Kanaya terkejut saat bosnya yang terkenal playboy kelas kakap tiba-tiba mengajaknya menikah. Padahal ia hanya seorang office girl dan mereka tak pernah bertatap muka sebelumnya. Apa alasan pria itu menikahinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arandiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
4. Lingkungan buruk
Arjuna tahu Kanaya akan berusaha meminta tolong melalui tatapan mata yang dilayangkan wanita itu kepadanya, tetapi di sini dia tidak mungkin melakukan semua itu. Dia tidak mau karyawan yang ada di kantor perusahaan ini mengetahui hubungannya dengan Kanaya yang sebenarnya.
Jika saja Kanaya adalah seorang gadis yang cantik dan memiliki jabatan cukup tinggi di perusahaan ini, Arjuna pasti tidak akan ragu dan berpikir dua kali untuk mengumumkan kepada semua orang bahwa wanita itu adalah istrinya.
Akan tetapi, kenyataan yang ada memang mengatakan bahwa dia dan Kanaya menikah karena keterpaksaan. Jangankan cinta, merasa nyaman di sampingnya saja Arjuna tidak merasakan hal itu.
Dia mengakui wajah Kanaya memang cukup cantik dan bersih untuk ukuran seorang pegawai office girl sepertinya, akan tetapi semua itu masih belum cukup untuk membuatnya mau menerima kehadiran wanita itu di dalam hidupnya. Kanaya, walaupun memiliki paras yang cukup lumayan untuk orang-orang sekelasnya, tetap saja kastanya berbeda dengan Arjuna.
Gadis yang udik dan kampungan sepertinya tidak akan layak bersanding dengannya meski hanya di dalam mimpi sekalipun. Kebersamaan dan pernikahan ini adalah sebuah keberuntungan bagi Kanaya karena Arjuna mengalami kekalahan di dalam taruhan dengan teman-temannya.
Jika saja saat itu dia menang dalam taruhan yang dibuat bersama mereka, sudah pasti saat ini dia dan Kanaya hanya akan menjadi sebatas atasan dan bawahan, bukan terpaksa menerima status sebagai seorang suami istri.
Ah, kenapa jika mengingatnya dia merasa begitu kesal!
Entah kenapa Tuhan mau menghukumnya dengan menikahi gadis itu, kenapa tidak Dia biarkan Arjuna menikah dengan seorang wanita yang begitu cantik dan dari kelas atas saja?
Kenapa Tuhan justru membiarkannya menikah dengan seorang gadis udik sepertinya?!
Melalui ekor matanya, Arjuna bisa melihat sorot mata Kanaya yang terlihat benar-benar terluka dan membutuhkan bantuan untuk terlepas dari orang-orang itu. Para pegawai yang memiliki jabatan lebih tinggi daripada Kanaya saat ini sedang menindasnya dengan begitu kejam. Sementara itu, Arjuna—yang tidak ingin terlibat dalam permasalahan itu—sudah memilih untuk berpura-pura tidak tahu dan tidak melihat apa yang sedang mereka lakukan saat ini kepada Kanaya.
"Hahaha, kenapa kau melihat Pak Arjuna seperti itu, huh?! Apa kamu sedang berharap menjadi seorang Cinderella yang akan ditolong oleh pangeran ketika berada dalam kesulitan seperti sekarang," ucap seorang wanita di belakang sana. Arjuna memang tidak tahu siapa yang mengatakan kalimat tersebut. Akan tetapi, dia tahu jelas bahwa perkataan itu tertuju kepadanya. Mendengarnya tanpa sadar membuat salah satu sudut bibirnya terangkat ke atas dan membentuk senyuman sinis seraya berdecak kecil.
Kanaya, gadis itu benar-benar bodoh karena melakukan semua itu!
Benar apa yang dikatakan oleh orang yang sedang merundung dirinya saat ini. Apa Kanaya berpikir dengan menatapnya seperti itu akan membuat Arjuna merasa iba dan pada akhirnya malah akan menolongnya agar terlepas dari perundungan itu?
Hahaha, mimpi saja sana!
