NovelToon NovelToon
Ambil saja dia untukmu

Ambil saja dia untukmu

Status: tamat
Genre:Poligami / Duda / Single Mom / Selingkuh / Anak Kembar / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Tamat
Popularitas:2.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: aveeiiii

Salma seorang wanita karir di bidang entertainment, harus rela meninggalkan dunia karirnya untuk mejadi ibu rumah tangga yang sepenuhnya.

Menjadi ibu rumah tangga dengan dua anak kembar sangat tidak mudah baginya yang belum terbiasa dengan pekerjaan rumah tangga. Salma harus menghadapi tuntutan suami yang menginginkan figur istri sempurna seperti sang Ibunda.

Saat Salma masih terus belajar menjadi ibu rumah tangga yang baik,ia harus menghadapi sahabatnya yang juga menginginkan posisinya sebagai istri Armand.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aveeiiii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Prasangka

"Seperti yang Bapak lihat saya baik-baik saja." Salma berusaha menatap mata Angkasa, tapi hanya sebentar ia kembali menunduk tak kuasa saling beradu tatap dengan mata setajam elang di hadapannya itu.

Angkasa menahan rasa penasarannya untuk bertanya lebih lanjut, karena sepertinya hanya dialah yang mengerti latar belakang kehidupan Salma.

"Kamu tinggal di mana, Salma?"

"Di daerah Gajahmada," ujar Salma sembari melirik kedua temannya. Ia merasa tidak enak dengan Jane dan Bian, karena Angkasa sepertinya hanya mengajak ngobrol dirinya saja.

"Jauh juga ya, Pak," timpal Jane.

"Kamu tadi naik apa kemari, Mall ini jaraknya lumayan jauh dari daerah Gajahmada," tanya Angkasa, lagi-lagi tak menghiraukan perkataan Jane.

"Bis," sahut Salma pelan.

"Saya punya program baru acara talkshow yang belum rilis, saya sangat berharap kamu dapat memegang acara tersebut," ujar Angkasa. Ia sedikit membual karena acara yang dimaksud sama sekali belum ada di daftar rencana kerjanya.

"Iihh, kemarin saya tanya Bapak bilang belum ada acara baru." Jane merengut manja.

"Maksud saya, kemarin acara yang sesuai untukmu belum ada, Jane." Angkasa menoleh sekilas ke arah Jane, lalu kembali lagi memusatkan perhatiannya pada wanita yang duduk di hadapannya.

"Maksudnya acara itu cocok untuk Salma?" tanya Jane tak bisa menyembunyika rasa irinya.

"Iya, acara itu cocok untuk karakter Salma yang lembut dan keibuan tapi tetap terlihat muda," ucap Angkasa dengan tatapan memuja.

Jelas ia berbohong, pasalnya bukan acara yang sudah ada dan Salma cocok untuk di dapuk menjadi bintang di dalamnya, namun sebaliknya Angkasa akan membuat acara yang sesuai dan khusus hanya untuk Salma seorang.

"Mmm," Jane melirik sinis pada Salma. Ia juga merasakan tatapan lain dari Angkasa untuk Salma. Aura persaingan timbul dalam dirinya.

"Acara apa, Pak?" tanya Salma antusias, bukan karena yang menawarkan Angkasa, melainkan karena ia memang sedang membutuhkan pekerjaan tetap yang menjanjikan.

"Ada, nanti saya kabari," ucap Angkasa. Otaknya segeta berputar memikirkan acara apa yang cocok untuk Salma, tapi juga menjual di masa sekarang, "Tapi, Salma daerah tempat tinggalmu cukup jauh untuk sampai ke tengah kota. Apa tidak sebaiknya kamu cari hunian di pusat kota?"

"Sementara ini belum, Pak." Bisa mendapatkan tempat tinggal di pinggiran kota Jakarta saja ia sudah bersyukur walaupun harus mengontrak sepetak kecil. Bukan ia tidak punya uang, pendapatannya dari mengontrakan rumah dari tanah yang ia miliki di kampung halaman dan pemasukannya dari konten yang ia buat masih terus mengalir, tapi itu semua tidak bisa menjamin untuk kehidupan jangka panjang bersama kedua buah hatinya di kota besar.

"Pak Angkasa ga usah khawatir, saya siap antar jemput Salma jika diperlukan," ujar Jane cepat.

