Ambil saja dia untukmu

Ambil saja dia untukmu

Aku Salma

"Salmaaa ... SALMA!" Teriakan menggelegar Armand dari ruang tamu, membuat Salma yang sedang memandikan putra kembarnya, lari tergopoh-gopoh menghampiri suaminya yang sepertinya sedang marah besar.

"Kenapa, Mas?" tanya Salma khawatir dengan daster panjang yang hampir basah seluruhnya.

"Ini ruang tamu, bukan tempat bermain!" sembur Armand.

Salma mengedarkan pandangannya ke seluruh ruang tamu. Ia memang belum sempat merapikan mainan anak-anaknya yang tersebar di lantai, karena Candra salah satu putra kembarnya tiba-tiba buang air besar di celana dan harus segera dimandikan.

"Nanti aku rapikan habis mandikan anak-anak ya, Mas," ujar Salma pelan. Ia paham lebih baik mengalah jika berdebat dengan suaminya, dari pada persoalan semakin merembet kesana kemari.

"Uwaaaaa ... Mamaaa ..." Jerit tangis Cakra dari kamar mandi, membuat Salma terkejut dan segera berlari kembali untuk melihat anak-anaknya.

"Aduh, Naakk kenapa bisa jatuh sih. Sudah Mama bilang jangan lompat-lompat di kamar mandi." Salma hampir ikut menangis saat melihat dahi Cakra memerah karena terbentur ubin.

"Kamu itu jaga anak aja ga becus, lalu bisanya apa? Semua-semua ga bisa!" Armand menyusul masuk ke dalam rumah dan melihat keadaan ruang tengah yang jauh lebih berantakan.

"Jangan ngomong gitu, Mas, aku seharian juga capek urus dua balita di rumah," keluh Salma sembari menggendong dua putra kembarnya sekaligus.

"Kebanyakan alasan kamu. Kamu kira aku ga tahu ngapain aja ibu-ibu rumah tangga kalau suaminya kerja? Gosip sama tetangga, nonton sinetron, main hape seharian, tapi anak selalu yang jadi alasan. Andaikan Cakra sama Candra sudah pandai bicara, mereka pasti melapor sama aku tentang kemalasan kamu."

Salma membiarkan suaminya terus mengomel, sementara ia seorang diri berusaha memasangkan pakaian pada kedua putra kembarnya yang berusia hampir genap dua tahun.

Sejak Salma melahirkan, ia diminta tidak bekerja lagi oleh suaminya. Sejak gadis hingga menikah dengan Armand, Salma adalah penyiar radio sekaligus pembawa acara berita serta acara hiburan televisi lokal di daerahnya.

Terbiasa berkarir dan seorang putri bungsu dari keluarga berada, membuat Salma tidak biasa mengerjakan pekerjaan rumah. Namun sejak mengandung Carka dan Candra, Salma memutuskan untuk meninggalkan dunia karirnya dan menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya.

Sayangnya niat tulus dari Salma, tidak seiring dengan keinginan Armand yang berharap terlalu tinggi pada istrinya yang baru belajar mengenal pekerjaan ibu rumah tangga.

Armand menginginkan Salma seperti sang ibunda, yang selalu menyambut ayahnya saat pulang kerja dengan senyuman serta pakaian rapi dan wangi. Rumah yang selalu bersih serta tertata rapi, juga makanan yang selalu siap tersedia di atas meja.

Salma masih berusaha terus belajar menjadi seorang ibu rumah tangga idaman suaminya, tapi kenyataan tidak sesederhana keinginannya. Ia yang belum terbiasa dengan pekerjaan rumah ditambah dengan keberadaan dua putra kembar mereka yang sedang aktif, membuat Salma kewalahan mengerjakan seluruh pekerjaan rumah tangga seorang diri.

Belum lagi Armand selalu mengeluh tentang pekerjaannya sebagai sales marketing perusahaan rokok yang sering tidak mencapai target, sehingga berdampak pada pemasukan untuk kebutuhan rumah tangga mereka.

