NovelToon NovelToon
Di Nodai Pria Autis

Di Nodai Pria Autis

Status: tamat
Genre:Tamat / Hamil di luar nikah / Keluarga
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Yulianti Oktana

Tak ada firasat apapun pada perempuan bernama Fina Nurlita, seorang perawat yang baru lulus dari kampusnya ketika seorang utusan dari keluarga konglomerat memintanya bekerja menjaga sang anak yang menderita autis.
Ia mengira jika anak itu masih kecil ternyata seorang pemuda tampan berbadan kekar yang suka sekali membawa boneka Tayo dan Doraemon.
Susahnya mencari pekerjaan untuk orang yang baru lulus kuliah membuat Fina menerima tawaran itu.
"Ini anak kami bernama Willian. Saya harap kamu bisa menjaga dan merawatnya dengan baik! Willy tidak rewel hanya perlu ditemani ngobrol saja.Tenang walaupun badan Willy besar dan kekar, perilakunya seperti anak kecil. Jadi kamu tidak perlu khawatir" ucap Else sang ibu Willian.
Hari-harinya diawal bekerja berjalan dengan lancar, hingga malam durjana hadir kala William dengan gagahnya merangsek dengan jiwa penuh nafsu birahi yang membara pada Fina walau gadis itu meronta dan memohon tetapi Willian tidak memperdulikannya. Ia pun pergi dari rumah itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Oktana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Target Lidya

Tak henti-hentinya Author promo novel terbaru. Novel yang bergenre horor pertama. Jika novel ini sukses maka tidak menutup kemungkinan author akan buat novel horor selanjutnya.

......................

Pagi ini Fina merasakan mual yang sangat hebat. Sudah seminggu ini entah selera makannya berkurang drastis. Wajahnya terlihat lesu dan pucat. Apalagi William selalu mengajaknya bercinta setiap malam, menambah rasa lelah dalam dirinya.

"Aku ini kenapa sebenarnya? Perutku mual sekali" tanyanya dalam hati.

...****************...

Lima bulan sudah Fina menjalani kehamilannya. William menjadi sangat hati-hati menjaga Fina.

"Sayang, jangan biarkan kamu dan baby boy merasa kelelahan" ucap William.

'Will, aku hanya menggunting daun bunga yang layu saja. Ini tidak lelah loh" balas Fina.

"Itu tetap saja mengeluarkan tenaga" ucap William.

Fina sebenarnya sangat ingin bertemu dengan Aliyya yang sudah satu bulan pergi ke Jakarta bersama Else dan Chandra. Disana Aliyya di perlakukan bak princes oleh opa dan oma nya. Walaupun Fina sempat melarang mertuanya untuk tidak memanjakan Aliyya. Fina takut Aliyya akan menjadi gadis yang suka memaksakan kehendak jika ingin sesuatu.

"Kamu kangen Aliyya?" tanya William.

"Ya. Sebulan aku tidak bertemu dengan anakku membuat aku sedih. Sebelumnya kami tidak pernah sekalipun berjauhan" ucapnya lesu.

"Minggu depan kita ke Jakarta!" ucap William menenangkan.

William pun langsung menghubungi Else untuk bicara dengan Aliyya.

"Hallo, son!" sapa Else.

"Mi, bagaimana kabarnya? Aliyya mana?" tanya William.

"Mami baik, Will. Gimana keadaan kalian berdua? Aliyya sedang main kuda-kudaan sama dady dan Mang Eko di taman belakang. Katakan pada Fina, jangan khawatir pada Aliyya, cucu mami dalam keadaan sehat. Tidur juga kami bertiga" ucap Else senang.

"Kami baik mi, hanya saja.." William menjeda bicaranya antara ragu dan ingin berkata yang sebenarnya.

"Kenapa Will? Jangan buat penasaran! Katakan lah" perintah Else.

William melihat Fina sedang memasak di dapur. Ia tidak ingin membuat Fina khawatir.

"Aku merasa di ganggu oleh asisten pribadiku, mi. Orangnya sedikit aneh" ucap William.

"Aneh bagaimana Will?" tanya Else semakin penasaran.

