NovelToon NovelToon
Istri Buruk Rupa Sang Konglomerat

Istri Buruk Rupa Sang Konglomerat

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Crazy Rich/Konglomerat / Aliansi Pernikahan / Cintapertama
Popularitas:748
Nilai: 5
Nama Author: secretwriter25

Seraphina dan Selina adalah gadis kembar dengan penampilan fisik yang sangat berbeda. Selina sangat cantik sehingga siapapun yang melihatnya akan jatuh cinta dengan kecantikan gadis itu. Namun berbanding terbalik dengan Seraphina Callenora—putri bungsu keluarga Callenora yang disembunyikan dari dunia karena terlahir buruk rupa. Sejak kecil ia hidup di balik bayang-bayang saudari kembarnya, si cantik yang di gadang-gadang akan menjadi pewaris Callenora Group.

Keluarga Callenora dan Altair menjalin kerja sama besar, sebuah perjanjian yang mengharuskan Orion—putra tunggal keluarga Altair menikahi salah satu putri Callenora. Semua orang mengira Selina yang akan menjadi istri Orion. Tapi di hari pertunangan, Orion mengejutkan semua orang—ia memilih Seraphina.

Keputusan itu membuat seluruh elite bisnis gempar. Mereka menganggap Orion gila karena memilih wanita buruk rupa. Apa yang menjadi penyebab Orion memilih Seraphina?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secretwriter25, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

04. Rencana Selina

Seraphina memejamkan matanya. Dia sudah pasrah jika Selina mengamuk, menjambak atau bahkan memukuli tubuhnya.

"Ya Tuhan…" batin Sera penuh ketakutan.

Sebab tidak ada yang bisa menyelamatkannya dari amukan Selina, bahkan jika itu ibunya sendiri. Dan jika ayahnya tau, semuanya akan semakin parah—dia akan dikurung setelah dipukuli dalam ruangan pribadi ayahnya.

"Cepat masuk! Jika Papa tau, dia akan mengurungmu." Selina melempar kantung belanja yang dia rebut tadi.

Seraphina tampak bingung. "Dia tidak marah bahkan setelah melihat gaun milikku?" batin Sera.

"Jangan mengundang kemarahan, Papa, Sera. Hari ini aku memaafkanmu karena aku sedang bahagia!" ucap Selina lalu pergi meninggalkan Seraphina.

Sera menarik napas kasar lalu bergegas masuk ke dalam kamarnya. Alina menyambut kedatangan sang Nona dengan tatapan khawatir.

"Kau baik-baik saja, Nona?" tanya Alina.

"Aku baik-baik saja, Alina. Aku juga bertemu Selina di depan tadi—tapi anehnya dia tidak memarahiku," jelas Sera.

"Syukurlah, Nona. Aku senang mendengarnya…" jawab Alina.

"Tapi aneh… kenapa Selina diam saja bahkan setelah melihat gaunku," ucap Sera sambil membongkar barang belanjaannya.

"Kau serius, Nona? Mana mungkin Selina akan diam saja, itu aneh!" jawab Selina.

Seraphina tersenyum tipis. "Ternyata Selina tidak marah karena gaunku tertinggal di butik, Alina…"

"Ah, aku lega mendengarnya, Nona," sahut Alina. "Aku pikir Nona Selina sedang merencanakan sesuatu untuk mencelakaimu."

Seraphina merebahkan tubuhnya di atas kasur. Ia menatap langit-langit kamarnya. Terkadang, Selina memang membantu melindunginya dari amukan sang Ayah. Bahkan tidak ada yang membully-nya semasa sekolah karena Selina pasti akan mengamuk.

"Hanya aku yang boleh menyentuh Seraphina! Hanya aku yang boleh menindasnya!" Itu yang sering Selina ucapkan. Dia bahkan sering marah jika ayahnya memarahi Seraphina.

Kadang, Sera bertanya-tanya—kenapa Selina bersikap aneh seperti itu. Dia melindungi Sera tapi juga menindasnya tanpa ampun.

"Kau ingin mandi, Nona?" tanya Alina. "Sebentar lagi malam, kau harus bersiap-siap," lanjutnya.

"SERAAAA!!"

Suara teriakan Selina membuat Sera bergegas mengubah posisinya menjadi duduk. Pintu terbuka lebar—Selina masuk diiringi beberapa pelayan yang membawa beberapa barang.

"Ada apa, Selina? Apa kamu perlu bantuanku?" tanya Seraphina.

"Ah, hari ini kita hanya bertemu sebentar, ya! Aku sengaja tidak memintamu membantuku bersiap-siap untuk acara semalam," ucap Selina.

"Kenapa?" Seraphina mengerutkan dahinya.

Biasanya Selina memang selalu meminta Sera untuk membantu segala persiapan untuknya. Memilih gaun, make up, menyisir rambut bahkan memakaikan Selina heels. Siapapun yang melihat mereka, pasti akan mengira Seraphina pelayan Selina, bukan saudari kembarnya.

"Karena aku ingin kamu bersiap-siap untuk ikut acara nanti malam, Sera!" ucap Selina.

"A-aku? Acara nanti malam, maksudmu?" Seraphina tampak bingung.

"Apa kamu berharap aku mengizinkanmu ikut dalam acara puncak? Acara peresmian statusku sebagai tunangan Orion Altair?" Selina menekan kedua pipi Seraphina dengan jarinya.

"Tidak, Selly!" Sera menggeleng cepat.

