NovelToon NovelToon
Fitnah Kejam Ibu Mertuaku

Fitnah Kejam Ibu Mertuaku

Status: tamat
Genre:Lari Saat Hamil / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:520.3k
Nilai: 4.7
Nama Author: Meylani Putri Putti

Karena Fitnah Ibu Mertua ku, rumah tangga ku berantakan. Dia tega memfitnah dan menghadirkan orang ketiga di dalam rumah tangga ku.

Aku tak tahu, kenapa ibu mertua jadi kejam seperti ini, bahkan bukannya dia yang meminta agar aku dan Mas Doni segera menikah.

Ada apa ini?

Bagaimana nasib rumah tangga ku?

Siapa yang akan bertahan, aku atau ibu mertua ku?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meylani Putri Putti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menantu Seperti Hantu

Malam semakin larut.

Bu Misye berada di kamarnya tengah tertidur nyenyak. Namun, dia membuka matanya karena mendengar suara berisik.

Bu Misye mengedar pandangannya mencari sumber asal suara, ketika menoleh ke arah jendela, tiba-tiba dia melihat sosok mahluk menyerupai kuntilanak berada di luar jendela kamarnya.

Sontak saja jantung Bu Misye berdetak kencang seperti ingin meledak.

"Hantu! Hantu!" teriak Bu Misye.

Karena keadaannya saat ini, suara Bu Misye tak begitu nyaring. Hantu tersebut seperti sengaja ingin menampakkan diri dengan wajah seramnya, dengan suara-suara yang menyeramkan pula.

"Tolong!tolong!" teriak Bu Misye dengan tubuh yang gemetar.

Setelah beberapa kali meminta tolong, Bu Misye pingsan di tempat tidurnya, karena tak kuasa menahan rasa takutnya 

Viola masuk ke dalam kamar Bu Misye, untuk memastikan keadaan Bu Misye.

Dirabanya dada Bu Misye.

"Sialan cuma pingsan. Aku pikir bakalan mampus nih, bagaimana ya caranya agar dia cepat mati, tapi aku gak mau tangan ku kotor," guman Viola.

"Akh! Aku takuti saja dia terus-menerus toh suatu saat pasti dia ketakutan dan serangan jantung."

Viola melirik ke arah Bu Misye.

"Duh kasihan juga ibu mertua ku, siapa suruh mengajarkan aku jahat. Dan sekarang aku bisa lebih jahat dan lebih pintar dari mu. Haha."

Viola langsung keluar dari kamar dan membiarkan Bu Misye pingsan sendirian.

***

Keesokan Bu Misye berusaha menceritakan apa yang terjadi pada dirinya. Namun tak ada yang percaya pada Bu Misye. Sekarang tak ada lagi Art yang mau menuruti perintahnya, semua ART lebih nurut perintah Viola dan hal itu membuat Bu Misye semakin sedih.

Bu Misye duduk di kursi roda untuk sarapan pagi di meja makan setelah dimandikan oleh bi Siti.

"Nyonya mau di siap atau makan sendiri?" tanya bi Siti.

"Makan sendiri saja Bi, saya masih bisa kok," sahut Bu Misye.

"Oh iya, kalau begitu silahkan makan Nya."

Bu Siti pun meninggal Bu Misye.

Bu misye mencoba menjangkau makanan yang ada di hadapannya, namun  tangannya tak bisa menjangkau makanan yang ada di hadapannya itu.

Tangannya terasa lemas untuk diangkat, mungkin karena tubuhnya yang sering kejang-kejang karena melihat mahluk halus, tangan Bu Misye yang awalnya berfungsi, jadi tak berfungsi dua-duanya.

Doni dan Viola menghampiri meja makan. Kedua pasangan itu berjalan sambil bergandengan tangan.

Karena Viola tengah hamil anaknya, jadi perlakuan Doni terhadap Viola pun lebih baik. Dan itu merupakan kesempatan bagi Viola untuk pamer kemesraan di hadapan ibu mertuanya.