"Kamu?" Angkasa menatap heran pada wanita di sebelahnya.

"Jane, apartement kamu 'kan jauh dari tempat Salma," tukas Bian tak kalah herannya, namun sejurus ia terdiam setelah merasakan tendangan kecil di bawah meja.

"Ga ada masalah buat aku, selama bisa antar dan ada waktu aku mau kok. Lagian Salma juga baru meniti karir di sini, kita sebagai kawannya harus membantu. Benar 'kan Pak?" Tanpa sungkan Jane memegang lengan Angkasa, seakan memberitahukan pada Salma bahwa hubungannya lebih dekat dengan pria itu.

"Benar juga, kamu 'kan belum terlalu mengenal jalan di ibu kota, semoga Jane bisa membantu," ujar Angkasa.

"Iyaa, kamu kalau mau ke studio milik Pak Asa nanti aku antarkan." Itulah yang jadi tujuan utaman Jane, mengantar Salma berarti punya alasan untuk bertemu dengan Angkasa.

"Terima kasih, saya tinggal menunggu kabar dari Bapak saja," sahut Salma dengan mata menatap ke arah tangan Jane yang memegang lengan Angkasa.

Sepertinya mereka punya hubungan yang spesial, tapi memang serasi sekali. Cantik dan Gagah. Aku terlalu besar kepala menyangka jika Pak Asa datang hanya untuk menemuiku. Salma terbenam dalam lamunannya sendiri.

"Salma, ayo kamu masih mau di sini?" tegur Bian.

Salma mengerjapkan matanya, ia rupanya terlalu dalam melamun sehingga tidak menyadari semuanya telah berdiri dari duduknya.

"Sudah hampir gelap, lebih baik saya antar," tawar Angkasa.

"Pak Asa bukannya jam tujuh ada pertemuan sama Pak Regi bahas event minggu depan?" Jane memotong cepat sebelum Salma menjawab.

"Saya pulang sendiri, Pak dari sini hanya satu kali naik bis," ucap Salma ketika Angkasa masih menimbang-nimbang sembari melihat jam di pergelangan tangannya.

"Kamu yakin ga apa-apa?" Angkasa memastikan.

"Salma sudah dewasa, Pak lagipula hanya satu kali naik bis, ya 'kan Salma?" tukas Jane menegaskan. Salma menganggukkan kepala dan tersenyum yakin.

Tidak terlalu sulit dari Mall ini menuju kerumahnya, hanya sekali naik bis umum, namun membutuhkan waktu lebih dari satu jam agar sampai di daerah tempat tinggalnya.

"Maaf ya, Salma ga bisa anter kamu pulang, aku juga ada janji." Bian mengatupkan kedua telapak tangan di depan dadanya.

"Ga apa-apa. Yuk, saya lewat sini ya. Sampai ketemu dan terima kasih semua," pamit Salma. Ia segera berjalan menjauh setelah memeluk Jane dan Bian serta menunduk sedikit ke arah Angkasa.

Belum jauh jarak antara dia berjalan dengan ketiga orang yang ia tinggalkan duluan, Salma masih mendengar ucapan Jane di belakangnya.

"Saya juga mau ke Pak Regi, kita sama-sama yuk, Pak." Namun jawaban Angkasa tak dapat ia dengar, karena jaraknya sudah semakin jauh.

Sampai di pelataran Mall rintik hujan mulai berjatuhan. Salma semakin cepat melangkahkan kaki ke arah halte bis sebelum hujan semakin lebat.

Tepat setelah ia berdiri di dalam halte, rintik hujan berubah menjadi derai yang keras diiringi guntur dan kilat yang menyambar. Halte semakin penuh antara orang yang sedang menunggu bis dan hanya sekedar berteduh.

Berkali-kali bis merapat, Salma belum berhasil naik ke dalamnya. Banyaknya orang yang berdiri membuatnya kesulitan berebut untuk mencapai pintu bis sebelum penuh.

"Halo, Mba siapa itu yang nangis?" Salma mengangkat ponsel yang terus bergetar di dalam tasnya. Ia sedikit panik mendengar salah satu dari si kembar yang menjerit.

"Candra nyariin kamu. Dia takut sama suara petir." Suara kakak iparnya beteriak mengalahkan derai hujan yang keras.

