NovelToon NovelToon
Beauty In The Struggle

Beauty In The Struggle

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Berbaikan / Cerai / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Bullying dan Balas Dendam / Tamat
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Avalee

Jia, gadis periang yang tumbuh di balik bayang-bayang perfeksionis sang ibu, sedangkan Liel, pemuda pendiam dan berusaha menjaga jarak dari dunia yang tidak pernah benar-benar dia percaya.

Mereka tidak pernah menyangka, bahwa dimulai dari sekotak rokok, pertemuan konyol di masa SMA akan menarik mereka ke dalam derita penuh luka.

Kisah manis yang seharusnya tumbuh dan tampak biasa, justru menemukan kenyataan pahit. Cinta mereka yang terhalang, rahasia keluarga, dan tekanan dari orang-orang berpengaruh di sekitar mereka, membuat semuanya hancur tanpa sisa.

Mampukah Jia dan Liel bertahan dalam badai yang tidak mereka minta? Atau justru cinta mereka harus tumbang sebelum sempat benar-benar tumbuh?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Avalee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penguntit atau Fans???

Ironisnya, hingga menjelang pagi, Jia tidak dapat tidur dengan nyenyak. Wajahnya tampak pucat diiringi dengan kantung mata yang bertambah hitam. Namun, Jia memutuskan untuk tetap berangkat ke sekolah.

“Sebenarnya apa yang membuatmu tidak bisa tidur Jia??” ucapnya seraya menepuk-nepuk wajahnya agar tidak mengantuk.

Meski wajahnya terlihat lesu, Jia tetap terlihat menawan. Rambut pendek sebahu nya, tergerai indah tanpa berusaha menyembunyikan lehernya.

Seragam putih SMA nya pun tampak rapi melekat di tubuhnya.  Jia segera keluar rumah dan masuk ke mobil.

Terpaan sinar matahari menembus kaca mobilnya, membuat Jia harus menyipitkan kedua matanya. Senyuman tipis menghiasi wajahnya, dia merasa sedikit bersemangat meski kepalanya terasa berat.

Setibanya disekolah, Jia mulai memasuki kelas, menempati bangku kosong paling belakang, karena memang hanya itu yang tersisa.

Suasana kelas tidak terkendali. Suara tawa dan bicara campur aduk menjadi satu pun hilang dalam sekejap, saat guru matematika berkacamata dan terlihat tegas ini datang menyapa di kelas ini.

“Wajahmu tampak pucat, habis ditagih utang ya?” Seru Sanna seraya berbisik di telinganya.

Seketika Jia terkejut dan menoleh ke arahnya, namun Sanna mengisyaratkan untuk tidak bicara karena pelajaran telah dimulai. Benar-benar tidak terbayangkan oleh  Jia bisa duduk sebangku dengannya.

Di tengah pelajaran berlangsung, tutup pulpen Jia dengan hiasan buah ceri di atasnya tidak bersahabat.

Secara tidak sengaja Jia menjatuhkannya ke lantai. Saat jari jemarinya ingin menggapainya, tiba-tiba seseorang mengambil tutup pulpen tersebut.

Seketika matanya mencari, menelisik siapa yang mengambilnya. “LIEL!!” ucap Jia dalam hati.

lelaki itu meraih tutup pulpen lebih cepat daripada dirinya. Jia sadar bahwa yang duduk di sebelah kiri nya adalah seorang pria, hanya saja dia tidak begitu menyadari jika Liel adalah pria yang duduk di samping kirinya.

Dia mengembalikan tutup pulpen seraya tersenyum tipis tanpa menoleh ke arah Jia, sama sekali. Perhatiannya fokus pada materi yang disampaikan Pak Guru. Seketika tangan Jia melaju secepat kereta api, hanya untuk mengambil tutup pulpennya.

“Apa yang membuatnya tersenyum? Apa ada hal yang lucu?” Batin Jia dalam hati seraya meremas tutup pulpennya.

