Aku Ayu Wulandari, putri tunggal ibu Sarah dan pak Harto, terlahir dari keluarga tak mampu membuat diri ku harus menjadi jaminan hutang orang tua ku.
di usia ku masih lima belas tahun ayah ku kecelakaan saat dia berangkat bekerja sebagai kuli bangunan,
karena musibah itu ibu ku berhutang kepada pak Yasir juragan ikan kaya raya di kampung sebelah.
karena hutang itu aku menikah dengan Farhan Yasir Maulana, putra tunggal pak Yasir yang sekaligus teman SMA ku dulu.
dia adalah laki-laki tampan dan berasal dari keluarga kaya raya hingga dirinya di sukai banyak wanita di sekolah ku.
meski dia adalah laki-laki kaya raya dan juga tampan tidak membuat ku jatuh hati kepadanya.
bagaimana kisah rumah tangga ku? dengan suami yang tidak aku cintai dan sangat aku benci............
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MZ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 31
Setelah selesai mandi, aku keluar untuk menemui tante Ida. aku ingin mengajak tante Ida untuk pergi ke rumah ibu, entah kenapa tiba-tiba aku merasa rindu akan wajah ibu ku.
Jam menunjukan pukul 10 pagi, aku dan tante Ida bersiap untuk pergi ke rumah ibu, aku meminta sopir untuk mengantar kami ke desa tempat tinggal ibu ku.
Di perjalanan aku bercerita kepada tante Ida, tentang bagaimana sikap Farhan yang sudah mulai berubah.
"tante, aku mau cerita sama tante" ungkap ku yang mulai membuka topik pembicaraan
"mau cerita apa?" tanya tante Ida yang memiringkan wajahnya menatap ku
"aku hari ini sangat bahagia sekali, tante liat ini" ucap ku yang menunjukkan kalung yang di beri Farhan kemarin malam
"Hem, kalung?" tanya tante ida
"iya kalung, ini di belikan Farhan dari luar negri untuk ku" jawab ku dengan wajah bahagia
"benarkah, berarti Farhan sudah mulai menerima kamu sebagai istrinya dong?" tanya tante Ida lagi
"iya, kemarin malam aku melihat raut wajah dan juga sikap Farhan yang sudah mulai berubah, aku jadi semakin yakin kalo Farhan sudah mulai membuka hatinya untuk aku" ungkap ku dengan penuh kebahagiaan
"Alhamdulillah kalo begitu, tante seneng dengernya. lagian lelaki mana yang tak mau menerima istri secantik kamu" ucap tante Ida yang membuat ku merasa salting
"ahh tante bisa aja, aku tak terlalu cantik, dan tante terlalu berlebihan memuji ku" ucap ku yang merasa malu
"yu, kamu itu cantik, baik, tidak ada yang kurang dari kamu. hanya saja Farhan terlambat mengenali kamu" ungkap tante Ida
"mm, aku bersyukur, akhirnya Farhan sudah mulai jatuh cinta sama aku" ungkap ku yang tak henti memegang kalung itu
"kadang sikap laki-laki tidak bisa kita tebak yu, termasuk Farhan. menurut tante Farhan bukan hanya tampan dan juga kaya, dia adalah laki-laki baik dan juga bertanggung jawab. tante melihat dari cara dan juga sikap Farhan yang sebenarnya sudah lama jatuh cinta sama kamu, hanya saja dia malu untuk mengatakannya, karena dia sudah terlanjur merendahkan kamu" ungkap tante Ida
"hmm, meski setelah sekian lama aku menunggu, aku merasa senang jika Farhan sudah mulai menunjukkan, kalau dia adalah suami dan juga imam di keluarga kecil ku. meski dia belum mengatakan kalau dia mencintai aku, tapi aku yakin di hati dia sudah tertulis nama ku" ungkap ku yang merasa yakin kalo Farhan sudah menerima ku sebagai istrinya
"tante selalu berdoa, agar kamu mendapatkan kebahagiaan seperti yang kamu inginkan, karna bagi tante, melihat kamu tersenyum, membuat tante merasa bahagia" ungkap tante Ida
Tante Ida begitu sayang kepada ku, aku bersyukur bisa di rawat oleh wanita baik sepertinya. perhatian dan juga cara dia menasehati aku sudah seperti seorang ibu yang tak ingin melihat anaknya bersedih.