Salma harus memutar otak agar kebutuhan kedua putranya tetap terjamin, walaupun nafkah yang diberikan Armand sangat jauh dari kata cukup.

Salma terpaksa menerima tawaran mengiklankan produk lewat aplikasi bubblegram serta menjadi moderator acara secara online. Semua itu ia lakukan tanpa sepengetahuan Armand, karena suaminya itu seorang pria dengan ego yang sangat tinggi. Baginya kodrat wanita adalah di rumah, tidak jauh dari dapur dan ranjang.

"KAMU DENGAR GA!" Suara menggelegar Mas Armand kembali terdengar. Kali ini jauh lebih kencang, hingga Salma dan kedua anak kembarnya terlonjak kaget.

"Aku dengar, Mas. Aku dengar. Tolong jangan teriak-teriak ga enak di dengar tetangga," pinta Salma dengan nada memohon.

Bukan sekali ini Armand menghardiknya di depan anak-anak mereka. Bagi Armand, anak-anak sejak kecil harus sudah tahu jika ibunya tidak becus sebagai istri dan orang tua. Padahal saat awal berkenalan hingga akhirnya memutuskan menikah, Armand adalah pria yang santun dan dewasa di mata Salma dan kedua orang tuanya.

"Telingamu itu harus sering aku teriakan, biar melekat di otakmu bagaimana jadi istri yang bisa menyenangkan suami. Coba lihat ini, meja makan kosong. Kamu suruh aku makan apa! Angin?!" Armand membuka tudung saji dan melemparkannya ke sembarang arah.

"Sabar, Mas. Aku tinggal goreng ikannya, nasi sudah siap. Tunggu sebentar." Salma dengan gerakan cepat, membuatkan susu untuk kedua anaknya, lalu mencari film kartun di televisi agar mereka tenang tidak mengganggunya di dapur. Setelah itu ia segera ke dapur dan mengeluarkan ikan dari lemari pendingin.

"Masih beku," keluh Salma bingung. Ia lupa menurunkan ikan dari rak atas lemari pendingin.

"Hhuuhuuhuu ... Mamaaa ... Maaaa." Suara tangisan kedua putra kembarnya di ruang tengah membuat Salma kembali lagi untuk menengok mereka.

Salma hanya bisa menghela nafas lelah saat melihat acara televisi sudah berubah menjadi siaran olah raga dengan remote di tangan suaminya.

"Mas, acaranya jangan diganti dulu. Biar anak-anak ga bosan."

"Kamu mau ajarkan anak-anak aku melekat sama televisi seperti kamu?" ucap Armand seolah menantang.

"Bukan begitu, aku lagi masak nanti kalau mereka ikutin aku di dapur 'kan bahaya, Mas."

"Alasan aja kamu, bilang aja males ngurusin anak,"ujar Armand sembari mengangkat kedua kakinya ke atas meja.

"Permisiiii." Perdebatan mereka terhenti saat suara Tania, tetangga sekaligus sahabat Salma terdengar di depan rumah.

"Kamu bawa apa lagi, Tan?" Salma menerima dua tumpuk kotak berisi makanan dari tangan Tania.

"Cuman ayam ungkep sama sayur urap aja. Cepet bawa masuk, kasihan suamimu pasti sudah lapar." Tania mendorong Salma masuk ke dalam rumah lalu mengikutinya dari belakang.

"Di coba, Mas Armand ini ayam ungkep resep baru," ujar Tania saat Salma menyusun piring serta lauk yang di bawa sahabatnya itu di atas meja makan.

"Waah, kayaknya enak nih Tan." Armand begitu semangat menyendokkan ayam serta sayur ke dalam piringnya.

"Syukurlah kalau Mas Armand suka," ucap Tania sembari tersenyum, "Kamu ga sekalian makan juga, Sal?"

"Nanti, Tan. Aku bawa anak-anak tidur dulu ya." Salma menggendong kedua anak kembarnya bergantian. Cakra dan Candra hanya bisa pasrah saat Mamanya membawa mereka ke kamar karena sudah lelah menangis.

