Kiara merupakan seorang gadis ceria yang menikmati hidupnya dengan kerja. Ibunya sudah meninggal sekitar lima tahun yang lalu. Sedangkan ayahnya jarang dirumah dan juga jarang memberikan nafkah kepadanya semenjak ibunya meninggal. Itu sebabnya gadis itu memilih bekerja.
Namun, siapa sangka petaka dalam hidupnya dimulai!
Kiara dipaksa menikah dengan Axel Blackthron, seorang CEO dingin karena ayahnya memiliki hutang sebesar lima milyar rupiah.
Situasi semakin rumit saat Kiara mengetahui sebuah fakta bahwa pria yang akan menikah dengannya merupakan suami dari sahabatnya, Rachel.
Apa yang akan dilakukan Kiara?
Apakah ia akan menolak perintah ayahnya atau justru membiarkan dirinya menjadi duri dalam rumah tangga sahabatnya.
Bagaimana nasib Kiara kedepannya?
Yuk, ikuti cerita kedua Author.
Jangan lupa tinggalkan jejak ya.
Salam hangat dari author💐💐💐
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rezqhi Amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
02
...~Happy Reading🤗💐~...
Saat ini Kiara sangat bimbang. Gadis itu bingung harus bagaimana. Dia tidak tega menghancurkan pernikahan sahabatnya, akan tetapi dia juga tidak ingin ayahnya mati ditangan tuan Blackthron. Hanya ayahnya keluarga yang ia punya saat ini. Kiara semakin merasa bersalah saat melihat pesan yang barusan Rachel kirim.
Rachel
Kiara, kita ketemuan yuk. Hari ini kita akan bersenang-senang, suamiku barusan memberikanku dua milyar dan menyuruhku menghabisinya hari ini juga. Dia juga menyuruhku mengajak sahabatku. Kamu jangan kemana-mana, aku akan jemput kamu.
Mata Kiara berkaca-kaca, bagaimna bisa ia mengkhianati sahabat yang selalu mengingatnya dikala senang.
'Aku harus bagaimana Ya Allah,'
Tidak lama kemudian, suara klakson mobil terdengar. Kiara yakin itu adalah Rachel yang datang menjemputnya. Dengan cepat, Kiara menghapus air matanya. Memperbaiki sedikit wajahnya agar Rachel tidak curiga kalo dirinya sudah menangis. Setelah rapi, Kiara keluar dan menghampiri Rachel dengan senyuman palsu.
Sepanjang perjalanan, Kiara nampak termenung memikirkan hal yang menimpanya. Rachel yang melihat itu penasaran.
"Ra, apa kamu memiliki masalah?" tanya Rachel.
Karena efek melamun, Kiara tidak mendengar pertanyaan yang dilontarkan Rachel. Melihat itu, Rachel segera menepikan mobilnya dan menyentuh pundak Kiara yang membuat Kiara terkejut.
"Eh, ya kenapa Rachel?" tanya Kiara dengan wajah linglung nya.
"Aku yang seharusnya bertanya begitu padamu. Kamu kenapa dari tadi melamun? Kamu ada masalah apa? Coba ceritakan padaku?" tanya Rachel.
"Tidak kok, mungkin aku lagi capek aja. Kemarin aku lembur," jawab Kiara. Rachel tahu Kiara berbohong, karena bukankah tempat kerjanya Kiara ditutup beberapa hari, gadis itu sendiri yang memberitahukan Rachel soal itu.
"Kamu tidak menyembunyikan sesuatu dari ku kan?" tanya Rachel dan menatap lekat mata Kiara.
"Tentu tidak, ayok kita jalan lagi," ucap Kiara.
'Maafkan aku Rachel, aku tidak bisa memberitahumu karena ini juga menyangkut tentangmu,'
Mereka akhirnya tiba di salah satu mall ternama dikota itu. Mereka menikmati quality time bersama mulai dari shoping, makan, hingga nonton. Semua yang bayar adalah Rachel membuat Kiara semakin tidak enak kepada sahabatnya itu. Kiara sambil menatap Rachel yang sedang berfoto ria bersama perhiasan yang baru saja dibelinya.
'Apakah suatu saat kita masih bisa begini jika kamu tahu kebenarannya,'
"Kamu tahu Ra, aku sangat beruntung memiliki suami seperti suamiku. Dia itu sangat perhatian kepadaku. Dia tidak takut uangnya habis karena aku. Kamu kalau menikah, harus cari yang seperti dia biar hidupmu juga bahagia terus," ucap Rachel sambil masih menatap hasil jepretannya di ponselnya.
Kiara merasa seperti ditusuk pisau ketika mendengar kata-kata Rachel. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi sahabatnya itu jika ia tahu bahwa Kiara akan menikah dengan suaminya.
Ia merasa tidak nyaman berada di situasi ini. Dia bingung harus memilih siapa, antara menyelamatkan ayahnya atau mempertahankan persahabatan dengan Rachel. Dua-duanya sangat penting bagi Kiara.
"Aku belum berpikir ke sana," ucap Kiara dengan senyum yang sedikit dipaksa.
