NovelToon NovelToon
Ikhlas Cinta Rayandra

Ikhlas Cinta Rayandra

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Berondong / Cintamanis / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Slice of Life
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Lina Handayani

"Perjodohan memang terlihat begitu kuno, tapi bagiku itu adalah jalan yang akan mengantarkan sebuah hubungan kepada ikatan pernikahan," ~Alya Syafira.

Perbedaaan usia tidak membuat Alya menolak untuk menerima perjodohan antara dirinya dengan salah satu anak kembar dari sepupu umminya.

Raihan adalah laki-laki tampan dan mapan, sehingga tidak memupuk kemungkinan untuk Alya menerima perjodohannya itu. Terlebih lagi, ia telah mencintai laki-laki itu semenjak tahu akan di jodohkan dengan Raihan.

Namun, siapa sangka Rayan adik dari Raihan, diam-diam juga menaruh rasa kepada Alya yang akan menjadi kakak iparnya dalam waktu dekat ini.

Bagaimana jadinya, jika Raihan kembali dari perguruan tingginya di Spanyol, dan datang untuk memenuhi janjinya menikahi Alya? Dan apa yang terjadi kepada Rayan nantinya, jika melihat wanita yang di cintainya itu menikah dengan abangnya sendiri? Yuk ikuti kisah selanjutnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lina Handayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4 : Karena Dering Ponsel

..."Tak salah jika meragukan seseorang yang kita cintai, karena itu menyangkut masalah kepercayaan yang tubuh di dalam hati. Entah itu baik ataupun buruk, semua memiliki konsekuensi, dan itu harus di hadapi."...

...~~~...

Keesokan harinya, setelah bangun tidur sampai selesai salat subuh, Alya dan Raihan melakukan aktifitas seperti biasanya. Di mana, keduanya saling bekerja sama sebagai pasangan suami istri.

Dari mulai Alya yang menyiapkan baju untuk Raihan berkerja, serta membuat makanan dan menyiapkannya untuk sang suami di meja makan, dengan sesekali merapihkan dasi Raihan sebelum berangkat ke kantor.

Dan sekarang Raihan berada di dalam kamar mandi, tengah membersihkan dirinya di dalam sana, sedangkan Alya baru saja selesai memasak di dapur bersama Bunda Zahra, dan kembali ke kamarnya yang berada di atas untuk memberitahu sang suami.

Alya melangkah masuk ke dalam kamarnya dan sang suami dengan melihat sekeliling, tapi tidak menemukan sosok orang yang di carinya itu. Dan hanya ada suara gemericik air di dalam kamar mandi.

"Mas Raihan sepertinya masih di dalam kamar mandi deh. Mendingan aku siapkan dulu pakaian untuknya ke kantor," ucap Alya sembari berjalan menuju lemari dan membukanya. Dengan memilih baju, celana, dan jas yang akan suaminya itu pakai ke kantor nantinya.

Setelah semuanya siap, Alya menyimpannya di atas tempat tidur dan memastikannya tidak ada yang ketinggalan satu pun.

"Eemm ... kemeja udah, jas udah, celana udah, sabuk juga udah. Apalagi ya yang kurang?" gumam Alya sembari berpikir.

"Oh ya, dasinya belum." Alya mulai ingat akan apa yang kurang. Dengan cepat, ia pun kembali melangkah ke arah lemari untuk mengambilnya.

Namun, sebelum langkah kakinya itu sampai ke depan lemari, tiba-tiba terdengar suara dering ponsel yang begitu ia kenal berada di atas meja nakas samping tempat tidur.

Driiingg! Dringg!

Suara dering ponsel itu semakin nyaring, sehingga membuat Alya menoleh ke sumber suara, dan menemukan ponsel milik suaminya itu di atas meja nakas.

"Loh, ada panggilan masuk dari ponsel Mas Raihan, tapi Mas Raihan ada di dalam kamar mandi," ucap Alya dengan menatap kepada ponsel milik sang suami yang menyala dan bersuara.

"Ya udah lah, aku angkat saja mana tahu penting," lanjutnya dengan memberanikan diri melangkah mendekati meja nakas dan mengambil ponsel milik Raihan di atas meja tersebut.

Ponsel itu menyala dengan memperlihatkan nama seseorang yang tertera di layar ponselnya tersebut. Bahkan, seseorang yang menelepon suaminya itu sampai berulang kali, sebelum panggilan itu benar-benar terangkat.

"Siapa si yang telepon Mas Raihan sepagi ini? Sampai berulang kali," gumam Alya dengan melihat layar ponsel milik Raihan dan membaca nama yang tertera di layar tersebut.

