NovelToon NovelToon
SEPASANG PENGANTIN PENGGANTI

SEPASANG PENGANTIN PENGGANTI

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir
Popularitas:23.3k
Nilai: 5
Nama Author: Zainuri I

Kirana Larasati meminta izin cuti karena saudaranya menikah. keesokan harinya saat datang ke pesta pernikahan tanpa sengaja bertemu dengan bos besarnya di kantor. usut punya usut ternyata bos besarnya adalah saudara dari calon iparnya. entah apa yang terjadi, kedua mempelai melarikan diri entah ke mana. kedua keluarga bingung akhirnya mengajukan Kirana untuk menjadi pengantin pengganti. sedangkan dari pihak pria mengajukan bos besar Kirana sebagai pengantinnya.
bagaimana kisah mereka? kepoin di sini SEPASANG PENGANTIN PENGGANTI.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zainuri I, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SPP 35

"Astaghfirullah," pekik Kirana dan hendak maju. Namun dengan cepat Devian menarik tangan Kirana untuk menahannya.

"Itu bahaya," ucap Devian memperingatkan istrinya.

"Tapi mereka lebih kasihan." tunjuk Kirana dan menatap mereka tak tega. Devian mengangguk dan melihat sekitaran. Ternyata mereka membentuk lingkaran dengan tangan saling bertautan untuk mengurung orang gila itu agar tidak kabur. Sedangkan orang yang berkerumun di belakangnya adalah untuk memperkuat pondasi yang sudah di buat.

"Sudah berapa lama ini berlangsung?" tanya Devian pada orang disampingnya.

"Sekitar dua puluh menitan."

"Kenapa belum datang juga polisi dan ambulance nya?" tanya Kirana setengah kesal.

"Kita juga nggak tahu, Mbak. Dia udah makin waspada," jawab orang disamping Kirana dengan perasaan was-was. Kirana melihat ke depan lagi.

"Mas, kita harus selamatkan mereka," mohon Kirana dengan wajah khawatir. Devian sebenarnya setuju dengan ucapan Kirana. Namun keadaannya sungguh tidak mendukung.

Empat anak diikat jadi satu dan diberi Lebel "DIJUAL". Sedangkan orang gila itu menggendong satu bayi dengan tangan kirinya. Tangan kanannya memegang gunting dan acungkannya pada semua orang untuk mengancam.

"Mas. Please. Lihatlah bayi itu sudah lemas. Mungkin lelah menangis," rengek Kirana. Air matanya sudah mengalir karena tidak tega melihat pemandangan yang mengiris hati.

"Benar, Mbak. Bayi itu sedari tadi sudah menangis dan baru berhenti setelah dibekap oleh orang gila itu," terang salah satu orang di sana.

"Astaghfirullah, bayi itu pingsan, Mas," pekik Kirana. Rasa khawatir semakin menjadi setelah mengetahui cerita yang sebenarnya.

"Orang sebanyak ini nggak ada yang berani melawan?" heran Kirana masih dengan lelehan air mata.

"Dia orang gila, Mbak," bela orang yang lainnya.

"Tapi bayi itu butuh pertolongan. atau nyawanya nggak akan tertolong," bantah Kirana.

"Kami takut ditusuk gunting. Lagian polisi kenapa lama sekali," tambah yang lain.

"Orang gila harus dihadapi dengan orang yang sama gilanya," ucap Kirana dengan sorot mata tajam.

"Biar aku yang jadi gila," tambah Kirana membuat semua yang mendengar terkejut.

"Jangan, Mbak. Bahaya," peringat mereka.

"Mas siap-siap. Percaya padaku," pinta Kirana. Ada keraguan dalam sorot mata Devian. Namun melihat kesungguhan istrinya, dia akan mensupport nya.

"Hati-hati. Mas akan ikut ke sana," jawab Devian dan dijawab anggukan oleh Kirana.