"Sudah mau pulang kok, ini lagi nunggu bis. Maaf ya, Mba sebentar lagi sampai rumah."

"Ya ga apa-apa, Mba hanya khawatir sama kamu. Hati-hati, Salma."

"Aduh!" Baru saja ia akan memasukan ponselnya ke dalam tas, seorang yang berteduh tak sengaja menyenggolnya hingga membuat ponselnya jatuh keluar dari halte.

"Maaf, Mba ga sengaja."

"Ya ga apa-apa." Mau marah tapi Salma sadar situasinya di dalam halte memang semakin ramai dan sempit. Ia berusaha menyelipkan tubuhnya di antara himpitan orang untuk mengambil ponselnya yang terjatuh. Letak ponselnya yang berada di luar halte membuat tubuh dan kepalanya sedikit basah oleh air hujan.

"Mba, basah!" Salah seorang wanita menggerutu ketika ia mengibas-ngibaskan bajunya yang basah.

"Maaf." Salma mundur dan berdiri di belakang pojok halte agar tidak mengganggu orang lain lagi.

Orang disekitarnya yang berdiri bersamanya di dalam halte, tiba-tiba bergumam dan berbisik satu sama lain. Salma tidak begitu jelas mendengar dan melihat, karena kerasnya suara hujan dan pandangannya terhalang oleh tubuh orang lain yang jauh lebih tinggi darinya.

...❤️🤍...

Mampir ke karya temanku ya

Blurb Kekasihku Pria Amnesia

Seorang pria yang menaiki mobil terpaksa mengalami kecelakaan karena berusaha menghindari anak yang berlari ke jalan raya. Pria itu menabrak sebuah pohon hingga mobilnya terbakar. Beruntung sebelum kejadian tersebut ia berhasil keluar dari mobil.

Wajahnya mengalami kerusakan lalu seorang dokter bedah plastik mengoperasi wajahnya hingga kembali mulus. Namun, sayangnya pria itu tak mengingat siapa dirinya.

Lalu dokter itu berbaik hati menampung pria amnesia itu sampai dirinya sembuh sebagai bentuk tanggung jawab karena anaknya yang menyebabkan kecelakaan.

Akankah dia ingat dalam waktu cepat? Lalu bagaimana nasib dokter yang menyelamatkan dirinya setelah ia ingat? Apakah akan ada cinta di antara mereka?

1
Bunda Iwar
Luar biasa
Elfri Risfendi Sinaga
thor jangan buat Salma terlalu baik, jadinya munafik minta cerai tapi selalu meladeni suaminya setiap ketemu.
Mazree Gati
orang kaya bulan madu sangat penting, sampai rela ninggalin anak, ck
Roestam Effendhy
ayoooo semangat pk angkasa....janja masi d depan
Roestam Effendhy
pokokx harus pk Angkasa yg jdi ayahx kembarr y
Inonk_ordinary
kok tau siiiiii ,kamu mantan ibu² rumpi ya. paham bgt🤣🤣🤣🤣
Anifa Anifa
novel tolol ini mah harus kasih rating 1 terlalu buruk
Sumarni Ukkas
ceritanya sangat menyentuh..
Evy
Ah Salma malu malu tapi mau...
Evy
Cie..cie...pak Angkasa modus....
Evy
Mantap Salma...
Evy
Armand... Armand...
Evy
Ternyata Bian tidak seperti Jane...
Evy
Bakalan heboh nih...sudah ada Jane yang sirik... satu lagi nih si Bian..
Evy
Pak Asa kan jodoh Salma selanjutnya... jangan ngarep deh Jane...
Roestam Effendhy: pk asa harus jodohx SALMA Y
total 1 replies
Evy
Dikira jane bisa jadi teman sejati..eh..malah ketemu teman yang jago drama..
Evy
jangan sampai persahabatan yang baru terjalin hancur hanya karena menyukai pria yang sama.
Evy
Senangnya bertemu dengan teman baru yang baik dan saling mendukung tanpa ada rasa iri dan tidak julid...
Evy
Kakak ipar yang baik dan penuh perhatian..
Evy
jangan mau KTP dipakai' buat pinjam uang...rebut KTP mu Salma.. hempas kan saja suami seperti itu..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!