Seorang Aktor papan atas berusia 30 tahun. karirnya benar-benar sempurna dalam dunia entertainment. Ketampanan dan ketenarannya juga selalu dia manfaatkan dengan menjalin hubungan bersama banyak wanita.
Hubungan seksual jangan ditanya lagi. Dirgayantara yang memang seorang pemain. Tidak jarang dia menciptakan skandal huru-hara. Tetapi namanya tetap baik karena bantuan manajernya Valery Anastasya yang selama ini berada di sampingnya yang selalu mengurus pekerjaan Dirga.
Hubungan mereka bisa dikatakan tidak cukup baik. Valery banyak mengurus artis-artis, tetapi sikapnya sedikit berbeda kepada Dirga. Dirga merupakan anak dari pendiri perusahaan entertainment yang dinaungi Valery. Seharusnya sikap Valery harus jauh lebih baik kepada Dirga tetapi nyatanya berbanding terbalik yang mereka berdua kerap kali bertengkar.
Sampai akhirnya keduanya terjerat jalinan terlarang yang seharusnya profesional menjadi penuh drama.
Bagaimana kelanjutan tentang hubungan aktris dengan manajer tersebut?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonecis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 4 Habis Manis Sepah di buang
Valery bersama dengan Jensen dan Dirga memasuki gedung Manajemen artis tersebut yang tak lain adalah milik Thalia.
"Valery!" tiba-tiba saja seorang wanita yang terlihat ceria langsung menghampiri Valery.
"Hay Jensen!" sapa wanita tersebut dengan melambaikan tangannya.
"Hay," Jensen hanya menjawab dengan senyum terpaksa.
"Dirga apa kabar?" tanya wanita tersebut.
"Baik," jawab Dirga ketus.
"Valery, terima kasih sudah memberi pekerjaan di Luar Negeri dengan begitu aku bisa jalan-jalan," ucap Wanita bernama Angela itu.
"Aku memberimu pekerjaan ke Luar Negeri, bukan untuk jalan-jalan," ucap Valery dengan ketus.
"Isss, kenapa kau tidak bisa sedikit saja terbawa arus dengan candaan sedikit agar tidak terlalu monoton. Lagi pula siapa yang mau kerja terus-menerus tanpa ada liburan," ucap Angela dengan wajahnya cemburu.
"Jadi kau ingin liburan terus dan tidak bekerja?" tanya Valery memastikan menatap serius yang membuat Angela langsung takut dengan cepat menggelengkan kepala
"Jangan mudah tersinggung seperti itu, aku hanya bercanda dan jangan kepikiran untuk tidak memberikan aku job," ucap Angela.
"Kalau begitu bekerjalah dengan baik dan gunakan kesempatan yang baik dan jangan hanya bermain-main saja," ucap Valery dengan tegas yang melanjutkan langkahnya.
"Isss, kenapa sih dia tidak pernah bisa diajak bercanda sekali saja," ucap Valery menghela nafas.
"Menag enak syukurin," ejek Jensen dengan menyusul Valery bersama dengan Dirga. Angela juga melakukan hal yang sama dengan mereka yang langsung memasuki lift.
Valery menekan tombol lift tersebut dan di saat pintu ingin tertutup tiba-tiba saja seorang wanita langsung memasuki lift tersebut dengan sangat buru-buru.. Wanita tersebut yang tak lain adalah Olivia.
Olivia menyapa dengan ramah sembari melambaikan tangan, tetapi usaha yang dia lakukan hanya sia-sia saja karena tidak ada yang menanggapinya.
"Sok akrab," gumam Jensen pelan.
Valery yang berdiri di sebelah dinding dan sementara Olivia mendekati Dirga dengan merapikan rambutnya tersenyum pada Dirga.
"Tuan Dirga apakah hari ini sudah siap syuting bersama saya?" tanya Olivia dengan basa-basi.
"Saya syuting bukan hanya dengan kamu saja, saya memang setiap hari sudah siap dalam syuting apapun itu," jawab Dirga.
Seperti orang yang berbicara tidak pernah tidur saja dengan Olivia.
"Hmmm, janji tidak akan mengecewakan tuan Dirga nanti dan kita bisa latihan lagi kalau memang saya belum kompeten untuk menyelesaikan syuting-syuting itu," ucap Valery.
"Valery apa maksudnya latihan? Apa terus baru itu sudah ditiduri Dirga?" bisik Angela sudah pasti mendengarkan obrolan antara Dirga dan Olivia.
Dirga menarik nafas panjang dan kemudian membuang perlahan ke depan dengan serius menghadap Olivia.
"Nona Olivia dengarkan aku, untuk latihan hanya cukup sekali dan tidak akan pernah terulang lagi. Itu hanya sekedar latihan dan jangan pikirkan setelah itu kita akan akrab. Biar aku perjelas kepadamu. Jika aku tidak tidur dengan wanita yang sama untuk yang kedua kalinya!" tegas Dirga berterus terang menekankan kepada Olivia yang mungkin sudah menaruh perasaan kepadanya.
