NovelToon NovelToon
RANJANG BALAS DENDAM

RANJANG BALAS DENDAM

Status: tamat
Genre:Misteri / Tamat / patahhati / Duda / Balas Dendam / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst / Penyesalan Suami / Menikah dengan Musuhku
Popularitas:2.2M
Nilai: 5
Nama Author: Min Ziy. Minfiatin FauZiyah

Dinikahi karena ingin membalaskan dendam kematian sang kakak yang meninggal karena bunuh diri.

Mahendra Addison Wijaya, duda anak satu yang tampan, kaya dan berkuasa. Menyimpan dendam pada seorang gadis muda cantik bernama Alisia.

Kakaknya, Brahmana. Ditemukan meninggal di apartemennya gantung diri. Dan semua bukti yang ada mengarah pada Alisia sebagai penyebabnya.

Akankah cinta bersemi di hati Mahendra yang sudah terlampau benci pada Alisia, dan apakah cinta Alisia tetap singgah dalam hati setelah menerima kekejaman demi kekejaman dari Mahendra?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Min Ziy. Minfiatin FauZiyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

RENCANA TOM

"Ceraikan dia!" suara seorang wanita yang sangat tegas dan lantang mengagetkan Mahend yang masih berdiri terpaku di ruang tengah.

"Mamah?"

Sabrina ternyata sudah berdiri disana, tidak jauh dari pintu kamarnya.

Sabrina melangkah cepat dan berhenti di hadapan Mahend dengan angkuh, Kilatan amarah terlihat jelas dalam sorot matanya.

"Kau mencintai Siya, Mahend?"

Jelas Sabrina emosi, Siya adalah alasan Sabrina kehilangan Bram, dan juga Wijaya. Dan Mahend adalah satu-satunya yang ia harapkan untuk bisa membalas dendam. Namun mengenal Siya selama beberapa waktu, membuat Sabrina pun tak tega jika wanita itu terus selalu mendapat penyiksaan, bahkan Sabrina mengakui jika Siya adalah wanita yang baik. Tapi Sabrina tentu lebih tak terima jika Mahend malah sampai jatuh cinta padanya. Itu akan menggarami luka lama Sabrina.

"Kenapa kau diam, Mahend? Apa yang mamah khawatirkan benar terjadi, bukan? Kau mencintai wanita itu."

Mahend hanya diam, ia tak akan mungkin berani berkata 'Iya', atau sama saja ia menyakiti perasaan mamahnya secara terang-terangan.

"Mamah tak ingin aku membunuhnya?"

"Cih, jika mamah memintanya, apa kau akan melakukannya?" Sabrina menantang.

"Mahend tidak bisa, mah!"

"Plaakk!" Sabrina menampar pipi Mahend keras.

"Ceraikan dia. Dan mamah akan menganggap jika wanita itu tak pernah ada dalam hidup kita." Sabrina lekas pergi meninggalkan Mahend setelah mengatakannya. Ia kembali masuk ke kamar.

Mahend meneteskan air mata. Kenapa ia harus jatuh cinta dengan Siya? Wanita yang sudah membuat keluargannya hancur?

'Aku dan kamu memang tidak akan pernah bisa bersatu, Siya.' batin Mahend.

Tanpa Mahend sadari, Siya masih berdiri di lantai atas sambil menatap ke lantai bawah di mana Mahend dan Sabrina berada. Dan Siya mendengar semuanya. Baru setelah Sabrina pergi. Siya pun masuk ke dalam kamar.

Siya menutup pintu lalu menguncinya. Ia menahan mulutnya agar suara tangisnya tak benar-benar pecah. Siya duduk di tepi ranjang memegangi dadanya yang terasa sesak dan sakit.

'Semua memang harus berakhir, Mas? Baik aku maupun dirimu, kita sama-sama terluka jika bersama.'

...****************...

"Siya? Bangun?" Al menggoyang-goyang tubuh Siya yang masih terlelap di ranjang.

Siya yang semalam hampir tak tidur sama sekali dan baru terpejam saat menjelang pagi, kini ia malah kebablasan. Sudah melewati jam sarapan. Dan bahkan sudah jam 9.

"Siya? Bangun? Kau ini? Malas sekali?" Al masih terus menggoyang tubuh Siya agar Siya segera bangun.

Ini adalah hari Minggu, Al libur sekolah, bahkan Mahend pun di rumah. Ia pun ingin menikmati waktu istirahatnya dengan tenang di rumah.