Lalu Sanna mendapati tatapan Liel mengarah kepada Jia yang tengah asyik dengan pikirannya sendiri. Sanna dengan cepat membisikkan apa yang dia saksikan ke telinga Jia.

Jia yang mengetahui hal tersebut ingin menatap balik secara langsung, namun dia berhasil menahan diri. Menurut Jia, hal itu sama saja dengan bunuh diri.

Liel yang tertangkap basah oleh Sanna pun langsung memalingkan wajahnya ke arah buku yang dipegangnya. Sanna pun mulai mengoceh tidak jelas perihal Liel yang mungkin tertarik pada Jia.

...****************...

Suasana kelas mulai tidak kondusif hingga bunyi bel berdentang, tanda semua murid harus mengakhiri kegiatan pembelajaran di sekolah dan pulang ke rumah.

Semua murid berlomba-lomba untuk keluar kelas. Sedangkan Jia, Sanna dan Kay dengan santainya berjalan berjejer di selasar tanpa berdesakan, saat semua murid sudah keluar dari kelas. Kemudian, Sanna secara tiba-tiba memulai pertanyaan bodohnya.

“Kay, selama kamu berteman dengan Liel, apakah tidak ada perasaan suka diantara kalian?” Cecar Sanna tanpa melihat kondisi sekitarnya.

Kay tertawa terbahak-bahak dengan pertanyaan Sanna. Seolah-olah itu adalah hal yang paling lucu daripada sebuah  acara komedi di stasiun tv.

Kay menegaskan bahwa tidak akan bisa menyukai Liel, karena dia menyukai orang lain. Raut wajahnya seketika nampak muram.

“Jia, berarti kamu masih ada kesempatan,” goda Sanna.

“Jangan mengada-ada! balas Jia seraya menahan rasa kesal.

Mata Kay melebar seakan tidak percaya dengan apa yang dia dengar. Wajah kesedihan yang ditampakkan nya tadi seolah menghilang, berganti menjadi wajah yang penuh dengan rasa penasaran.

Rasanya Jia ingin membungkam mulut Sanna  agar berhenti membuat suasana menjadi canggung.

Jia menjelaskan bahwa itu hanyalah perkataan tanpa makna yang dibuat oleh Sanna saja. Sungguh, Jia muak berada dalam situasi bodoh yang Sanna buat.

Kay tersenyum bahagia penuh haru. “Hm, baguslah, aku pikir Liel tidak akan bisa lagi tertarik dengan perempuan selain …”

Pembicaraan Kay tiba-tiba terputus saat sebuah mobil mewah berhenti, tepat di depan mereka. Dia berpamitan dan berjanji akan menceritakannya kembali di lain waktu.

Kay membuat Jia dan Sanna kebingungan. Sungguh, Kay berhasil membuat mereka penasaran dengan sepenggal kisahnya.

Sama seperti potongan puzzle, tidak akan bisa dimainkan jika salah satunya hilang, seperti itulah situasi mereka saat ini.

Kemudian tampak seorang lelaki bertato menjemput Sanna. Dia pun segera melambaikan tangannya kepada Jia dan beranjak pergi, meninggalkan Jia sendirian di depan gerbang sekolah.

“Apa pria itu adalah kekasihnya?” batin Jia dalam hati.

Liel muncul secara tiba-tiba, berdiri di sampingnya “Semalam itu kamu bukan, yang berhenti di lampu merah? Jika ingin menguntitku, pastikan kacanya jangan terbuka semua, ketahuan.”

Jia menoleh dengan cepat. “Astaga, kamu membuatku terkejut!!”

Liel menatapnya. Tatapannya datar, tenang, namun ada sedikit kelicikan di sudut matanya. “Membuka kaca mobil karena Ingin melihatku? Kalau begitu, sekarang kamu adalah fans ku,”

Setelah mengatakan hal yang tidak masuk akal. Sekarang, Jia merasa bahwa lebih mengerikan mendengar kata “fans”, daripada kata “penguntit”.

