NovelToon NovelToon
Air Mata Terakhir

Air Mata Terakhir

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika
Popularitas:125k
Nilai: 5
Nama Author: fieThaa

Sudah tahu tak akan pernah bisa bersatu, tapi masih menjalin kisah yang salah. Itulah yang dilakukan oleh Rafandra Ardana Wiguna dengan Lyora Angelica.

Di tengah rasa yang belum menemukan jalan keluar karena sebuah perbedaan yang tak bisa disatukan, yakni iman. Sebuah kejutan Rafandra Ardana Wiguna dapatkan. Dia menyaksikan perempuan yang amat dia kenal berdiri di altar pernikahan. Padahal, baru tadi pagi mereka berpelukan.

Di tengah kepedihan yang menyelimuti, air mata tak terasa meniti. Tetiba sapu tangan karakter lucu disodori. Senyum dari seorang perempuan yang tak Rafandra kenali menyapanya dengan penuh arti.

"Air mata adalah deskripsi kesakitan luar biasa yang tak bisa diucapkan dengan kata."

Siapakah perempuan itu? Apakah dia yang nantinya akan bisa menghapus air mata Rafandra? Atau Lyora akan kembali kepada Rafandra dengan iman serta amin yang sama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fieThaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

4. Cara Yang Tidak Diinginkan

Niat hati tidak ingin menyakiti, tapi dia yang disakiti. Tanpa aba semuanya terjadi begitu saja. Datang ke acara undangan pernikahan yang ternyata pernikahan perempuan yang membuatnya nyaman. Sungguh plot twist sekali dan tak pernah Rafandra duga sebelumnya.

Baru tadi pagi dia masih bersama Lyora. Dan sore ini perempuan yang dia jaga malah berdiri di altar pernikahan dan berakhir bahagia. Disaksikan pula olehnya. Bagaimana hatinya tak kecewa dan bahkan terluka.

Berkali-kali dia membuang napas dengan begitu kasar. Berharap rasa sakitnya akan menghilang. Namun, tetap saja rasa itu masih melekat.

Bukan dengan cara seperti ini yang Rafandra inginkan. Dia ingin menjauh perlahan, bukan dipaksakan. Sungguh ini begitu kejam.

Duduk di sebuah bangku yang berada di luar area pesta. Menunduk dalam karena masih tenggelam dalam rasa sakit dan pedih yang tiba-tiba datang tanpa diundang.

Sikap aneh yang menjadi tanda tanya kini menemukan jawaban. Ya, kebersamaan juga pelukan yang Lily berikan ternyata sebagai ucapan perpisahan. Bibir Rafandra melengkungkan senyum, tapi sorot matanya memancarkan kepedihan. Hatinya begitu perih bagai disayat silet yang tajam.

Kembali mencoba menenangkan hati. Namun, tak bisa dan malah air mata seolah mengungkapkan isi hatinya sebenarnya. Sebuah sapu tangan karakter tiba-tiba ada di hadapannya. Perlahan dia menoleh ke arah orang yang ada di sampingnya. Perempuan cantik yang sudah tersenyum penuh arti.

"Air mata adalah bentuk kesakitan yang tak bisa diungkapkan dengan kata."

Rafandra tak menjawab. Dia masih menatap perempuan itu dengan begitu lamat. Tak Rafandra sangka perempuan itu menarik tangannya agar mau menerima sapu tangan tersebut.

"Pakailah untuk menghapus sakit juga kecewa yang mendera." Senyum pun kembali terukir dari bibir perempuan tersebut.

Putra dari papi Rangga hanya bisa menatap punggung perempuan tak dia kenali itu yang mulai menjauh setelah memberikan sapu tangan. Atensinya berubah dan mulai melihat ke arah sapu tangan yang tadi perempuan itu berikan.

"Bang!"

Suara sang paman mulai terdengar. Sapu tangan yang tadi diberikan mulai dia gunakan untuk menghapus jejak air mata di wajah.

"Kenapa di sini?"

"Cari angin."

"Masuk, yuk! Dicari sama tuan rumah."

Langkah Rafandra terasa sangat berat. Di dalam sana dia akan melihat perempuan yang membuatnya nyaman selama dua tahun belakangan. Tapi, sudah menjadi milik orang lain tanpa adanya pemberitahuan. Benar saja, Lily dan suaminya tengah bersama pria yang menjadi koleganya.