"Aaaahh? Bentar? 5 menit lagi?" lirih Siya sambil membalikkan posisi tubuhnya membelakangi Al.

"Aaahh? Ayo bangun? Jangan malas?" Al mengangkat tangan Siya ke atas agar Siya bangun, namun tenaga Al yang masih sangat kecil nampaknya tak memberi reaksi apa-apa. Siya benar-benar ngantuk.

Mahend yang tak sengaja lewat melihat ke dalam kamar Siya, karena setelah Al membuka pintunya, Al tak menutupnya kembali.

Al yang berusaha membangunkan Siya dengan seluruh tenaganya, justru terlihat lucu, hingga tanpa sadar, tersungging senyum di bibir Mahend. Dan Mahend masuk menemui mereka.

"Al?"

"Papah?" teriak Al yang sontak membuat Siya membuka mata lebar tanpa mengerjap sama sekali.

"Pah? Tolong bangunkan Siya? Dia malas sekali hari ini?"

'DEG' seketika kesadaran Siya terkumpul.

"Aku udah bangun! Aku udah bangun. Udah!" teriak Siya sambil duduk bangun dari tidurnya. Raut muka Siya yang seperti itu sukses mengundang gelak tawa Al dan bahkan Mahend pun ikut tertawa kecil.

"Kenapa?" Siya bertanya bingung. Dan Al berhenti dari tawanya.

"Cepat mandi. Temani aku main!" ucap Al sambil duduk di pangkuan Siya.

Siya belum menjawab, ia masih menatap dalam pada Mahend yang menatapnya tulus.

"Siyaa_?" Al kembali memanggil nama Siya, menyadarkan Siya dari lamunannya.

"Aaahhh? Ehm? I-iya. Aku mandi dulu. Kau tunggu di bawah ya?"

"He em." Al lekas turun dari pangkuan Siya dan turun dari ranjang.

"Cepatlah?" teriak Al sambil berhambur keluar. Dia akan menyiapkan peralatan mainannya sebelum Siya datang.

"Apa tidurmu nyenyak?" Mahend bertanya.

"He em." Siya mengangguk.

"Cepatlah turun, Al ingin bermain denganmu."

"He em."

*Orang-orang berubah seiring berjalannya waktu, ada yang diam jadi suka bicara, ada yang kasar menjadi lembut tiba-tiba. Ataupun sebaliknya.

Kita bisa memilih, dengan siapa kita menikah, tapi kita tidak bisa memilih dengan siapa kita jatuh cinta. Dan cinta yang paling sakit adalah, mencintai orang yang seharusnya menjadi musuh kita*.

...****************...

Setelah Siya selesai mandi dan sarapan, ia ke taman belakang dimana Al sudah menunggunya, ada Lim yang menemani, dan Mahend yang memainkan laptop di kursi yang ia pakai ngobrol dengan Siya semalam.

"Al? Kita mau main apa?" Siya sedikit bingung saat melihat ada begitu banyak cairan warna-warni pada beberapa ember. Dan ada mainan pistol air dengan ukuran besar.

"Kita akan main perang-perangan!" seru Al penuh semangat.

"Siiaap!" Siya pun menjawab antusias.

Saat mereka tengah memilih senjata masing-masing. Tiba-tiba Tom datang bersama Levi putrinya si gadis kecil.

"Uncle Tom? Levi? Kalian datang?" Al berhambur memeluk Levi menyambutnya dengan senang.

"Dia meminta kemari Al. Dia bilang bosan di rumah." Tom menjawab.

Mahend melirik kedatangan Tom tidak suka. Semenjak Tom menunjukkan sikap ingin mendekati Siya. Mahend jadi tidak menyukai saudara sepupunya itu.

"Baguslah, kita akan main perang-perangan, kalau kau ikut, akan lebih seru? Uncle Tom juga ya?" Al mengajak agar Tom juga ikut bermain.

"Aku?"

"Ayolah!" ucap Siya.

"Baik, siapa takut?"

Mereka pun akhirnya memulai permainan setelah selesai saling memilih senjata. Siya dan Al satu tim, tim A, sedangkan Tom dan Levi menjadi tim B.

Mereka main tembak-tembakan air warna warni hingga kini keadaan mereka semua basah dan kotor penuh warna. Gelak tawa riang terdengar begitu ceria membahana di halaman belakang rumah mewah itu.

