Tanpa Audy tahu, ia sudah masuk dalam jebakan Bibi dan sepupunya, hingga berakhir menghabiskan malam panas bersama seorang pria asing. Padahal Bibi dan sepupunya tahu bahwa Audy telah memiliki kekasih, tapi tetap saja tak menghalangi niat mereka sengaja merencanakan hal jahat pada Audy.
Belakangan baru Audy tahu, ternyata pria asing yang menghabiskan malam panas bersamanya adalah Arion ayah dari Alex. Ternyata Alex kekasih Audy, diam menjalin hubungan dengan sahabat Audy.
Ketika Arion tahu bahwa Audy adalah wanita yang menghabiskan malam panas dengannya, pria itu tanpa ragu meminang Audy.
Dilema melanda Audy, Apakah ia akan menerima pinangan Arion? Padahal niatnya hanya demi membalaskan sakit hatinya. Ternyata tidak begitu sulit menumbuhkan cinta di hati Audy untuk Arion.
Bagaimana reaksi Arion setelah tahu niat Audy menerima pinangannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Petaka untuk Alex
Alex terbelalak, menatap tak percaya akan hadirnya Dara di hadapannya dan juga keluarganya, sambil mengepalkan tangan Alex berusaha meraih pergelangan tangannya, Dara sempat menolak, ia tak mau ikut bersamanya. Sedangkan Nyonya Dewi, ia menatap heran dengan wanita yang pernah ia temui di pesta pernikahan putranya, dan wanita itu sepertinya cukup dekat dengan cucunya.
"Untuk apa kau membawa kekasihmu pergi hah? Kau tak bisa menyembunyikan lagi kebusukan mu, dasar laki-laki pengecut sifatmu tidak mencerminkan sebagai keluarga Abhimanyu, kau telah membuatku malu! " Akhirnya Arion meluapkan segala kekesalan dihatinya, menurutnya Alex sudah sangat keterlaluan.
Kemudian Alex dengan beraninya mendekati Papahnya.
"Lantas apa bedanya dengan Papah? Bukankah Papah juga sama dengan diriku, Papah telah tidur dengan Audy, mantan kekasihku, dan Papah tahu di saat kalian tidur bersama, status Audy masih menjadi kekasihku, Papah yang lebih busuk ketimbang aku!" Alex begitu beraninya menyalahkan Papahnya.
Arion yang mendengarnya ia sangat geram namun ia tak mau kalah atas tuduhan dari putranya.
"Tapi setidaknya Papah bertanggung jawab dan menikahi Audy, itupun status Audy sudah putus denganmu, sedangkan kau malah mau lepas dari tanggung jawab, dan yang lebih kejinya lagi, kau menyuruh kekasihmu untuk menggugurkan kandungannya! " Arion sampai terengah berkata seperti itu, dadanya sampai di buat naik turun karena amarahnya yang sudah membuncah.
Jeder!
Nyonya Dewi terpaku, kedua pupil matanya sampai membulat dengan sempurna.
"Ini tidaklah mungkin, Cucuku bukanlah type pria seperti itu, hey kamu wanita yang mengaku kekasih cucuku, apa yang bisa kau buktikan jika Alex benar-benar memintamu untuk menggugurkan darah dagingnya, itu pun jika memang janin yang ada di dalam rahimmu adalah darah dagingnya, dan untukmu Arion, kau jangan mudah terprovokasi oleh wanita tidak jelas ini! " Nyonya Dewi sampai menatap sinis ke arah Dara.
Sedangkan Audy yang semula diam, akhirnya ia angkat suara.
"Alex dan Dara memang memiliki hubungan, karena aku pernah memergoki mereka sedang melakukan hal yang menjijikan!" ucapnya cukup geram.
Nyonya Dewi malah memijit pelipisnya, ia tetap berusaha untuk menyangkal atas kebenaran yang telah terungkap.
Dan pada akhirnya Dara yang semula diam, ia mulai menunjukan sesuatu sebagai bukti bahwa Alex adalah Ayah biologis dari janin yang ada di rahimnya dan juga percakapan saat Alex meminta dirinya untuk menggugurkan kandungannya, sengaja telah Dara rekam melalui benda pipih miliknya.
Alex menatap tak percaya, ia sampai menelan ludah, kali ini ia sudah tak bisa berkelit lagi karena buktinya yang kuat telah Dara tunjukan kepada keluarganya.
Saat rekaman suara Alex dan Dara di putar, Alex malah menutup kedua telinganya, ia tak mau mendengarkan isi dari rekaman tersebut.
Nyonya Dewi sampai mengelus kan dada kali ini dirinya sangat terkejut akan kenyataan pahit mengenai cucunya, dirinya yang selama ini percaya bawa Alex adalah pria yang patuh dan juga baik, kini itu semua seolah telah sirna begitu saja, Nyonya Dewi benar-benar telah kecewa.
Lalu Alex mencoba mendekati Neneknya, ia berusaha untuk membujuk sang Nenek agar tak percaya atas bukti yang ia anggap palsu itu.
"Enyahlah dari hadapanku Alex, kalau kau masih ingin aku akui sebagai cucuku, maka berkata jujurlah atas apa yang telah kau perbuat seperti ini, belajar bertanggung jawab atas semua perbuatanmu, Nenek benar-benar sangat kecewa padamu!" Akhirnya Nyonya Dewi memutuskan untuk pergi ke kamarnya dan menyerahkan masalah Alex kepada putranya.
