seorang istri yang bersabar selama dua tahun menunggu suaminya berubah tapi malah berulah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fatimah Afath ( arasimah ), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
perubahan perlahan
Santi yang berniat membantu lagi dilarang oleh Surti karena tamu lebih baik duduk dan dijamu Surti berkata," tidak nak kamu duduk saja nanti biar saya saja yang mengerjakannya " .
Santi yang merasa tak enak tidak membantu. Lebih baik dia bebersih diri dahulu baru kembali lagi ke meja. Santi pamit untuk bebersih diri terlebih dahulu kepada Surti. Lalu Santi berjalan lagi kekamar mandi.
Tak lama masakan pun selesai dan Surti langsung memindahkannya ke meja. Surti berniat bebersih diri setelah melihat Santi sudah selesai menggunakan kamar mandi.
Santi yang masih merasa canggung masih berada di kamarnya. Kemudian Parman kembali untuk sarapan bersama setelah sholat dan merapihkan masjid. Parman bertanya pada Surti
" Santi dimana neng? " tanya Parman.
" Masih ada dikamarnya tadi setelah bebersih diri " jawab surti.
" Ya sudah panggilkan dia biar sarapan bersama " ucap Parman memerintah Surti.
Lalu Surti berjalan menujuh kamarnya Santi berada dan mengetuk pintu tok .. Tok.. Tok..
" Santi sarapan bareng yuk sama kami " ucap Surti dari luar pintu karena tak kunjung dibuka pintunya.
" Iya bu sebentar " ucap Santi.
Santi langsung membuka pintu dan ikut berjalan ke meja makan duduk untuk sarapan bersama. Parman mempersilakan untuk mengambil makanan dan mengucapkan " setelah makan saya mau bicara " .
Mereka pun makan dalam diam karena merasa canggung satu sama lain. Setelah selesai sarapan Santi membantu Surti untuk beberes meja makan setelah digunakan.
Sedangkan Parman duduk didepan menunggu Surti dan Santi selesai bebersih piring.
Setelah selesai bebersih Surti dan Santi duduk diruang depan bersama Parman. Parman kemudian memulai bicara.
" Nak, maaf tentang masalah kamu apa tidak sebaiknya dilaporkan saja ke pihak polisi ? " ucap Parman berhati - hati dalam bicaranya.
Santi yang mendengarnya merasa takut dia menunduk dan menangis kemudian dia berkata
" Tapi pak saya takut dipukuli lagi kalau lapor polisi ? " jawab Santi.
" Jangan takut nak ada kami disini bersamamu " ucap Surti yang meyakinkan Santi dengan merangkul bahunya.
Surti dan Parman sepakat untuk melaporkan masalah ini ke pihak kepolisian. Agar Santi bisa bebas tanpa ada rasa ketakutan akan dipukuli lagi.
" Tapi saya masih takut pak " ucap Santi masih menangis.
Surti memeluk Santi dan mengusap - usap punggungnya dan meyakinkannya kembali. Untuk melaporkan suaminya ke pihak polisi karena ini sudah tindakan kriminal.
Akhirnya santi memutuskan untuk melaporkan suaminya kepada polisi dan akan bercerai darinya. Santi melaporkan kepada polisi tentang tindakan KDRT yang dilakukan oleh suaminya.
Polisi menyarankan untuk dilakukan visum. Santi pun juga mengajukan gugatan cerai. kepada pihak pengadilan mengunakan sktm ( surat keterangan tidak mampu ) yang diantarkan oleh Surti dan Parman.
Selama menjalani sidang Santi didampingi oleh Surti dan Parman. Mereka memang bukan siapa - siapa bagi Santi tapi mereka adalah orang baik yang telah menolong Santi. Saat Santi sedang terpuruk serta mau menampung Santi.
Saat Santi tidak mempunyai tujuan.
Setelah hasil visum keluar Tedy dibawa oleh pihak polisi saat sedang mengojek. Murni yang mengetahui anaknya ditanggap mengamuk pada polisi meminta anaknya dibebaskan karena tak bersalah.
Murni memaki Santi dengn sebutan j***ng tidak tau diri. Sudah ditampung tapi tidak tau terima kasih. Murni ingin memukul Santi tapi tidak tahu Santi tingal dimana sekarang.
Suaminya hanya bisa menenangkan Murni saja. Sedangkan ditempat lain Santi sedang duduk. Sambil berbincang dengan Surti dan Parman. Tentang langkah selanjutnya yang harus diambil.
Santi memberitahukan rencananya yang ingin bekerja lagi untuk memenuhi pendapatan hidupnya. Rencananya Santi akan meninggalkan rumah ini setelah bekerja. Namun Surti dan Parman menolak rencana Santi yang akan pindah dari rumah ini.
Sebab mereka sudah menganggap Santi sebagai anaknya. Jadi Surti dan Parman membiarkan Santi tinggal sampai kapan pun yang dia mau.
Santi memutuskan untuk mencari pekerjaan yang halal. Parman dan Surti mendukung penuh langkah yang akan diambil oleh Santi selanjutnya demi kebaikannya.