Mahend menyunggingkan senyum sinis pada Tom. Entah apa maksudnya, sedangkan Sabrina diam-diam melihat mereka dari dalam rumah melalui jendela.

'Seandainya ini terjadi tanpa ada peristiwa kemarin, maka keluarga ini akan menjadi keluarga yang harmonis dan bahagia.' tak terasa air mata Sabrina menetes. Semua ibu juga pasti menginginkan hidup anak cucunya bahagia. Menginginkan rumah yang hangat dan harmonis. Tapi luka yang kemarin itu sangat dalam. Yang tak kan pernah terobati.

Sabrina melangkah masuk ke dalam kamar, meninggalkan pemandangan indah anak cucunya yang tengah asyik bermain bersama.

Setelah hampir menjelang siang, semua pun lelah dan mengakhiri permainan. Siya membawa Al dan Levi ke kamar Al untuk membantu mereka membersihkan diri. Baru setelah itu nanti dia membersihkan dirinya sendiri. Lastri mengekor.

"Dimana aku harus ganti baju?" tanya Tom pada Lim basa-basi. Mahend mendengkus kesal. Ia lantas berdiri dari kursi dan berjalan.

"Ayo." ucap Mahend dingin pada Tom tanpa menatapnya. Dan Tom hanya tersenyum mengikuti Mahend yang sudah berjalan.

Siya keluar dari kamar, ia sudah selesai membersihkan diri, dan bahkan sudah rapi. Saat itu berpapasan dengan Tom yang keluar dari kamar Mahend. Mahend masih di dalam kamar.

"Siya?" Tom lekas berhambur mendekat ke arah Siya.

"Bagaimana?"

Keduanya terlihat gugup. Mahend menggeleng menjawab pertanyaan Siya.

"Maksud kamu?" jantung Siya berdebar semakin kencang.

"Tidak ada memori?" ucap Tom yang membuat Siya menutup mulut dengan kedua tangan karena merasa syok.

"Tidak mungkin." Siya menggeleng beberapa kali.

"Siya? Aku masih mempunyai rencana lain, tenanglah."

"Apa?"

Kini Tom harus bergerak pada rencana yang sudah ia pikirkan semalaman. Tujuannya ke rumah ini yang sebenarnya adalah harus bisa memasuki ruang kerja Wijaya. Levi hanyalah sebagai alasan saja.

Tom mengatakan rencananya pada Siya dengan bicara cepat, Siya mengangguk menanggapi.

"Aku akan menemui Tante Brina sekarang, hanya dia yang bisa membantuku untuk masuk ke ruang kerja Paman Wijaya."

...\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*...

1
Rimayanti Ismaya
meteor garden
Rasmiati Nur
seru..aku suka ceritax
Rasmiati Nur
seru aku suka ceritax
Erni Zalukhu
bisa jd Al bukan anak kandung mahen,kan Anita wanita jalang
Ririn Nursisminingsih
mama sabrinalah yg ikut andil.mnghancurkan semuanya
Ririn Nursisminingsih
iyaa thor mkin penasaran
Ririn Nursisminingsih
jg2 al anaknya anita sama ayahnya
Ririn Nursisminingsih
ayoo tom bantu sya
Ririn Nursisminingsih
ayoo sya temukan buktinya kmu tak bersalah
Ririn Nursisminingsih
kabur aja sya jg bodoh
Ririn Nursisminingsih
ayoo sya jg lemah kmu
Rastika Ima
waduuuh,pasti Anita
Diankeren
👍🏻👏🏻👏🏻
Diankeren
lano sirik aja deh, tggl peluk tuh yg dsmping lu klo pngen
tng ca w bla'in
Diankeren
klo dsitu ada Rangga bisa d lmpar pulpen lu lano 😝 aduuh knpe w trbyg² trus ama ayang Nico wktu muda ye 🙈 uh gmez
anjirr... anjirr... w bnci otak w sndri 🤦🏻‍♀️
🏃🏻🏃🏻🏃🏻🏃🏻🏃🏻🏃🏻🏃🏻💨
Diankeren
bubur woii... eh slah bubar bkn buyar malih.... 🤣
Diankeren
maen kcok²an Mak
Diankeren
Dufan ni psti 🤣 psti
Diankeren
sedot al... 🤣🙈
Diankeren
tuh kan w kata juga apa... sok²an ngtain Bpk lu gnaz 🤦🏻‍♀️ 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!