NovelToon NovelToon
Tirani Ibu Mertua

Tirani Ibu Mertua

Status: tamat
Genre:Angst / Romansa / Ibu Mertua Kejam / Tamat
Popularitas:29.7k
Nilai: 5
Nama Author: dee Irma

Ketika cinta tak cukup untuk membangun sebuah rumah tangga.
Sang ibu mertua yang selalu merongrong kebahagiaan yang diimpikan oleh Bima dan Niken.

Mampukah Bima dan Niken mempertahankan rumah tangga mereka, yang telah diprediksi oleh sang ibu yang mengatakan pernikahan mereka tak akan bertahan lama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dee Irma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan

"Mbak, maaf. Tapi beneran Mbak nggak kenapa kenapa?"

Satria menghampiri Seruni usai mengecek paket yang diambil oleh kurir.

"Oh, iya. Nggak apa apa, kok, Mas. Cuma kejedot di kepala, sama baret di tangan saja. Selebihnya saya masih sehat dan baik baik saja." Sahut Seruni sambil menatap Satria yang tersenyum melihatnya.

Seruni jadi salah tingkah.

"Maaf, saya masuk dulu. Masih banyak kerjaan."

Pamit Seruni sambil tersenyum kecil.

"Eh, iya. Silahkan Mbak."

Satria menghela napas, lalu menatap punggung Seruni hingga menghilang di balik pintu pabrik.

*

"Runi, kemarin ibu ketemu sama Bu Bagyo, anaknya yang kuliah di luar negeri itu mau pulang ke Yogya, sudah selesai kuliahnya. Nah, arisan Minggu depan kamu ikut Ibu ke rumah Bu Bagyo ikut arisan sekalian syukuran anaknya itu." Titah Bu Mirna saat makan malam.

Seruni hanya menghela napas dalam-dalam, lalu melanjutkan makannya.

"Heh, kamu itu, denger nggak omongan Ibu? Hari Minggu, minggu depan, kamu antar dan ikut Ibu arisan. Nggak boleh nikah, dan nggak boleh alasan apa apa."

"Kan acara arisan Ibu, ngapain aku ikut, Bu? Biasanya Ibu berangkat sendiri atau aku anter saja, terus aku pulang."

"Anaknya Bu Bagyo itu balik dari Amerika. Ibu mau mengenalkan dia sama kamu. Bu Bagyo juga sudah nanyain kamu beberapa kali, sekalian pingin ketemu kamu."

Seruni menghentikan makannya dan menatap Bu Mirna.

"Bu, Seruni nggak suka dijodoh jodohkan gitu. Ibu itu nggak kapok kapok, ya. Dulu Mas Reno, nyatanya dia sudah punya pacar, dan akhirnya milih menikah dengan pacarnya itu, sampai sampai aku nggak enak sama Mas Reno dan pacarnya. Terus Firman. Taunya dia itu peka, penjahat kelamin! Suka tidur sama wanita lain. Sekarang, Ibu mau jodohin aku sama anaknya Bu Bagyo. Apa ibu nggak kapok, anak gadisnya ini sakit hati terus?"

"Seruni! Ibu ini sudah sangat sabar sama kamu nduk. Umurmu sudah 25 tahun, belum menikah. Jadi omongan tetangga dan teman teman Ibu. Ibu sabar menghadapi semua itu, berusaha menutupi kamu. Tapi, kamu sama sekali tidak pernah berusaha untuk mencari pasangan hidup untukmu sendiri. Tapi, nggak mau dicarikan oleh ibumu ini! Terus mau mu apa?"

"Bu, memangnya kalo umurku 25 kenapa? Aib apa?"

"Kamu mau jadi perawan tua? Nggak malu apa kamu? Ibu saja malu, Runi!"

"Astaga, Ibu!" Pekik Seruni, lalu berdiri dan langsung masuk ke kamarnya.

BRAK!

Seruni membanting pintu kamarnya dengan kencang.

"Ada apa, Bu?" Dewa yang baru pulang, setengah berlari masuk saat mendengar keributan.

"Lihat, adikmu itu! Setiap kali dinasihati, dikasih tahu, malah nglawan."

"Seruni melawan apa, Bu?" Dewa mengelus punggung Ibunya dengan lembut.

"Adikmu itu benar benar bandel. Umurnya sudah hampir 25 tahun, tapi masih belum ada tanda tanda mau menikah."

"Sabarlah, Bu. Seruni masih muda. Biarkan dia menikmati masa mudanya dulu."

"Ah, kamu ini sama saja. Kamu gimana, masih sama wanita itu?"

"Mala?"

