Aku Memilihmu

Aku Memilihmu

Chapter 1. Penolakan

“Saya menyukai pak Shaka,”

“Tapi saya tidak menyukaimu,”

“Saya hanya ingin mengatakannya saja pak. Terimakasih untuk jawabannya,” ucap gadis tersebut yang kemudian di tinggal pergi begitu saja oleh Shaka.

Arshaka memang cuek dan sangat dingin. Namun justru Aruna sangat mengagumi Shaka, ini adalah tahun ke tiga Aruna bekerja di perusahaan tersebut. Sedangkan Shaka baru mulai bekerja sekitar enam bulan yang lalu, pria berusia dua puluh enam tahun tersebut sangat diakui kecerdasannya di divisi keuangan.

Dari sebuah layar besar terputar vidio rekaman pernyataan cinta Aruna, seorang staff keuangan yang menyatakan cinta pada rekan kerjanya. Sialnya gadis tersebut tidak tahu kalau rekan kerjanya tersebut ternyata adalah salah satu pewaris tempat di mana dia bekerja.

Shaka memang sedang menyamar untuk melihat kondisi perusahaan yang akan dia pimpin nanti, sedangkan Aruna memang tidak tahu karena tidak pernah sekalipun kepo tentang desas desus calon pewaris perusahaan yang terkenal tampan.

“Kamu tidak apa-apa Run?” tanya salah satu rekan kerjanya yang melihat vidio pernyataan cinta Aruna di putar di acara perusahaan.

Sialnya lagi di saat yang sama Shaka dikenalkan sebagai Arshaka Zaidan Pradipta, anak pertama sekaligus salah satu penerus Pradipta Company.

Aruna menghela napas. “Tidak apa-apa Lin. Sudah terjadi juga,”

Entah siapa yang sudah mengerjai Aruna sampai ada vidio yang terpampang di sana, meskipun malu tapi bisa apa dia yang hanya staff keuangan. Aruna sendiri sudah mengajukan pengunduran diri dari satu minggu yang lalu, tepatnya satu hari setelah mengatakan perasaannya pada Shaka.

Dia tidak ikut lanjut pesta perusahaan, Aruna memilih untuk pulang ke kosnya. Lebih baik dia membereskan barang-barangnya, untuk bersiap-siap pindah dari kota tersebut setelah pengunduran diri.

*

*

*

Pagi hari seperti biasa Kiana yang lebih di kenal sebagai Aruna di perusahaan Pradipta Company menyapa rekan kerjanya.

“Pagi,” ucapnya sambil berjalan menuju ruang kerjanya.

“Pagi Aruna,” jawab rekan-rekannya.

Tiga tahun belakangan Aruna bekerja sebagai salah satu staff keuangan di perusahaan Pradipta Company, berada di bawah tim divisi keuangan tentunya.

Kalau biasanya dia menyapa Shaka, kali ini tidak ada lagi tegur sapa. Dia dengar setelah acara perusahaan semalam mulai hari ini Shaka atau lebih tepatnya Arshaka tidak akan lagi menjadi staff keuangan, namun langsung menduduki jabatan sebagai salah satu pimpinan di perusahaan.

Daniel selaku ayah Arshaka memang masih aktif, karena tidak bisa secara langsung semua di pindah tugaskan pada Arshaka.

“Pantas saja dia sangat cerdas dan paham seluk beluk keuangan. Ternyata calon penerus,” gumam Aruna.

“Kantin kuy, ngalamun aja lu. Gak usah dipikirin, lagi juga anak-anak di tim kita fun aja. Diluar tim anggap aja lu jadi artisnya,” ujar salah satu rekan Aruna yang paham dengan kegelisahannya beberapa hari terakhir.

“Betul. Lagi juga kita sudah pusing mikir keuangan, tidak ada waktu buat ngegosipin kamu ataupun mikir aneh-aneh Ar. Kita sudah kenal kamu lama,” celetuk yang lain.

“Iya-iya terimakasih. Seneng banget ada di divisi ini, karena tidak ada yang langsung nge judge” ucap Aruna.

Aruna memang bersyukur bisa bergabung diantara tim divisi keuangan, tidak ada satupun dari mereka yang menganggap remeh dirinya. Di kepala mereka seolah tertanam pekerjaan nomor satu, masalah pribadi adalah privasi masing-masing.

Meskipun tidak dapat di pungkiri Aruna tetap mendengar desas desus yang membicarakan dia di luar divisinya, dia mencoba untuk tidak perduli. Lagi pula masa kerjanya juga akan segera berakhir dalam waktu dua minggu, mereka juga tidak akan bertemu lagi.

