NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta Dewi Hijab

Terjebak Cinta Dewi Hijab

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Mengubah Takdir / Romansa / Bad Boy
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Pearlysea

Hanina Zhang, merupakan putri seorang ulama terkemuka di Xi’an, yang ingin pulang dengan selamat ke keluarganya setelah perjalanan dari Beijing.

Dalam perjalananya takdir mempertemukannya dengan Wang Lei, seorang kriminal dan kaki tangan dua raja mafia.

Hanina tak menyangka sosok pria itu tiba tiba ada disamping tempat duduknya. Tubuhnya gemetar, tak terbiasa dekat dengan pria yang bukan mahramnya. Saat Bus itu berhenti di rest area, Hanina turun, dan tak menyangka akan tertinggal bus tanpa apapun yang di bawa.

Di tengah kebingungannya beberapa orang mengganggunya. Ia pun berlari mencari perlindungan, dan beruntungnya menemui Wang Lei yang berdiri sedang menyesap rokok, ia pun berlindung di balik punggungnya.

Sejak saat itu, takdir mereka terikat: dua jiwa dengan latar belakang yang berbeda, terjebak dalam situasi yang tak pernah mereka bayangkan. Bagaimana perjalanan hidup Dewi Hijab dan iblis jalanan ini selanjutnya?

Jangan skip! Buruan atuh di baca...

Fb/Ig : Pearlysea

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pearlysea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab_28 Restu Mencintai

Wang Lei menutup ritsleting koper kecil setelah melipat kain kerudung dan meletakkannya di dalam. Ia menyimpan koper itu di sudut ruangan, tepat di samping lemari.

Ketukan terdengar dari luar. Dengan sigap, Wang Lei melangkah ke pintu dan membukanya. Seorang pria berbadan besar berdiri di ambang, wajahnya kaku tanpa ekspresi.

"Ada apa?" tanya Wang Lei, datar.

"Kau di panggil bos Liang di ruang utama." balasnya.

Wang Lei mengangguk singkat.

"Aku akan kesana." jawabnya. Tanpa berkata-kata lagi pria berbadan besar itupun berbalik badan, meninggalkan Wang Lei yang berdiri di ambang pintu.

Lelaki berparas tampan itu terdiam sejenak, lalu menarik dalam, pikiranya menerawang seolah tahu apa yang menantinya di ruang utama.

...•<•<•pearlysea•<•<•...

"Wang Lei..." panggil seorang pria yang duduk dengan kaki terlipat di kursi kulit mewah. suaranya berat dan dalam. Ruangan itu gelap, seolah dia tak membiarkan cahaya matahari menembus bayangannya.

Wang Lei  berdiri agak jauh dari bos Liang yang bersandar seraya menyesap cerutu, asapnya mengepul ke sekitar tubuhnya.

"Ada yang ingin kau sampaikan, Bos?"

Bos Liang menyeringai sinis

"Ya. Tapi bukan tentang organisasi kita, ini tentang perasaanmu, Anak macan."

Jantung Wang Lei berdegup satu tingkat lebih cepat, dia sudah menduga bosnya akan mengintrogasinya soal ini. Dia tetap berdiri tegak dan tenang.

"Perasaanku tidak bersalah, Bos." sahut Wang Lei.

"Itu benar,  tapi jangan harap aku akan membiarkanmu bermain-main dengan perasaan. Dan gadis berhijab itu tidak pantas berada bersama kita." seru Liang Zemin, suaranya berat dan dingin.

Wang Lei menatapnya dengan mata yang menyipit tajam.

"Aku tidak akan membiarkanya pergi sebelum aku benar-benar puas menjaganya." jawabnya, membuat pria setengah abad itu spontan menyembur tawa, tawa merendahkan.

"Menjaganya? Kau bilang menjaganya, kau yakin? Sejak kapan kau mulai bicara konyol seperti ini Wang Lei... Kau tidak sadar kau sedang bicara dengan siapa?!" serunya, di akhir kalimat suaranya membentak keras, tapi Wang Lei tetap tegak tak goyah sedikitpun.

"Dengan seorang pria yang berjuang keras melawan kesepian dan rasa bersalah pada–"

"Cukup!" bentaknya lagi seraya bangkit dari kursi "Jangan berani-beraninya kau menyinggung masa laluku, bocah! Kau pikir kau siapa? Hah?!"

"Aku hanya anak kecil bodoh yang kau pungut lalu kau jadikan senjata untuk melawan musuh-musuhmu dan yang kau anggap seperti anak sendiri."

