Namaku Nila ,Aku hanyalah seorang perempuan kecil yang belum tahu apa-apa
ketika diusia lima tahun, aku diajak main kuda-kudaan
disungai pinggir kebun oleh ayah sambungku. Aku benar- benar tak mengerti
dengan diriku saat itu. Barulah ketika berusia 10 Tahun, Ketika mandi polos bersama dengan teman-teman perempuanku disungai batang kalam aku menyadari bahwa yang mereka punya berbeda bentuknya dengan yang aku miliki. Wajah kecilku yang ceria berubah, mulai saat itu aku tak mau tampil polos lagi. Pribadiku yang ceria berubah jadi Intover. Apa yang aku alami itu berpengaruh besar terhadap hidupku, jiwaku,dan cintaku hingga aku dewasa dan menikah,
Noda itu merusak hatiku,keputusanku dan tentu saja pernikahanku.
Hidupku seperti siang malam yang slalu berganti, sehari aku bahagia esoknya akan ada airmata.
Aku gagal dan gagal lagi dalam pernikahanku, hingga pernikahan ketigaku ini, kubagikan kisah ini untuk menjadi peringatan pada para ibu untuk menjaga anak -anak perempuan kita
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nilda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Serba Salah
Malam telah tiba ketika kami sampai
dirumah dinas yang dulu aku tempati ketika
masih lajang. Dengan bergegas
kami menurunkan barang, tetangga
satu dinding yang bekerja sebagai
petugas kesehatan datang dengan
segera untuk membantu, melihat kami
yang terburu-buru.
" Mengapa cepat sekali kalian pindah
Nil? padahal kan baru dua minggu
kalian menikah? Apa ngk kuat berulang?
" Iya mamak, kami sudah ngak tahan
berulang
" Iya. Tapi setidaknya perbaiki atap ruang
tamu itu, gimana kalian tinggal dirumah
bocor ini".katanya begitu, padahal kata
orang ngk baiklo mindahin rumah bocor!
i
" Besok diperbaiki paman, pokoknya hari
ini tidak jadi tidak mesti pindah".
" Kalau begitu, taburi dulu nanti garam
sekeliling sebelum tidur, mengingat
pindahannya sudah senja begini, untuk
menghindari binatang berbisa".
"Baiklah paman, jawab kami setentak,
kami hanya mencoba mematuhi dan
menghargai pendapatnya.
Sampai menjelang pertengahan
malam, barulah kami selesai
mengemasi barang-barang dan perkakas.
Aku berkali-kali menggrliat meluruskan
pinggang saking capeknya; sehabis melakukan semua
Ya ampun...aku baru ingat kalau rumah ini tak ada kamar mandinya, karna pas kami tempati waktu lajang dengan kawan
sama kerjaku yang wanita h anya untuk bermalam semalam dua bila capek berulang, itupun kami menompang.
Mandi, Cuci dan Kakus di Toillet umum,
lumayan. jauh dari rum
ah. Begitu tetdesak mau keair,
terasa makin lengkap derita ini.
Hidup serba sulit kulalui mulai malam
pindah yang tak pernah kami rencanakan ini. Begitu esoknya teman perempuanku
yang sama kerja melihat kami pindah
kerumah ini, entah direncanakan atau tidak, iapun mulai menginap tiap hari dan malam dirumah kami, padahal waktu aku dan dia sama-sama lajang ia paling betah satu malam saja dalam seminggu dirumah ini. Entah segaja atau tidak, aku lihat ia sengaja berkata manja terhadap suamiku.
Hari-hari kulalui terasa semakin gerah
saja dirumah ini, seiring dengan perobahan yang terjadi dibadanku, aku telat haids satu bulan setengah, tubuhku
mengalami perubahan hormon, aku semakin posesif, sensitf dan tak bisa makan, karna setiap aku makan, perutku
terasa mual dan memuntahkan semua yang masuk. Dan hanya buah-buahan saja yang tidak aku muntahkan, nampaknya baby ku hanya menginginkan buah-buahan. Tak urung berat badanku menurun drastis, aku makin kurusan dari hari kehari. Hal itu sering jadi bahan cemoohan bagi teman wanitaku yang sekarang doyan mendekati suamiku.
" Kakak sekarang makin kurus dan tambah jelek ya bang Andi? katanya yang membuatku yang sedang sensitif
terpancing emosi, ingin marah aku tak sanggup, aku hanya masuk kamar dan mengurung diri disana, aku tak habis fikir, perempuan yang hanya seperti itu
beraini berkata seperti itu. Aku masih ingat perkataan pak kepala bagian waktu menerimanya bekerja disini.
" Aku baru saja terima orang baru Nila, Namanya Risi, ia direkomendasikan
sama pak Jorong, katanya cewek ini mahir IT. Coba kita lihat, apa benar kata koneksinya, kamu pantau ya Nil, tapi jangan ponten ferformancenya, kalau dinilai dari wajah, ponten tiga pun tak dapat.
Geer.....semua yang dengar ucapan bapak itu diruang HDR, tertawa, kecuali aku, karna aku orangnya yang ngak suka dengan kata cemooh. Seumur-umur aku hampir tak pernah mencaci orang, karna bagiku setiap manusia merupakan mahluk yang sempurna seminim apapun ia wajah.
Aku susah payah membimbing siRisi dalam bekerja, hampir bisa dikatakan tak apapun yang ia pandai. Tapi aku usahakan supaya ia dapat bertahan bekerja.
Inilah nasipku, orang yang aku bantu malah berusaha memojokkanku dan dengan sengaja menggoda suamiku
dan memanas- manasi hatiku yang memang mudah terpancing saat ini.
karnanya hampir tiap hari aku bertengkar dengan suamiku.
Bang Andi banyak
berubah, sekarang ia sering membentakku, dan lebih banyak membela orang lain, akupun semakin stres setiap hari dalam mengandung anakku, akan jadi apakah anakku kelak?
Semoga baik-baik saja, Amiin.
Dalam kekalutanku, katika merenung srndiri, aku sering terfikir tentang keputusanku yang telah memilihnya,
atau noda itu yang membuat cintnya rusak, aku kembali tak tahan airmataku, mengingat semua itu.
Begitulah ternyata lelaki, dengan mudahnya ia berjanji untuk membantuku melupakan semuanya, hanya karna taik besi saja ia melupakan
ia inilah nasipku, dimasa hamil mudaku harus menahan kesakitan ini
sendirian, ia lebih banyak marahnya dari , banyak menghardik ketimbang memuji, aku benar-benar taj kuat, hingga sampai bulan ke empat masa ngidamku selesai, tubuhku tumbuh sempurna kembali, aku semakin doyan masak, makan, dandan.
Tentulah aku semakin cantik dan
banyak dapat pujian dari orang-orang dikantor, aku biasa saja, karna akupun
kurang suka pujian yang mengarahke fisik.
Tapi ternyata aku salah lagi, dimata suamiku, aku bahkan dilarang dandan, padahal ini bawaan babyku, secara akukan selama ini ngak suka dandan.
Semua salah lagi, aku memang serba salah, Kalau tahu hidup akan begini, untuk apa aku terlahir kedunia yang fana ini.
Tapi apa boleh buat takbisa juga kita minta kembali kerahim ibu. Life is goon, kuusap airmata, kuelus perutku, dalam tangis aku bersyukur bisa diberi. kesempatan jadi seorang ibu, "yang sabar ya nak, Semoga Takdirmu kelak lebih beruntung !"
NILA AKHIRNYA BEBAS..