Selena datang terlambat pada hari pertama masuk sekolah, Selena bertemu dengan ketos, Selena meminta ketos itu untuk tidak menghukum Selena. Selena bisa bernafas lega, karena terbebas dengan mudah. Tapi semua bayangan selena hancur ketika nama selena dipanggil menggunakan speaker sekolah. Cerita Selena pun dimula
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dreamalfs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30
"Kamu belum selesai siap siapnya Sel?” Bunda Irama bertanya karena memperhatikan Selena yang masih sibuk.
Selena menganggukan kepalanya. “Selena harus ngechek ulang bun, karena takut ada yang ketinggalan.” ungkap Selena.
Bunda Irama mengelus rambut panjang milik Selena. “Jangan lupa bawa obat obatan, takutnya nanti terjadi hal yang gak diinginkan.” Selena menganggukan kepalanya menanggapi obrolan dari Bundanya.
Selena turun untuk sarapan, Selena meletakan kopernya disamping meja makan. Selena langsung mengambil sarapan. Setelah selesai sarapan, Selena ingin berpamitan dengan Bundanya serta kakaknya.
“Bun Selena pergi dulu yah, doain kalau acaranya lancar bun.” ucap Selena sambil berpelukan dengan Bundanya. Bunda Irama langsung mengangguk. “Bunda bakal selalu doain kamu kok.”
Selena balik menatap abangnya yang masih santai duduk duduk. “Katanya mau kerja dikantor kok masih santai aja?” Selena bertanya.
“Gue kan mau menghabiskan waktu dulu buat bersantai santai sebelum sibuk kerja.” Bagas menjawab.
“Alasan saja.” ketus Selena tapi Selena tiba tiba langsung memeluk tubuh Bagas.
Selena jadi sedih berpisah dengan rival dirumahnya, padahal cuman beberapa hari tapi jika Selena tidak bertengkar dengan Bagas rasanya kurang afdol.
“Bang gue jadi punya firasat buruk deh.” ungkap Selena.
Bagas langsung menatap Selena tidak terima. “Hust jangan berpikiran seperti itu.”
“Gue nanti kalau kangen sama abang, gimana?” Selena bertanya.
“Yah tinggal telfon gue lah.”
“Yaudah.” Selena melepaskan pelukannya.
Selena keluar dari rumah, Selena diantar oleh Bagas dan Bunda Irama. Seharusnya selena senang bisa mengikuti camping ini, tapi karena mood Selena tidak baik jadi Selena kurang senang dengan kegiatan ini.
Bus pemberangkatan camping sudah standby didepan sekolah, Selena dan teman temannya sudah berkumpul karena memang harus didata terlebih dahulu. Siswa siswi kelas 10 dikumpulkan terlebih dahulu untuk diberi arahan dari para pembina. Setelah diberi arahan, Siswa siswi yang ikut camping mulai memasuki bus. Selena dan Auzi sedang memilih tempat duduk. Setelah menemukan tempat duduk yang pas, Selena dan Auzi langsung duduk, mereka berdua duduk bersama bersebelahan.
Dibelakang Bus sudah ada mobil bmw warna hitam, Selena familiar dengan mobil itu karena mobil itu milik Viano. Bus mulai melaju meninggalkan sekolah, dan mobil Viano mengikuti bus paling belakang.
Selena melengok kebelakang, mau tau Viano bersama siapa didalam mobil itu. Setelah dicheck ternyata Viano bersama Dania satu mobil, hati Selena langsung sakit.
‘Kenapa jadi sad gini? ayok Selena bisa yuk move on.’ batin Selena.
Tempat camping lumayan jauh dari sekolahan, Bus pun menuju rest area terlebih dahulu karena harus beristirahat. Selena dan Auzi turun dari Bus, Selena melihat Dania yang turun dari mobil Viano, begitu juga dengan Viano yang turun menyusul Dania. Selena menatap kedua orang itu dengan tatapan sedih.
‘Harusnya gue yang disitu.’ batin Selena.
Auzi yang melihat Selena sedih berusaha memikirkan agar Selena melupakan keberadaan Dania dan Viano. Auzi langsung menarik tangan Selena kecafe yang tersedia direst area. Mereka berdua masuk kedalam cafe itu.
“Gue denger denger yah menu dicafe ini tuh enak enak.” kata Auzi, padahal sebenarnya Auzi tidak pernah mampir dicafe ini, Auzi mengarang cerita agar Selena bisa melupakan Dania dan Viano.