"Berikan kami jalan," kata Devian tegas. Kali ini Devian mengeluarkan aura penguasanya. Secara otomatis, mereka memberi jalan Devian dan Kirana. Sungguh ajaib bukan? Kirana menoleh sekilas pada suaminya dan kembali fokus pada orang gila.

*Suamiku hebat. Tapi pikir nanti. Sekarang fokus pada hal yang di depan. Batin Kirana dan semakin kagum serta kadar cintanya semakin bertambah*.

"Aku akan menjadi gila dulu," ucap Kirana dan mengacak-acak rambutnya. Semua orang di UT melongo dengan aksi Kirana. Apalagi Devian, sungguh dibuat tak percaya.

*Istriku* *ini memang luar biasa*. *aku lupa kalau istriku punya akal yang diluar nalar, batin Devian. Mau heran tapi itulah Kirana. Mau malu tapi istri sendiri. Namun banyak bangga dan kagumnya yang ada di benak Devian*.

"Hai," sapa Kirana dengan diiringi tawa cekikikan. Ulah Kirana berhasil mendapatkan perhatian orang gila itu.

"Siapa kamu?" bentak orgil itu.

"Aku Nara. Boneka kamu bagus." Kali ini Kirana memerankan orang gila yang seperti anak kecil.

"Boneka ini?" tanya orgil sambil menunjuk pada bayi digendongnya.

"Iya. Boleh minta nggak?"

"Nggak boleh. Beli dong." Orgil menyembunyikan bayi itu seperti menyembunyikan mainannya. Hal itu hampir membuat Kirana menjerit. Beruntung masih bisa ditahan.

"Papaku kaya. Pasti mau beli boneka itu," rayu Kirana lagi.

"Itu papaku." Kirana menunjuk Devian dan dibalas lambaian tangan.

"Oke. Mereka juga mau?" tawar orgil itu menunjuk empat anak yang diikat.

"Wah bonekanya besar sekali. Aku mau aku mau," sorak Kirana.

"Kalau begitu, beli semua. Satu koper. Harus nggak boleh kurang," ucap orgil.

"Banyak. Aku tanya papa ya? Pasti punya uang sekoper." Orgil itu mengangguk. Kirana bangun dan menghampiri Devian.

"Mas ada koper di mobil?" tanya Kirana. Devian menggeleng.

"Bagaimana kalau tas?" usul orang disana.

"Boleh," jawab Kirana.

"Tapi uangnya dari mana?" tanyanya lagi.

"Dari daun. Tolong yang lain dibantu," pinta Kirana.

Ada sekitar sepuluh orang yang pergi. Yang satu adalah warga dekat sehingga bisa mengambil tas di rumahnya. Yang lain mencari daun yang besar seperti uang. Ada daun jambu, daun mangga dan lain-lain yang ukurannya kurang lebih sama.

"Ini, satu tas penuh," ucap orang A setelah beberapa menit berlalu.

"Terimakasih," ucap Kirana tulus.

"Lihatlah, uangku banyak," pamer Kirana khas orang gila.

"Lama," jawab orgil itu cemberut.

"Papaku harus ambil uang di bank," jawab Kirana.

"Tadi di situ aja," jawab orgil. meskipun orang gila, namun ternyata tidak mudah dibohongi.

"Papaku nyuruh orang. Itu semua orangnya papa," jawab Kirana dan menunjuk semua orang yang mengelilinginya.

"Wah, papamu hebat," sorak orgil seraya bertepuk tangan heboh.

"Semua boneka, aku punya," ucap Kirana bangga.

"Mana uangnya," bentak orgil meminta uangnya.

"Nggak boleh, boneka dulu." Kirana memeluk erat tas itu seolah benar-benar isinya adalah uang.

"Oke, oke," jawab orgil dengan gaya seperti bos pemilik toko besar.

orgil itu menyerahkan bayi yang digendongnya pada Kirana. Kirana memberi kode pada suaminya untuk menerima bayinya. Sedangkan Kirana menerima empat anak yang diikat itu.