"Ya, siapa lah namanya terserah!"

"Masih, Bu. Tapi kami belum mau cepat cepat nikah."

"Hais... Kamu ini! Sama saja sama adikmu! Apa kamu nggak kasihan sama Ibumu ini? Kesepian. Setiap hari sendiri di rumah. Kalian ada pun, rasanya tetap sendiri."

"Bu, nggak pingin ketemu Laras? Dia sudah gede loh sekarang."

Bu Mirna langsung menatap Dewa sambil mendelik.

"Jangan sekali kali menyuruh ibumu ini untuk meminta wanita itu datang ke rumah ini, apalagi membawa anaknya ke sini! Tidak Sudi! Biar dia lumpuh selamanya, rasakan! Dia telah membunuh bapakmu, sebelumya telah menghasut bapakmu juga untuk membenci ibu."

"Astaga, Ibu? Kenapa ibu segitu tidak suka dengan Mbak Niken. Sampai sampai mendoakan hal yang tidak baik. Jangan sampai dia ibu itu didengar Tuhan dan berbalik pada Ibu."

Dewa hanya bisa menggelengkan kepalanya, lalu meninggalkan ibunya.

*

"Runi, Mbak bisa minta tolong?"

"Ada apa Mbak?"

"Nanti siang, tolong jemput Laras di sekolah, ya. Mbak hari ini ada jadwal kontrol ke dokter, ini dianter sama Mas Bima. Tadi kata Masmu, Dewa lagi ada kerjaan di pabrik, jadi aku minta tolong kamu saja."

"Oh, bisa, Mbak, tenang saja. Seperti biasa, kan Mbak, jam pulangnya?"

"Ya, jam setengah satu. Tapi, nanti dia nggak sendiri. Ada satu temannya yang ikut juga. Namanya Amanda. Nanti bawa saja, langsung ke rumah. Di rumah ada Bude Ning. Sudah tahu kok dia. Nanti kamu makan siang di rumah saja sebelum balik ke kantor. Tadi Mbak sudah bilang sama Bude Ning."

"Oke, Mbak. Siap. Pokoknya tenang saja, Mbak."

"Makasih, Seruni."

"Sama sama, Mbak."

Siang itu, Seruni mengendarai motornya menuju sekolah Laras.

Dari kejauhan Seruni sudah bisa melihat keponakannya itu berdiri menunggunya.

"Oalah, ternyata Bulik yang njemput! Kata Mama sama Om Dewa."

Ucap Laras saat melihat Seruni menghampirinya.

"Om mu lagi sibuk di kantor. Papamu menemani mamamu ke rumah sakit. Eh, ini siapa?" Seruni menoleh ke arah Amanda.

"Amanda, Tante. Temannya Laras."

"Oh, ayo, naik. Hati hati ya. Bisa kan?"

"Tenang, Bulik. Aman, ayo jalan!" Laras menepuk pundak Seruni.

Seruni mengendarai motornya dengan hati hati menuju rumah Bima dan Niken, dan tak sampai lima belas menit akhirnya mereka tiba di rumah mungil yang rapi itu.

Bude Ning menyambut kedatangan mereka dengan gembira.

Seruni langsung menuju ke dapur dan mengambil gelas dan menuangkan air dari dalam lemari es untuk mendinginkan tubuhnya.

"Panas, ya, Mbak Runi?"

"Banget, Bude."

"Makan dulu, ya, Mbak. Tadi Mbak Niken sudah pesan, Mbak Runi disuruh makan dulu sebelum pulang ke kantor."

"Iya, Bude. Eh, temannya Laras sudah sering di sini?"

Tanya Seruni sambil melongok ke ruang tengah mengamati Laras dan Amanda yang sibuk bercanda.

"Sudah sebulanan ini, Mbak. Bapaknya bekerja, jadi dititipkan di sini. Biasanya siang abis makan siang atau sekitar jam tigaan dijemput sama Bapaknya."

"Oh... Ibunya?"

"Ibunya sudah meninggal. Jadi Bapaknya sendiri yang ngasuh Amanda. Baru pindah di Yogya juga mereka. Katanya neneknya yang mengasuh Amanda itu meninggal, jadi sama Bapaknya dibawa pindah ke Yogya."

Seruni hanya bisa manggut-manggut sambil ber- oh panjang.

"Jadi, rumahmu di mana?" Tanya Seruni pada Amanda sambil menikmati makan siang bersama Laras dan Amanda.

"Di perumahan Monggo, Tante."

"Oh, di sana. Mama papanya kerja?"

Amanda mengangguk.

Duk!

Laras menendang kaki Seruni.