"Eh mama, sudah sarapan?"tanya Doni

"Belum," ucap Bu Misye dengan suara parau.

"Oh ya sudah, aku suapin mama ya."

"Iya Doni." 

Viola mengkerucutkan bibirnya melihat Bu Misye yang selalu manja dan memerintahkan suaminya untuk mengurusnya.

"Huh, dasar mertua gak berguna, tahunya menyusahkan saja."

Meski sibuk Doni terpaksa meluangkan waktu untuk menyuapi Bu Misye.

Mulut Bu Misye ya miring itu sedikit kesulitan mengunyah roti. Jadi butuh waktu lama.

Viola mendengus kesal.Dia semakin muak melihat ibu mertuanya itu.

Karena posisi mulutnya yang sedikit miring Bu Misye keselek roti karena tak bisa mengunyah dengan baik dan benar.

Huek ..uek ..Bu Misye berusaha mengeluarkan sepotong roti itu dari tenggorokannya..

Uek uek.

"Kenapa sih Ma?" tanya Doni.

Uek uek Bu Misye sampai muntah untuk mengeluarkan potongan roti yang tersangkut. Maklum saya mulutnya sudah tak elastis seperti dulu.

"Ih, jorok banget sih. Uek …" Zeta berlari menuju kamar mandi yang ada di dapur.

Dia begitu jijik melihat Bu Misye yang muntah di depan meja makan.

Doni memberikan segelas air untuk Bu Misye.

Dengan kesulitan Bu Misye meneguk air tersebut.

"Ma,mama kenapa tiba-tiba gak bisa makan sih Ma, padahal di rumah sakit, mama bisa makan. "

"Hiks hiks gak tahu Doni,"jawab Bu Misye sambil menangis.

"Ya sudah nanti kita periksa lagi."

Viola mendengus.

"Lagi-lagi di periksa, lagi-lagi keluar duit. Nyusahin saja nih orang. Apa aku bikin mampus saja sekalian, biar gak nyusahin aku dan Doni lagi."

Doni membersihkan lantai yang kotor akibat muntah Bu Misye.

Dia pun jadi tak selera makan.

Doni kesulitan untuk mencari perawat yang mau  merawat Bu Misye. Pernah beberapa orang dari yayasan yang datang untuk bekerja, tapi tak  ada yang betah merawat Bu Misye ketika melihat keadaan Bu Misye.

Hanya Art yang sesekali membantu Bu Misye mandi dan memakai pakaian. Hal itu membuat Doni kerepotan, apalagi sang istri tak mau membantunya.

Setelah membersihkan tubuh Bu Misye, Doni bermaksud untuk langsung berangkat kerja.

"Ma,Doni berangkat dulu ya."

Hiks hiks Bu Misye menggelengkan kepalanya. Dia tahu jika tak ada Doni, di rumah dia pasti akan disiksa oleh Viola. Namun Bu Misye yang kini tak memiliki kekuatan lagi itu tak bisa berbuat apa-apa. Dia takut untuk mengadu pada putranya itu.

"Jangan pergi Doni, mama takut sendiri di rumah ini. Di rumah ini banyak hantunya," ucap Bu Misye sambil melirik ke arah Viola.

"Gak usah takut Ma. Dirumah kita ini kan ramai orang. Jadi mama bisa di temani oleh bik Siti dan yang lainnya. Kalau Doni tidak bekerja, bagaimana kita mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarga kita."

"Doni pergi dulu ya."

Tanpa menunggu persetujuan, Doni berlalu meninggalkan Bu Misye.

Bu Misye menatap sedih kepergian putranya.

Sementara itu Viola kembali tersenyum menyeringai.

Dia menghampiri Bu Misye yang ketakutan.

"Mama kita main yuk," bisik Viola sambil menarik kursi roda  Bu Misye.

"Hiks hiks kamu mau ngapain sih Viola?"

"Ngak ngapa-ngapain, cuma mau ajak mama main tiup balon haha haha."

Bu Misye memang takut mendengar suara balon pecah, karena akan membuat jantungnya berdetak kencang.