" Setiap pagi sebelum bekerja, dia selalu datang ke rumah kami, mi. Apa saja di bawa dengan alasan lewat depan rumahku. Setiap hari Lidya selalu membawa bunga, kadang makanan, dan baju untuk Fina. Jujur saja kami merasa terganggu, tapi mami tahu kan gimana Fina. Ia merasa tidak tega kalau menyuruh Lidya untuk tidak datang ke rumah lagi" keluh William.

"Gimana kalau kamu pecat saja dia sekarang!" perintah Else.

"Tak segampang itu, mi. Karena jujur saja dalam bekerja, Lidya sangat pintar bahkan mami tahu, investor dari Belanda tidak jadi menanamkan sahamnya karena Lidya malah berbalik menjadikan perusahaan ku investor perusahaan mereka" ucap William.

"Ini gila, Will. Mami saja seumur-umur menjadi pengusaha baru kali ini dengar begitu. Wanita itu jenius Will. Dan kamu harus hati-hati" ucap Else.

"Itulah mi. Aku pun tidak terpikir akan sejauh itu. Pernah juga Lidya membongkar rencana busuk tuan Lyong yang ingin mengajak kerja sama. Ternyata perusahaannya fiktif. Lidya berhasil membongkar kejahatan tuan Lyong. Bahkan Lidya mengkuliti pria itu didepan para tamu kehormatan sampai kena serangan jantung karena malu. Mi aku yakin jika Lidya bukan wanita sembarangan" ucap William.

"Jika begitu, kamu jangan gegabah Will. Lihat saja alurnya. Bersikap biasa saja jangan mencurigakan dia. Suatu saat kita akan temukan kelemahannya" ucap Else.

"Baiklah mi" balas William.

...****************...

"Sayang, aku semakin gendut!" ucap Fina sembari memanyunkan bibirnya.

"Itu bukan gendut baby. Itu seksi" balas William.

Bagi William, bagaimanapun bentuk tubuh Fina, ia akan selalu menerima. Lagipula hanya Fina yang William cintai dan Fina lah satu-satunya wanita yang bisa menjungkir balikan perasaan William. William hanya tahu bahwa Fina lah satu-satunya wanita yang mengisi relung hatinya, tidak ada tempat untuk wanita lain.

"Eummmzz, aku jadi tersanjung!" ucap Fina tersenyum malu.

"Sayang, Apa ibu mu sudah benar-benar berhenti dari pekerjaannya? Jujur saja aku memberikan rumah dan modal usaha untuk ibu Mila tidak gratis" ucap William sembari membenarkan rambutnya.

"Maksudmu?" tanya Fina heran.

"Aku ingin ibu Mila membayarnya dengan bertobat. Hidup lah lebih baik dan mencari rejeki yang halal. Aku tidak mau image buruk itu menjadi bumerang bagimu dan anak-anakku, sayang" jawab William.

Kini Fina paham jika William sangat memperdulikan ibunya.

"Terimakasih sayang sudah baik pada ibuku" Fina menangis sembari memeluk William.

"Ibumu, ibuku juga sayang! Aku harus bisa menjaga nama baik keluarga. Semuanya belum terlambat untuk memperbaiki diri selagi kita masih bernafas" balas William sembari mengelus rambut sang istri.

...****************...

The Roses Hotel. Lidya sedang duduk menunggu seseorang dengan memakai pakaian yang sangat seksi. Gaun merah marun kontras dengan kulitnya yang putih.

Tiba-tiba seseorang menutup matanya lalu mencium pipinya sekilas.

"Dady Rudolf!" ucapnya sembari tersenyum.

"Sudah tahu rupanya" ucap seorang pria paruh baya yang bernama Rudolf Trump seorang konglomerat asal Scotlandia yang sudah menetap lama di Indonesia.

"Apa sudah menunggu lama?" tanya Rudolf sembari mencium tangan Lidya.

"Memuakan!" ucap Lidya dalam hati.

"Tentu tidak, dad" jawab Lidya dengan nada manja.

Lidya kemudian bersikap gelisah dengan kepala menengok ke kanan dan ke kiri.