"Atau kamu berharap kalau kamulah yang akan dipilih, Orion?" Selina tertawa mengejek.

"Aku tidak pernah berpikir seperti itu, Selly," jawab Seraphina.

"Bagus! Kamu harus sadar diri dengan wajah jelekmu itu, Sera. Kamu bahkan tidak bisa memikat hati pekerja kebun mansion ini," ujar Selina semakin mengejek.

"Jangan bermimpi akan mendapatkan pria kelas atas seperti Orion. Ah, aku akan meminta Papa mencarikanmu pria dari kalangan bawah yang bisa dibeli menggunakan uang. Aku akan minta Papa carikan yang tampan agar keponakanku nanti tidak terlahir jelek sepertimu," ucap Selina.

"Kamu paham maksudku kan, Sera?" Selina berbisik lirih di telinga Seraphina. "Jangan bermimpi untuk ikut hadir dalam acara puncak nanti malam, jika kamu tidak ingin dipermalukan!" Selina mendorong kepala Seraphina.

"Aku tidak berniat untuk hadir dalam acara nanti malam, Selly…" jelas Seraphina.

"Bagus!" Selina memberikan kode kepada para pelayan untuk menaruh barang-barang yang mereka bawa.

"Tapi kamu harus hadir dalam pesta topeng nanti malam. Setidaknya kamu harus bersenang-senang untuk merayakan hari pertunanganku." Selina membelai lembut rambut Sera.

"T-tap…"

"Tidak ada penolakan, Sera. Kamu tidak perlu takut, kamu akan memakai topeng, kok. Jadi… tidak akan ada yang melihat wajahmu." Selina tersenyum manis.

"Bersiaplah, Sera. Aku sudah siapkan kamu gaun yang cantik," ucap Selina. "Ah, satu lagi… kamu mungkin bisa menggoda beberapa pria saat wajah jelekmu itu tertutup. Bermain dengan pria sangat menyenangkan, Sera." Selina tertawa.

"Maksud kamu?" Seraphina mengernyitkan dahinya.

"Oh, ayolah, Sera! Kamu sudah dewasa dan pastinya paham maksudku. Kamu harus melakukan hubungan seksual dengan pria tampan dan melepaskan keperawananmu itu," ucap Selina.

Seraphina menggeleng cepat. "Itu gila, Sera. Jangan bicara sembarangan." Sera memalingkan wajahnya.

"Apa salahnya? Semua manusia berhubungan sex dan itu menyenangkan!" ucap Selina lagi.

"Aku tidak bisa melakukan itu, Sera. Papa selalu meminta kita untuk menjaga diri dan tetap perawan sampai menikah nanti," jelas Seraphina.

"Kamu menyindirku?" Selina menatap Sera geram. "Meskipun kau masih perawan, Orion tidak akan pernah memilihmu, sialan!" Selina berdecak kesal lalu bergegas keluar kamarnya.

Seraphina menatap kepergian Selina dengan tatapan heran. Dia kira Sera akan memukulinya, tapi gadis itu justru pergi meninggalkannya.

"Nona… kau akan datang ke pesta topeng?" tanya Alina.

"Aku akan datang, Alina. Bantu aku bersiap-siap." Seraphina tersenyum tipis.

"Selina… dia pasti takut kalau Papa tau dia sudah tidur dengan banyak pria. Dia pasti lebih takut kalau Orion dan keluarganya tau." batin Sera.

Sementara itu di dalam kamarnya—Selina berteriak sekencang-kencangnya. Ia melempar beberapa barang yang ada di depannya dengan penuh emosi.

"Bagaimana kalau Sera memberitahu kepada Orion kalau aku sudah kehilangan keperawananku!" Selina mengacak-acak rambutnya.

"Nona… tenanglah… Nona Sera pasti tidak akan melakukan itu." Lathi menenangkan Selina.

"Hah! Bagaimana kalau Sera dipilih Orion karena dia masih perawan?" tanya Selina.

Keluarga Callenora dan Altair merencanakan pernikahan putra dan putri mereka sejak lama, bahkan sebelum anak-anak mereka lahir. Dalam perjanjian itu ada persyaratan yang mana perjodohan akan berakhir jika salah satu diantara mereka berhubungan sex sebelum pernikahan. Karena itulah Selina sangat takut.

"Dengar Lathi, nanti malam masukkan obat perangsang dalam minuman Sera," jelas Selina. "Malam ini, buat Sera melepas keperawanannya!"

"Bagaimana jika pria itu tidak mau saat melihat wajah Nona Sera?" tanya Lathi.

"Cari cara apapun! Matikan lampunya atau apapun itu!" bentak Selina.

"Baik, Nona." Lathi mengangguk cepat.

"Sera… kamu nggak akan bisa mengancam aku lagi setelah kamu juga kehilangan perawanmu!" batin Selina. "Aku nggak akan membiarkan siapapun mengancamku apalagi perempuan buruk rupa sialan itu!"

Selina menatap dirinya di cermin. "Kamu harus menjadi nyonya Altair, Selina. Orion pasti akan memilihmu, bukan Sera!"

🍁🍁🍁

Bersambung...

1
Puji Lestari Putri
Makin ngerti hidup. 🤔
KnuckleBreaker
Beneran, deh, cerita ini bikin aku susah move on. Ayo bertahan dan segera keluarkan lanjutannya, thor!
Victorfann1dehange
Alur ceritanya keren banget!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!