NovelToon NovelToon
Cinta Dalam Hidupku

Cinta Dalam Hidupku

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Aliansi Pernikahan / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir / Istri ideal
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Desty Cynthia

Karena pengaruh obat, Atharya sampai menjadikan gadis desa sebagai pelampiasan nafsunya. Tanpa di sadari dia telah menghancurkan masa depan seorang gadis cantik, yaitu Hulya Ramadhani.
Akan kah Hulya ihklas menerima ini semua? Apakah Atharya akan bertanggung jawab?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desty Cynthia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana Umroh

Hari ini Hulya sudah di perbolehkan pulang. Athar membelai pipi istrinya dan mengecupnya. Ia tahu apa yang sedang istrinya pikirkan.

Tengah malam tadi tepatnya, Athar bangun dan melihat Hulya sedang bersimpuh pada Yang Maha Kuasa. Ia menitikan air matanya tak kala Hulya memohon kehadiran buah hati demi membahagiakan suaminya.

Juga, Hulya mendoakan suaminya yang sangat ia cintai. Air matanya semakin menyayat hati bagi yang mendengarnya.

"Kenapa mas?"

"Apa yang kamu pikirkan sekarang?" Tanya Athar lembut.

"Aku? Yang pasti memikirkan kebahagiaan kita." Jawab Hulya pelan.

Athar memeluknya dengan erat. "Jangan jadikan kehamilan sebagai beban. Aku tidak pernah menuntut apa-apa sayang. Dengan kamu sehat panjang umur itu sudah anugerah untuk ku. Jangan siksa dirimu seperti ini." Lirih Atharya.

"Aku takut mas akan meninggalkan ku jika aku belum bisa memberikan anak." Lirih Hulya.

"Jangan ngaco! Anak itu rezeky. Kalau belum di kasih berarti belum rezeky sayang. Aku lebih takut kehilangan kamu."

Air mata Hulya kembali mengalir. Athar tidak ingin istrinya terbebani. Ia ingin mengajak Hulya untuk bulan madu lagi agar tidak stress. "Nanti mas yang atur, kita liburan yah."

"Hmm iya mas."

-

-

-

Athar dan istrinya pulang ke rumah orang tuanya. Ketika sampai di sana, mamih Aleesya sudah memasak makanan kesukaan Hulya.

"Terima kasih ya mih."

"Ayo di makan dulu. Kamu kurusan nak. Mamih khawatir."

Hulya bersyukur sekali di anugerahi mertua yang baik, dan suami yang sangat mencintainya. Ia berjanji pada dirinya sendiri tidak akan pernah mengecewakan suami dan orang orang yang menyayanginya.

Selesai makan, Athar dan Hulya kembali ke kamar. Namun belum juga sampai di kasur, tanpa aba-aba Hulya menyambar bibir suaminya duluan.

"Aku juga merindukan mu sayang." Ucap Athar, ia dengan senang hati melayani istrinya yang sangat ia cintai.

Athar terus melumat menyesap dan melahap bibir istrinya sampai habis. Tangannya membuka hijab dan gamis panjang itu, dan melemparnya jauh. Begitu pun Hulya yang membuka kaos suaminya.

Athar mengangkat kedua tangan Hulya ke tembok dan menahannya. Ia menyesap kedua gunung kembar yang semakin berisi itu. "Eugh... Ahhh...!"

"Oh shit....!" Athar terus memanjakan istrinya tanpa henti. Ia terus mengocok lembah nirwana favoritnya dan menyesapnya.

Tangan Hulya meremas kencang rambut suaminya. Ia mengadahkan kepalanya, sungguh ia sangat menikmati permainan suaminya.

"Wangi sekali sayang." Tangan dan mulut Athar mengobrak abrik lembah itu sampai istrinya mengeluarkan pelepasannya. Kedua tangan Hulya mencengkram erat punggung suaminya.

Permainan itu terus berlanjut hingga keduanya melakukan pelepasan, Athar ambruk di atas ceruk leher istrinya.

Di saat mereka sedang istirahat, Hulya tiba tiba ingin umroh. Ia ingin lebih mendekatkan dirinya pada yang Maha Kuasa. Athar langsung menyetujui permintaan istrinya.

"Sepulang umroh, kita lanjut bulan madu yah. Kita lupakan semua masalah." Ucap Athar lembut, ia semakin mengeratkan pelukannya pada istrinya ini.

"Makasih ya mas. Semoga mas benar benar setia menunggu ku untuk hamil. Kalau mas mau menikah lagi le_"

"Ssst diam! Aku enggak suka kamu bicara seperti itu! Kamu istriku satu satunya! Ingat, satu satunya! Mengerti?" Ucap Athar dengan memperingatkan istrinya, bahkan suaranya berubah lebih berat dengan sorot mata yang mengerikan.

Tenggorokkan Hulya tercekat, ia menelan salivanya. Ciut, tentu saja. Ia mengangguk pelan dan mencium suaminya duluan. Raut wajah Atharya membuat Hulya ketakutan. Ia tak membahas lagi.

Tangan Athar membelai lengan polos istrinya dan mencium kening istrinya dalam dalam. "Nanti besok Ray yang urus." Ucap Athar.

"Iya mas."

Keduanya terlelap malam itu, sebelum subuh Hulya dan Atharya bangun lalu membersihkan diri mereka di kamar mandi.

Dengan telaten Atharya menyabuni punggung istrinya lembut. Ia menciumi pundak Hulya dengan s*nsual.

"Ahh mas... Jangan!"

Atharya terkekeh pelan, ia tahu jika istrinya kelelahan. "Enggak kok sayang. Tubuh kamu buat ku candu." Namun bukannya menghentikan kegiatannya, Athar justru semakin dalam menciumi leher, pundak hingga punggung istrinya.

Di dalam air hangat itu, Athar dan Hulya meluapkan gejolak asmaranya hingga keduanya harus mandi dua kali.

-

-

-

"Jadi kalian mau umroh? Tapi maaf yaa sayang, mamih dan papih mungkin enggak bisa ikut, papih masih ada pekerjaan yang belum bisa di tunda." Ucap mamih Aleesya.

Hulya sedikit kecewa, tapi mau bagaimana lagi. Mamih Aleesya menyarankan agar Hulya mengajak orang tuanya. Supaya di sana Hulya dan Athar ada yang mendampingi.

"Athar setuju mih, kayaknya Athar juga mau ajak kak Atha sama kak Zena." Tutur Athar.

"Iya sayang, biar Ray yang persiapkan semuanya. Kalian jangan banyak pikiran terutama Hulya. Mamih mohon jangan terbebani masalah anak. Mamih mengerti perasaan mu nak. Insya Allah jika sudah rezekinya, kalian pasti di berikan keturunan." Ucap mamih Aleesya.

Mamih Aleesya memeluk menantunya itu dengan hangat. Tangan Athar mengusap ngusap punggung istrinya. Ia akan menyuruh pak Agus menjemput orang tua Hulya besok.

Papih Alarich dan Erlan baru datang, mereka juga di beritahu soal Athar dan Hulya yang akan pergi umroh.

"Insya Allah nanti saya dan Alana menyusul." Ucap Erlan.

"Iya kak, Athar sih pengennya semuanya ikut. Tapi kan kakak sama papih lagi ngerjain proyek." Lanjut Athar.

"Maafin papih ya Thar, papih dan mamih tidak bisa menemani. Mungkin next time kita cari waktu yang tepat supaya semuanya bisa ikut." Sahut papih Alarich.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!