Tania sahabat Salma sejak kuliah, sekaligus tetangga depan rumah mereka. Tania memang kerap kali datang ke rumah membantu Salma mengurus kedua buah hatinya. Sahabatnya itu seorang pengusaha katering rumahan, janda tanpa anak yang di tinggal wafat suaminya.

"Punya istri seperti kamu gini bisa gemuk aku, Tan." Kalimat pujian Armand masih bisa di dengar Salma dari kamar tidur anaknya.

...❤️🤍...

Holaaaa ketemu lagi di karya kelima aku 😘

Yang masih setia mengikuti ceritaku, aku ucapkan terima kasih banyak 🙏. Lop yuuu sekeboooooonn 😘😘😘

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian berupa like dan komen tiap babnya yaaa 🙏🙏

Terpopuler

Comments

Samsia Chia Bahir

Samsia Chia Bahir

waaaahhhhh, cakor niihhhhh 😄😄😄😄😄

2023-12-20

0

Ermina mina

Ermina mina

udah muncul aja bibit pelakor 🤦‍♀️🤦‍♀️

2023-11-04

0

Zahra Rika

Zahra Rika

suami yg nganggap enteng pekerjaan seorang istri

2023-11-01

1

lihat semua
Episodes
1 Aku Salma
2 Berusaha mengerti
3 PHK
4 Diabaikan
5 Menunggak
6 Pagar makan tanaman
7 Ikhlas
8 Tega
9 Pergi
10 Ambil saja dia untukmu
11 Tetap harus tegar
12 Sidang pertama
13 Ketok palu
14 Langkah besar
15 Salma 'Anggrek Bulan'
16 Pusat perhatian
17 Tamu tak diharapkan
18 Masih menginginkannya
19 Selamat datang Pak Angkasa
20 Penawaran
21 Bujuk Rayu
22 Siasat Armand 1
23 Siasat Armand 2
24 Malaikat kecil penolong
25 Kunjungan sahabat
26 Keputusan Bimo
27 Langkah baru
28 Woman support woman
29 Semakin dekat
30 Mengagumi
31 Prasangka
32 Aku menemukanmu
33 Hati yang sepi
34 Semua galau
35 Muka tembok
36 ASDU 36
37 ASDU 37
38 ASDU 38
39 ASDU 39
40 Perasaan terpendam
41 Hujan kamu dimana
42 ide abstrak Angkasa
43 Peran utama
44 Tuduhan tak berdasar
45 Akal bulus Angkasa
46 "Kencan" berempat
47 Gosip
48 Ancaman Armand
49 Mencoba Bertahan
50 Cambuk untuk bangkit
51 Satu langkah maju Tania dan Armand
52 Penantian Angkasa
53 Usaha Armand
54 Fitnah dan gosip beda tipis
55 Dansa
56 Menyelinap
57 Penguntit
58 Pria yang paling pengertian
59 Orang asing
60 Adu akting
61 Ganti adegan
62 Lempar batu sembunyi tangan
63 Siapa yang munafik
64 Magnet yang saling tolak menolak
65 Mantan yang memaksa
66 Perundungan atau merundung
67 Pura-pura
68 Angkasa dan kemelutnya
69 Restu
70 Restu 2
71 Rindu
72 Tak mau tersaingi
73 Ungkapan perasaan
74 Saingan berat
75 Ambisi
76 Ada apa dengan Bunga Anggrek?
77 Anggrek yang direbut
78 Daahhhh
79 Menghadap Bimo
80 Menghadap Bimo2
81 Aku tak diajak
82 Undangan
83 Makan Malam penuh ketegangan
84 Lempar bola
85 Kamus tebal vs google translate
86 Nikah besok
87 Rumah lama dan kenangannya
88 Menjemput kenangan
89 sebelum hari H
90 Salmaaa ... salma
91 Sudah jadi istri orang
92 Hari yang bahagia
93 Beberapa jam setelah menikah
94 Tidur dimana?
95 Papi yang pandai berkelit
96 Selamat datang Ratu dan Pangeran
97 Mission completed
98 Sudut rahasia
99 Hilang
100 Ada di sana
101 Menduga