Selena menatap menu yang tersedia, “beneran enak zi?, coba deh lo rekomendasikan gue makanan manis atau minuman manis dong.” pinta Selena kepada Auzi.
Auzi langsung panik dan membuka daftar menu, ‘mampus.’ batin Auzi.
Auzi memperlihatkan minuman milk shake strawberry yang diatasnya ada es cream. “Gimana lo suka gak?, lo kan penggemar strawberry plus es cream pasti nih minuman enak banget.”
“tapi gue sukanya strawberrynya dipotong potong kecil kecil aja gak usah diblend sama susunya, bisa gak sih?” Selena bertanya.
“Banyak mau banget, kalau lo maunya menu kayak gitu yah lo buka cafe sendiri aja sono.” Auzi jadi emosi.
“Lo dimintai rekomendasi malah marah marah. gue kan mau balikin mood malah dibuat gak mood sama lo.” Selena jadi ikut ikutan marah deh.
Auzi langsung menggeleng. “Yaudah pesen aja tinggal ngomong sama pelayannya bisa atau enggak.” Selena mengangguk dan langsung memesan minuman yang seperti Selena inginkan. Ternyata minuman Selena itu masih bisa dibuat dicafe ini.
Setelah puas berada dicafe, Selena dan Auzi segera keluar karena takut nyaman berada dicafe dan malah ketinggalan bus. Mereka berdua kembali masuk kedalam bus, bus kembali melanjutkan perjalanan.
Bus telah berhenti, Selena terbangun dari tidurnya karena mendengar suara suara gaduh dari dalam bus. Selena langsung berdiri, ternyata bus sudah sampai tujuan, Auzi bahkan sudah bersiap untuk menurunkan kopernya.
“Lo kok gak bangunin gue zi?”
“Tadi gue udah manggil manggil lo, tapi lo tetap gak bangun, jadinya mau gue tinggal biar lo kebawa bus sampai kota.” Auzi masih sempat sempatnya bercanda.
Auzi kena pukul Selena karena bercanda. Mereka berdua turun dari bus dan segera berkumpul untuk mendapatkan kelompok. Semua siswa telah berkumpul dilapangan tengah hutan. Selena dan Auzi kembali satu kelompok, Auzi senang sekali.
“Ya ampun gue senang banget satu kelompok lagi sama lo, apa jangan jangan kita berjodoh yah.” Auzi memeluk Selena saat yang lain fokus mendirikan tenda.
Kening Auzi kena sikut Selena. “Ihh sakit tau gak lihat lihat lo. nanti kalau kening gue benjol gimana?”
Selena menatap Auzi dengan malas. “Lo yang salah bukannya bantuin malah peluk peluk gue sembarang. gue risih.” Setelah mengatakan itu Selena menjauh dari Auzi.
Kelas 10 kembali dikumpulkan ditengah lapangan, mereka akan mengikuti lomba jejak, dimana mereka harus menyusuri kedalam hutan. Mereka disuruh untuk mengumpulkan barang yang ada dikertas kertas. Selena sebenarnya malas tapi kalau tidak ikut Selena takut kesepian.
“Selena, Auzi, Indah, Rafael, dan Baru kalian satu kelompok.” ucap Dania ramah.
Baru senang karena bisa satu kelompok dengan Selena, semoga gara gara acara ini Selena menjadi lebih dekat dengan Baru.
“Batas pengumpulan barang sampai jam delapan malam yah, semoga kalian berhasil.” ucap Dania.
“Kalian bisa mulai dari sekarang.” Dania mulai meninggalkan kelompok Selena dan menuju kekelompok yang lain.
Mereka berlima mulai menyusuri hutan. Belum masuk kehutan terlalu dalam, Selena sudah merasa takut karena memang ini pengalaman pertama Selena masuk kehutan.
“Gue takut banget kalau ada apa apa disini.” Selena mengungkapkan keresahan hatinya.
Baru yang mengerti jika Selena ketakutan segera mendekat. “Tenang aja kan ada aku yang bakal jagain kamu.” ucap Baru.
“Tapi gue butuh yang lebih menyakinkan.”
Baru menatap Selena kebingungan. “Emangnya kamu gak yakin kalau aku bisa melindungi kamu?” Baru bertanya dan ditanggapi dengan anggukan Selena. Yah ternyata Selena tidak yakin guys.
~~
Kalian berada dicouple mana nih?
Viano Selena
Raen Selena
Jay Selena
Baru Selena
atau jangan jangan Agli Selena?