Olivia langsung terdiam dan betapa malunya dirinya ditegur seperti itu oleh Dirga di depan banyak orang. Siapa juga yang tidak ingin memiliki hubungan dengan Dirga. Mungkin Olivia akan rela menjadi pelayan seksual Dirga, jika Dirga menginginkan hal seperti itu.
"Jadi bersikaplah sopan kepada seniormu. Kau sebaiknya bekerja keras agar tetap bertahan dalam dunia hiburan ini. Jangan menye-menye dan suka menjual tubuh untuk mendapatkan peran," ucap Dirga.
"Uppp, lumayan pedas," gumam Jensen.
Sementara Angela menutup mulutnya yang ingin tertawa lepas melihat bagaimana aktris muda yang benar-benar dibodohi oleh Dirga yang masuk perangkap oleh Dirga.
"Apa tuan membuang saya setelah saya memberikan semuanya kepada tuan?" tanya Olivia benar-benar tidak punya malu membicarakan hal seperti itu di depan orang lain.
"Hah!" Dirga mendengus kasar yang terlihat frustasi dengan kedua tangannya berada di sakunya.
"Hey, aku bukan hanya tidur dengan satu wanita saja dan sama denganmu yang juga tidur bukan hanya dengan satu pria saja. Jangan sok polos, kita berdua sama-sama setuju untuk melakukan hal itu dan tidak ada yang dirugikan diantara kita!" tegas Dirga.
"Kau jangan menjadi Medina yang baru saja membuat onar dengan menuduh aku menghamili dirinya dan kau lihat bagaimana karirnya hancur dalam sekejap. Dia sudah lama di dunia entertainment dan sementara dirimu masih meraba-raba. Jadi gunakan kesempatan untuk meningkatkan karirmu dan bukan untuk percintaan!" tegas Dirga membuat Olivia terdiam dengan mata berkaca-kaca.
Ting.
Pintu lift terbuka membuat Dirga terlebih dahulu keluar dari lift tersebut dan kemudian disusul oleh Jensen.
"Eh Dirga apa kau!" Angela juga langsung buru-buru keluar dan yang benar saja dia langsung mempertanyakan kepastian apakah Dirga benar-benar tidur dengan Olivia atau tidak.
Sementara Valery masih berada di dalam buku tersebut dengan melihat kearah Olivia.
"Tidak harus mengorbankan harga diri jika ingin menjadi bintang. Jangan kebiasaan sedikit-sedikit menerima tawaran orang lain dengan iming-iming mendapatkan peran. Ini perusahaan yang menaungi banyak aktris untuk mendirikan nama mereka menjadi lebih baik, bukan tempat pelacur!" tegas Valery membuat Olivia terdiam ketika mendapat teguran dari manajernya.
"Saya tidak ingin melihat urusan pribadi dibawa ke dalam kerja. Jadi bekerja secara profesional. Saya bisa menggantikan peran kamu jika kamu tidak bisa mengambil kesempatan itu dengan baik!" tegas Valery yang kemudian langsung keluar dari dalam lift.
"Seharusnya aku memang tidak perlu berbicara seperti itu. Apa aku tidak punya harga diri yang membicarakan hal seintens itu di depan orang ramai. Tuan Dirga adalah aktris yang besar ada jika aku tidak ingin terjebak, seharusnya aku tidak menuntut hal yang lebih darinya. Karena tidak mungkin orang seperti dia memiliki komitmen untuk menjalin hubungan dengan orang seperti ku," batin Olivia sekarang benar-benar menyesal karena sudah berani kurang ajar kepada Dirga.
Dia juga langsung mendapat teguran dari manajernya dan terlebih lagi benar-benar sudah mempermalukan dirinya sendiri.
Valery sedang berada di ruangannya dan Angela ikut masuk ke dalam ruangan tersebut
"Jadi benar Dirga tidur dengan Olivia. Aduh kasihan banget wanita itu harus tertipu oleh Dirga. Tapi aku heran, mengapa Dirga tidak pernah mengajakku tidur bersamanya. Apa dia lebih suka wanita yang berwajah polos dan bisa dipermainkan begitu saja, mungkin dia memang ingin menjadi dominan," ucap Angela sembari merapikan kukunya.
"Valery setiap hari setiap, setiap jam dan bahkan hampir setiap detik kau tidak pernah berpisah Dirga. Katakan kepadaku selama bersamanya sudah berapa ribu wanita yang tidur dengannya? Apa tidak penyakitan gonta-ganti seperti itu," ucap Angela yang sejak tadi sibuk bergosip dan sementara Valery sudah mulai pada pekerjaan.
"Bagaimana denganmu? Apa Dirga pernah mengajakmu tidur bersama?" tanya Angela yang membuat Valery melihat ke arah Angela. Angela menaikkan kedua alisnya jangan benar-benar ingin mendengar jawaban dari Valery.
"Aku paling tidak suka jika dalam pekerjaan harus membahas orang lain," ucap Valery dengan tegas.
"Iya-iya aku hanya bercanda. Jensen mengatakan kalian berdua kerap kali terus bertengkar, kalau istilahnya dia adalah anak tirimu yang selalu diperlakukan tidak baik dan mana mungkin juga kalian akan pernah tidur bersama walau begitu dekat," ucap Angela dengan mengangkat kedua bahunya.
Bersambung.....