" Santi akan melamar pekerjaan apa saja yang penting halal dan bisa Santi kerjakan." ungkap Santi.
Akhirnya Surti memberitahukan bahwa temannya sedang membutuh orang. Temannya membutuhkan seorang asisten rumah tangga untuk bekerja dirumahnya.
Karena temannya sudah tidak boleh mengerjakan pekerjaan berat.Jadi rumahnya tidak ada yang mengurus. Santi langsung menerima tawaran itu .
" apa kamu yakin nak mau mengambil jadi art ? " ucap Parman.
" Iya pak insyaallah saya akan mengambil pekerjaan ini " ucap Santi mantap.
" baiklah nak nanti ibu yang akan mendatangi bu Hamidah" ucap Surti.
Bu hamidah adalah seorang janda dia tinggal bersama anaknya. Namun dia membutuhkan orang untuk membantunya bebersih rumah. Karena tangan tuanya sudah tak sanggup mengurus rumah yang agak besar sendirian.
Surti pun akan memberitahukan Hamidah. Perihal Santi yang menerima tawarannya untuk bekerja di rumahnya. Surti pun mengantar Santi ke rumahnya yang tak jauh dari rumah Surti hanya beda gangan saja.
" Assalamualaikum " ucap Surti sambil mengetuk gerbang dengan bunyi tek.. Tek.. Tek
Tak lama bu Hamidah membuka pintu gerbang. Mempersilakan Santi dan Surti masuk kedalam serta mempersilahkan duduk. Surti menjelaskan maksud kedatangnya.
" Nah bu Hamidah ini adalah Santi anak angkat saya yang akan bekerja disini untuk membantu kamu " ucap surti memperkenalkan Santi.
" Ya bu perkenalkan saya santi " ucap Santi sambil menjabat tangan bu Hamidah memperkenalkan dirinya.
Bu Hamidah membalas uluran tangan Santi untuk berjabat tangan dengannya. Bu Hamidah pun menyukai sikap Santi yang sopan.
Sedangkan dari dalam keluarlah seorang anak laki - laki dewasa. Yang ikut duduk bergabung langsung menyalami Surti dan Santi.
" ini perkenalkan namanya Raka " ucap bu Hamidah.
Raka hanya menuduk sambil tersenyum saja. Bu Hamidah memperkenalkan Santi yang akan menjadi asisten rumah tangganya. Santi akan membantu bu Hamidah bebersih rumah.
Tak lama Raka memohon undur diri untuk langsung berangkat kerja. Sedangkan Santi pun langsung bekerja dirumah bu Hamidah. Surti pun undur diri untuk langsung pulang kerumah.
Setelah sidang selesai Tedy dinyatakan bersalah oleh majelis hakim. Dengan banyaknya bukti visum kekerasan yang dilakukan oleh Tedy. Murni mengamuk berlari akan menampar Santi tapi dihentikan oleh petugas polisi.
" Dasar j***ng ga tau diri kamu ya, sudah ditampung mala kurang ajar !! " ucap Murni tanpa filter mulutnya.
Suami murni hanya bisa menghela nafas. Atas kejadian ini dia memeluk istrinya biar tenang. Karena selama ini dia pun tau jika Tedy sering memukul Santi tapi diam saja baginya itu hal biasa.
Surti dan Parman mengajak Santi pulang ke rumahnya. Surti dan Parman adalah pengurus masjid yang didirikan didekat kompleknya.
Mereka mengurus masjid bersama dan sering mengadakan pengajian setiap kamis siang untuk ibu - ibunya. Yang dipimpin langsung oleh Surti dan malam hari dipimpin langsung oleh Parman.
Parman tidak pernah mengunci masjidnya karena dia berprinsip siapapun bisa datang kemasjid untuk sholat, berteduh dan menenangkan diri. Jadi dia tidak melarang siapapun untuk datang ke masjidnya.
Setiap pagi sampai sore Santi akan bekerja dirumah bu Hamidah untuk membantu bebersih rumah. Setiap kamis Santi akan ikut pengajian yang dipimpin oleh Surti.
Sejak ikut Surti dan Parman, Santi merasa malu karena dia tidak pernah sholat. Akan tetapi dia diajari pelan - pelan oleh Surti untuk belajar sholat dan mengaji.
Santi merasa beruntung karena dipertemukan dengan orang sebaik Surti dan Parman. Santi mulai menggunakan hijab walau belum syarii sepenuhnya tapi sudah ada kemauan. Surti memberikan jilbab - jilbab yang tidak dia pakai untuk Santi kenakan.
Santi mengaca sambil tersenyum saat dia menggunakan hijab. Akan tetapi bajunya masih banyak baju yang lengan pendek. Surti memberikan baju yang dulu sempat dia gunakan tapi sekarang sudah tidak digunakan lagi.
Bu Hamidah juga pun memberikan baju yang masih layak pakai untuk dikenakan oleh Santi untuk gonta ganti.