"Kenapa sepertinya kamu gelisah begitu, love?" tanya Rudolf.

"Hmm, sejujurnya aku kurang nyaman bila harus bercinta di sini. Dad, aku tahu istrimu sangat cemburuan, aku takut ia menyebar mata-mata dan menangkap basah ketika aku sedang asik menari diatas tubuhmu!" ucap Lidya dengan kata-kata rajukan.

"Kamu benar juga, love. Imelda sangat pencemburu dan aku tidak suka" balas Rudolf.

"Kita pergi sekarang ya dad! Ke Rumah ku saja biar kita bisa leluasa" Lidya segera mengajak Rudolf pergi.

Kini Lidya sudah berada di rumahnya bersama Rudolf.

Dengan hasrat menggebu, Rudolf mencumbui Lidya.

Sejak pertemuan tiga bulan yang lalu, saat itu Lidya sedang berada di club malam sengaja ingin menjerat Rudolf yang sudah menjadi target korbannya selanjutnya.

"Pria jahanam. Kau akan masuk kedalam perangkapku sayang!" geramnya dalam hati.

.....

Lidya sedang berada di pangkuan Rudolf. Bohong jika gadis itu tidak terangsang dengan sentuhan-sentuhan yang di lakukan Rudolf.

"Baby, sekarang!" rengek pria paruh baya itu.

"Ternyata dady bukan pria yang cukup sabar" ucap Lidya sembari terkekeh.

"Bagaimana bisa sabar menghadapi kelinci lucu sepertimu, baby" balas Rudolf.

"Dady, tapi aku mau minum wine dulu sebentar, agar ku bisa relax kala mengimbangi mu"

"Hmm, itu ide bagus" ucap Leonard.

Sesaat Leonard mengerjapkan matanya. Ia bingung kenapa dirinya berada di atas ranjang dengan tangan dan kaki terikat rantai besi.

"Kenapa aku di ikat!" pertanyaan pertama yang terlontar setelah dirinya siuman.

Leonard, melihat Lidya terduduk sembari melihat dirinya dengan tatapan tajam.

"Kau sudah sadar, dady!" nada menakutkan terdengar jelas.

"Baby, kenapa kau mengikatku? Apakah kau punya petis? Kau suka bermain kasar?" tanya Rudolf masih dengan nada tenang.

"Ya benar, aku suka bermain kasar bahkan sangat suka mencabut nyawa seseorang.. Hahahhaha" tawa Lidya menggema.

"Apa maksudnya ini?" tanya Rudolf mulai dihantui rasa takut.

"Kau akan mati, bajingan!" Lidya berkata sembari menyeringai.

1
Riyati Kasno
ikutan mewek nih thot ..
missyy
Luar biasa
Yumma Maliha
Lumayan
Restiani Restiani
thor kabarin ya kalau udah jadi novel nya aliyah dan marvel
Yulianti Oktana: siap kak...
total 1 replies
Arkrishna Rangga Vramudya
/Smile/
arzetti azra
Luar biasa
breks nets
bikin meleleh kmu Thor huhu
breks nets
untung orang tua willi baik ya Thor
breks nets
kok gk ada putri kaya yang autis ya mau dong merawat nya hihihi
Rull
lawak kali lah tor/Facepalm//Facepalm/bocak tua,kadang normal kadang upnormal
Rull
ada yg keras tp bukan batu
ada yg bulat tapi bukan tekat
ada tegak tp bukan keadilan
/Facepalm//Facepalm/
Rull
nahh,kalau ada pria autis suka nih gw,walaupun autis sama idiot beda tipis tp gw suka/Facepalm//Facepalm/semangat thor
cookie_23
konglomerat tukang palak haduhhh
sri Anita asri
Luar biasa
cookie_23
haha wiliam siap siap ga dapet jatah🤣🤣🤣
cookie_23
scarlet skincare tuh
muth yasin
Luar biasa
Nina Marliana Kurniawan
Buruk
cookie_23
parah jadi takut buat mercayain anak ke babysitter deh
cookie_23
menjijik kan si mela
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!