"Aku mau seperti Bibi tidak menikah saja," ucap ku yang pasti akan membuat bibi nya marah
"Kau ini jangan bicara sembarangan! bagaimana kalau di dengar oleh mama mu!"
"Aku tidak secantik Bibi dan tidak punya tubuh sebagus tubuh Bibi yang seorang model, mana ada cowok yang tertarik dengan orang sejelek aku ini, gadis pendek dan berkacamata tebal."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon waini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Alat Pengeras Suara
“Maafkan Bibi, kalau Bibi cerita kau pasti tidak akan setuju” Bibi berusaha meredakan kemarahan Agatha.
"Lalu apa Bibi mengira setelah aku datang ke sini aku akan setuju dengan semua ini?” tanya Agatha sambil mengerutkan bibirnya dan sorot mata gelapnya berkilat.
“Kalian sedang ributkan apa sih?” tanya satu pria yang akhirnya mengeluarkan suara karena mulai terusik dengan kebisingan mereka, ia merupakan pria yang sangat tampan dan maskulin.
“Kak Nora, siapa perempuan ini?” tanya mereka yang sudah turun ke bawah.
“Akan ku perkenalkan pada kalian” Bi Nora menarik Agatha ke depan nya lalu mulai memperkenalkannya pada mereka.
“Agatha, ini Mike, lalu ini Ian dan ini Val” ucap Bibi sambil menunjuk satu persatu pria yang ada di depan Agatha.
Agatha mulai memperhatikan mereka satu persatu. Mike adalah pria berambut pirang dan memiliki sikap yang kalem.
Sedangkan Ian adalah pria yang berwajah cantik dan manis tapi kelihatannya tidak semanis sikapnya yang di perlihatkannya saat ini, karena pria itu memandang sinis terhadapnya.
Lalu Val itu orangnya sangat sulit untuk di tebak, karena ia memiliki sikap yang sangat tenang dan ekspresi wajahnya yang tidak bisa di baca. Ketiganya memang sangat tampan tapi entah mengapa Agatha lebih terpana dengan Val.
“Dan ini adalah keponakanku Agatha, mulai hari ini dia akan tinggal di sini" ucap Bibi.
...(Anggap saja muka Agatha dipenuhi dengan jerawat yah😅)...
"Ha? Apa aku tidak salah dengar? Kak Nora yang begitu muda tapi sudah punya keponakan sebesar ini” puji Mike dan itu membuat Bibi senang, mungkin karena Bibi sangat muda dan belum menikah karena itu mereka memanggilnya dengan sebutan kakak.
“Kau ini bisa saja” tawa Bibi sambil menepuk bahu Mike.
Ian maju ke depan dan mendekat pada Agatha. “Tapi kenapa kak Nora yang begitu cantik bisa punya keponakan sejelek ini? Gadis berkacamata seperti orang kampungan” ucap Ian mengejek Agatha dan ini menandakan kalau ia sama sekali tidak suka dengan kehadiran Agatha di rumah ini.
"Jika kau mengatakan hal itu lagi aku akan memberikanmu pelajaran Ian!!" ucap kak Nora sambil berkacak pinggang dan sedikit ancaman.
“Maaf kalau sudah menyinggung kak Nora yang cantik ini” rayu Ian dengan senyum menggoda.
"Aku ingatkan pada kalian bertiga! Jangan pernah macam-macam dengan Agatha yah… karena Agatha adalah keponakan ku! Jadi awas saja kalau kalian sampai menyakiti Agatha, aku tidak akan segan-segan untuk mengusir kalian dari rumah ini” ancam Bi Nora.
“Tenang saja kami tidak akan menyakitinya, karena kami sangat menghormati kak Nora” ucap Val yang berusaha membujuk Kak Nora, Val bahkan tidak melihat ke arahnya.
"Lagian kami tidak berminat dengan gadis jelek seperti ini” ledek Ian hingga membuat Bibi geram dan memukul kepalanya menggunakan alat pengeras suara.
“IAN!!!” teriak Bibi sambil memukul kepala Ian hingga membuatnya mengaduh kesakitan sambil mengusap-usap kepalanya, sedangkan Mike hanya tertawa geli melihatnya.
“Sudah selesai kan? Aku mau ke kamar” ucap Val dan segera pergi dari hadapan mereka semua.
“Aku juga” Mike juga ikut pergi sambil mengedipkan sebelah matanya kearah Agatha.
"Aku mau kembali tidur" Ian mengekor dari belakang sambil menguap.
"AKU MAU PULANG!!!" teriak Agatha dengan sangat keras bahkan melebihi alat pengeras suara yang digunakan Bibinya tadi, ia merasa kesal pada mereka semua hingga teriakannya membuat mereka semua terkejut. Langkah ketiga pria itu pun terhenti di anak tangga kemudian menatap Agatha.