Mei Lin, seorang dokter muda dari tahun 2025, sedang dalam perjalanan darurat untuk menyelamatkan nyawa seseorang ketika sebuah kecelakaan tak terduga melemparkannya ke masa lalu. Terhempas ke laut dan terbangun di tengah medan perang, ia menemukan dirinya berada di kamp Pangeran Mahkota Rong Sheng dari Dinasti Xianhua, yang terluka parah dan sekarat.
Dengan insting medisnya, Mei Lin menggunakan alat-alat modern dari ransel besarnya untuk menyelamatkan nyawa sang pangeran, mengira ini hanyalah lokasi syuting drama kolosal. Namun, kesalahpahaman itu sirna saat anak buah Rong Sheng tiba dan justru menangkapnya. Dari situlah, takdir Mei Lin dan Rong Sheng terjalin.
Di tengah intrik istana dan ancaman musuh, Mei Lin harus beradaptasi dengan dunia yang sama sekali asing, sementara pengetahuannya dari masa depan menjadi kunci bagi kelangsungan hidup dinasti. Bisakah seorang dokter dari masa depan mengubah takdir sebuah kerajaan kuno?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R. Seftia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 33: Keputusan
Kaisar Longwei memberikan pilihan yang tidak masuk akal. Dan karena pilihan tidak masuk akalnya itu, Rong Sheng langsung menyadari sesuatu. Dia sadar jika semua hal yang terjadi adahal rencana Kaisar Longwei untuk mendapatkan Mei Lin!
"Apakah semua ini adalah jebakan yang kaisar buat? Kaisar sengaja membuat kami berdua datang ke sini, kemudian menjebak kami atas sesuatu yang tidak kami lakukan. Apakah aku benar, kaisar?" Tebakan Rong Sheng tidak salah. Tebakan itu benar. Tapi, tidak akan mungkin Kaisar Longwei akan mengakui hal itu. Dia pasti akan membantah.
"Cerita apa ini pangeran? Bagaimana mungkin saya berani menjebak pangeran? Semua itu tidak benar. Lebih baik pangeran tidak memperkeruh suasana. Saya sudah berbaik hati memberikan pilihan kepada kalian berdua. Jadi, sebaiknya kalian berunding sekarang untuk memutuskan pilihan yang mana yang kalian inginkan." Kaisar Longwei memberikan waktu kepada Rong Sheng dan Mei Lin untuk berbicara berdua, memutuskan pilihan apa yang akan dipilih.
Rong Sheng menatap Mei Lin. Melihat wanita yang dia cintai terpojok, Rong Sheng merasa tidak bisa membiarkan hal itu. Dia tidak bisa membiarkan Mei Lin terjebak bersama dengan Kaisar Longwei! Karena itulah, Rong Sheng ingin menanggung semua kesalahan itu sendiri.
"Kau tidak perlu menerima penawaran yang berikan Kaisar Longwei. Aku tidak akan menyerahkan dirimu kepadanya hanya untuk kebebasanku saja. Kau harus keluar dari tempat ini! Kau tidak boleh menolak, Mei Lin!" Rong Sheng membuat keputusan dengan cepat. Tapi, Mei Lin tidak sependapat dengan Rong Sheng.
"Tidak. Tidak boleh seperti itu!" tekan Mei Lin. "Kenapa aku harus pergi sendiri? Yang kaisar inginkan itu, aku! Jadi, biarkan aku tetap di sini."
"Kau pikir aku gila? Tidak akan aku biarkan kau tetap berada di sini, terkurung dan tidak bisa melakukan apa-apa. Jadi, ikuti saja perintahku, dan kembalilah ke Dinasti Xianhua. Di sana kau akan aman." Rong Sheng berusaha meyakinkan Mei Lin. Tapi, Mei Lin tetap kokoh pada keputusannya.
Mei Lin berpikir, jika dia kembali ke Dinasti Xianhua seorang diri, dan kemudian Rong Sheng tertahan oleh Kaisar Longwei, hal buruk apa lagi yang akan menimpa Mei Lin? Yang jelas, Rui Xi dan Kaisar Wu Jiang tidak akan senang. Mereka akan murka dan tidak terima. Dan dalam kemarahan itu, Mei Lin pasti akan menjadi target pelampiasan. Mei Lin tidak ingin semua itu benar-benar terjadi.
"Kau tidak berpikir panjang. Apakah kau pikir, jika aku kembali sendiri ke Dinasti Xianhua, aku akan diterima setelah mengorbankan putra mahkota? Tidak akan terjadi. Putri Rui Xi, dia pasti akan sangat marah kepadaku. Kaisar Wu Jiang, dia juga pasti akan murka. Terlebih lagi, ibumu, Selir Mei Xing. Dia pasti akan sangat sedih!" Mei Lin mengatakan fakta yang jelas akan terjadi.