“Ar dipanggil bu Imel,” ucap Rika salah satu seniornya.

“Aku buat masalah ya mbak?” takut Aruna karena tiba-tiba di panggil kepala di visinya.

“Tidak usah overthinking, siapa tahu mau dikasih bonus. Bagi-bagi ya kalau di kasih bonus,” ucap Rika sambil bercanda.

“Siap mbak. Nanti kita jajan yang banyak,”

Aruna kemudian menuju ke ruangan bu Imel, harap-hara cemas. Karena takut jika dia melakukan kesalahan saat mengerjakan tugasnya, terlebih dua minggu lagi dia habis masa kerja.

“Tok ... tok ... tok”

Aruna mengetuk pintu ruangan bu Imel, meminta ijin lebih dulu sebelum masuk ke dalam ruangannya.

“Masuk,”

“Siang bu Imel. Ibu ada perlu dengan saya?” ucapnya sopan.

“Duduk Kia,” Imel lebih suka memanggil Aruna dengan sebutan Kia, karena dalam CV memang Kia adalah nama panggilan Aruna. Hanya semenjak dia bekerja di Pradipta Company, rekan-rekan kerjanya lebih sering memanggilnya Aruna.

Aruna duduk berhadapan dengan bu Imel, tanpa dia sadari ada wanita paruh baya yang sangat anggun duduk di sofa ruangan atasannya tersebut.

“Kia kamu yakin mau mengundurkan diri?” tanya Imel.

“Yakin bu. HRD juga sudah menerima surat pengunduran diri saya,” jawabnya lembut dan sopan.

“Apa pengunduruan dirimu berkaitan dengan kejadian beberapa waktu lalu?”

“Bukan bu, pengunduran diri saya masuk jauh sebelum kejadian tersebut. Tidak ada hubungannya dengan tayangan vidio saat pesta perkenalan pak Arshaka,” killah Aruna.

Walaupun sebenarnya alasan utama dia mengundurkan diri memang karena Shaka, tapi soal surat pengunduran dirinya lebih dulu masuk ke HRD itu tidak bohong.

“sayang sekali. Saya bakal kehilangan salah satu tim terbaik,” Imel berbicara sesungguhnya karena memang Aruna mempunyai skill yang mumpuni.

Bukan hanya Aruna, tapi memang isi dari divisi keuangan semua adalah tim yang tidak hanya solid namun mempunya loyalitas, totalitas dan kejujuran yang patut di acungi jempol.

“Aku rasa yang bernama Shaka itu bodoh karena menolakmu nona,” tiba-tiba dari sofa yang ada di belakang Aruna seorang wanita bersuara.

Imel tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. “Bisa-bisanya bilang anak sendiri bodoh.”

Aruna yang terkejut langsung berdiri dan membungkuk sopan begitu melihat wanita tersebut. “Maaf nyonya, saya tidak tahu kalau ada orang lain tadi selain bu Imel”

“Tidak apa-apa. Silahkan duduk kembali,” titah wanita tersebut.

Dalam hati Aruna mengagumi wanita tersebut, penampilannya sederhana namun sangat anggun dan elegan. Make up tipis yang dia bubuhkan pada wajahnya sudah membuatnya terlihat cantik dan menawan.

“Kia kenalkan dia Naura Hanafi, dulu kami satu kampus. Kebetulan hari ini kami ada janji temu,”

“Saya Aruna Azkiana Amabell nyonya. Biasa dipanggil Aruna atau Kia,”

Naura langsung memeluk Aruna. “Panggil saja tante Naura. Kalau si Shaka-Shaka itu tidak mau sama kamu, biar anak tante saja sama kamu. Siapa tahu kalian berjodoh,”

Aruna tersenyum kikuk, tidak tahu bagaimana harus menjawab wanita yang bernama Naura tersebut.

“Kamu itu kebiasaan Ra. Kia jadi takut sama kamu, tiba-tiba mau jodohin dia sama anak kamu”

“Kia ini tolong selesaikan, nanti habis makan siang kamu ikut saya meeting” ucap Imel kemudian.

“Baik bu. Saya permisi,”

Aruna keluar dari ruangan Imel dan kembali ke mejanya mengerjakan permintaan atasannya, dia juga mempelajari data keuangan selama satu tahun terakhir sebagai bahan meeting nanti siang.

