NovelToon NovelToon
My Little Girls

My Little Girls

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Bad Boy
Popularitas:16.5k
Nilai: 5
Nama Author: Encha

Kehidupan seorang gadis cantik bernama Calista Angela berubah setelah kepergian Ibunya dia tahun yang lalu karena sebuah kecelakaan.
Ayahnya menikah dengan Ibu dari sahabatnya, dan semenjak itu, Calista selalu hidup menderita dan sang Ayah tidak lagi menyayanginya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Encha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34. Siapa Gadis itu.

Zidan membawa Gisel ke ruang kerjanya. Dia tidak mungkin membiarkan Gisel berada di ruang bersama Leon dan juga Calista.

"Zidan, kenapa Lo bawa gue ke sini."

"Gue mau bicara sama Lo Sel."

"Iya tapi, gue mau ketemu Leon dulu. Gue kangen banget sama dia."

Gisel akan kembali keluar namun Zidan menahannya.

"Tunggu Sel, ini penting."

Gisel terdiam dan menatap Zidan.

"Lo sengaja kan cegah gue ketemu Leon."

"Bu- bukan maksud gue."

"Fine. Sekarang gue tanya siapa gadis itu."

Zidan terdiam, dia tidak bisa menjawabnya.

"Lo pasti tau siapa gadis itu, dia terlihat dekat dengan Leon."

"Gue gak bisa jelasin dia. Mending nanti Lo tanya ke Leon sendiri."

Gisel terdiam, namun dia melihat bagaimana Leon dengan gadis itu. Mereka dekat- dan Leon tidak pernah bisa sedekat itu dengan perempuan lain.

Calista tampak bosan, dia meletakkan bukunya dan bersandar. Leon yang melihatnya langsung menutup Laptop dan berjalan menghampirinya.

"Kenapa hem?"

Calista menggeleng namun Leon mengerti, dia melirik jam yang sebentar lagi akan makan siang.

"Kamu lapar?"

"Tidak, kamu siapin banyak makanan di sini."

"Bosan?"

Calista beralih menatap Leon.

"Apa aku boleh berkeliling, aku mau ke pantry misal"

"Mau apa ke Pantry? Biar aku telpon OB."

"No Leon, aku cuma mau keluar."

"Ayo."

"Sama kamu? Kamu masih kerja Leon. Aku bisa sendiri."

Leon beranjak dan mengulurkan tangannya. Calista terdiam namun dia tersenyum dan menggenggam tangan Leon. Mereka berjalan keluar.

Beberapa karyawan tampak menatapnya, Meliah bagaimana Bos mereka yang tampak begitu perhatian dengan gadis di sampingnya.

Gisel- dia menautkan alisnya dan beranjak bangun.

"Sel, Lo mau Kopi?"

Zidan masuk membawa dua gelas kepi. Dia meletakkan diatas meja dan menatap Gisel.

"Lo mau kemana."

Zidan mengejar Gisel yang berjalan keluar.

"Leon.." Panggil Gisel tersenyum dan mendekat dan matanya melirik ke arah tangan Leon yang menggenggam tangan Calista.

"Udah waktunya makan siang, kita makan bareng yuk. udah lama kita gak pengen makan bareng juga. Kamu mau kan?"

"Sorry Sel, aku gak bisa. Kamu bisa dengan Zidan."

Gisel menoleh saat Zidan berdiri disampingnya.

"Kamu- gak kangen sama aku. Kita bahkan udah lama gak ketemu loh."

"Leon.- Lirih Calista mendongak.

"Sorry Gisel."

Leon menarik tangan Calista meninggalkan Gisel yang berdiri mematung.

Siapa sebenarnya gadis itu, kenapa bisa Leon begitu dekat dengannya. Tidak- aku gak akan biarin Leon dekat dengan gadis itu. Hanya aku- aku yang bisa dekat dengannya.

Calista menatap Leon yang fokus dengan stirnya. Mereka berada di dalam mobil.

"Leon- kalau kamu mau makan siang gapapa Kok. Aku bisa pulang sendiri."

Leon menoleh dan hanya mengusap rambut Calista.

Calista mencebik dan menatap lurus.

Mobil berhenti tepat saat lampu merah, Calista menatap keluar jendela dimana terlihat banyaknya pemulung diluar sana.

Dia harusnya bersyukur karena masih bisa hidup enak setelah keluar dari rumahnya.

Mata Calista sama sekali tidak lepas dari sana. Beberapa anak kecil yang tampak mengamen, dan para pemulung yang juga tampak meminta di jalanan. Namun- dia mengerjab saat melihat seorang yang dia kenal.

"Papa." Lirih Calista saat Melihat Bagas berdiri diantara mereka.

Lampu menyala hijau, Leon melajukan mobilnya namun Calista menoleh dan dia yakin itu adalah Papanya.

"Leon stop."

"Kenapa Ca."

"Stop Leon."

Leon menepikan mobilnya dan Calista langsung membuka pintu dan berlari keluar.

"Astaga Calista."

Leon berlari mengejarnya, namun Calista berhenti tepat dimana dia melihat Papanya berdiri. Calista berjalan mencarinya namun tidak ketemu.

"Calista." Leon menahan tangan gadisnya.