"Sudah. Mana uangnya?" Orgil itu meminta kembali uangnya.

"Ambilah." Kirana menyerahkan tas yang berisi daun itu padanya. Dengan sangat senang orgil itu menerimanya. Kirana membuka ikatan tali pada empat anak itu dan meminta orang di sana menjaganya.

"Kamu mau apa?" cegah Devian ketika Kirana akan kembali maju.

"Membereskan sisanya," jawab Kirana dan langsung maju tanpa menunggu jawaban suaminya. orang gila itu sedang euforia menikmati daun satu tas. Dengan langkah pelan, Kirana sudah ada di belakang orgil.

Bug. Kirana memukul leher belakangnya dan seketika orgil itu pingsan.

"Woah," sorak semua orang. Kirana tidak hanya berhasil menyelamatkan lima anak, namun juga melumpuhkan orgil.

"Kalian urus dia. Aku urus mereka," ucap Kirana dan merapikan penampilannya.

Kirana dan Devian membawa kelima anak itu ke rumah sakit. Setelah diperiksa, si bayi harus masuk ICU. Napasnya yang tinggal separuh-separuh dan kurangnya asupan gizi membuat bayi itu dalam kondisi yang kritis. Dua anak yang berusia sekitar 8 tahunan dalam kondisi yang baik. Namun dua bocah yang masih balita mengalami trauma. Keduanya seketika tantrum apabila ada orang yang mendekat.

Devian dan Kirana hanya bisa melihat dari luar ruangan. Mereka menatap kasihan pada kedua bocah itu. Kirana mendekati dua bocah yang baik-baik saja. Kirana duduk di samping kanan, sedangkan Devian di kiri.

"Siapa namamu, Nak?" tanya Kirana lembut. Bocah itu hanya diam dan menatap Kirana dalam seolah memindai apakah dia orang baik. Kirana tersenyum. Meskipun mentalnya dikatakan baik-baik saja, namun kewaspadaannya meningkat.

Belum juga bocah itu menjawab, seorang dokter dan seorang perawat menghampiri Kirana dan Devian untuk menyampaikan sesuatu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Eka Bundanedinar
semoga kebaikan devian dan kirana mndapat kebahagiaan yg brlimpah seneng ya wlpun cuma novel
Wati_esha
Galang, dengan ingatannya Kirana ---> Karina. 🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️
Wati_esha
Mengapa kedua ansk perempuan itu tantrum ya? 🤔🤔🤔🤔🤔
Wati_esha
Devian - Kirana panen anak adopsi, sekaligus empat bila kedua anak perempuan itu mau hidup bersamanya.
Wati_esha
Orgil itu tak ada hubungan darah dengan kelima ansk yang menyertainya.
Wati_esha
Seorang bayi dibawa oleh dua anak perempuan yang kini sedang tantrum di RS. Bersaudarakah mereka?
Wati_esha
Terima kasih update nya.
Next, ditunggu kelanjutannya.
Wati_esha
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭 sudah kehendaknya author. ☺
Lala Salma
Semangat terus author🥰
Eka Bundanedinar
bayinya meninggal kah...sedih sekali pasti kirana
kalian suami istri yg baik
Wati_esha
Ada orgil dengan anak yang banyak?! Kok bisa? 🤔🤔🤔🤔🤔
Wati_esha
Kirana minta bantuan warga.
Wati_esha
Ups .. bayi & anak2 berhasil diselamatkan.
Wati_esha
Kirana ... jadi orang gila? 🤔🤔🤔
Wati_esha
Terima kasih update nya.
Next, ditunggu kelanjutannya.
Wati_esha
Siapa orang gila itu?
Wati_esha
Terima kasih update nya.
Next, ditunggu kelanjutannya.
Wati_esha
Mengapa Kirana sampai terkaget begitu? Siapa yang dikenalinya?
Wati_esha
😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇
Wati_esha
😲😲😲😲😲😲😲🤭🤭🤭🤭🤭🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!