Deg.

Tiba-tiba kedua matanya membulat sempurna, sedikit terkejut dengan nama yang tertera di layar ponsel milik Raihan.

"Silvi? Siapa dia? Dan mengapa dia menelpon Mas Raihan?" gumam Alya di dalam hatinya dengan masih mematung di tempat, serta kedua mata yang masih menatap layar ponsel milik suaminya itu.

Dan dengan keberaniannya, Alya mengangkat panggilan telepon itu, serta mengarahkan ponselnya itu di depan telinganya.

"Hallo," ucap Alya dengan menerima panggilan telepon dari ponsel milik suaminya itu.

Sreettt!

Tiba-tiba saja sebuah tangan meraih ponsel yang di pegang oleh Alya dengan sangat cepat. Bahkan, sampai membuat Alya terlonjak kaget dengan aksinya yang secepat kilat itu.

"Lancang sekali kamu mengangkat panggilan telepon di ponselku tanpa seizin dariku, Alya!" tegas Raihan dengan wajah yang di selimuti amarah.

Deg.

Seketika Alya langsung terkejut oleh bentakan sang suami, dengan emosi yang tak pernah ia lihat sebelumnya di dalam diri Raihan.

"Ma--af, Mas. Aku ... a--aku enggak sengaja angkat ponsel Mas Raihan, karena tadi ponselnya terus-terusan berbunyi," lirih Alya dengan sedikit terbata dan menahan tangis yang akan pecah dalam seketika.

"Apapun alasanmu itu, tidak akan mengubah semuanya! Kamu telah lancang memegang ponselku. Dan kamu sebagai istri tidak menghargai privasiku, Alya! Jangan pernah ulangi itu lagi! Aku tidak menyukai caramu seperti itu!" Raihan membentak Alya dengan sedikit menekankan ucapannya, serta menggunakan telunjuk yang terus menunjuk wajah sang istri.

"Mas kenapa marah sama aku seperti ini? Ini hanya masalah telepon masuk dan Mas Raihan membentakku hanya karena itu?" tutur Alya dengan kedua mata yang sudah berkaca-kaca.

"Ya jelas lah Mas marah, Alya! Kamu lancang memegang barang privasi suamimu sendiri tanpa izin. Jelas Mas marah sama kamu!" balas Raihan yang tak henti membentak Alya.

"Ya udah, maafkan Alya Mas. Habis ganti baju, nanti Mas langsung turun buat sarapan! Bunda dan Ayah sudah nunggu di bawah," ucap Alya dengan menunduk dan pergi dari hadapan sang suami, sembari berjalan keluar dari kamarnya itu.

Dan saat punggung Alya sudah tak terlihat lagi oleh kedua mata Raihan. Ia pun mulai gelisah dan menyadari kesalahannya, dengan berteriak memanggil nama istrinya itu.

"Alya!" teriak Raihan dengan berlari menuju pintu kamar dan melihat Alya sudah berlari pergi dari depan pintu kamar.

Di saat Raihan akan mengejar istrinya itu, tiba-tiba saja ia teringat belum menggunakan pakaiannya, sehingga ia pun kembali ke dalam kamar untuk menggunakan baju yang telah di siapkan oleh sang istri.

"Aaakhh! Sialan, aku malah membentak Alya. Kamu bodoh Raihan!" gerutu Raihan dengan mengacak-acak rambutnya frustasi, karena melakukan kesalahan kepada sang istri.

***

Sedangkan Alya, wanita itu tengah berjalan pelan melewati kamar Rayan, dengan mengusap air mata yang jatuh keluar dari kedua pelupuk mata indahnya, setelah di bentak habis-habisan oleh Raihan

"Mas Raihan membentakku, ini kali pertama suamiku kasar kepadaku. Padahal aku hanya berniat baik, tapi mengapa Mas Raihan malah membentakku tanpa henti, karena masalah telepon masuk di ponselnya itu? Bahkan, sebelum aku selesai menjelaskannya, tapi Mas Raihan sudah memarahiku begitu saja. Itu pun hanya karena panggilan dari seorang wanita," ucap Alya di dalam hatinya dengan mengusap sisa air mata yang masih keluar membasahi pipinya.

Tanpa di sadari oleh Alya, terlihat Rayan yang baru saja keluar dari dalam kamar yang di lewatinya itu. Tak sengaja kedua mata laki-laki itu menangkap sosok wanita yang tak lain adalah Alya, tengah menangis dengan melewati kamarnya.