Jia berusaha membantah nya, namun Liel tetap bersikeras bahwa yang dia lihat semalam adalah dirinya. Sebenarnya, apa yang dikatakan Liel tidaklah salah, hanya saja, Jia malas mengakuinya.

“Kamu pikir mengapa aku selalu menatapmu saat di kelas tadi? Ya karena aku ingin memastikan bahwa semalam itu benar dirimu.”

Jia nyaris tersedak udara, dia bahkan menghindari tatapan Liel. “Aku hanya lewat.”

Liel mengangguk pelan, ekspresi serius, namun jelas menyimpan tawa yang ditahan. “Iya lewat dan di balik kaca … ada mata yang mengintip.”

“Me … mengapa kamu yakin bahwa itu aku?” balas Jia dengan wajah yang menegang.

Liel menyilangkan tangannya. “Kamu lupa? wajahmu itu mencolok. Lagi pula, kamu satu-satunya manusia yang bisa membuat mobil terlihat seperti mobil detektif gagal,”

Jia mendecak. “Ck … baiklah … sejujurnya, aku bukan mengintip. Aku hanya melihat dari kejauhan, secara tidak sengaja.”

“Kelihatannya itu sengaja,” lanjut Liel dengan lirikan mautnya.

Jia balas melirik tajam, namun Liel hanya tersenyum kecil, senyum yang tidak terlihat di bibirnya, tapi jelas terasa menusuk harga diri Jia.

“Jika penasaran terhadapku, kamu bisa bertanya langsung padaku. Tidak  perlu memakai misi rahasia segala.”

“Aduh, siapa juga yang penasaran!” bantah Jia kesal.

“Aku dan Kay memang sering makan bersama, karena kami berteman sejak lama,”

“Aku tidak bertanya.” ucap Jia lagi menahan emosinya.

Liel melirik lagi, kali ini matanya lebih tenang. “Baiklah … lalu mengapa kamu kelihatan seperti habis bertengkar waktu itu? Wajahmu terlihat sedih.”

Jia menunduk, tanpa menjawab. Otaknya tidak mampu berpikir jernih, padahal pertanyaan Liel sangatlah sederhana, namun begitu sensitif bagi Jia.

“Jangan khawatir,” Liel menambahkan. “Aku tidak akan mengatakannya kepada siapapun.”

Mulut Jia sedikit terbuka. Dia bingung, karena untuk pertama kalinya, suara itu terdengar melindungi bagi Jia.

Tidak ada kalimat manis, tidak ada janji heroik. Meski Liel tahu, dia memperhatikan dan memilih diam, saat bisa saja membuat Jia malu, dan itu membuat hati Jia mulai merasa hangat.

“Air liurmu menetes jika kamu tidak segera menutup mulutmu,” sindir Liel tanpa ekspresi.

Jia geram, namun juga sedikit terharu. Dia segera menyuruh Liel untuk pergi dari hadapannya. Liel pun dengan patuh menuruti keinginan Jia.

“Apakah benar pria ini cuek dan tidak peduli dengan orang lain sesuai rumor yang beredar? Mengapa dia sangat ramah padaku? Ah, sudahlah, jangan terlalu percaya diri Jia!!” ucapnya dalam hati.

Sambil melambaikan tangannya, dia beranjak pergi, meninggalkan senyum manisnya yang masih terpatri di benak Jia. Sejak saat itu, Liel menjadi sulit untuk ditebak, meski dengan logika sekalipun.

