Di tengah kebekuan hati Kaesang Abi Permana, seorang pria yang terluka oleh perceraian orang tuanya dan kehilangan cinta pertamanya, muncul secercah harapan. Nasib mempertemukannya dengan Zarina Tyas Ayushita, guru bahasa Inggrisnya yang hangat dan damai, menawarkan pelabuhan di tengah badai kehidupan yang sedang dihadapinya.
Sebuah kisah cinta pun tumbuh, bersemi di antara keraguan dan kepastian, memberikan warna baru dalam kehidupan mereka. Namun, saat cinta mereka semakin mendalam, berbagai tantangan hidup datang menghadang, mengancam untuk merenggut kebahagiaan yang baru saja mereka temukan. Mampukah mereka bertahan menghadapi badai? Ataukah cinta mereka akan menjadi korban dari takdir yang tak terduga?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Grace caroline, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 31- Siapa sebenarnya orang ini?
...Seminggu kemudian.......
Seminggu setelah hari itu, hari dimana seorang guru dan murid bersatu dalam sebuah hubungan yang tak dapat dibayangkan oleh siapapun. Ya, mereka telah resmi jadian, dan kini genap sudah 1 Minggu. Walaupun mereka sepakat untuk melakukan backstreet, dan juga sejauh ini tak ada seorangpun yang tahu mengenai hubungan mereka. Tapi walau begitu, mereka tetap menyempatkan diri untuk bertemu satu sama lain. Seperti hal nya hari ini keduanya membuat suatu perjanjian akan bertemu di cafe dekat sekolah selepas pulang sekolah, Tak ada lagi kecanggungan, dan yang ada kini hanyalah rasa sayang, serta cinta yang dimiliki oleh masing masing sejoli. Mereka sepakat tuk saling melindungi, serta takkan pernah meninggalkan satu sama lain, walaupun begitu, Kaesang tetap merasa kalau ada suatu hal yang tengah disembunyikan oleh Tyas, dan itu sepertinya hal yang besar. Tapi ia tetap meyakinkan dirinya, kalau tak ada suatu hal apapun yang tengah disembunyikan oleh kekasihnya itu.
Ia sangatlah sayang terhadap Tyas, dan tak ingin ditinggalkan olehnya, walau ia merasa kalau suatu saat Tyas pasti akan meninggalkannya, tapi ia mencoba tuk menepis pikiran itu jauh jauh, dan mencoba tuk menjalani asmara keduanya ini setelah rasa sakit yang dialaminya pada cinta pertamanya.
"Dear, aku masih gak nyangka banget lho kalau sekarang aku udah jadian sama kamu, sama guru aku sendiri, sumpah aku bener bener gak nyangka sama sekali. But I'm so happy, mungkin aku terlalu lebay ya, tapi satu hal yang aku minta dari kamu, jangan pernah tinggalin aku, oke." Ucap Kaesang sembari memegang lembut jari jemari Tyas.
"Aku gak tahu, tapi aku juga berharap semoga aku tetap bisa sama sama sama kamu, walaupun nyatanya...ah sudahlah, kae, kamu inget gak, dulu kamu tuh dingin banget, terus cara bicara kamu juga datar datar banget, beda banget sama sekarang, dan setiap ketemu saya, kamu kayak sok kenal gitu, haha, walaupun tetap dingin sih. Kae, makasih ya kamu udah mengisi kekosongan di hati saya, saya bersyukur bisa memiliki kekasih sebaik kamu, I pray that we are always together yes, forever."
"I want that too, tapi kalau bicara soal dingin, ya emang gini saya, saya emang gini sejak dulu, tapi semenjak ketemu kamu, entah kenapa rasa dingin saya perlahan telah mulai terkikis, so, thank you baby i love you so much."
"Hmm tapi, kamu yakin gak ada yang curiga dengan hubungan kita?, takutnya ada yang tahu, kan jadi gak enak."
"Tenang, gak akan ada yang tahu kok, semuanya aman di tangan Kaesang. Tapi dear, suatu saat kita pasti bongkar ini kan, gak selamanya kita dapat tutup tutupi ini, suatu saat pasti akan ada orang yang tahu. Aku harap suatu hari nanti
papaku dapat Nerima kamu ya, kalau gak ya gak papa, gak perduli juga."
"Aku harap juga begitu, tapi aku juga masih gak yakin, kalau papamu mau Nerima aku, sementara umurku terpaut 10 tahun diatasmu, aku juga bukan orang berada. Tapi kae, apa yang bisa membuatmu jatuh hati terhadapku?, kenapa harus aku, masih banyak kan gadis gadis cantik di luar sana, tapi kenapa harus aku?"
"Cukup satu kata, ketulusanmulah yang dapat meluluhkan hati saya." Ucap Kaesang sembari tersenyum kearah wanita cantik di depannya.