"Aduh!" Pekik Seruni sambil melotot pada Laras.

"Bulik, Amanda itu sudah nggak punya ibu. Jadi dia sekarang tinggal sama papanya. Papanya sedang kerja, jadi dititipkan di sini."

Celoteh Laras pada Seruni.

"Oh, maaf, aku nggak tahu."

"Nggak apa apa, Tante."

"Oya, Bulik, nanti tolong ajari kami buat pr dulu, ya!" Rengek Laras dengan raut wajah memelas.

Seruni menghela napasnya, lalu menganguk.

"Yes! Kita dapat bantuan kali ini. Bulikku itu pinter, jadi pasti cepat selesai pr kita." Celoteh Laras pada Amanda.

"Ini piringnya dibereskan dulu! Taruh di belakang!" Cetus Seruni pada keponakannya.

Laras nyengir, lalu membereskan alat makannya bersama dengan Amanda.

Usai membereskan peralatan makan, Laras dan Amanda menunggu Seruni untuk membantu mengerjakan pr mereka.

Seruni dengan sabar membantu dan mengajari dua gadis kecil itu mengerjakan satu per satu pr matematika.

Sekitar satu jam berlalu, akhirnya pekerjaan rumah anak anak itu selesai juga.

Seruni bersiap untuk kembali lagi ke pabrik.

"Terima kasih, Tante." Ucap Amanda sambil tersenyum.

"Makasih, Bulik. Bener, kan, Manda. Bulikku ini jago. Makanya aku paling senang kalo Bulik datang pas ada pr." Puji Laras.

"Jadi kamu senang sama Bulikmu ini buat bantu ngerjain pr saja?" Sahut Seruni sambil pura pura marah.

"Nggak lah, Bulik. Bulik emang paling baik!" Laras merayu Seruni sambil mencium pipinya.

"Ngarayu!" Seruni hanya bisa geleng-geleng kepala sambil menahan senyum.

TOK TOK TOK

Seruni bangkit berdiri, lalu menuju ke ruang tamu untuk membukakan pintu.

"Loh, kamu?"

Satria terkejut melihat Seruni membukanya pintu.

Seruni yang tak kalah terkejutnya, hanya bisa tersenyum.

"Ada apa?"

1
Sulaiman Efendy
RASAIIN LO BIMA,, NAMA BIMA, KLAKUAN KAYAK DURYODANA...
dee Irma
Mohon maaf, update akan diusahakan secepatnya ya para reader tercinta...
Tenang saja, nggak akan gantung kok, pasti terus berlanjut. 😘😘
and.ochre
Kok ya aku digantung sih…? Lanjut ga thor?! Lanjut ya? Haha
Grace Shower
cepat up tor di tunggu tiap hari nie
ForGoodluck
Duhhh kemana aja aku nih! Seseru ini ceritanya~
TripleAdorable
Kelanjutan cerita author itu kayak hujan ditengah kemarau thor.. alias ditunggu-tunggu!
Garden Rose
wahh kakak author .ini novel keren aku suka. ya meskipun belum selesai aku baca nya . tapi asli keren . nyesel dah pokoknya kalau udah baca gak diselesaiin. semangat ya kak😊😊
Entin Wartini
sdh ada tanda2 akan segera terbuka peeselingkuhan bima
Pai Konyol
Lanjutannya yang banyak yang thor hahaha *banyak nawarnya
monsoonblooms
Ngegantung lagi aja.. dan kenapa pula gantung pas bagian yang seru huaaa gasabar banget deh aku jadinya
girl gang goodies
Thor, kalau capek, istirahat dulu, minum dulu, besok kita lanjut lagi ya :) Aku selalu nunggu author kok!
Widya Pertiwi
Author lagi semangat ngapain nih? Kalau aku sih lagi semangat baca karya2 author dan nunggu kelanjutannya
BeijingBand
Ayok thor mana nih kelanjutannya?
alchemyworks
Bang! Hayati gak bisa tidur nih gegara othor gantungin ceritanya :(
junemoment
Aku galau karenamu Thor! Mana lanjutannya Thor huhuhu
Badai Putih
aaa thanks Thor ma bonus nya makin sayang author deh😘
TickleStar
Yang punya daya tarik bukan magnet aja. Tapi karya author juga, lho! Hahaha.. semangat lanjut kak!
floufrouu
Yo ayo thor! aku selalu mendukungmu dalam doa hehehe
salt sand and smoothies
ayo author semangat terus buat bikin cerita ini lagi ya.aq tunggu.muachhhh😘😘
TickleStar
seru banget novelnya, semangat terus buat author, ku tunggu karya indahnya☺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!