Setelah kepergian Nyonya Dewi, kini di tempat tersebut tinggal tersisa empat orang yakni Arion Audy, Alex dan juga Dara.
"Alex, Papah minta kau nikahi Dara, Papah tidak mau kau membantahnya, jika kau tak mau menikahi Dara, maka Papah tak akan segan untuk mencoret namamu dari kartu keluarga, dan jangan harap Papah memberikan sepeserpun warisan keluarga Abhimanyu padamu, camkan itu baik-baik! " Ancam Arion tak main-main.
Alex sampai tercekat, mulutnya seolah tak bisa mengatakan apapun, ia hanya diam mematung namum darahnya telah bergejolak, ia marah atas keadaan yang samasekali tidak ia inginkan, pikirnya semua masalah ini muncul akibat ulah dari Dara, ia telah mengacaukan semua rencananya.
Kemudian giliran Arion dan Audy meninggalkan Alex bersama dengan Dara.
Lalu Arion menoleh sejenak menatap dingin ke arah putranya. "Pikirkan kembali perkataanku yang barusan, ajak bicara calon istrimu, itupun jika kau masih ingin aku anggap sebagai seorang anak! " ucapnya secara tegas.
Audy malah tersenyum puas atas perkataan dari suaminya, ia merasa telah menang telak dari Alex.
kini Alex mulai menghela napasnya, ia sampai memijit pelipisnya.
Sedangkan Dara, ia masih dalam posisi diam mematung dengan kepala yang tertunduk.
Alex mendekat dan menatap bengis ke arahnya. "puas elo, sudah membuat seluruh keluarga ku membenciku? baik aku akan menikahimu, jangan harap kau mendapatkan cinta dariku, karena saat ini kau adalah wanita yang paling aku benci di dunia ini, oh ada satu hal lagi yang harus kau ingat, setelah kau melahirkan, maka hari itu juga kau akan aku ceraikan, faham kamu! " Ucapnya secara tegas.
Alex belum bisa menerima kenyataan bahwa dirinya akan menikah dengan Dara.
.
.
"Sayang, kamu jadi periksa ke Rumah Sakit? Atau mau aku sekalian antar, hem?" Arion sampai merapihkan anak rambut milik Audy yang menutupi sebagian wajahnya yang cantik, kini keduanya duduk di atas kursi sofa di dalam kamar tidur.
"Sepertinya gak jadi, aku jadi gak mood! Lagian aku sudah gak begitu mual seperti kejadian tadi pagi, kamu tidak perlu khawatir, aku pasti baik-baik saja!" Ucapnya tak berani menatap.
Kemudian Arion mulai mengusap lembut kepalanya, ia ingin membahas masalah ibunya yang sudah bersikap kasar padanya.
"Sayang, tolong maafkan atas semua kelakuan ibuku padamu, aku sebagai putranya mewakili ibuku untuk meminta maaf padamu!" Arion sampai memasang wajahnya yang memelas, Audy pun menatap dalam Arion, lalu ia menyentuh area pipi sebelah kiri, Arion malah menyandarkan kepalanya di atas tangannya lalu ia mengecup telapak tangannya.
"Kamu tidak perlu meminta maaf, ibumu sedang dalam pengaruh Alex, aku yakin bahwa ibumu adalah sosok wanita yang baik dan penyayang, apalagi yang aku rasakan adalah, ibumu begitu menyayangimu, beliau hanya tidak ingin melihatmu salah memilih pasangan hidup, bagiku itu adalah hal yang wajar, seandainya aku berada di posisi ibumu, pasti aku akan melakukan hal yang sama!" jawabnya dengan bijak.
Mendengar Audy berkata seperti itu, Arion tersenyum bahagia.
"Lantas kalau kau menjadi seperti ibuku, itu artinya suatu saat nanti kau akan memiliki seorang anak, Betul begitu? " tanyanya sambil tersenyum menyeringai.
Sedangkan Audy, ia menjawab begitu saja tanpa memiliki rasa curiga sedikitpun terhadap suaminya.
"Ya pastinya, suatu saat nanti aku pasti akan memiliki seorang anak yang sangat lucu dan menggemaskan?" jawabnya sampai tersipu
" Yasudah yuk! " Arion malah berkata seperti itu dan membuat Audy semakin keheranan
Sambil mengernyitkan kening, Audy mulai bertanya soal ajakannya yang barusan.
"Maksudnya ayo apa?"
"Buat baby lah, mau ngapain lagi emang? "
" Dih, dasar mesum... Bisa-bisanya siang-siang bolong begini mikirin kesitu! " tegurannya menatap tidak suka ke arahnya.
Sedangkan Arion yang tiba-tiba saja hasratnya mulai menggebu, ia sudah tak tahan untuk berpetualang ke atas puncak kenik matan bersama dengan Audy, meskipun Audy berusaha menolaknya, namum Arion tak patah semangat untuk terus membujuknya apalagi Audy tak akan tahan dengan sentuhan lembut yang arion berikan padanya.
"pelan ikh, jangan cepet-cepet, sakit kan!" Audy sampai meringis saat Arion menaikan ritme permainannya.
"Iya...akkhhh..emmhh...maaf sayang!" jawabnya mendesah, bahkan kedua matanya sampai dibuat merem melek karena merasakan milik istrinya yang masih sempit dan mengigit, itulah yang membuat Arion begitu candu.
Bersambung...
🌷🌷🌷🌷🌷