"Loh itu Alya, dia kenapa menangis?" batin' Rayan berucap dengan cepat mengejar Alya yang sudah berlalu dari pandangannya.

"Kak Alya!" panggil Rayan dengan mengejar Alya yang hendak menuruni anak tangga.

Mendengar panggilan itu, Alya pun terdiam dengan menghapus air mata yang masih tersisa, dan berusaha tersenyum di depan Rayan.

"Iya Rayan, ada apa?" tanya Alya dengan menampakkan wajah selepas menangisinya itu kepada Rayan.

Deg.

Rayan terkejut melihat kedua mata Alya yang terlihat sedikit sembab, dengan hidung yang memerah, dan kedua kelopak mata yang juga kelihatan berwarna merah, seperti sudah menangis.

"Kamu nangis?" tanya Rayan dengan begitu khawatir sampai reflek memegang kedua pundak Alya.

.

.

.

1
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
nah begitu dong jangan disembunyikan kalau dia tuh mantanmu.
Seuntai Kata: Iya ya nanti makin parah kalau di sembunyikan.
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
ceritakan saja sama bunda kalau Raihan tuh udh menyakiti mu jangan malu² alya
Seuntai Kata: Betul tuh biar bisa langsung di nasehatin tuh suaminya. 😅
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
udh mulai tak waras nih abangmu,trs awasi dia jangan sampai Alya jadi korban
Seuntai Kata: Betul tuh Raihan mulai" menunjukan sikap aslinya. Siap pasti Rayan siap siaga untuk Alya.
total 1 replies
Nar Sih
mampir kak
Seuntai Kata: Wah terimakasih banyak kak udah mau mampir, semoga suka ya sama ceritanya dan bertahan bacanya. 😊.
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
waduh bisa gawat nih kalau Raihan marah lagi sama alya
Seuntai Kata: Betul tuh bisa kacau ini mah nantinya ya kak. 🙁
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
knp gak dibolehin melihat hasil pemotretan nya
Seuntai Kata: Nah hayo kenapa tuh? Apa jangan-jangan ... 🙂
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
apakah nantinya Alya akan jadi bintang setelah melakukan pemotretan&+mempromosikan produk itu ?
Seuntai Kata: Wah kira" gimana tuh jadinya nanti ya? 🤔
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
kamu pasti bisa Alya
Seuntai Kata: Bener tuh semangatin Alyanya terus kak 🙂.
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
diingetin sama Rayan malah jawaban nya begitu.
Seuntai Kata: Iya ngeselin banget ya tuh Raihan! 😬
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
mungkin kah yg datang tuh Raihan sampai Rayan kaget begitu
Seuntai Kata: Nah bisa jadi tuh. 😅
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
ortunya blm tau kalau dibelakang Alya&Raihan gak begitu romantis hanya didepan doang biar dpt perhatian.
Seuntai Kata: Betul tuh hanya mau di lihat orang saja ya? Berdua mah boro" 🙁.
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
tuh kan gak dimaafin atas perilaku mu Raihan makanya jngn macem² sama alya
Seuntai Kata: Bener itu jangan main" kalau sama Alya jadi kena kan tuh si Raihan!
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
kasian bunda nya dibohongi
Seuntai Kata: Iya kasian banget ya itu Bunda Zahra yang udah di bohongi Raihan dan percaya begitu saja. 🤧
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
siapa yang datang tuh,,sampai Raihan kaget begitu
Seuntai Kata: Hayo siapa tuh kira-kira? 🤔
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
akan kah Rayan akan membantu mslh yg di hadapi Alya
Seuntai Kata: Hayo bakalan di bantu gak ya? 😁
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
bnr juga firasat nya Rayan kalau Abang nya tuh udh mengkhianati Alya.
Seuntai Kata: Nah kan terjawab juga ya kak.
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
jangan sampai Alya bundir disana 🤭
Seuntai Kata: Emmm, iyain gak ya? 🤔😅
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
harus sabar Rayan suatu saat nanti dia pasti akan bercerita kpdmu
Seuntai Kata: Rayan : Gak tahu kapan Alya akan cerita, tapi aku nunggu dengan setia.

Wkwk 😄.
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
yuk cari tau masalah mereka Raihan
Seuntai Kata: haha gak papa kak, santai aja namanya mirip soalnya. 😅
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ: sorry Thor salah ngetik 🤭
total 3 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
pasti ada sesuatu nih antara Raihan&silvi
Seuntai Kata: Nah hayo mulai tebak"an kita. 😄🙂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!