NovelToon NovelToon
Terjebak Dengan Mantan Ipar

Terjebak Dengan Mantan Ipar

Status: tamat
Genre:One Night Stand / Janda / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: bundew

Dikhianati, oleh mantan suaminya dengan sahabat baiknya, lalu dicerai paksa tanpa diberi harta Gono gini membuat Maura Larasati sangat hancur.

Ditengah rasa terpuruk juga sakit hati, Maura berniat menjebak seorang pria hidung belang yang bisa membantunya balas dendam.

Tapi ternyata, dia malah tanpa sengaja melakukan ONS itu dengan Mantan kakak Iparnya. Arkana Angkasa, CEO Angkasa Groups yang selama ini dikabarkan menderita Impo*en, karena tidak pernah dekat dengan perempuan manapun.

Lalu akhirnya, siapa diantara mereka berdua yang merasa dijebak dan yang terjebak karena kesalahan itu?

Penasaran cus baca ya reader🥰
Tolong tinggalkan like komen dan tap love setelah membaca sebagai penyemangat otor supaya terus up.
Happy reading 🥰🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31. Telpon Dari Ibu Mertua.

" Mau kubantu pergi kekamar mandinya," tawar Arkana dengan wajah tanpa rasa bersalah, yang tentu saja itu membuat Maura semakin dongkol hatinya.

 "Nggak usah, aku baik baik aja karena ini bukan apa apa, kalau kedepannya harus terus tinggal bersama maniak," geramnya, lalu kembali bermaksud bangkit lagi, tapi sebelum dia melangkah sendiri tubuhnya tiba tiba sudah diangkat oleh Arkana menuju kekamar mandi.

Meski merasa terbantu, tapi karena merasa masih dongkol tadi malam sudah di rodi oleh pria itu, sampai tidak punya tenaga untuk berjalan pergi kekamar mandi, Maura tetap bersikap jutek pada pria itu.

 Dan ekspresi itu terus saja dipasangnya, sampai mereka berdua naik ke pesawat yang akan membawa mereka kembali ke ibukota.

Sementara Arkana yang semula masih bersikap sangat perduli padanya, meski dia terus bersikap cemberut pada pria itu.

Sikap pria itu langsung berubah, begitu berada dalam pesawat. Dia tidak lagi mengindahkan sikap cemberut Maura, membuat perempuan itu menjadi semakin kesal. Karena merasa tidak diperdulikan.

Pria itu lebih memilih untuk menyibukkan diri dengan pekerjaannya selama dalam pesawat, dibanding mengajaknya ngobrol, seperti sebelum sebelumnya.

 Meski sebenarnya Maura baru merasa akrab dengan pria itu sejak tadi malam, tapi tiba tiba diabaikan lagi sekarang, membuatnya tidak suka.

" Aku akan kembali ke Hotel setelah kita sampai nanti Mas," ucap perempuan itu dengan sengaja.

" Ya, pergilah kesana. Hari ini kau istirahat saja tidak perlu ikut aku kekantor, besok setelah merasa lebih baik baru kau pergi kesana."

Maura hanya mengangguk mendengar jawaban pria itu.

Lalu begitu mereka turun dari pesawat dan dijemput oleh Harsen, Asisten pria itu. Arkana semakin sibuk dengan pekerjaannya dan benar benar mengabaikan Maura.

Sikap manis dan jahilnya hilang sudah begitu saja, seolah sekarang dia sudah menjadi makhluk tak kasat mata bagi pria itu.

" Aku turun sekarang,'' pamitnya begitu mobil yang mereka naiki sampai didepan hotel tempatnya menginap kemarin.

" Iya, sampai jumpa lagi," jawab pria itu yang membuat Maura sampai harus menahan diri supaya tidak membentak Arkana keras, karena pria itu memperlakukannya hanya seperti seorang kenalan atau mungkin malah teman kencan yang diantarnya pulang, batin Maura.

