NovelToon NovelToon
Pesona Wanita Terbuang

Pesona Wanita Terbuang

Status: tamat
Genre:Tamat / Anak Genius
Popularitas:3.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: dewi kim

Tentang Jena, wanita malang yang lahir dari hasil perselingkuhan. Dulu, ayahnya berselingkuh dengan seorang pelayan dan lahirlah Jena.

Setelah ibunya meninggal, ayahnya membawanya ke rumah istri sah ayahnya dan dari situlah penderitaan Jena di mulai karena dia di benci oleh istri ayahnya dan juga Kaka tirinya.


selama ini, Jena selalu merasa sendiri. Tapi, ketika dia kuliah dia bertemu dengan Gueen, dan mereka pun bersahabat dan lagi-lagi petaka baru di mulai, di mana tanpa sengaja dia tidur dengan Kaka Joseph yang tak lain kakanya. Hingga pada akhirnya Jena mengandung.

Dan ketika dia mengandung, Josep tidak mau bertanggung jawab karena dia akan menikah dengan wanita lain. Dan kemalangan menimpa Jena lagi di mana dokter mengatakan bahwa bayi yang di kandungnya mengandung down sydrome.

Dan ketika mengetahui Jena hamil, Joseph menyuruh Jena untuk mengugurkan anak mereka, tapi Jena menolak dan lebih memilih pergi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 14

Satu bulan kemudian

Kayra keluar dari mobil, dia baru saja sampai di kediaman paman dan bibinya, wanita cantik itu berencana untuk memberi tau tentang keberadaan  Jena pada Catherine, karena dia baru mengingat bahwa dulu  paman dan bibinya sempat ingin mencari Jena dan menyuruh Jena untuk menggurkan kandungan wanita itu.

Ini  sudah satu bulan berlalu semenjak Kayra  datang dan mencubit pipi Haura dan selama satu bulan ini pula, Kayra terus berusaha mencari cara bagaimana cara menyingkirkan keduanya.

Dan ketika dia sudah lelah berpikir Kayra mulai teringat tentang paman dan bibinya hingga dia pun langsung berniat untuk meminta saran pada bibinya tentang apa yang harus dilakukan termasuk memberitahukan  keberadaan Jena karena dia yakin,  bibinya bisa membantu Kayra.

“Kayra!” Panggil Mario ketika di keluar dari rumah dan melihat Kayra baru saja datang.

“Mario, mana Bibi?”  tanya Kaira lagi...

“Mommy di dalam, tumben sekali kau kemari.”

“Aku menemukan Jena,"  jawab Kayra dengan antusias,  sedangkan Mario tampak sekali tidak peduli dengan apa yang dikatakan oleh Kayra.

“Masuk saja ke dalam, Mommy ada di dalam," jawab Mario lagi. Setelah itu, Mario pun langsung melanjutkan  langkahnya  untuk pergi ke kantor.

“Bibi!" Panggil Kayra  dengan tidak sabar, dia mencari Kayra ke sana kemari hingga pada akhirnya Kayra  terlihat keluar dari taman

“Kau kenapa teriak-teriak?” tanya Chatrine.

“ Bibi kemari, aku akan memberi kabar yang baik untuk Bibi.” Catherine mengerutkan  keningnya ketika mendengar itu.

“Kabar, kabar apa?"

“Ayo.” Kayra mengajak sang Bibi untuk duduk di sofa. “Bibi, sekarang  aku tahu di mana Jena dan anaknya berada."

“Apa!” Catherine terpekik saat mendengar itu, dan pada akhirnya Kayra pun menjelaskan apa yang dia lihat pada bibinya.

"Tidak bisa dibiarkan, kita harus melenyapkan anak itu," ucap Chaterine. Matanya begitu berapi-api ketika mengetahui keberadaan Jena.

”Tapi bibi, jika kita melenyapkan anaknya secara terang-terangan, bagaimana jika dia malah datang pada keluarga mertuaku? Lalu, bagaimana jika keluarga mertuaku melindunginya? Kita harus membuat rencana agar setidaknya dia pergi dari negara ini dan barulah kita lenyapkan anaknya," ucap Kayra.

”Bibi, akan memikirkannya, sekarang nasib Jena dan anaknya ada di tangan bibi," ucap Cathrihe, Tanpa Catherine sadari, bahwa Mario putra semata wayangnya masih bisa bernapas karena bantuan Jena, sebab beberapa tahun lalu Jena pernah mendonorkan tulang sumsumnya pada Mario, tapi tentu saja Jena tidak memberitahukan itu pada siapapun.

"Apa kita bisa mulai rencananya? Sepertinya, kita harus bergerak dengan pelan," ucap Kayra.

Catherine mengangguk-anggukkan kepalanya, dia mengerti dengan apa yang diucapkan Kayra. Jika sampai Jena mengadu pada keluarga Joseph  sudah pasti Joseph  juga akan melindungi Jena.

