NovelToon NovelToon
Bahagia Untuk Kanaya

Bahagia Untuk Kanaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst / Mengubah Takdir / Keluarga
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Jeju Oranye

Kisah seorang gadis bernama Kanaya, yang baru mengetahui jika dirinya bukanlah anak kandung di keluarga nya saat umurnya yang ke- 13 tahun, kehadiran Aria-- sang anak kandung telah memporak-porandakan segalanya yang ia anggap rumah. Bisakah ia mendapatkan kebahagiaannya kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jeju Oranye, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BUK- 4 : Jangan pikir aku tak bisa melawan!

Semua orang terdiam, tak ada yang berani menyahut lagi, wajah- wajah mereka tampak pias entah merasa bersalah atau hanya kaget sebab Kanaya yang dulu bahkan tak berani menatap balik kini sudah berani membantah kalimat mereka. Tapi menurut Kanaya, alasan yang kedua lebih masuk akal.

Sementara suasana canggung semakin merebak, Areksa lantas maju, ia yang sudah muak dengan sikap Kanaya sejak perjalanan tadi, akhirnya tidak bisa menahan diri lagi, memegang bahu Kanaya membuat gadis itu menatap nya dengan wajah mengeras menahan marah.

"Cukup Kanaya! tidak bisakah kau menghargai keluarga ini, mereka di sini ada untuk menyambut mu, dan begini sikap mu? kau sama sekali tidak menghargai ketulusan kami! " amarah Areksa akhirnya meledak.

Kanaya tersenyum miris. "jika tidak suka dengan sikap ku, kalau begitu kirimkan lagi aku ke panti, jujur aku lebih suka berada di sana. "

"Kanaya! " Areksa membentak, suaranya menggelegar.

Di situasi seperti itu, Aria maju bak malaikat yang turun dari langit. "Kak areksa, tolong jangan seperti ini, jangan marahi kak Naya, " katanya dengan suara lembut yang sebenarnya penuh kepura-puraan.

Dia kemudian menghadap ke arah Kanaya. "kak Naya, apakah kakak masih marah padaku karena alasan tiga tahun yang lalu? maafkan aku kak hiks, aku tidak berniat membuat kakak sampai harus di kirim ke panti, jika itu yang membuat kakak masih marah, aku minta maaf, tapi tolong jangan bersikap dingin dengan keluarga ini kak, mereka sangat menyayangi mu, termasuk aku juga. "

Javier langsung menarik tangan Aria dengan lembut, membuat nya menjauh dari Kanaya, seolah-olah di mata Javier gadis itu adalah ancaman.

"Sudahlah untuk apa kamu meminta maaf padanya, kamu sama sekali gak pantas melakukan itu, Aria. "

Rayyan kemudian maju. "Kak Javier benar adikku. Tak pantas meminta maaf pada orang keras kepala seperti nya, toh tiga tahun lalu dia memang bersalah kan karena mendorong mu. Harusnya dia yang meminta maaf, bukan kamu. "

Aria menunduk, dengan tangan terangkat ke hadapan wajahnya, namun diam- diam selarik senyum licik terbit di bibir nya.

"Baguslah, ternyata mereka masih membenci Kanaya."

Aria kemudian menggeleng. "Enggak kak, aku sudah memaafkan kak Kanaya jauh sebelum itu, kak Kanaya tak perlu meminta maaf padaku. "

Jendra mengusap kepala Aria. "Kamu memang seperti malaikat, Aria." Javier tersenyum lalu wajahnya berubah dengan cepat saat menatap Kanaya.

"Tidak sepertinya yang egois dan selalu mencari perhatian dengan cara yang salah. "

"Javier, sudahlah. Kau juga jangan keterlaluan, " sahut Areksa, dia melihat Kanaya dengan perasaan sedikit menyesal karena sudah membentak Kanaya tadi, meski Kanaya sendiri yang memulai semua ini.

Tapi Kanaya sama sekali tidak perduli, dia hanya menatap adegan di depannya dengan dingin.

Nyonya Tania yang sejak tadi diam kemudian maju, mengusap kepala Kanaya. "Sudahlah hentikan perdebatan kalian, " katanya pada anak-anak nya yang lain. Lalu kembali menatap Kanaya.

"Kanaya lebih baik kamu ke kamar dan mandi dulu ya. Sambil menunggu ayah pulang kerja, nanti kita makan malam bersama, " kata Tania kemudian, tak ingin keadaan semakin keruh jadi menyuruh Kanaya untuk pergi ke kamarnya.

Sementara Kanaya hanya diam, tak mengangguk ataupun menyahut, dia kemudian pergi mengikuti pelayan yang akan memandu nya ke arah kamarnya.

Javier berdecak. "Pergi begitu saja, sama sekali tidak menghormati orang tua, benar-benar tidak memiliki sopan santun. "

Entah Javier memang sengaja mengeraskan suaranya atau tidak, tapi yang jelas Kanaya masih bisa mendengar nya, tapi sekali lagi dia sama sekali tak peduli. Ia tahu di keluarga ini, orang- orangnya telah terhasut dengan omongan Aria dan sikapnya yang lemah lembut, seolah-olah menjadi korban karena Kanaya yang menempati posisinya selama tiga belas tahun ini, padahal itu juga bukan kesalahan Kanaya.