.........................….........................................
...Keesokan harinya.......
Setelah mengantarkan Bu Tyas pulang kerumahnya, maka segera ia lajukan laju kendaraannya itu menuju kearah rumahnya, ia sedikit bahagia hari ini, karena akhirnya ia tak merasa sendirian lagi, walaupun rasa kesepian masih tetap berbekas di hatinya, ia mencoba tuk tak terlalu memikirkan itu, dan fokus pada hubungannya dengan Tyas, yang kini telah resmi menjadi kekasihnya.
setelah menempuh perjalanan beberapa menit, sampailah ia di depan pelataran rumahnya, lalu berhentilah laju kendaraannya itu, kemudian keluarlah ia dari dalamnya, dan tengah berjalan mendekat kearah pintu, tapi belum juga ia masuk kedalam rumahnya, tergeletak tak bertuan di depan pintu rumahnya sebuket mawar merah, serta sepucuk surat di dalamnya. Dengan malas segera ia raih buket mawar merah tersebut, kemudian masuklah ia kedalam rumahnya.
Sesampainya ia di dalam kamarnya, dibuanglah buket mawar tersebut ke dalam tong sampah, dan hanya sepucuk surat tersebutlah yang diambilnya. Setelah ia letakkan tasnya diatas sofa di pojok kamarnya, lalu setelah itu di rebahkan nya bokongnya itu di atas empuknya kasur, kemudian dibacanya surat tersebut, dan sesaat setelah ia baca surat tersebut, terkejut bukan mainlah ia, sebab ternyata seseorang misterius yang mengirim buket bunga ini ternyata telah mengetahui hubungannya dengan Tyas, dan berjanji takkan menyebarkannya pada siapapun. Tapi walaupun begitu ia tetaplah bingung serta bertanya tanya, bagaimana orang ini dapat mengetahui semua ini sementara saat itu tak ada seorangpun disana kecuali dirinya, dan juga Tyas. Dan siapakah orang ini sebenarnya?, walau disana tercantum nama Vierra, ia tetap tak percaya jika orang ini benar benar Vierra, karena seingatnya Vierra tak menyukai mawar merah, apalagi baunya. Dan prinsipnya ia takkan pernah mengirimkan sebutir mawar pun pada siapapun, apalagi pada Kaesang, yang notabenenya dia adalah mantan pacarnya, 'Jadi tak mungkin Vierra, kan? tapi siapa?'
"Tyas gak boleh sampai tahu hal ini, kalau gak dia pasti sudah salah paham, mending kusimpan ajalah dulu." Ucapnya sembari menyelipkan secarik kertas tersebut kebawah bantalnya, lalu beranjaklah ia menuju ke kamar mandi, dan segera ia bersihkan tubuhnya di sana.
Sesaat setelah ia selesai mandi, teringatlah ia mengenai suatu hal, ya, flashdisk itu, flashdisk pemberian dari orang misterius saat ia tengah melakukan study tour di Bali beberapa Minggu yang lalu, saat ia tengah berada di pantai Kuta. Ia teringat kalau orang misterius itu pernah mengatakan kalau isi dari flashdisk itu menyangkut kebenaran tentang mamanya, dan teringat itu membuatnya semakin penasaran, lalu mengingat ingat dimana kiranya ia menyimpan flashdisk itu, lalu teringatlah ia, kalau ia pernah menyimpan flashdisk tersebut di dalam laci di samping ranjangnya, lalu ia buka satu persatu laci tersebut, dan akhirnya dijumpainya flashdisk tersebut di bawah tumpukan berkas berkas. Tanpa menunggu lama, segera ia ambil flashdisk tersebut, kemudian ia masukkan kedalam kantong bajunya, dan sebelum itu, diambilnya laptop hitamnya itu dari atas meja belajarnya, lalu diletakkannya pelan diatas kasurnya. Setelah ia letakkan laptopnya itu, naiklah ia keatas kasurnya, dan melihat isi dari flashdisk tersebut.
Setelah dibukanya flashdisk tersebut, terkejutlah ia, sebab ternyata isi dari flashdisk tersebut adalah sebuah video pernyataan dari mamanya, dan yang membuatnya lebih sedih lagi yaitu, kondisi mamanya di video tersebut, yang dimana kondisi mamanya saat itu penuh Luka di sekujur tubuhnya, juga ada seperti sebuah lebam di bawah matanya, yang bila orang jeli melihatnya, luka lebam itu seperti luka yang disebabkan oleh pukulan, apalagi isi dari pernyataan mamanya itu, yang khusus ditunjukkan untuk Kaesang, selaku putra kandungnya,
"Hai, Kaesang, ini mama sayang."
Bersambung.
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu wajib searchnya pakek tanda kurung dan satu novel lagi judulnya Caraku Menemukanmu