Tapi dalam hati tetap memaki pria itu dengan menyebutnya pria brengsek dan sebelum melangkah keluar dari mobil, dia dengan sengaja membanting keras pintu mobil pria itu, sebagai bentuk protes rasa kesalnya.

Arkana yang semula terus sibuk dengan pekerjaannya menjadi menoleh, tapi tidak berkomentar apa apa dan hanya memandang tubuh Maura yang terlihat berjalan menjauh dari mobilnya, menuju keHotel tempat perempuan itu menginap.

" Apa kita akan langsung ketempat rapat dnegan klien tuan Arkana?"

Pertanyaan Harsen Asistennya membuat pria itu mengalihkan tatapannya dari punggung Maura yang semakin jauh.

" Iya, kita kesana sekarang dan setelah urusan kita dengan mereka selesai aku ingin melihat Apartemen yang kau katakan itu," jawab pria itu yang dibalas anggukan oleh sang Asisten, lalu kembali melajukan mobilnya meninggalkan depan Hotel menuju tujuan mereka selanjutnya.

Meski kesal dan dongkol dengan sikap cuek Arkana, Maura tidak bisa tidak menoleh, begitu mendengar suara deru mobil pria itu pergi meninggalkan Hotel, tempatnya menginap saat itu.

Dan begitu mobil pria itu sudah menghilang, dengan terpaksa dia naik lift menuju lantai tempatnya menginap.

Begitu sampai didalam dia langsung merebahkan tubuhnya yang memang lelah dan tak perlu menunggu lama, dia sudah tertidur nyenyak.

***

Maura terbangun karena mendengar suara ponselnya, yang terus saja berdering tanpa henti.

Dengan malas, karena masih mengantuk dia berusaha mencari benda pipih bersuara nyaring itu dan begitu menemukan benda itu, dahinya langsung mengerut, begitu melihat nama orang yang menelponnya.

" Nyonya Ajeng," gumamnya, masih merasa belum yakin, kalau yang baru saja menghubunginya adalah mantan ibu mertuanya atau sudah Kembali menjadi ibu mertuanya lagi sekarang.

 Karena sejak kemarin, dia sudah resmi lagi menyandang status sebagai nyonya Angkasa, meski bukan dengan pria yang sama.

Pikiran Maura mulai berkecamuk tidak karuan, rasa lelah dan kantuk yang tadi masih sempat dirasakannya hilang seketika.

Tanpa bisa ditutupi dia merasa gugup, juga takut pada perempuan tua itu. Bagaimana tidak merasa seperti itu, kalau statusnya sekarang adalah menantu perempuan tua itu lagi tapi dengan putranya yang lain.

Maura tidak hanya sebulan dua bulan mengenal perempuan tua itu, jadi dia tau bagaimana sikap ibu Mertuanya itu dengannya.

Jadi melihat nomor perempuan tua itu yang sempat beberapa bulan sebelumnya sudah dilupakannya lalu tiba tiba menghubunginya lagi, tentu saja dia cemas.

Kelebatan kejadian Masalalu selama menjadi menantu keluarga Angkasa dengan suami Bayu Angkasa Kembali muncul diotaknya terutama setiap kejadian tidak mengenakan yang berkaitan dengan ibu Mertuanya itu.

Maura terus saja merasa bingung dan gugup tanpa sebab, meski sebenarnya nomor perempuan tua itu sudah berhenti menelpon. Tapi Maura rasa itu hanya sementara karena sebentar lagi ibu Mertuanya, Nyonya Ajeng pasti akan kembali menghubunginya sampai dia bersedia mengangkatnya, itu sudah sangat diketahuinya sejak dulu.

Dan benar saja, saat dia masih sibuk berusaha mencari alasan bagaimana nanti menjawab pertanyaan perempuan tua itu, kalau nyonya Ajeng menanyakan tentang pernikahannya dengan Arkana, tiba tiba ponselnya kembali berdering dan nama perempuan tua itu, tertulis disana.