" kau pulanglah, biar Bibi memikirkan semuanya," ucap Catherine.

"Bibi mengusirku?" tanya Kayra lagi.

"Bibi sedang banyak kerjaan, cepat pulang," usir Catherine membuat Kayra berdecak, wanita itu pun langsung bangkit dari hidupnya kemudian keluar dari rumah.

Sekarang, di sinilah Kayra berada, di depan rumah Jena..Sebelum dia pulang, entah kenapa dia terpikirkan untuk datang lagi ke rumah Jena.

Kayra menatap ke arah rumah Jena, berharap gadis kecil itu keluar dan sepertinya keinginan Kayra terwujud ketika setengah jam berlalu semenjak dia datang, Pintu gerbang terbuka, muncul sosok Haura. Rupanya, Haura kembali kabur ketika Jena sedang menjemur pakaian.

Saat keluar dari gerbang, Haura langsung berniat  menyebrang,  dia tertarik pada kucing yang sedang berada di seberang dan ketika melihat Haura seperti akan menyebrang  otak Kayra langsung bekerja. Dia menyalakan kembali mobilnya berniat untuk menabrak Haura.

Saat dekat dengan Haura dan bersiap untuk menerjang tubuh gadis kecil itu, tiba-tiba dia menghentikkan laju mobilnya secara mendadak ketika jendelanya dilempari oleh batu, hingga dia menoleh ke arah samping dan ternyata Soraya yang melempar batu.

Soraya yang baru saja turun dari mobil dan ketika melihat mobil menuju ke arah Haura,  langsung mengambil batu kemudian melemparkannya hingga batu itu terkena kaca jendela. Soraya melakukan ini secara refleks karena dia tidak bisa mengejar Haura. Jika dia tidak melakukan ini, mungkin Haura akan tertabrakii

.

Setelah mobil berhenti, Soraya langsung berlari ke arah Kayra. Dia menggedor-gedor kaca jendela, tapi sayangnya kaca dari luar begitu gelap, hingga dia tidak bisa melihat Kayra.

****

jantung Kayra berdetak dua kali lebih cepat ketika Soaraya terus menggedor kaca jendela mobilnya, wanita itu merasakan rasa panik yang luar baisa, tidak, dia tidak boleh terprgok sekarang. Dengan cepat, Kyra langsung menegakan tubuhnya kemudian kebali menyelakan mobilnya dan menjalankannya.

dan tentu saja itu  membuat Soraya berteriak. Dengan cepat Soraya langsung mengambil ponsel, lalu memotokan nomer mobil Kayra, sebab dia yakin barusan mobil itu memang sengaja ingin menabrak Haura.

"Haura!" teriak Jena dengan kencang, dia langsung berjalan ke arah Haura membuat Soraya langsung tersadar.

"Haura kau tidak apa-apa?" tanya Jena, dia memeriksa seluruh tubuh Haura, karena takut terjadi seperti saat itu.

Helaan napas lega terlihat dari wajah cantik Jena ketika melihat tidak ada luka di tubuh putrinya.

"Haura tidak Apa-apa," ucap Soraya membuat Jena tersadar.

"Soraya!" Jea terpekik ketika Soraya ada di depannya, dia  langsung bangkit kemudian berjalan ke arah Soraya lalu memeluk wanita itu.

"Kau ini kemana saja, aku sangat mencemaskanmu," kata Jena karena sudah sebulan  ini Soraya tidak datang, Soraya menghilang setelah mengirimkan uang padanya, dan selama sebulan ini Jena merasakan khawatir karena Soraya tidak bisa di hubungi, dan ketika sekarang Soraya datang , tentu saja Jena merasa lega, apalagi melihat Soraya baik-baik saja.

"Pekerjaan part time ku sudah selesai, maf kemarin membuatmu khawatir," jawab Soraya, wanta itu pun melepaskan pelukannya dari Jena, hinga Jena langsung mengajak Soraya dan Haura  masuk.

Satu minggu kemudian

"Maksudmu soraya!"  Jena menatap Sorya dengan tatapan tak percaya ketika-tiba-tiba, Soraya mengajaknya untuk pindah ke luar  negeri, tentu saja Jena  merasa bingung karena ini begitu mendadak.

Satu minggu berlalu

Akhirnya Soraya menemukan identitas mobil yang saat itu akan menabrak Haura,  dan ketika mengetahui Kaira pemilik mobil tersebut dan menyadari bahwa Kayra  berniat menabrak Haura, Soraya mulai ketakutan. Bagaimana jika wanita itu melakukan hal lebih parah dan juga itu sebabnya dia mengajak Jena untuk tinggal di luar negeri, detidaknya Haura dan Jena aman dari serangan Kaira.