Aku memeluk tante Ida dengan rasa bersyukur, telah di beri seorang tante yang mengerti akan diriku.
"mulai hari ini, kamu temani suami kamu, jangan kecewakan hatinya, jangan membantah omongannya. jadilah seorang istri yang baik, yang penurut, agar suami kamu senang bisa tinggal bersama kamu" ungkap tante Ida yang menasehati aku
"iya tante, akan aku usahakan untuk menjadi seorang istri yang baik untuk Farhan" ucap ku
Aku merasa sedih karena rahasia besar yang sedang aku sembunyikan dari orang terdekat ku, rahasia yang menarik menimbulkan dosa yang sangat besar.
Aku telah di nodai oleh ayah mertua ku, bahkan kehormatan yang aku jaga untuk suami ku telah di renggut olehnya. laki-laki yang aku sebut sebagai mertua ku telah membuat ku mengandung anak darinya.
Aku ingin mengatakan sama semua orang, tapi aku takut suami aku akan marah dan benci kepada aku dan juga ayah mertua ku. biarlah aku tanggung dosa ini, hari ini akan aku mulai hidup baru dan akan melawan jika ayah mertua ku berani lagi mengotori ku.
Aku tak ingin mengecewakan suami aku lagi. sudah cukup dosa yang aku lakukan, mulai sekarang aku akan merubah sikap polos ku ini. agar ayah mertua tak lagi seenaknya memperlakukan aku seperti wanita murahan.
Biarlah anak yang ada di kandungan aku ini lahir, karena sangat berdosa jika aku menggugurkan anak yang tak berdosa ini.
..............
Saking sibuknya aku berbincang dengan tante ida, aku tak sadar telah. sampai di rumah ibu ku. aku dan tante Ida turun dari mobil dan beranjak masuk ke dalam rumah ibu ku.
Rumah yang sederhana namun meninggalkan banyak cerita, rumah ini adalah peninggalan ayah ku, lelaki yang sudah berjasa dalam hidup ku. aku berdoa semoga ayah di tempatkan disisinya.
Aku masuk kedalam rumah ibu dengan rasa sedih bercampur bahagia, perasaan bercampur aduk yang sedang aku rasakan. di satu sisi aku menyesali akan dosa yang telah aku perbuat, aku telah bersetubuh dengan lelaki yang bukan suami ku.
Di sisi lain aku bahagia, karena suami ku yang dulunya sering merendahkan aku. kini telah mulai menerima ku sebagai istrinya.
"assalamualaikum, buuu" ucap ku dengan teriak dari luar pintu rumah
"walaikumsalam" sahut ibu dari dalam rumah
"eh,ayu,Ida, kalian datang kok enggak ngasih kabar dulu, sini masuk" ucap ibu yang menyuruh kamu masuk
"maaf Bu, ayu datang tanpa ngasih kabar dulu sama ibu. entah kenapa tiba-tiba ayu kangen sama ibu" ucap ku yang beranjak masuk mengikuti ibu
"ishhh, anak ibu kangen toh" ucap ibu
"kata ayu dia rindu sama kamu, dia ngajak aku untuk kesini, padahal di rumah masih banyak pekerjaan yang harus kerjakan" ucap tante Ida
"hmm, iya duduk dulu, ibu siapkan minum untuk kalian" ungkap ibu yang beranjak pergi ke dapur
Aku dan tante Ida duduk, menunggu ibu kembali dari dapur. aku mengeluarkan uang yang akan aku kasih kepada ibu ku.
"apa itu yu?" tanya tante Ida yang melihat aku mengambil sesuatu dari dalam tas
"m, ini uang tante, akan aku berikan kepada ibu" ucap ku
Tak lama ibu datang membawa 2 gelas teh hangat untuk aku dan juga tante Ida, aku menatap wajah ibu yang sudah mulai menua dengan rambut yang sudah hampir semuanya memutih. wanita yang sudah melahirkan aku di dunia ini sudah terlihat sangat tua.
Mata ku berkaca tak bisa membayangkan bagaimana nanti jika ibu tak ada di dunia ini lagi, bagaimana hidup ku tanpa seorang wanita yang sudah seperti malaikat dalam hidup ku. wanita yang sudah mengorbankan waktunya untuk merawat ku hingga aku besar.
Jadi, penulisan yg benar adlh Farhan bin Abdul Yasir.