"Wang Lei!" Liang Zemin hampir kehilangan kesabaran, teriakannya menggema ke seluruh ruangan, napasnya memburu matanya gelap menatap pemuda itu.

Wang Lei tak sedikitpun gentar, membalas tatapan bosnya dengan matanya yang tegas dan penuh tekad

"Aku tahu aku cuma bagian dari kaki tanganmu untuk meraih kekuasaan dengan cara yang paling brutal. Dan selama itu aku tak pernah mengecewakanmu, Mengeluh, atau meminta bayaran lebih."

"Saat usiaku 18 tahun kau pernah mengatakan aku seperti anakmu sendiri dan sejak saat itu aku pun menghormatimu seperti ayah kandungku sendiri." Tiba tiba mata Wang Lei berlinang, dia terkekeh miris lalu melanjutkan dengan suara yang sedikit parau.

"Ayah... Hari ini aku berbicara bukan sebagai anak buah kepada bosnya, tapi sebagai anak kepada ayahnya." ujar Wang Lei, lirih.

Sebuah nada suara yang tak pernah Liang Zemin dengar selama ini, dan itu cukup untuk menggetarkan hatinya, membungkam mulutnya meski tatapanya tak berubah.

"Hidup dalam kegelapan darah dan kekerasan, bukan berarti aku tidak punya hati. Aku menyadari itu ketika pertama kali bertemu denganya. Hari ini aku tidak bisa menyangkalnya lagi, aku jatuh cinta dan ingin menjaganya. Tolong biarkan aku melakukan itu..."

Liang Zemin menatap Wang Lei tanpa suara. Asap cerutu terakhir melayang pelan, lalu padam bersamaan dengan detik-detik yang terasa panjang dan sunyi.

Sorot matanya masih tajam, tapi kilat emosi yang biasa membakar dalam iris kelamnya perlahan meredup. Mungkin karena usia, atau mungkin karena kata 'ayah' yang keluar dari mulut Wang Lei membuat sesuatu di dalam dadanya retak walau kecil, tapi cukup terasa.

"Masalahnya dia bukan dari dunia kita Wang Lei! Dan itu bukan hanya membahayakan kita tapi juga membahayakannya. Berpikirlah sebelum bertindak."

Wang Lei tetap berdiri tegak, matanya tak berpaling.

"Aku jamin dia akan tetap aman, Bos. Apapun yang terjadi aku sendiri yang akan bertanggung jawab. Akan ku pastikan dia tidak akan tahu apapun soal dunia kita."

Liang Zemin mengangkat sebelah alisnya, rasanya mengeras.

"Dan bagaimana kalau dia tahu?"

"Aku akan mengancamnya untuk tutup mulut." jawabnya.

Pria setengah baya melemparkan cerutunya yang mulai padam, lalu kembali duduk dengan melipat kaki. Hening sejenak, hanya suara deting jam dinding antik yang terdengar.

Bos Liang tak langsung menjawab, tatapannya seolah menilai dan menimbang keputusan, lalu dengan suara berat dia berkata,

"Terserah... Tapi jangan sampai gadis itu membuatmu berpaling dari dunia gelap kita. Kau akan tetap disini dan jadi penerusku!"

Liang Zemin mengangkat tangannya, menyuruh Wang Lei keluar tanpa sepatah kata pun.

Wang Lei tersenyum samar hatinya terasa begitu lega dan ringan, dia yakin dia tidak akan mengecewakan bosnya.

"Terima kasih banyak, Bos." ucapnya, sebelum menunduk hormat lalu berbalik badan. Meninggalkan Liang Zemin yang kini duduk dengan perasaan campur aduk.

"Ayah... ?" dia terkekeh seolah menertawakan dirinya sendiri "Hah...andai aku tak membunuh mereka..."

...•<•<•pearlysea•<•<•...

Dering ponsel berdering dari saku Chen Jie saat dia tengah menikmati sarapan di sebuah warung pinggir jalan.

Cepat dia menaruh sumpit di atas meja dan merogoh sakunya. Dahinya mengernyit saat nama Wang Lei terpampang di layar, segera dia menggeser ikon hijau lalu mendekatkan ponselnya ke telinga.

"Halo?" sapanya.

Di seberang, Wang Lei sedang berdiri di atas balkon, sebelah tanganya memegang cangkir kopi.

"Kau dimana, bagaimana Hanina sekarang?" tanyanya dengan suara datar, lalu meneguk isi cangkirnya.