 

 

Terpopuler

Comments

elaretaa

elaretaa

Gaya bahasanya bagus Kak, gak ribet buat dibaca👍

2025-02-20

0

Arsyila Syafina

Arsyila Syafina

kayaknya seru juga kk novelnya /Angry/

2025-01-28

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1. Penolakan
2 Chapter 2. Ruang meeting
3 Chapter 3. Tim delta 1
4 Chapter 4. Keluarga Pradipta
5 Chapter 5. Aku minta maaf
6 Chapter 6. Kehebohan mommy Naura
7 Chapter 7. Mimom, kita seperti pengintai
8 Chapter 8. Siasat Aruna untuk kabur
9 Chapter 9. Ini bukan kamarku
10 Chapter 10. Gosip kantor
11 Chapter 11. Kalian menikah lusa
12 Chapter 12. Menikah denganku
13 Aku bersedia
14 Sah
15 Aku harus kemana?
16 Aruna Pergi
17 Salah kira
18 Memulai awal di Bandung
19 Pertemuan 3 sahabat
20 Kamu bisa melepaskannya
21 Kebetulan yang luar biasa
22 CEO baru Hanapra Retail
23 Tidak semudah itu
24 Profesionalitas seorang Aruna
25 Gebrakan Arshaka pada Aruna
26 Password leptop Aruna
27 Amplop coklat (pengajuan pembatalan)
28 Amarah Alice & Eris
29 Apartemen Aruna
30 Nathanael Kaysa Wijaya
31 Membantu tim delta 1
32 Kedatangan mama mertua
33 Vienna International Airport
34 Permintaan mama mertua
35 Kembali di retas
36 Misi Danu
37 Dulu disiakan
38 Tujuan di balik penjebakan
39 Kedatangan Ael (Revisi)
40 apa tadi dia bilang? Istri, sayang?
41 Tidak ada keraguan dalam hatiku
42 Di hatimu masih ada aku
43 Hana ngambek
44 Aruna tahu Ael sudah di Bandung
45 Bertemunya sahabat lama
46 Kesalah pahaman yang terurai
47 Mereka sudah berdamai?
48 Aruna, Erisa dan Ran unjuk Gigi
49 Ael x Ciara
50 Aruna & Ciara
51 Rencana Naura via Anres
52 Insident
53 Mungkinkah ini di Sengaja?
54 Kolaborasi Ran x Eris
55 Mengintai (Masih Ran x Eris)
56 Arshaka siuman
57 Biarkan aku melindungi Kia
58 Angga & Davina ke rumah sakit
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Chapter 1. Penolakan
2
Chapter 2. Ruang meeting
3
Chapter 3. Tim delta 1
4
Chapter 4. Keluarga Pradipta
5
Chapter 5. Aku minta maaf
6
Chapter 6. Kehebohan mommy Naura
7
Chapter 7. Mimom, kita seperti pengintai
8
Chapter 8. Siasat Aruna untuk kabur
9
Chapter 9. Ini bukan kamarku
10
Chapter 10. Gosip kantor
11
Chapter 11. Kalian menikah lusa
12
Chapter 12. Menikah denganku
13
Aku bersedia
14
Sah
15
Aku harus kemana?
16
Aruna Pergi
17
Salah kira
18
Memulai awal di Bandung
19
Pertemuan 3 sahabat
20
Kamu bisa melepaskannya
21
Kebetulan yang luar biasa
22
CEO baru Hanapra Retail
23
Tidak semudah itu
24
Profesionalitas seorang Aruna
25
Gebrakan Arshaka pada Aruna
26
Password leptop Aruna
27
Amplop coklat (pengajuan pembatalan)
28
Amarah Alice & Eris
29
Apartemen Aruna
30
Nathanael Kaysa Wijaya
31
Membantu tim delta 1
32
Kedatangan mama mertua
33
Vienna International Airport
34
Permintaan mama mertua
35
Kembali di retas
36
Misi Danu
37
Dulu disiakan
38
Tujuan di balik penjebakan
39
Kedatangan Ael (Revisi)
40
apa tadi dia bilang? Istri, sayang?
41
Tidak ada keraguan dalam hatiku
42
Di hatimu masih ada aku
43
Hana ngambek
44
Aruna tahu Ael sudah di Bandung
45
Bertemunya sahabat lama
46
Kesalah pahaman yang terurai
47
Mereka sudah berdamai?
48
Aruna, Erisa dan Ran unjuk Gigi
49
Ael x Ciara
50
Aruna & Ciara
51
Rencana Naura via Anres
52
Insident
53
Mungkinkah ini di Sengaja?
54
Kolaborasi Ran x Eris
55
Mengintai (Masih Ran x Eris)
56
Arshaka siuman
57
Biarkan aku melindungi Kia
58
Angga & Davina ke rumah sakit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!