"Leon- aku tadi lihat Papa di sini."

Leon menatap sekeliling namun tidak terlihat, yang ada hanya beberapa pemulung dan juga anak-anak kecil.

"Papa kamu?"

"Iya Leon, Papa tadi si sini. Aku lihat."

Leon menarik Calista dalam dekapannya, Calista hanya diam namun dia tidak salah lihat dan dia yakin.

"Kamu pasti merindukan Papa kamu."

Calista terdiam, dia menatap sekeliling dan benar tidak ada di sana.

"Kamu juga pasti lelah, sekarang kita pulang ya."

Calista mengangguk namun dia kembali menoleh, nihil tidak ada papanya di sana.

Leon membuka pintu mobilnya dan Calista masuk, sementara Leon berlari memutar dan duduk di kemudi.

Namun- tanpa mereka sadari. Jika sebenarnya benar, di sana ada Bagas bersama pemulung lainnya.

Namun Bagas segera bersembunyi saat melihat Calista datang. Dia tidak bisa bertemu dengan putrinya. Dia terlalu malu dan merasa bersalah.

Bagas hanya menatap mobil yang melaju pergi, air matanya menetes di wajahnya.

Maafin Papa Sayang, Papa tidak siap bertemu dengan kamu. Papa malu. Papa bukan orang tua yang baik untuk kamu. Papa sudah banyak membuat kamu menderita. Papa tidak pantas bertemu kamu kembali.

Tapi sekarang Papa bersyukur, karena kamu bertemu Leon dan tinggal bersamanya. Leon terlihat begitu menyayangi kamu Nak. Papa lega karena kamu bisa hidup sangat baik bersama Leon.

Bagas menyeka air matanya.

"Jadi dia putri kamu?"

Bagas menoleh saat seorang pemulung datang mendekat dan memberikan sebungkus makanan.

"Dia Putriku, putri yang sudah aku sudah aku terlantarkan."

"Tapi aku lihat dia hidup bahagia."

"Aku bersyukur dia bertemu laki-laki yang tepat."

"Ya sudah, lebih baik kamu makan. tadi ada orang baik yang membagi makanan."

Bagas menerimanya dan tersenyum "Terimakasih Toni."

"Sama-sama, kita sesama pemulung harus saling membantu."

Bagas tersenyum dan membuka bungkusannya. Dia makan bersama Toni dan juga beberapa pemulung lainnya. Di bawah jembatan.

******

Calista sudah berada di mension, dia terdiam dan menatap banyaknya bunga yang mulai mekar di taman. Leon berdiri menatapnya, dia bahkan tidak kembali ke Perusahaan dan menemani gadisnya.

"Masih kepikiran papa kamu?"

Calista menoleh, Leon berdiri di sampingnya dan beralih duduk.

"Iya,, aku yakin tadi beneran Papa."

"Aku akan minta Zidan untuk mencari tau."

Calista menoleh dan tersenyum "Kamu serius?"

"Jika itu membuat kamu bahagia Why Not.!"

Calista tersenyum dan memeluknya "Terimakasih Leon."

Leon tersenyum dan mengangguk.

Dia tidak bisa membiarkan gadisnya bersedih, dan sebenarnya dia tau jika itu memang Bagas, dia juga melihatnya. Namun- Leon tidak mau malah membuat Calista tambah sedih dengan keadaan Bagas sekarang.

"Kenapa kamu masih di sini? Memangnya kamu tidak kembali ke kantor?"

"Ada Zidan di sana."

"Astaga- Kamu memberikan contoh buruk Leon."

"Biarkan saja dia bekerja sendiri "

Calista menggeleng dan menyandarkan kepalanya pada bahu Leon. mereka duduk di taman menatap banyaknya bunga yang mulai mekar. suasana yang sedikit mendung dan juga angin yang bertiup sejuk membuat Calisya betah berada di sana.

1
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
partini
pasang yg cocok yg satu suka lobang yg satu suka batang,,semoga kena penyakit kelamin biar mamfussss
wo te
ko skrng up nya 1 ja kak 🤔🤔
Cindy
lanjut kak
partini
busettt mau main" kamu ma Leon
Cindy
lanjut kak
partini
ihhh Kunti kepo banget,,
partini
betul kan dia punya rasa cinta,,kalau kamu diem aja bakal bikin huru hara yg tegas jadi laki jangn myek2 ,,ular punya seribu bisa yg berbaya so be smart don't be stupid,,like novel yg aku baca percaya masa teman ujungya nyesek di tinggal pergi jauh
Cindy
lanjut kak
partini
teman ?
itu kamu kalau dia mah ga cuma teman pasti ada rasa lah
kamu aja yg ga peka ,,hati" dia bisa bikin masalah kedepan nya
biasanya ceritnya seperti itu
Salsa aja
mosok iya setragis ituu sehhh pk bagas.. /Facepalm/
#cumadinovelll
terkesan lebay
Encha Imout: Thanks buat masukannya Kak 🙏
yuk aku bakal baca cerita karya kakak
total 1 replies
wo te
tadi aletha skrng Bianca bntr lgi viola 🤣🤣🤣
wo te
ko Aleta SH 🤔🤔
wo te
ruang krja x kak BKN rmh krja 🤭🤭
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!