102 Persaingan semu
103 Asing
104 Mengapa
105 Dongeng sebelum tidur
106 Kenangan
107 Cermin masa lalu
108 Rencana Angkasa
109 Kekesalan Salma
110 Kekesalan Salma 2
111 Kekesalan Salma 3
112 Sayang!
113 Ternyata
114 Perubahan
115 Pertemuan sahabat
116 Baby shower
117 Pesta karyawan
118 USG dulu ya
119 Keresahan Salma
120 Si kembar generasi kedua
121 Cari pengasuh atau tidak?
122 Pegang Kendali
123 Jangan takut
124 Akhir
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Aku Salma
2
Berusaha mengerti
3
PHK
4
Diabaikan
5
Menunggak
6
Pagar makan tanaman
7
Ikhlas
8
Tega
9
Pergi
10
Ambil saja dia untukmu
11
Tetap harus tegar
12
Sidang pertama
13
Ketok palu
14
Langkah besar
15
Salma 'Anggrek Bulan'
16
Pusat perhatian
17
Tamu tak diharapkan
18
Masih menginginkannya
19
Selamat datang Pak Angkasa
20
Penawaran
21
Bujuk Rayu
22
Siasat Armand 1
23
Siasat Armand 2
24
Malaikat kecil penolong
25
Kunjungan sahabat
26
Keputusan Bimo
27
Langkah baru
28
Woman support woman
29
Semakin dekat
30
Mengagumi
31
Prasangka
32
Aku menemukanmu
33
Hati yang sepi
34
Semua galau
35
Muka tembok
36
ASDU 36
37
ASDU 37
38
ASDU 38
39
ASDU 39
40
Perasaan terpendam
41
Hujan kamu dimana
42
ide abstrak Angkasa
43
Peran utama
44
Tuduhan tak berdasar
45
Akal bulus Angkasa
46
"Kencan" berempat
47
Gosip
48
Ancaman Armand
49
Mencoba Bertahan
50
Cambuk untuk bangkit
51
Satu langkah maju Tania dan Armand
52
Penantian Angkasa
53
Usaha Armand
54
Fitnah dan gosip beda tipis
55
Dansa
56
Menyelinap
57
Penguntit
58
Pria yang paling pengertian
59
Orang asing
60
Adu akting
61
Ganti adegan
62
Lempar batu sembunyi tangan
63
Siapa yang munafik
64
Magnet yang saling tolak menolak
65
Mantan yang memaksa
66
Perundungan atau merundung
67
Pura-pura
68
Angkasa dan kemelutnya
69
Restu
70
Restu 2
71
Rindu
72
Tak mau tersaingi
73
Ungkapan perasaan
74
Saingan berat
75
Ambisi
76
Ada apa dengan Bunga Anggrek?
77
Anggrek yang direbut
78
Daahhhh
79
Menghadap Bimo
80
Menghadap Bimo2
81
Aku tak diajak
82
Undangan
83
Makan Malam penuh ketegangan
84
Lempar bola
85
Kamus tebal vs google translate
86
Nikah besok
87
Rumah lama dan kenangannya
88
Menjemput kenangan
89
sebelum hari H
90
Salmaaa ... salma
91
Sudah jadi istri orang
92
Hari yang bahagia
93
Beberapa jam setelah menikah
94
Tidur dimana?
95
Papi yang pandai berkelit
96
Selamat datang Ratu dan Pangeran
97
Mission completed
98
Sudut rahasia
99
Hilang
100
Ada di sana
101
Menduga
102
Persaingan semu
103
Asing
104
Mengapa
105
Dongeng sebelum tidur
106
Kenangan
107
Cermin masa lalu
108
Rencana Angkasa
109
Kekesalan Salma
110
Kekesalan Salma 2
111
Kekesalan Salma 3
112
Sayang!
113
Ternyata
114
Perubahan
115
Pertemuan sahabat
116
Baby shower
117
Pesta karyawan
118
USG dulu ya
119
Keresahan Salma
120
Si kembar generasi kedua
121
Cari pengasuh atau tidak?
122
Pegang Kendali
123
Jangan takut
124
Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!