Viola membawa Bu Misye kedalam kamarnya dan Bu Misye hanya bisa pasrah.

Kemudian di menyiapkan balon dan alat pompa balon. Viola mulai memompa balon tersebut. Sementara Viola mendengar suara musik melalui earphone untuk mengurangi suara bising ledakan balon itu..

Bu Misye melihat balon yang ada di hadapannya. Mengembang dan mengempis seperti dadanya.

Hua Hua Hua nafas Bu Misye terengah ketika melihat balon yang terus menerus di pompa ke arahnya.

Hua Hua Dor! 

Bu Misye terperanjat hingga jantung berdetak dengan kencang seperti mau copot.

Viola mengulur waktu s3bentar membiarkan Bu Misye untuk tetap tenang.

"Sekali lagi ya Ma," ucap Viola.

Bu Misye mencoba untuk tak memandang, tapi Viola terus mengarahkan kepala ke arah balon.

"Hua Hua Hua jangan Viola!" teriak Bu Misye.

Dor ! Dor! Dor!.

Jantung Bu Misye berdetak kencang kembali ketika balon-balon tersebut pecah 

Setelah beberapa saat, Bu Misye terkulai lemah, letusan balon tersebut benar-benar menguras energinya.

"Haha, tenang Ma, ini hanya salah satu cara agar jantung Ma tidak stabil, suatu saat aku pasti akan berikan kejutan super ekstrim dan aku yakin saat itu mama pasti tidak bisa bertahan haha."

"Aku sengaja, membiarkan mama tetap hidup, ya supaya mama bisa bertobat. Haha."

Setelah merapikan dan membuang sampah balon, Viola keluar dari kamarnya membiarkan Bu Misye yang terkulai lemas dan dehidrasi duduk di atas kursi roda.

Bu Misye menatap punggung Viola, dia benar-benar menyesal telah membawa Viola dalam rumah itu.

"Hiks hiks Doni maafkan Mama Doni," lirih Bu Misye sambil menangis segegukan.

1
gaby
Dah tau kere, malah nikah lg, mana pny anak lagi. Gimana biaya operasi Ainun bisa terkumpul, duitnya buat nafkahin istri & 2 anak
ryuuu
Buruk
Deli Sary Nadeak
dokter kandung??? emang ada dokter tiri thor??? 😆
Yunerty Blessa
Makasih banyak kak thor buat karya indah nya
sungguh mantap sekali ✌️🌹🌹🌹
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘😘
Yunerty Blessa: Ok kak thor ✌️
👑Meylani Putri Putti: sama 2 😘
total 2 replies
Yunerty Blessa
akhirnya mereka semua hidup bahagia....
Yunerty Blessa
syukur lah Alesha juga hamil
Yunerty Blessa
semoga Dave cepat sembuh...
tahniah buat kehamilan mu Ainun
Yunerty Blessa
tahniah buat pernikahan Dave dan Alesha,, semoga berbahagia
Yunerty Blessa
akhirnya Aiman sembuh sepenuhnya
Yunerty Blessa
berharap Dave baik² saja sebelum pernikahan nya....
Yunerty Blessa
astaga Aiman 🤦‍♀️... terlalu asyik bercucuk tanam sampai lupa makan.....
Yunerty Blessa
pengantin baru buka puasa 🤭
Yunerty Blessa
tahniah buat pernikahan Aiman dan Ainun...
Yunerty Blessa
syukur lah Ainun bisa melihat..
tahniah Ainun
Yunerty Blessa
semoga operasi mata Ainun berjalan lancar
Yunerty Blessa
semoga lamaran nya lancar
Yunerty Blessa
semangat Riko dan Ainun
Yunerty Blessa
semoga berjodoh,,Riko dan Ainun
Yunerty Blessa
kalau kalian berdua memang berjodoh pasti akan bersatu jua
Yunerty Blessa
lebih baik lagi Doni tak payah nikah dengan Siska jahat 😠😠 sabar Ainun....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!