NovelToon NovelToon
SELAMANYA KAMU MILIKKU

SELAMANYA KAMU MILIKKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Obsesi / Romansa / Penyesalan Suami / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Dark Romance
Popularitas:27.9k
Nilai: 5
Nama Author: Vebi_Gusriyeni

Ketika dendam dan cinta datang di waktu yang sama, pernikahan bak surga itu terasa bagai di neraka.

“Lima tahun, waktu yang aku berikan untuk melampiaskan semua dendamku.”_ Sean Gelano Aznand.

“Bagiku menikah hanya satu kali, aku akan bertahan sampai batas waktu itu datang.”_ Sonia Alodie Eliezza.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vebi_Gusriyeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2 : Pertemuan Pertama Setelah Sekian Lama

...🌼...

...•...

...•...

Sean dan Kenzo menghabiskan malam mereka di klub malam. Hal yang bisa membuat keduanya rileks hanyalah minuman.

Di tengah kemabukan mereka, seorang wanita berpakaian minim tiba-tiba mendekati Sean dan tanpa malu langsung duduk di pangkuannya. Sean, dengan kasar, mendorong wanita itu hingga terjerembab ke lantai.

"Pergilah, jalang! Aku tidak membutuhkanmu," usir Sean dengan kejam. Sean tidak pernah menyentuh wanita manapun dan berhubungan badan dengan bebas. Karena baginya, hubungan seperti itu sangat tidak bermoral.

Wanita itu menatap Sean dengan kesal, lalu beralih duduk di samping Kenzo. Kenzo hanya terkekeh kecil melihat tingkah sahabatnya itu.

"Kapan temanmu itu bisa membuka hatinya untukku?" tanya Gladis lalu meneguk minuman milik Kenzo hingga tandas.

"Sudah kubilang berulang kali, percuma saja kau mendekatinya," jawab Kenzo sambil tertawa. "Dia masih mengharapkan gadis dari masa lalunya itu."

"Halah, wanita itu sudah lama menghilang dari hidupnya. Kenapa juga masih diharapkan? Harusnya dia bersyukur, ada aku yang cantik dan seksi ini mau menjadi kekasihnya," celetuk Gladis dengan kesal.

Kenzo menarik Gladis agar duduk wanita itu di pangkuannya.

"Ngapain sih?" tanya Gladis berusaha berontak.

"Nikmatin aja. Lagian Sean nggak bakalan mau nyentuh kamu. Aku akan kasih kamu kenikmatan luar biasa," bisik Kenzo nakal, sambil meraba tubuh Gladis dengan liar.

Terpancing oleh sentuh tersebut, Gladis akhirnya membalas setiap sentuhan Kenzo. Mereka saling memadu ciuman panas, berbaur dengan suasana bising klub malam itu. Sean yang melirik pemandangan tersebut memilih pergi ke kamar mandi dengan langkah gontai.

Di ruang VIP, Kenzo dan Gladis melanjutkan permainan mereka hingga mencapai puncak kenikmatannya. Hampir satu jam berlalu, mereka memilih pergi ke hotel bintang lima milik Kenzo dan menghabiskan malam di sana.

Sementara itu, Sean pulang ke rumah diantar sopir yang telah Kenzo siapkan. Tubuh Sean terkulai lemas di sofa, pikirannya tetap dipenuhi bayang-bayang gadis yang tak pernah bisa ia lupakan.

"Aku akan menemuimu jika waktunya sudah tepat. Aku pasti akan menemuimu, Sonia," gumam Sean sebelum akhirnya terlelap.

...***...

"Son, kamu bisa pikirkan lagi lamaranku ini. Aku tidak main-main soal hubungan," desak Vanno Adrian pada sekretarisnya, yang kini berdiri di hadapannya.

"Maaf, Pak. Aku benar-benar belum terpikir untuk menikah dan belum siap," tolak Sonia dengan suara halus namun mantap.

