganya tidak salah...?'' tanya Shaina memperlihatkan bandrol yang ada di pakaian yang dia pegang.

Pegawai itu pun melihat ke arah bandrol tersebut.

"Oh tidak kak... Harganya memang segitu..." jawab pegawai itu dengan ramah.

"Apa kakak mau yang ini...?" tanya pegawai.

"Oh, tidak- tidak...saya kurang suka dengan bahannya. Iya..." jawab Shaina pura- pura untuk menutupi rasa malu.

Padahal dia suka sekali dengan model pakaiannya dan juga bahannya. Tapi dia tidak cocok dengan harganya yang terlalu mahal.

"Apa kakak mau baju model lain...? Di sebelah sana ada banyak model baju kantor yang mungkin cocok untuk kakak..." tanya pegawai tersebut sambil menunjukkan sederetan baju kantor yang ada di sebelah kanan mereka.

"Ah... Tidak...tidak usah terima kasih. Lain kali saja... Maaf ya..." jawab Shaina sambil memberikan bajunya kepada pegawai tersebut.

"Oh baiklah..." jawab pegawai tersebut sambil tersenyum ramah.

"Riska... Letakkan sepatu itu, lain kali saja kita belinya..." ucap Shaina sambil manarik tangan Riska.

Mereka berdua pun segera berjalan menuju pintu keluar toko tersebut.

"Kita salah masuk toko Riska..." bisik Shaina.

"Iya kak, harganya mahal- mahal banget kak iiih seram melihatnya..." sahut Riska.

Iya ,tentu saja mereka berdua kaget melihat harga di toko ini yang harga semua barangnya di atas sepuluh juta . Sedangkan mereka biasa membeli barang paling mahal dua ratus atau tiga ratus ribu.

Shaina dan Riska terus berjalan menuju pintu keluar sambil mengobrol hingga tak tahu di depan mereka ada seorang pria yang sedang berdiri membelakangi mereka. Dan Shaina pun tak sengaja menabraknya.

"Brrrukkkk....!!

"Auw... Maaf... Maaf..." ucap Shaina.

Laki- laki itu pun segera menoleh ke arah Shaina.

"Kamu..." ucap lelaki itu.

"Tu... Tuan..." ucap Shaina.

Iya, Shaina tidak menyangka jika dia akan bertemu laki- laki yang pernah dia sangka maling di mall ini. Dia adalah Sagara. Dan Sagara pun kaget bisa bertemu lagi dengan gadis yang telah membuatnya kesal.

"Tuan... Aku minta maaf, a...aku tidak sengaja tadi..." ucap Shaina lalu menggigit bibir bagian bawahnya.

Sagara hanya menatap tajam ke arah Shaina.

"Ehm.. Kaki tuan sudah sembuh...?'' tanya Shaina basa - basi karen dia tidak tahu harus bicara apa dan dia takut dengan tatapan Sagara yang menurutnya mengerikan.

Dan Sagara hanya menghela nafas tanpa berniat menjawab pertanyaan Shaina. Tapi kalau Shaina lihat dari cara berdirinya, sepertinya kaki Sagara sudah kembali membaik.

"Ngapain kamu di sini...?'' tanya Sagara dengan ketus.

Kali ini Shaina yang menghela nafas. Iya, dia sedikit kesal karena pertanyaannya tidak di jawab oleh Sagara dan dia malah balik bertanya.

"Ini kan mall, tentu saja aku ke sini mau belanja..." jawab Shaina.

Bersambung...

1
Wang
Sagara masih cinta ngak sih sama Thania, apa cinta Thania sama Shaina?
partini
coba Thania lihat pas lagi gdebruk pasti seru Thor
Mommy Almira: Nanti ya , skrng belum waktunya, belum sehari jd anak magang nanti dia malah pingsan 😁
total 1 replies
Asmara
Lah kirain mau dikokop lagi 😄
Mommy Almira: sabar belum waktunya 😁
total 1 replies
Asmara
Sagara galau 😅
Salsa
Ahhh so sweety 😍😍
Salsa
Merong" mulu babang Sagara 🤭
partini
kasih garam dikit Thor ,,ada Thania untuk saga untuk Nia ga ada ini kasih lah pls biar seirama Seiya dan sekata
partini: kasih konflik maksudnya Thor ini kan ada Thania satu lagi boleh lah like teman nya saga atau partner kerja gitu
total 2 replies
partini
wah istri tercinta udah mudik rupanya
partini: like jelangkung dong,,ihhhh siapa tau udah kangen berat tuan CEO
total 2 replies
Asmara
Tuh kan mantannya datang... alemong deh 😄
Mommy Almira: Shaina dibuat hamsyong 😄
total 1 replies
Salsa
ja gan main pilih" aja kamu Sagara, beresin dulu tuh perceraianmu😄
Salsa
Shaina bisa menenangkan Sagara, semoga mereka berjodoh
Salsa
Sagara masih cinta nggak sih sama Thania. Jgn sampai terjadi cinta segi tiga ya, kasih amp Shaina
Wang
Sagara ngak mah jujur, soalnya sama masa lalunya belum selesai, jangan permainkan Shaina lho ya
Wang
Sagara py trauma masa lalu, kasihan
Asmara
vie jatuh cinta ni yeee.... ingat tuan Sagara, ... km belum resmi cerai 😅
partini
sehhhh mulut laki laki kaya ibu ibu komplek,,
memilih mu la hemmmm
Wang
udah sih Sagara kamu urus perceraian dulu sana
partini
ohhh belum toh ,jadi masih sah suami istri la hemmmm
partini: ah pantas ,, cinta sangat muat yah udah lama masih setia
total 2 replies
Asmara
Pak Tua bokapnya Sagara bukan sih..?
Salsa
keren 🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!