"Tidak, aku tidak pernah berpikir seperti itu! Tolong kalian sudahi perbuatan kalian ini kepadaku, aku sungguh sudah sangat lelah menerimanya. Tolong biarkan aku bekerja dengan nyaman di perusahaan ini tanpa gangguan dari kalian semua," sahut Kanaya. Arjuna memang sudah cukup jauh dari tempat mereka berada. Akan tetapi, perkataan demi perkataan yang keluar dari mulut mereka satu per satu masih bisa terdengar dengan jelas di telinganya, apalagi di sepanjang jalanan yang dia lewati benar-benar sangat hening dan tidak ada suara apa pun yang mengganggu pendengarannya dari percakapan antara Kanaya dan beberapa wanita di belakang sana.
Tak ingin peduli dengan apa yang saat ini sedang menimpa Kanaya yang notabene adalah istrinya sendiri, Arjuna lebih memilih untuk mempercepat langkah kakinya dan segera memasuki lift yang kebetulan sudah berada di depan sana, hanya berjarak sekitar dua meter lagi dari tempatnya berdiri.
Memasukinya dengan tenang dan mengabaikan jeritan serta pekikan yang dilakukan oleh Kanaya, mengabaikan saja yang dialami oleh gadis itu saat ini. Arjuna cukup merasa yakin kalau para karyawan di sini tidak akan pernah sampai keterlaluan ketika merundung seseorang; mereka masih berada di dalam batas wajar.
Saat ini saja Kanaya sudah begitu dibenci dan dirundung habis-habisan oleh atasannya, apalagi jika sampai pernikahannya dengan Arjuna terbongkar dan mencuat ke publik?
Sudah pasti Kanaya akan menjadi sasaran empuk bagi para tukang rundung di kantor ini, bahkan mungkin perundungan yang mereka lakukan akan jauh lebih mengerikan dari apa yang saat ini diterima oleh Kanaya.
Ah, kenapa tiba-tiba dia jadi membayangkan kalau saat itu benar-benar terjadi dalam hubungan ini?
Hubungan yang tidak diinginkan!
Apalagi kalau sampai semua orang tahu bahwa dia menikah dengan Kanaya karena terpaksa, itu pasti akan menjadi sesuatu yang sangat seru sekali!
Tetapi tidak!
Dia tidak boleh gegabah dan bertindak ceroboh dengan melakukan itu. Bisa-bisa kariernya juga akan ikut bermasalah kalau sampai pernikahan ini tersebar. Semua orang pasti akan menilai selera Arjuna terlalu rendah, bahkan begitu rendah, hingga mau menerima seorang office girl sebagai istrinya. Itu adalah sebuah mimpi buruk yang tidak ingin dia buat menjadi nyata.
Arjuna akan melakukan segala cara agar pernikahan ini tetap tersembunyi dan semua orang tetap mengetahui kalau dia adalah seorang pria single. Hanya dengan begitu dia bisa mendekati wanita mana saja yang dia inginkan.
Dengan kekuasaan dan jabatan yang dimilikinya saat ini, dia sangat yakin tidak ada seorang pun wanita yang akan sanggup untuk menolaknya!
Sepuluh menit kemudian, Arjuna pun sudah tiba di dalam ruang kerjanya. Dia dengan segera membuka laptop dan mulai mengerjakan beberapa file yang harus diselesaikan. Selain itu, dia juga yakin sebentar lagi pasti akan ada orang yang mengantarkan berkas baru yang harus ditandatangani, atau beberapa laporan yang harus dibaca dan dicek.
Memang sedikit membosankan jika aktivitas tersebut dilakukan secara berulang-ulang setiap harinya, akan tetapi dia cukup menyukai aktivitas ini sebab semua ini adalah sumber uangnya. Dan dia rasa memiliki uang banyak juga bukanlah suatu keburukan, justru dia bisa menarik lebih banyak wanita dalam dekapannya ketika dia memiliki uang!
Sayangnya, ketenangan yang dirasakannya tidaklah bertahan lama. Baru saja dia fokus dengan pekerjaannya, tiba-tiba ponsel miliknya berbunyi dan menampilkan notifikasi sebuah pesan yang dikirimkan oleh temannya.
Sontak saja hal itu membuat Arjuna merasa penasaran dan tanpa berpikir panjang langsung mengambil benda canggih miliknya itu dan membuka pesan yang tertulis di atas layar.
[Pengantin baru, bagaimana? Apakah malam pertamamu dengan gadis office girl itu menyenangkan, atau aku perlu mencarikanmu referensi gaya yang mungkin bisa kau coba?]
Si4lan!
biar stres semoga Naya pergi jauh ke kampung biar tambah edan
udah akua hapus dari daftar favorit kemarin