Vanno— CEO Green House itu telah lama menunjukkan ketertarikan pada Sonia. Ia selalu memperlakukan Sonia lebih istimewa dibanding karyawan lain tapi Sonia hanya menanggapi dengan sikap profesional. Tak memberikan harapan apapun pada bosnya itu.

"Apa ada pria lain di hatimu saat ini, Sonia?" tanya Vanno serius.

"Iya, Pak. Aku sudah mencintai pria lain. Sampai detik ini, cinta ini tetap untuk dia," jawab Sonia tanpa ragu.

"Tapi aku tidak pernah melihatmu bersama siapa pun. Apa ini hanya alasanmu menolakku?" tanya Vanno lagi.

Sonia selalu menjawab dengan jawaban yang sama setiap kali dia mengungkapkan perasaannya.

"Demi Tuhan, Pak. Aku memang sudah mencintai seseorang sejak masa sekolah. Walau pun sekarang kami tidak bersama lagi, cinta ini sudah habis untuk dia. Maafkan aku, Pak. Aku tidak bisa menerima cinta Bapak." Vanno menarik napas panjang, menatap Sonia dalam-dalam.

"Beruntung sekali pria itu, Sonia. Pria mana pun akan sangat beruntung mendapatkanmu," ujar Vanno serius.

Sonia hanya bisa menunduk, tak sanggup menatap mata bosnya karena merasa sungkan.

"Tapi aku tidak akan menyerah begitu saja," lanjut Vanno. "Aku akan terus berusaha mendapatkan hatimu. Tidak peduli cintamu habis untuk pria mana. Yang jelas, cintaku masih utuh untukmu."

Sonia terdiam. Ia tidak tahu harus berkata apalagi.

...***...

Setelah membersihkan diri, Sonia berbaring sejenak. Jam 2 dini hari, ia harus bangun untuk memenuhi pesanan kue pelanggan. Selain bekerja di perusahaan Vanno, Sonia juga mengambil sampingan dengan membuka orderan kue. Cukup laris dagangannya karena memang kue buatan Sonia sangat enak.

Kriingg... Kriingg...

Bunyi alarm membangunkannya. Sonia segera bangkit, mengambil air wudhu dan menunaikan shalat tahajud. Setelah itu, ia menuju dapur, mulai meracik adonan dengan tangan terampil dan hati yang penuh ketulusan.

Semua pesanan rampung pukul lima pagi. Sonia kembali mengambil air wudhu untuk menunaikan shalat subuh. Kemudian mengemas kue-kue itu dengan rapi dan menyiapkan diri berangkat ke kantor.

Sebagian pesanan diambil pelanggan langsung, sebagian lagi dikirim lewat ojek online. Setelah semua terkirim ke pelanggan, ia melanjutkan aktifitas menuju kantor Vanno.

Begitu tiba di halaman, Vanno menghampirinya. Sonia menghela napas, berusaha tersenyum, sadar bahwa interaksi mereka selalu mengundang bisik-bisik di kalangan karyawan.

"Kita harus siap-siap untuk rapat penting hari ini, Sonia. CEO dari Jakarta akan datang siang ini," ujar Vanno memberikan informasi.

"Baik, Pak. Tapi kenapa harus disampaikan di sini? Bisa dibicarakan di ruangan, kan," jawab Sonia, berusaha menjaga jarak.

"Sekalian ingin masuk bersama," jawab Vanno santai.

Sonia hanya mengangguk, memilih berjalan di belakang. Vanno berusaha mensejajarkan langkah, namun Sonia tetap menjaga jarak. Di belakang mereka, lirikan dan bisik-bisik karyawan lain tak dapat dihindari.

"Aduh, pasti jadi bahan gosipan lagi," gumam Sonia dalam hati.

"Sonia, apa nanti kamu punya waktu? Saya ingin mengajakmu makan malam," ajaknya.