"Hei, kamu harus memikirkan hal itu. Kamu tidak bisa selamanya dalam kondisi begini. Jika kamu menikah, kamu tidak perlu capek-capek bekerja. Ada suamimu yang menanggung semua itu," ucap Rachel.
"Tapi aku masih nyaman kok dalam situasi begini, aku menikmati semua proses yang aku alami," ucap Kira. Rachel yang mendengar itu merasa jengah, ia berpikir apa susahnya menikah. Semua orang pasti ingin di nafkahi dan tidak perlu capek-capek kerja. Tapi sahabatnya ini justru berpikir sebaliknya.
"Kiara sayang, aku sebagai sahabatmu tidak tega melihat kamu susah-susah bekerja. Kamu masih muda, seharusnya kamu menikmati hidup," ucap Rachel dengan memutar bola matanya.
"Iya-iya, aku akan berusaha mencari calon suami seperti itu," jawab Kiara dengan senyum palsu. Ia tidak ingin berdebat lebih lama dengan Rachel hanya perkara itu.
"Nah jawaban yang bagus, awas aja kalau kamu tidak mengundangku di acara pernikahanmu. Aku tidak akan menganggap mu sahabat lagi kalo itu terjadi," jawab Rachel sambil tertawa. Sedangkan Kiara semakin merasa bersalah dengan hal itu.
'Maafkan aku Rachel, aku tidak mungkin mengundangmu nanti,'
Setelah percakapan itu, mereka memutuskan untuk ke salon. Lebih tepatnya Rachel yang bersemangat ke salon. Ia bersemangat ingin memanjakan tubuh Kiara agar Kiara segera mendapatkan calon suami.
Ketika mereka sedang berada di salon, Kiara menerima pesan dari ayahnya. "Kiara, apa kabar? Tuan Blackhtron mengabari ku bahwa ia sudah mengatur semuanya untuk pernikahanmu dengannya. Pastikan kamu siap untuk hari itu," tulis ayahnya.
Kiara merasa seperti pusing ketika membaca pesan itu. Ia tidak tahu bagaimana cara menghadapi untuk situasi ini. Ingin membatalkan pernikahan itu, tetapi lima milyar bukan angka yang sedikit, dia mau ambil dimana angka sebesar itu. Lagipula untuk apa ayahnya berhutang sebanyak itu. Kenapa ia baru mengetahuinya sekarang.
"Apa yang salah, Ra?" tanya Rachel ketika melihat wajah Kiara yang lesu.
"Tidak ada apa-apa, aku hanya merasa sedikit lelah," jawab Kiara.
Rachel memandang Kiara dengan curiga, tetapi ia tidak mengatakan apa-apa lagi. Ia hanya tidak ingin memaksa Kiara untuk bercerita saat ini. Mereka melanjutkan kegiatan mereka.
'Sepertinya dia benar-benar menyembunyikan sesuatu dariku,'
Setelah memanjakan diri mereka di salon, Rachel dan Kiara memutuskan untuk pulang. Ketika mereka sedang berjalan ke mobil, Kiara menerima panggilan dari nomor tidak dikenal. Awalnya ia mengabaikan nomor itu, ia mengira itu hanya orang iseng. Tetapi tak lama panggilan itu muncul lagi.
"Siapa?" tanya Rachel.
"Tidak tau, nomor asing," jawab Kiara.
"Oh," ucap Rachel sambil fokus menyetir. Tidak lama kemudian panggilan itu muncul lagi yang ketiga kalinya.
"Angkat sajalah, siapa tahu penting," ucap Rachel.
Kiara pun mengangkat panggilan itu. Dan tidak lama suara seorang pria pun terdengar.
"Kiara, aku ingin bertemu denganmu besok untuk membahas pernikahan kita," kata orang itu.
Deg...
Kiara merasa seperti jantungnya berhenti berdetak. Seketika ia menyadari siapa orang itu. Dia adalah tuan Blackthron, calon suaminya sekaligus suami dari wanita disampingnya. Ia refleks menoleh ke arah Rachel yang sedang fokus menyetir.
"Halo, apa kau mendengar ku," ucap orang itu lagi di seberang sana.
Namun karena melamun, Kiara tidak mendengar pertanyaan itu. Sehingga membuat lawan bicaranya di telpon sedikit menaikkan suaranya sehingga membuat Kiara terkejut.
"Iya, ada a-apa," jawab Kiara dengan gugup sekaligus terkejut.
Rachel yang melihat reaksi Kiara menjadi bingung. "Ada apa Ra?" tanya Rachel.
Tiba-tiba panggilan itu putus sepihak ketika Rachel selesai berbicara.
"Tidak ada apa-apa kok," jawab Kiara.
"Tunggu, aku tadi sempat melihat nomornya. Sepertinya nomornya tidak asing. Jangan bilang yang menelpon mu adalah..."
Hai guys author kembali lagi,
Jangan lupa tinggalkan jejak ya
Salam hangat dari author🤗💐💐
nanti kalo dah bangkrut samuel bakalan ditendang sama Iren!/Grin/
udah ada kode alam dari anake
malah aman nanti join