1
Nurika Hikmawati
Maju terus ya Liel...

Jia, dengarkan hatimu ya
Avalee: Maju mundur mereka tuh sampe mumet, halangan ringtangannya buanyak 🥹
total 1 replies
Dewi Ink
aura den negatif 😅
Avalee: Emang, kelam bgt dia tuh wkk
total 1 replies
Athena_25
km bner nata, sorot mata liel seperti laser yang siap menembus kulit😂
Athena_25: bolong dong hatinya🤣
Avalee: Sampe menembus ke hati jg keknya 🥰
total 2 replies
drpiupou
hmmm bisik bisik aja trus.


nanti kamu ku Jambak loh
Avalee: Bisik2 tetangga emg gitu kak 🥹
total 1 replies
drpiupou
ah pusing banget Sihh baca eh tiba tiba eror nggak bisa komen. jringn membunuhku
Avalee: Paham bgt posisi ini, lg enak2 baca jaringanny busuk, muak bgt 😭😭😭😭
total 1 replies
Muffin
Hayoloooo jiaa .. jd ngejauh kn liel nya
Muffin: Yaudh jia moveoan aja kwkw
Avalee: Liel : daripada mumet 😌
total 2 replies
🌹Widianingsih,💐♥️
murid baru , sudah fans cowok yang melirik/Facepalm//Facepalm/
Avalee: Yaaa begitulah 🤣🤣
total 1 replies
Muffin
Mulai denial kwkwk
Avalee: Begitulah ya 😌😌
total 1 replies
Muffin
Pede banget luu liel kwkw
Avalee: Diem2 gitu pede juga ya diaa wkk
total 1 replies
Nurika Hikmawati
kalau orang ganteng emang biasanya pede
Avalee: Iyaa kak, makanya dia ngomong berdasarkan fakta wkk
total 1 replies
Dewi Ink
Thor itu visualnya selalu bagus🤗
Dewi Ink
sama kaya aku kalo naik ojol😅
Avalee: Iyakaan hah heh hoh muluu 🤣🤣
total 1 replies
Athena_25
omo kepercayaan diri yang tinggi setinggi gunung everest🤭
Athena_25: /Facepalm/
Avalee: Gunung everest mungkin kalah ini mah, saking pedenya dia 😭🤣
total 2 replies
🔥Cherry_15❄️
Wait, aku ga fokus baca kayak.. Kay siapa?
🔥Cherry_15❄️: Oalah, Ok Ok… Thank you infonya.. aku yang ga fokus baca kayaknya. 😁🙏🏻
Avalee: Kayana belinda = Kay. Eliel = Liel. Mereka berdua ini temanan dari kecil, trs kenalan sama jia di hari pertama mereka masuk KELAS 1 SMA. Di bab 2 ada kok ceritanya nya hehe
total 2 replies
🔥Cherry_15❄️
Ada enak dan ga enaknya sih… masih bisa dianter supir kemanapun, tapi ga dapet perhatian ortu. 🥺
Avalee: Begitulah, selalu ada plus minusnya ya kan 🥲
total 1 replies
🔥Cherry_15❄️
Sedih…🥲
Avalee: Betuul 🥲
total 1 replies
🔥Cherry_15❄️
Ribet namanya, sumpah.
🔥Cherry_15❄️: Bukan gitu, tapi gen-Z itu namanya makin ribet, segala alphabet dimasukin. 😂
Avalee: Harusnya namanya yg jadul gitu ya kak? Ahaha 🤣🤣
total 4 replies
🔥Cherry_15❄️
Selalu suka sama ilustrasinya, keren banget.. pakai AI kah?
🔥Cherry_15❄️: Tergantung kerumitan mungkin…
Avalee: Ga nentu kak, berubah2 rate nya, suka2 dia, emg teman syalan wkk🤣 tapi masalahnya aku perlu, kek bagus aja gitu ada ilustrasi di cerita aku yang sangat sederhana ini 🥹🤣🤣🤣🤣
total 4 replies
drpiupou
sok ganteng tapi emang tampan
Avalee: Mau gmn lg yakaan ☺️
total 1 replies
Nurika Hikmawati
Aku salfok sama foto kakak kelas yang guaaanteeeng /Shy/
Avalee: Iya hehe 🙂‍↔️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!