“Soraya, Katakan alasannya kenapa kita harus pindah keluar negri?" Tanya Jena, karena dia memang belum mengetahui yang senarnya, tadinya Soraya berniat untuk menyembunyikan tentang Kayra, karena  Soraya tidak ingin membuat Jena panik.

Tapi sepertinya harus dia harus  memberitahukan semuanya sekarang agar Jena tidak bertanya lagi alasan dia mengajak pergi ke luar negeri

“Soraya aku yakin, ada yang kau sembunyikan,"  kata jena lagi.

Soraya menggigit bibirnya. “Tapi, janji jangan terkejut,”  kata Soraya lagi, dan pada akhirnya Soraya pun mengatakan semuanya.

Jena  menutup mulut tak  percaya dengan apa yang dia dengar, tiba-tiba dia terpikirkan sesuatu. “Soraya,  Bisakah aku melihat mobil yang kau foto?" Tanya Jena. Soraya pun mengangguk, dia mengutak-atik ponselnya, kemudian memberikannya pada Jena.

“Ya Tuhan." Jena terpekik ketika melihat mobil yang di fotokan oleh Soraya, mobil itu adalah mobil yang terparkir saat tangan Haura memar.

“So-Soraya, aku yakin saat itu dia yang membuat tangan Haura memar." Soraya merasa speechless saat mendengar itu.

“Apa aku harus meminta pertolongan dari kakaku?” tanya Soraya. “Kau dan Haura bisa lebih aman," saran Soraya. Namun dengan cepat, Jena menggeleng.

“Tidak, itu akan lebih berbahaya, jika Joseph atau Kayra murka, aku takut, mereka akan melukai Haura. Jadi, kita pergi saja keluar negri," ucap Jena.

“Baiklah, tunggu sekitar dua bulanan lagi, aku akan mempersiapkan semua," jawab Soraya karena dia juga harus mengurus sesuatu.

Dua bulan kemudian

Akhirnya, setelah menunggu dua bulan, Jena dan Soraya pun berangkat hari ini. Selama dua bulan ini, Jena hampir tidak pernah keluar, terlebih lagi dia selalu melihat ada mobil yang mencurigakan yang terparkir di depan rumahnya.

“Haura, tenang oke. Mommy di sini," ucap Jena dia memeluk Haura dengan erat. barusan Haura hampir  mengamuk karena Haura tidak bisa dengan suara bising, sedangkan di bandara sangat ramai. Tapi beruntung Jena bisa menenangkan Haura.

“Jena!" Panggil Soraya. Hingga Jena menoleh, helaan nafas lega terlihat dari wajah cantik Jena ketika melihat Soraya.

“Kau baik-baik saja?" Tanya Soraya ketika wajah Jena pucat. Dengan cepat, Soraya mengambil alih tubuh Haura dari pangkuan Jena karena dia tau Jena merasa lelah.

“Ayo kita pergi, Soraya. Entah kenapa perasaanku mendadak tidak enak," Jawab Jena hingga Soraya mengangguk.

****

Alan dan Cathrine turun dari mobil, di ikuti beberapa orang berjas yang juga ikut turun dan semuanya pun masuk kedalam bandara, untuk mencari Jena.

Awalnya Cathrine pikir, Jena akan tetap diam di negeri ini, dan dia sengaja tidak bertindak terlebih dahulu, dan ketika tau Jena akan keluar negri dan sudah berada di bandara, Cathrine mengajak Alan untuk menjegal Jena.

Cathrine berencana akan memisahkan Jena dan anaknya, dan dia juga menyuruh Alan untuk mengurung Jena, dan tentu saja Alan setuju. Keduanya benar benar tidak berperasaan, tujuan Cathrine tetap sama dia ingin Jena kehilangan anaknya, dia ingin anak tirinya merasakan apa yang dia rasakan dulu.

1
Adit monmon
Luar biasa
aries
mantap 👍👍👍
Vien Habib
Luar biasa
Devi Sri lestari
Lumayan
Farika Willesden
yaampun air mata GK bisa berhenti gini Thor ampk susah nafasnya
Farika Willesden
Luar biasa
Rafinsa
sok Sok an kabur sih . biar aja dia di kerjain Kelvin
Rafinsa
nanti di jahatin orang baru tau rasa...
Yani Agustyawati
Luar biasa
Rafinsa
egois ...jangan nikah sama janda kalo gitu..
Rafinsa
banyak thypo..
Rafinsa
haura thor.. masak pak ziko meluk kaira...🤣
Rafinsa
Badas queen. aku padamu...🥰🥰
Rafinsa
Luar biasa
Rafinsa
semoga kamu tak akan pernah punya anak.. sebab zolim pada Anan suamimu..
Chin Hong Tan
Luar biasa
Etaya Itay
hadir
aryana bersa
Luar biasa
Ismu Srifah
jagan plin plan jena hidupmu untuk haura bukan hatimu cenderung ke mana
Ismu Srifah
baru sadar hidup dgn orang depresi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!