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

"Di sini kamar mu, " kata pelayan itu dengan tampang judes.

Kanaya ingat bi Aty dulu sangat baik dan hormat padanya tapi setelah tahu kenyataan dirinya bukan anak kandung sikap bik Aty langsung berubah, begitu pun dengan pelayan lain yang ada di sini, dia tahu mereka juga sudah terhasut dengan sikap lemah dan rapuh yang di tunjukkan aria, sampai- sampai ikut membencinya.

Kanaya tak mengharukan nya lagi, ia langsung masuk ke dalam kamarnya yang tak seberapa luas itu, di dalamnya hanya ada kasur busa dengan lemari kayu yang sedikit rapuh, juga meja dan kursi di sudut ruangan. Kanaya tersenyum ironis, sangat berbeda seratus delapan puluh derajat dengan kamarnya di rumah lama dulu. Bahkan kamarnya saat tinggal di panti jauh lebih layak daripada ini.

Kanaya lalu menaruh tas nya, memajang beberapa piala hasil berbagai perlombaan di sekolah nya, Kanaya sangat suka fisika dan sains selain itu dia juga jago menggambar, sebagian besar piala ia dapatkan dari perlombaan itu.

Dan Kanaya akan terus belajar dan mengasah bakatnya. uang dari juara perlombaan nya juga ia tabung, sampai di mana tabungan itu cukup dan dia lulus dengan nilai terbaik nanti, dia akan pergi meninggalkan rumah ini untuk selamanya, dan saat itu Areksa tidak akan bisa mengancam nya lagi.

Setelah menyusun piala, ia lanjut menaruh pakaian yang di bawanya dari panti ke dalam lemari, ia kira di sana sudah ada baju ternyata tidak. Lemari itu kosong melompong.

Tak lama kemudian seseorang membuka pintu kamarnya, salah satu datang bukan bik Aty yang satu ini lebih muda.

Kanaya tak mengenalnya, mungkin pelayan baru.

"Ini pakaian mu! " pelayan itu melempar tumpukan baju yang dia bawa dengan asal ke atas kasurnya.

"Untung masih beberapa ada pakaian bekas nona Aria yang bisa kau pakai, " katanya lagi dengan senyum mengejek.

Kanaya mengepalkan kedua tangannya, mereka pikir dia akan tetap diam saja setelah mendapatkan penindasan ini seperti tiga tahun lalu.

"Tunggu! " Kanaya berteriak, pelayan itu berbalik.

"Apalagi?! " katanya dengan culas.

"Kau mau masuk dengan seenak jidat mu tanpa permisi dulu, begini sikap mu pada majikan mu?! "

"Majikan? " si pelayan itu tertawa meremehkan. "Kau ini hanya menumpang, jangan berpikir kau sama seperti anggota keluarga arkatama. derajat mu tak jauh berbeda dengan pelayan di sini. "

Sebelum si pelayan itu dapat tertawa, Kanaya maju dan menarik rambutnya.

"Ingat ini baik- baik, selama namaku masih tercatat dalam kartu anggota keluarga ini, kau juga harus menghormati ku! "

Si pelayan menjerit karena kesakitan, hal itu langsung mengundang beberapa orang yang gegas memasuki kamarnya.

Kanaya menoleh melihat orang-orang yang ia temui di ruang tamu tadi kini ada di kamarnya.

Areksa segera maju begitu melihat di depannya Kanaya menindas seorang pelayan.

"Lepaskan Kanaya! " Areksa memisahkan keributan itu, Kanaya melepaskan cengkeraman tangannya setelah mendapatkan dorongan dari kakak nya sendiri.

Si pelayan langsung menunduk takut.

Areksa menatap Kanaya dengan marah. "Apa- apaan kau, kenapa kau malah menindas seorang pelayan! "

"Mohon ampun tuan Areksa, saya tidak tahu mengapa tiba-tiba nona Kanaya menyerang saya, padahal saya hanya memberikan pakaian untuk nya. "

Aria kemudian maju dengan wajahnya yang sendu. "Kak naya, harusnya ka naya tidak perlu sampai melakukan itu. Aku yang menyuruh bi Rita untuk memberikan baju padamu karena tahu bajumu masih tertinggal di rumah lama. "

Javier berdiri disamping aria, memegang bahunya. "Kau lihat, Aria begitu baik padamu, tapi kau malah membuat keonaran seperti ini. Cih, dasar tak pernah berubah, sejak dulu kau selalu mencari perhatian kami dengan cara yang kotor seperti ini. "

****

1
Keyraaleyababy Keyraaleya
lanjut dong thoor bagus ceritanya
Aiyaa writer
Keren
Dancingpoem
❤❤❤❤❤
nonoyy
astaga keluar dari mulut singa, masuk ke mulut buaya sunguh malang nasibmu naya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!