"Nak, Rafandra!"

Tubuh Lily menegang ketika mendengar nama Rafandra dipanggil oleh bapak mertua. Wajahnya berubah ketika dia melihat lelaki yang tadi pagi dia peluk dengan erat berjalan ke arahnya dengan seorang pria yang juga pernah dia lihat.

"Senang sekali kamu bisa hadir di acara putra saya." Rafandra membalasnya dengan seulas senyum.

Pria itu mengenalkan anak serta menantunya. Rasa sakit kembali muncul ketika Rafandra pura-pura tidak mengenal Lily dan menjabat tangannya. Hatinya begitu porak poranda.

"Lyora kerja di Wiguna Grup juga loh."

"Oh ya?" Mas Agha nampak terkejut dan menoleh ke arah sang keponakan.

Rafandra mengiyakan karena memang itu kenyataan. Namun, dia juga tak banyak menjelaskan. Rafandra tak banyak menimpali ucapan mertua Lily. Dia juga mencoba untuk tidak menatap Lily. Walaupun sedari tadi Lily terus menatapnya dengan sorot mata sendu.

Menguatkan hati yang sudah hancur berkeping-keping. Mencoba terlihat biasa padahal hatinya tengah terluka parah. Disakiti oleh perempuan yang selama ini dia jaga. Bahkan, untuk menyakitinya pun dia tak tega. Namun, kini berbalik arah.

.

Hembusan napas kasar keluar dari bibirnya. Rafandra menatap dirinya di depan cermin. Senyumnya begitu pedih.

"Kenapa berakhir seperti ini?"

Direbahkan tubuh di kasur besar. Menatap langit-langit kamar dengan mata yang nanar. Dan tak terasa bulir bening menetes di ujung mata.

"Kenapa tak jujur dari awal? Mungkin, aku bisa menyiapkan hati."

Rafandra menyimpan semuanya sendiri. Sakitnya, sedihnya, kecewanya serta lukanya tanpa mau berbagi. Dia tak ingin keluarganya yang mengenal Lily membenci perempuan itu.

Mencoba bersikap biasa ditengah hatinya yang sudah hancur tak bersisa. Masih bisa tersenyum di tengah hatinya yang lara. Bohong, jika Rafandra akan mudah melupakannya.

"Ternyata sakit, ya." Senyum tipis terukir.

Diraihnya benda pipih di saku. Senyum perih kembali terukir melihat foto dirinya dan Lily ketika di pantai yang tersimpan rapi di ponsel.

"Aku kira kenangan manis. Ternyata berakhir miris," gumamnya.

Di meja Lily kini kosong tak ada penghuni. Samar terdengar jika Lily mengambil cuti nikah. Ternyata pernikahan itupun tak diketahui oleh rekan kantornya. Lily benar-benar menutupi pernikahannya.

Seminggu setelah pernikahan Lily, Rafandra yang baru saja tiba di kantor bertemu dengan Lily di depan lift. Keduanya hanya terdiam layaknya orang yang tak saling kenal. Tak ada sapaan bahkan senyuman. Raut wajah penuh kehangatan seketika hilang.

Pintu lift terbuka. Rafandra segera masuk diikuti oleh Lily. Mereka hanya berdua di dalam sana. Hingga sebuah kalimat terucap dari bibir Rafandra.

"Paginya kamu memelukku dengan begitu erat. Sorenya kamu membuatku terkejut begitu hebat."

Lily menoleh ke arah Rafandra yang sudah berkata tanpa menoleh sedikit pun.

"Aku butuh kepastian," jawabnya dengan mata yang menatap ke arah Rafandra. "Jika, kamu cinta sungguhan. Kamu tak akan ragu untuk menyamakan keyakinan."

Wajah Rafandra mulai dipalingkan. Manik mata mereka bertemu. Dan Senyum yang begitu tipis dia ukirkan.

"Dari katamu itu aku tersadar. Jika, selama ini aku hanya merasa nyaman. Makanya, aku teguh pada keyakinan yang tak akan aku tinggalkan."

Jleb.

Kalimat itu tak kasar, tapi mampu menusuk hati hingga bagian paling dalam. Lift pun terbuka dan Rafandra segera meninggalkan Lily yang tengah menahan air mata.

"Ndra--"

Punggung lelaki itu semakin menjauh. Lily hanya bisa terdiam dengan air mata yang sudah ditahan.

