Pernikahan karna sebuah perjodohan membuat Aurora tak mengenal betul sosok sang suami yang menikahinya tersebut.
Pria yang di anggapnya baik itu memang terkesan dingin seakan menyembunyikan banyak hal, termasuk wanita lain yang baru di ketahui Aurora tanpa di sengaja.
Mampukah ia menerima nasibnya yang,
"Ternyata, bukan istri pertama?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenengsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cucu kita lah pemenangnya.
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Lain di Apartemen, tentu lain juga di Rumah utama . Para penghuni yang usai makan malam itu kini sedang bersantai di ruang tengah seperti biasa.
Ada Sang Gajah yang masih asik mengelus kepala pawangnya dengan begitu lembut hingga
membuat keturunannya menjadi tentram melihat hal tersebut.
"Mas yakin Ola gak apa-apa? aku takut mereka berantem," ucap Melisa yang begitu khawatir dengan cucu perempuannya yang sudah pulang.
"Berantemin apa?" tanya Reza.
"Ya itu, rencana kamu bikin suaminya cemburu sama Sean," jawab wanita baya kesayangan semua orang.
Sean yang mendengar namanya disebut tentu menoleh.
"Apa?" tanyanya bingung karna tak tahu apa yang sedang di obrolkan Tuan dan Nyonya besar Rahardian. Ia yang sedang bermain Game bersama Samudera di tarik kembali oleh Si Tutut Markentut.
"Kamu tenang aja, mereka pasti baik-baik."
"Kenapa harus dengan cara ini? sudah kubilang sejak awal untuk menegurnya, Mas!" Melisa yang kesal terus saja menyalahkan drama yang sedang dibuat suaminya.
"Jangan terlalu terlihat ikut campur dalam masalah rumah tangga anak-anak, Ra. Kalau masih bisa di pantau dari jauh lalu kenapa hari masuk begitu saja yang akhirnya membuat tak nyaman."
Melisa membuang napas kasar, suaminya tetap kekeh ingin membantu dengan cara halus dengan berbagai macam sindiran halus.
"Batu saja bisa bolong saat terus ditetesi air, begitu dengan hati. Leo akan luluh dengan cinta istrinya hingga nanti cucu kita lah pemenangnya, Ra." Reza yang begitu yakin mengeratkan pelukan sambil mencium kening Khumairahnya agar jauh lebih tenang.
.
.
Sejak kejadian datangnya Appa dan Amma juga tatapan penuh kagum Sean di Rumah Utama tak dipungkiri hubungan Leo beserta Aurora berjalan lebih baik. Mereka tetap tidur satu ranjang dikamar Leo. Semua barang pribadi istrinya itupun sudah di pindahkan.
Mereka kini tak lagi berjarak bahkan bisa sedikit demi sedikit melakukan hal layaknya suami istri pada umumnya meski belum ke arah hak dan juga kewajiban.
"La, siang nanti bisa ke Resto?"
"Aku? ada apa?" Aurora balik bertanya saat ia hendak mengambilkan baju untuk suaminya.
"Gak ada apa-apa, kita makan siang sama-sama ya," jawab Leo yang berjalan mendekat lalu memutar tubuh Aurora untuk dipeluknya dari belakang.
"Hem, baiklah. Akan ku kabari lagi nanti," balas menantu Biantara tersebut.
Usai melayani Sang suami di kamar, kini Aurora berlanjut ke ruang makan, sudah ada menu makanan kesukaan Leo disana yang sengaja dibuat oleh ARTnya, Aurora memang jarang sekali membantu saat pagi, berbeda jika untuk makan malam karna awalnya Leo memang tak pernah sarapan bersamanya.
"Cukup, La." ucap Leo saat Aurora menyendokkan nasi untuknya.
"Biar cepet gede, Mas." canda Aurora sambil terkekeh sampai wajahnya terlihat lebih cantik.
Keduanya sarapan bersama diselingi dengan obrolan ringan seputar kegiatan Leo hari ini, mulai dari mengontrol restonya yang sedang bermasalah hingga ke Resto yang lainnya juga.
Ditengah kepadatannya itulah Leo sedikit menyempatkan waktu untuk makan siang bersama Aurora karna ia tak yakin bisa pulang di jam yang sama seperti biasa.
"Mas, kapan kita menjenguk Ameena? bulan ini kamu belum kesana. Dia pasti merindukanmu."
Leo langsung menoleh, ia terus menelisik tatapan mata istrinya yang mungkin hanya kepura-puraan tapi sialnya justru ketulusan dan rasa tenang yang Leo dapatkan.
"Mungkin lusa, kita kesana sama sama ya,", jawab Leo yang balas anggukan kepala.
Kini ia memang tak lagi sendiri saat datang menjenguk istri pertamanya, selalu ada Aurora yang setia mendampingi. Bukan karna wanita itu takut tapi justru Aurora ingin terbiasa melihat suaminya bersama wanita lain.
Dan getar ponsel diatas meja makan pun mengalihkan fokus keduanya.
"Hallo, Sarah, ada apa?" tanya Leo saat panggilan dari seorang yang mengurus Ameena tersambung
Satu detik, dua detik, tiga detik. .
.
.
.
Aku kesana sekarang!!!
vote✌🏼
lanjut Thor 🙏🏼
Mang Udin nya ngadu tuh 🤣🤣