Di balik kebahagiaan Daniel dan Naina yang sudah bersatu di dalam ikatan pernikahan, ada dua hati yang harus patah karena harus kehilangan sosok yang begitu mereka cintai.
Namun siapa sangka, dengan berjalannya waktu mereka yang ditinggalkan pun akhirnya mendapatkan sosok pengganti yang baru yang tidak pernah mereka sangka hingga akhirnya terikat dalam pernikahan.
Siapakah dua sosok itu? Ayuk simak kelanjutan cerita Dia Anakku, Bukan Adikku di sini, ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menerima tawaran
Di tempat berbeda, Queen terlihat menghembuskan nafas lega setelah mendengarkan jawaban Kevin atas permintaannya. Walau pun syarat atas pernikahan mereka cukup menyakitkan baginya, namun Queen tidak mempermasalahkannya asal Kevin mau bertanggung jawab dan menemui kedua orang tuanya hari ini.
Namun sebelum Kevin datang menemui kedua orang tua Queen, Kevin meminta agar mereka melakukan pengecekan kehamilan Queen di rumah sakit lebih dulu. Kevin ingin lebih memastikan apakah Queen benar-benar hamil atau tidak. Bukannya tidak percaya pada Queen, namun Kevin juga memerlukan surat dari rumah sakit yang nantinya akan ia bawa menghadap kedua orang tuanya.
Dengan mengendarai mobil mereka masing-masing, mobil Queen dan Kevin melaju menuju rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan kandungan Queen. Kevin memilih salah satu rumah sakit yang berada cukup jauh dari apartemennya dan bukan rumah sakit tempat Kakak Daniel bekerja untuk menghindari berita kehamilan Queen agar tidak diketahui orang-orang terdekatnya dalam waktu dekat.
"Ayo masuk." Ajak Kevin pada Queen yang masih berdiam diri di samping mobilnya.
Queen mengangguk lalu mengikuti langkah Kevin masuk ke dalam rumah sakit. Queen terus mengikuti langkah Kevin hingga berhenti di bagian administrasi untuk mendaftar pemeriksaan.
"Duduklah. Kita harus menunggu beberapa nomer antrian lagi sebelum masuk." Tutur Kevin.
"Baiklah." Pandangan Queen pun mengedar mencari kursi yang masih kosong.
"Di sana saja." Ucap Kevin menunjuk salah satu kursi tunggu yang masih kosong.
Queen mengangguk lalu melangkah ke arah tempat yang Kevin maksud.
"Mulai saat ini hingga seterusnya lebih baik kau mengecek kehamilanmu di sini saja." Ucap Kevin setelah mendaratkan bokongnya di kursi tunggu.
"Kenapa? Aku sudah memiliki tempat rumah sakit yang bagus untuk mengontrol kandunganku." Balas Queen.
"Turuti saja perintahku jika kau tidak ingin kehamilanmu cepat tersebar." Ucap Kevin.
Queen menghembuskan nafas kasar lalu mengangguk menyetujui. Cukup lama mereka menunggu di kursi tunggu hingga akhirnya nama Queen pun dipanggil untuk melakukan pemeriksaan.
"Ayo." Kevin mengulurkan sebelah tangannya pada Queen untuk membantu Queen berdiri.
Queen menerima uluran tangan Kevin seraya tersenyum. "Terimakasih." Ucapnya dan Kevin mengangguk sebagai jawaban.
*
"Sayang... ayo kita periksakan kehamilanmu ke dokter kandungan." Ajak Daniel setelah kondisi Naina cukup memungkinkan untuk berdiri.
Naina mengangguk menyetujui lalu turun dari ranjang dibantu oleh Daniel. "Apa Amara dan Marvel sudah membawa Zel pulang?" Tanya Naina.
"Ya. Mereka sudah membawa Zel pulang ke rumah Ibu. Nanti sore kita akan menjemputnya di rumah Ibu." Balas Daniel.
Naina mengangguk paham lalu berjalan keluar dari ruangan pemeriksaan sambil bergandengan dengan Daniel.
"Mulai saat ini aku tidak ingin kau terlalu lelah. Atau bila mungkin untuk sementara waktu kau tidak perlu bekerja saja." Ucap Daniel.
Naina menggelengkan kepalanya. "Aku masih tetap ingin bekerja, sayang.... dan aku masih kuat." Balas Naina dengan lembut.
Daniel menghela nafas lalu mengangguk. "Tapi bila kondisimu masih seperti saat ini, jangan salahkan aku jika aku bertindak tegas untuk memecatmu." Tekan Daniel.
"Ya... terserah kau saja." Balas Naina dengan cepat.
Daniel tersenyum senang mendengar jawaban penurut istrinya. Mereka pun terus berjalan sambil berbincang ringan hingga sampai di depan ruangan dokter kandungan.
"Ayo duduk dulu. Masih ada satu pasien lagi yang sedang diperiksa di dalam sana." Ucap Daniel.
Naina menurutinya. Daniel hendak duduk di kursi di sebelah Naina, namun ia mengurungkan niatnya saat melihat sosok yang baru saja keluar dari ruangan pemeriksaan kandungan.
***
Berikan dukungannya dulu yuk untuk mendukung semangat shy dalam menulis🤗
Like
Vote
Komen
Hadiah
Dan jangan lupa follow IG shy @shy1210_ untuk mengetahui informasi update.