Mendengar alasan Lily membuat Rafandra tersenyum begitu perih. Bukan hanya ayah Lily yang mendesaknya, bahkan Lily pun menyalahkannya yang pada akhirnya dirinya bersanding dengan lelaki lain.

"Aku yang ditinggalkan dan aku juga yang disalahkan," gumamnya dengan senyum penuh kepedihan.

Luka yang sudah Lily torehkan membuat Rafandra mulai menutup kisahnya yang salah. Semua momen bahkan kenangan mereka berdua sudah Rafandra hapus dari memori ponsel. Meskipun tidak mudah untuk melupakan.

Semenjak saat itu, sikap hangat Rafandra hilang kepada Lily. Setiap berpapasan, mereka selayaknya bawahan dan atasan tanpa ada senyuman yang Rafandra ukirkan.

Menahan sakitnya seorang diri dan mencoba untuk menyembuhkan lukanya sendiri. Tanpa mau melibatkan siapapun. Namun, semesta seakan terus menguji tekadnya. Di mana mereka berdua malah sering dipertemukan.

"Aku rindu kamu yang hangat," ucap Lily seraya menatap Rafandra ketika berada di dalam lift hanya berdua.

"Sup yang hangat saja jika ditinggalkan oleh pemesannya pasti akan dingin. Begitu juga sikap saya."

Deg. Kalimat formal yang Lily dengar seperti hantaman bebatuan besar. Dadanya mulai terasa sesak.

"Ndra--"

"Jangan merasa paling tersakiti. Padahal kamu yang menyakiti."

Rafandra menoleh sebentar. Ketika pintu lift terbuka dia segera keluar meninggalkan Lily yang nanar.

"Rafandra--"

...*** BERSAMBUNG ***...

Yuk atuh dikomen ...

1
wardah
seddiih baca part ini
Saadah Rangkuti
lega banget ketika kata sah terucap ❤️
ieka🐧²⁴ *🌙ᵇᵇ
akhirnya sah juga.. selamat thalia dan rafandra😊lanjut kak!
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
Ltfh
alhamdulillah sah juga....lanjuttt
Kie Riezky
akhirnya sah juga ya sebagai pasangan halal, semoga selalu bahagia
Kie Riezky
selalu sedih kalau ada part ke makam mimo dan pipo 😭
Nurhartiningsih
aaahhhh... akhirnya sah juga..semoga nggak ada kerikil di kehidupan rmh tangga mrk
Santi Simarakayang
lanjut kk
Purnama Pasedu
kondangan
sum mia
akhirnya kata sah pun terucap . dan mereka Rafandra dan Talia telah resmi menjadi suami istri . meski derai air mata mengalir deras tapi semua tergantikan dengan kebahagiaan yang nyata .
di setiap akan ada nikahan si tukang tantrum pasti berantem , karena yang gak mau disandingkan . tapi pada akhirnya mereka bisa dijinakkan .
Achell dan Gyan emang musuh bebuyutan sedari masih orok , dan entah kapan mereka akan akur dan kompak tanpa harus ada bujukan dari yang lain .
dan entah kali ini siapa dan bagaimana yang ngerjain pengantin baru itu . Talia....awas jangan kaget yaaa.....

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Rahmawati
alhamdulillah sah, mulai skrg hanya ada kebahagiaan utk Talia
Yus Nita
aduhh... sedih ny, nyesek x baca ny. gak kebayang jlu Aq yg berada di posisi Talia. 😭😭😭
Alhamdulillah... saatAq menikahi dua orang tua Q msh lengkap
Ida Lestari
akhirnya sah juga.......GK sbar nunggu resepsinya hehehehehe.....
lanjut trus Thor
semangat
Lusi Hariyani
selamat rafandra&talia smg samawa
Kusii Yaati
selamat ya Andra & Talia 🤧... semoga selalu bahagia...aq ikut mewek saat membaca pas varsha mau menikah kan Talia tanpa orang tua sedih aq Thor,jadi keinget aq dulu pas nikah yang jadi wali adik laki laki ku karena ayah nggak ada😭😭😭
sum mia
terharu dan nyesek baca part ini .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Nining Sariningsih
😭😭😭,,,,thoorrr kamu bikin mewek aja.
Rani Kamila
lanjut kk...double up
Deti 24
selamat rafandra & talia 💞💞💞
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!