Sonia meremas ujung roknya— gugup.

"Hm, saya banyak pesanan kue malam ini, Pak. Mungkin tidak ada waktu untuk makan malam," tolak Sonia halus sambil menunduk.

“Iya Sonia. Selalu begitu jawaban kamu.” Vanno hanya memberikan senyuman kekecewaan atas penolakan Sonia.

Sonia memasuki ruangannya sendiri dan menghembuskan napas lega setelah menahan hati berada di dekat Vanno. Dia sangat sungkan ketika pria itu terus mendekatinya, sudah muak ia dengan omongan karyawan wanita yang juga mengagumi Vanno.

“Coba aja hubungan aku sama Sean baik-baik aja, mungkin sekarang aku akan bahagia sama dia. Kenapa sih, hubungan kami harus terkendala karena Om Endro? Kenapa Om Endro harus masuk dalam hidup aku?” Sonia merutuki takdir yang telah membuat dia berpisah dari Sean.

Sonia menyingkirkan semua hal yang mengganggu pekerjaannya saat ini, ia kembali fokus mempersiapkan semua keperluan rapat siang ini.

Waktu siang yang dinantikan datang, Sonia berjalan di belakang Vanno menuju ruangan rapat yang mana tamu mereka telah datang. Sonia terpaku melihat Sean berdiri dan menyalami Vanno, berbeda dengan Sean yang tampak biasa saja walau jelas di hati pria itu bahwa dia merindukan Sonia juga.

Selama ini, Sean memang sudah mengetahui keberadaan Sonia, hanya saja dia tidak mau menemui gadis itu lantaran permintaan Sonia terakhir kali— tidak boleh mencari dirinya lagi.

Rapat dimulai tanpa hambatan dan tidak sekalipun Sean melirik Sonia. Mereka bersikap seolah tidak mengenal satu sama lain.

1
Annissa Riani
Kalau aku jadi si Anna sih malu ya udah diperlakukan begitu sama Seab🤣
Annissa Riani
Saingan Sean ternyata si Andre🤣 dan Sonia malah si Anna🤣🤣🤣
Rina Meylina
Udah berani pegang2 ya sekarang🤭
Rina Meylina
Iyalah soalnya di hati sean udh penuh ama sonia doang
Anita Lare
Perbuatan kamu dulu emang sangat terkutuk loh Sean
Anita Lare
Nah saling ungkapin dan saling paham begini kan enak, gak perlu rahasia2an kan, kalau merasa apapun itu ya bilang
Anita Lare
Aduh aduh abang meleleh aku bg😍
Anita Lare
Amarah sean benar2 ngeri ya
Veer Kuy
Penyesalan selalu datang diakhir ya sean
Veer Kuy
Gak tau malu banget mereka berdua ini, gak inget umur
Veer Kuy
Ide bagus daripada minta jawaban si Bram, lagian udh dibunuh duluan sama sean
Veer Kuy
Sean benar2 mengerikan kalau udah menyentuh ranah pribadi dia ya
Lira Cantika
Dia gak pake neko2 buat balas dendam ya
Lira Cantika
Si kenzo ini seru juga orangnya😄
Natasha
Sana jadikan Sonia sepenuhnya istri, jangan sampai terlambat loh kamu
Natasha
Ya elah yg modelan kalian ini bakalan hancurin rumah tangga sean sonia? Gak mempan deh kayaknya, soalnya mereka saling cinta dan Sean juga posesif akut, bandar narkoboy aja dia bikin metong dengan mudah
Natasha
Bikin metong aja soalnya Sonia ampe digituin dia trauma loh itu
Natasha
Gini gini dia cuma punya satu wanita dlm hidupnya
Syifa Mahira
Makanya sean abis ini istrimu ya dijaga ya
Syifa Mahira
Udh icip2 mending nikahin aja si Anna, ngapain juga masih ngincar sonia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!