"Berpikirlah ke depan!" seru Mei Lin. "Biarkan aku di sini. Kau bisa pergi. Dan setelah kau berhasil pergi, barulah pikirkan cara untuk mengeluarkan aku dari sini. Kumohon, tolong pergi dari sini. Aku benar-benar merasa bersalah kepadamu. Kau sampai terjebak di sini karena membantu diriku untuk menemukan kakakku." Mei Lin tertunduk, merasa sangat bersalah karena telah menyeret Rong Sheng ke dalam lubang yang dalam.
"Apa yang kau katakan? Kau tidak melakukan apa-apa. Ini semua bukan salahmu, Mei Lin!" Rong Sheng berusaha meyakinkan Mei Lin bahwa semua yang terjadi, semua itu kesalahan Mei Lin.
"Tidak. Semua itu kesalahanku. Aku yang menyeretmu ke tempat ini, jadi, aku lah yang harus bertanggung jawab," ucap Mei Lin. "Pangeran Rong Sheng, kembalilah ke istana."
Rong Sheng tidak setuju dengan keputusan yang dibuat oleh Mei Lin. Ia tidak ingin terpisah dari Mei Lin. Dan yang lebih penting, Rong Sheng tidak ingin menyerahkan Mei Lin kepada seseorang yang berbahaya seperti Kaisar Longwei. Terlebih lagi, setelah apa yang dikatakan oleh Mei Lin sebelumnya tentang kematian Kaisar Longwei... Rong Sheng sangat yakin jika kaisar menyimpan dendam kepada Mei Lin.
"Seperti tabib itu sudah membuat keputusannya sendiri," ucap Kaisar Longwei, menyela pembicaraan antara Rong Sheng dan Mei Lin.
"Benar, kaisar. Kami berdua sudah memutuskannya. Pangeran Rong Sheng, dia akan kembali ke Dinasti Xianhua. Aku akan tetap di sini. Menjadi tahanan Dinasti Jinxi. Karena itu, tolong biarkan pangeran kembali ke tempatnya dengan aman." Mei Lin membulatkan tekadnya. Dia benar-benar membuang Rong Sheng.
Walaupun rasanya sangat tidak adil dan menyakitkan, Mei Lin tidak punya pilihan lain. Jika membiarkan Rong Sheng menerima hukuman yang ada, dia mungkin bisa mati. Mei Lin tidak ingin itu sampai terjadi. Karena itulah, dia menyerahkan dirinya sendiri kepada Kaisar Longwei. Hal itu ia lakukan karena ia yakin, Kaisar Longwei tidak akan mungkin menyakiti dirinya. Karena hanya Mei Lin yang bisa mencegah kematian Kaisar Longwei.
"Keputusan yang tepat." Kaisar Longwei senang mendengar keputusan yang telah dibuat oleh Mei Lin. "Jika keputusan itu sudah dibuat, maka kami akan memulangkan Pangeran Rong Sheng dengan selamat ke tempat asalnya. Dan untuk selanjutnya, wanita itu... Mei Lin, dia akan menjadi tahanan di sini."
Setelah keputusan dibuat, beberapa prajurit mendekati Rong Sheng, kemudian menyeretnya keluar. Meninggalkan Mei Lin bersama dengan Kaisar Longwei.
"Lepaskan ikatan di tangannya!" titah Kaisar Longwei kepada salah satu bawahannya.
Tali yang mengikat tangan Mei Lin kini terlepas. Melihat situasi saat ini, sepertinya memang benar, Kaisar Longwei tidak memiliki keinginan untuk membunuh Mei Lin. Sebaliknya, dia menginginkan sesuatu dari Mei Lin!
"Sepertinya dugaanku tidak salah," kata Mei Lin dengan suara yang pelan. "Kaisar, memang sengaja melakukan drama itu untuk bisa menangkapku. Sejak awal, kaisar tidak tertarik dengan Pangeran Rong Sheng, karena yang kaisar inginkan, adalah... aku." Mei Lin menyimpulkan hal itu dengan sempurna.
"Ternyata bukan hanya pintar dalam mengobati seseorang, kau juga ternyata pintar dalam melihat sesuatu." Kaisar Longwei bertepuk tangan untuk Mei Lin. "Kau benar. Kau tidak salah. Sejak awal, aku memang tidak tertarik dengan Pangeran Rong Sheng, karena yang aku inginkan adalah orang lain. Yang aku inginkan adalah kau, tabib!"
"Jika boleh tahu, kenapa kaisar menginginkanku? Bukankah kaisar tidak menyukaiku?"
"Siapa bilang aku tidak menyukaimu? Tentu saja aku suka. Kau memiliki kemampuan luar biasa. Kau bisa tahu apa yang terjadi di masa depan. Bahkan, kau sudah meramalkan kematianku." Kaisar Longwei duduk di singgasananya, menatap kearah Mei Lin yang berdiri di bawah kakinya.
"Sebelumnya kau berhasil menyelamatkan Pangeran Rong Sheng dan Kaisar Wu Jiang dari kematian. Jadi, sekarang, lakukanlah hal yang sama kepada diriku. Selamatkan aku dari kematian yang kau ketahui itu!"
***
Bersambung.
aku jadi ngebayangin klw aku kayak gitu pasti sama takut nya ataw bahkan lebih dari itu