Sarah adalah perempuan ABG yang belum mengenal cinta, dia siswi SMP yang beranjak remaja. Di dalam kelasnya Sarah termasuk siswi yang berwajah hitam manis diantara teman temannya namun mempunyai sifat cuek dan jaim
Diantara beberapa siswa bahkan menyukainya, dan berharap mendapat tempat yang spesial di hati Sarah
Bagaimana kisah selanjutnya dan siapakah yang berhasil mendekati Sarah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yusnia nia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
Masih dalam acara pengenalan ruang lingkup di sekolah Sarah.
Hari kedua, hari dimana siswa siswi di latih baris berbaris oleh Kaka senior. Mereka dibuat kan kelompok, satu kelompok masing2 terdiri dari dua puluh siswa.
Salah satu siswa dari sekolah dasar Sarah yang bernama Eko menghampiri Sarah
"Sar, nama lengkap mu siapa? tanya Eko
Sarah memasang wajah heran
"Sarah Azahra Yasir" jawab sarah
"oh ya" Eko lalu melangkah kembali ke barisannya semula, lalu dia berbisik ke telinga senior yang melatih kelompoknya
Ternyata Eko di perintah sang kakak senior untuk menanyakan nama Sarah, sarah tidak menyadari bahwa Kaka seniornya dari awal sudah curi pandang kepadanya.
"huh gombal aja lu bi" celetuk Kaka senior perempuan yang melatih kelompok Sarah.
Abi tampak terkekeh mendengarnya.
Abi ialah Kaka senior dari kelas 3.A, tubuhnya gempal, dia salah satu siswa yang cukup berprestasi dan ia sering bertugas sebagai pemimpin upacara.
"jangan mau dek sama Abi" ucap Eva Kaka senior sarah sambil tertawa
Sarah hanya tersenyum, dalam hatinya ia berkata, "aku juga ga mau, mas Abi gendut begitu"
Teman teman lainnya dalam kelompok Sarah nampak ikut tertawa mendengar ucapan Eva
Selesai baris berbaris, para siswa siswi di kumpulkan kembali ke ruangan yang cukup luas, ruangan tersebut adalah penggabungan antara ruang kelas 2.A dan 3.A yang memang di khususkan untuk acara penerimaan siswa siswi baru maupun acara perpisahan sekolah, hanya saja di sekat oleh papan jika sedang kegiatan belajar mengajar.
Pembagian kelas di mulai, Sarah masuk di kelas 1.B sedangkan teman Sarah, Tina dan Pratiwi masuk di kelas 1.A
"Selamat pagi anak anak" ucapan salam dari ibu guru wali kelas 1B yang bernama ibu Agustin, beliau adalah guru bahasa inggris
" selamat pagi Bu" jawab semua murid
"ibu absen kalian dulu ya, nama yang di panggil tolong angkat tangan" pinta Bu Agustin
Satu persatu nama di sebutkan, setelah di absen semua nama murid kini saatnya memilih ketua kelas, wakil, sekretaris dan bendahara kelas
Sarah di tunjuk sebagai sekretaris kelas atas rekomendasi teman teman saat sekolah dasar bersama dulu yaitu Aan, Andi dan Wahyu
Salah satu tugas sekretaris kelas adalah menulis mata pelajaran di papan tulis yang sudah di ringkas terlebih dahulu oleh sang guru.
Saat mata pelajaran bahasa indonesia, Sarah di tugaskan mendikte, ada saja kenakalan siswa
"Apa sar? ga kedengeran, ulangi lagi" ucap Supri salah satu teman Sarah
"jangan cepat cepat sar dikte nya" pinta seorang teman lagi
Sarah menghela napas dan hatinya mulai gondok, iya tahu bahwa teman teman barunya hanya mengerjainya,.mencari perhatian dari sosok Sarah yang berwajah hitam manis
"cukup ya anak anak, nanti Sarah lanjutkan di tulis di papan saja" ucap Bu nurul
"sar di tulis saja di papan" perintah Bu Nurul
"Baik Bu" jawab sarah sambil tersenyum
Sarah menulis dari beberapa halaman buku,ketika sudah menulis setengah dari halaman papan tulis
suara salah satu temannya terdengar
"Sar ga keliatan, tolong geser dulu sar" celetuk temannya
Sarah memutar bola matanya, ia merasa kesal, "perasaan tulisanku sudah jelas banget kok" batinnya
"Sar itu tulisannya apa ya di baris kedua? Lanjut teman yang lain
...----------------...
Teng teng
suara lonceng istirahat berbunyi, suara riuh murid ramai terdengar
"akhirnya selesai juga, Rin apa aku boleh pinjam bukumu untuk ku salin ke buku ku? Tanya Sarah pada teman sebangkunya yang bernama Rini
"boleh sar tapi tulisanku jelek nanti kamu bisa bacanya ga, soalnya tulisanku jelek" sambil menyerahkan buku nya pada sarah
"coba ku lihat Rin"
Sarah membuka buku tulis Rini dan berkata "oh ini jelas kok rin, gapapa walau tulisan kurang bagus asal Masi bisa terbaca daripada tulisan bagus tapi ga jelas hurufnya karena kebanyakan di ukir" Sarah terkekeh
Tiba tiba sebuah tangan menarik paksa buku yang di pegang Sarah
BERSAMBUNG