Meski sangat gugup Maura terpaksa menjawab panggilan itu, sambil dalam hati berdoa semoga bukan apa yang ditakutkannya yang akan ditanyakan oleh perempuan tua itu sekarang, karena dia belum bisa menyiapkan jawabannya.

" Ya hallo Ma," jawab Maura berusaha bersikap setenang mungkin saat bicara, supaya diseberang sana perempuan tua itu tidak bisa mendengar suaranya yang gugup.

" Lama tidak mendengar suaramu Maura," jawab nyonya Ajeng dengan nada suara seperti biasa, angkuh dan meremehkan dengannya.

" Iya, saya juga Ma, bagaimana Khabar Mama? Baik bukan."

Meski sangat tidak suka dengan perempuan tua itu, sebagai perempuan yang beradab rasanya sudah sepantasnya dia bersikap sopan dengan nyonya Ajeng.

Selain itu dia juga ingat, meski bagaimana pun perempuan tua itu sekarang sudah menjadi ibu Mertuanya lagi dan untuk sementara, minimal sampai kontraknya dengan Arkana selesai dia harus Kemabli menjaga sopan santunnya dengan ibu mertuanya itu.

" Tentu saja aku baik baik saja, bahkan sangat baik, hidupku sekarang lebih bahagia dibandingkan dulu.Kau tau kenapa, Maura? Itu karena sebentar lagi aku akan punya seorang cucu, dari istri Bayu yang sekarang."

Semua perkataan perempuan tua itu sangat menohok perasaan Maura.

Ibarat sebuah luka, belum sempat luka itu sembuh lalu harus tergores ditempat yang sama lagi dengan lebih dalam, hingga membuat rasanya terasa lebih sakit dari sebelumnya.

" Selamat kalau begitu ya Ma," jawab Maura dengan suara terdengar parau dan dia tidak perduli kalau itu sampai terdengar ditelinga perempuan tua itu.

" Iya makasih, tapi bukan untuk ini aku menghubungimu sekarang, tapi untuk mengundangmu ke acara selamatan calon cucuku itu, lusa. Aku mau kau datang, anggap saja sebagai calon bibinya."

1
Ratna Mita
Maura egois,emang lebih baik jadi janda saja/Frown/
Asiah Erap
Oh ternyata mama bayu tu pelakor, pantas aja anaknya sama kelakuan kaya mamanya😏😏😏
Asiah Erap
Mantap thor👍👍👍😍
Fitrah Azzahra
Luar biasa
Muhammad Gigeh Laku Gawe
bahasanya bagus....tidak loncat2
Cat_amans
luar biasa
Ayaa Safira Azahra
Alana kelana
Wie Ningrum
cerita yang tidak bertele tele ... good job
Jade Meamoure
Endingnya yang bahagia aq suka Thor setelah d hempas badai derita muncul pelangi bahagia... semangat n sukses selalu thor
Jade Meamoure
walah...syukur Maura dah lepas dari Bayu, gimana coba liat aja sekarang Bayu malah tambah bejad
Wie Ningrum
maaf nih author, Arkana kan sebagai Petinggi Perusahaan (CEO) knp dia tidak mencari tau mengenai Maura ?/Smile/
Apriyana Ali
Luar biasa
kartika wayankartika
mantap,lanjut asal jngan bertele tele
Yaser Levi
knp gak jauh2 dr ipar2an..keknya sm saja jln ceritanya sprti novel2 thor yg lain
Yaser Levi
tenryata mereka cuma parasite ..calon gembel
Yaser Levi
maura si cewe begokkkkk...ngapain msih ngurus mantan laki.jurusan kelamin...ada cewe goblok bgtu..ckckck
Ulfa Darmayanti
Buruk
Ulfa Darmayanti
Biasa
winarti 151
Bagus 👍🥰
Alif Nando
keren kk othor
..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!