"Aman, dia lagi sama si jablay, sepertinya mereka sudah baikan." jawab Chen Jie, sambil kembali menyuap makanan dengan sumpitnya.

Kening Wang Lei berkerut, angin sejuk pegunungan menerpa wajahnya.

"Bukanya kau bilang dia diculik?" tanyanya.

"Itu kemarin, sekarang sudah balik. Dia menolak pulang, katanya mau menunggumu."

"Sialan! Kenapa kau tidak usir dia,hah?"

"Semalam sudah, tapi cewekmu yang cerewet itu melarangnya. Rumah bos Liang dia akui rumahnya gara gara kau bilang, 'anggap saja rumah itu rumahmu'. Sialan, aku sampai tidak boleh masuk!"

Wang Lei terkekeh di seberang sana, membuat Chen Jie tersedak lalu meneguk minum.

"Lalu kau tidur dimana? Kau tidak meninggalkannya, kan?"

"Tentu saja tidak demi 1500 Yuan! Aku rela tidur di emperan kaya gembel!" seru Chen Jie membuat pelanggan yang lain menoleh ke arahnya.

Sementara itu Wang Lei diseberang menyembur tawa elegan, tidak keras hanya tawa kekaguman pada sikap Hanina yang ternyata sangat menjaga diri, tidak salah kalau dia jatuh cinta.

"Baiklah... Sekarang kau dimana? Aku ingin bicara denganya."

"Aku lagi sarapan di pinggir jalan, sebentar lagi selesai. Begini saja, aku akan menelfonmu lagi begitu sampai rumah Hanina."

Di sebrang Wang Lei mengangguk, setuju.

"Oke..." sahutnya, lalu mematikan sambungan telfon.

1
Siti Nina
Waduh ketauan gak tuh sama bos nya,,,🤔 lanjut thor semangat ya up nya 💪💪💪
Siti Nina
Ko blm di lanjut thor cerita nya makin seru 🤗
Nalira🌻: Sudah up ya kak sayang😍. Makasih banyak udah setia menunggu kelanjutannya.
total 1 replies
Siti Nina
Jangan mudah percaya sama orang yg baru saja kita kenal,,,benar kata si wang lei klw dia mau merusak si hanina udh dari pertama kali dia lakukan,,,lanjut thor makin seru cerita nya 👍👍👍
Siti Nina
Salah faham
Siti Nina
Bodoh banget kamu hanina percaya pada jalang apa yg akn di lakukan wang lei ya bikin penasaran 🤔🤔🤔
Siti Nina
Kena fitnah si xiamei jalang 😏 bagaimana kah kelanjutannya di tunggu thor makin penasaran 🤔🤔🤔
Siti Nina
Wahh berengsek emg si xiamei
Nalira🌻: Emang paling bener di cekik aja ya 😏
total 1 replies
Siti Nina
Tetep semangat thor dlm berkarya 💪💪💪 cerita nya bagus kok bikin penasaran sama kelanjutannya 👍👍👍
Siti Nina
Wahh,,,ga beres nih si xiomei tapi sayang juga sih gadis suci harus dpt bekas suka celap celup kya si wang lei
Siti Nina
👍👍👍👍👍
Siti Nina
Lanjut thor makin seru cerita nya,,,bikin penasaran gmna akhirnya kisah cinta mereka 🤔🤔🤔
Siti Nina
Wahhh,,,wang lei sudah jatuh cinta nih bagaimana kelanjutannya makin penasaran 🤔 Lanjut thor makin seru cerita nya 👍👍👍
Nalira🌻: Terima kasih masih mampir kak... aku bakal update setiap hari di jam 10 in sya Allah..
total 1 replies
Siti Nina
Wahh kena fitnah nih si wang lei jgn percaya henina dia hanya ingin kamu membenci si wang lei,,,,lanjut thor 👍👍👍💪💪💪
Siti Nina
Di tunggu kelanjutannya thor ttp semangat 💪💪💪
yumi chan
thor jgn bt wanita yg jd prn utma lmh thor..agar critanya gk memboskn ..
Siti Nina
Lanjut thor ttp semangat ya 💪💪💪👍👍👍
Siti Nina
Lanjut thor makin seru cerita nya semangat ya up nya 💪💪💪👍👍👍
Siti Nina
Wahh,,wang lei terpesona pada hanina tapi ga mau ngaku gengsi di gedein 😄
Nalira🌻: Badboy emang gitu😂
total 1 replies
Siti Nina
Astaga ada" saja tuh kakek" bikin emosi jiwa 😅
Siti Nina
👍👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!